Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH

UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN


BELAJAR MATEMATIKA
(PTK Bagi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta
Tahun Ajaran 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Matematika

FITRIA KURNIASIH
A 410 100 003

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH
UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN
BELAJAR MATEMATIKA

Oleh
Fitria Kurniasih1) dan Slamet HW2)
1)
Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, phytria.kurniasih@gmail.com
2)
Staf Pengajar UMS Surakarta.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan minat dan


keaktifan belajar matematika bagi siswa kelas VIIIA SMP Muhammadiyah 2
Surakarta melalui strategi pembelajaran Index Card Match. Penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data menggunakan
observasi, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan metode alur. Keabsahan data dengan triangulasi penyidik.
Hasil penelitian, pertama penerapan strategi Index Card Match dapat
meningkatkan minat dan keaktifan belajar matematika siswa kelas VIIIA SMP
Muhammadiyah 2 Surakarta. Kedua, peningkatan minat belajar matematika yaitu
a) antusias siswa dari kondisi awal 26,08%, siklus I 52,17% dan siklus II 66,67%,
b) mengerjakan tugas dari kondisi awal 30,43%, siklus I 43,49%, dan siklus II
76,19%, c) mengajukan pertanyaan dari kondisi awal 21,74%, siklus I 30,43%,
dan siklus II 52,38%. Ketiga, peningkatan keaktifan belajar matematika yaitu a)
siswa yang mengungkapkan ide dari kondisi awal 8,7%, siklus I 17,39%, dan
siklus II 52,38%, b) mengajukan pertanyaan dari kondisi awal 21,74%, siklus I
30,43%, dan siklus II 52,38%,c) menjawab pertanyaan dari kondisi awal 34,78%,
siklus I 56,52%, dan siklus II 66,67%, d) mempresentasikan pekerjaan dari
kondisi awal 13,04%, siklus I 17,39%, dan siklus II 57,14%.

Kata Kunci: Minat belajar, Keaktifan belajar, Index Card Match


PENDAHULUAN

Minat mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam kegiatan belajar

mengajar. Minat merupakan suatu kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati

seseorang akan diperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Jadi

berbeda dengan perhatian, perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang

lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu

diikuti dengan perasaan senang dan dari situlah akan diperoleh kepuasan

(Slameto, 2003: 57).

Sebagai yang terlibat langsung, siswa dituntut keaktifannya dalam proses

pembelajaran. Pembelajaran yang hanya ditandai oleh keaktifan guru sedang

peserta didik hanya pasif, pada hakekatnya disebut mengajar. Demikian pun bila

pembelajaran, dimana peserta didik saja yang aktif tanpa melibatkan keaktifan

guru untuk mengelolanya secara baik dan terarah, maka ia hanya disebut belajar.

Jadi, pembelajaran itu merupakan perpaduan antara aktifitas mengajar dan belajar

(Ahmad Rohani, 2004: 4-5).

Penerapan strategi pembelajaran yang inovatif berdampak pada minat dan

keaktifan belajar matematika siswa kelas VIIIA SMP Muhammadiyah 2

Surakarta. Dari hasil observasi pendahuluan diperoleh data sebagai berikut: 1)

banyaknya siswa yang memiliki minat dalam pembelajaran matematika

diantaranya yaitu siswa yang antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika

sebanyak 26.08%, siswa yang berminat dalam mengerjakan tugas sebanyak

30.43%, siswa yang berminat dalam mengajukan pertanyaan sebanyak 21.74%,


2) banyaknya siswa yang aktif dalam pembelajaran matematika diantaranya yaitu

siswa yang berani mengungkapkan ide atau gagasannya sebanyak 8.7%, siswa

yang aktif dalam mengajukan pertanyaan sebanyak 21.74%, siswa yang aktif

dalam menjawab pertanyaan sebanyak 34.78%, siswa yang berani

mempresentasikan hasil pekerjaan di depan kelas sebanyak 13.04%.

Peran guru dalam proses pembelajaran matematika sangat dominan

sehingga menyebabkan siswa cenderung pasif. Pembelajaran hanya berpusat pada

guru (teacher centered learning) dan guru belum menerapkan strategi

pembelajaran yang inovatif. Guru hanya menerangkan di depan kelas, sehingga

siswa hanya mendengarkan, membaca, dan mencatat materi pembelajaran.

Akibatnya, minat dan keaktifan belajar matematika siswa kurang optimal serta

siswa cenderung pasif dalam pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan di atas, alternatif tindakan yang dapat

dilakukan yaitu tindakan pembelajaran matematika dengan strategi pembelajaran

yang menarik dan menyenangkan yaitu melalui strategi pembelajaran Index Card

Match. Index Card Match atau mencari pasangan merupakan strategi yang cukup

menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan

sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan

strategi ini dengan catatan peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan

diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki

bekal pengetahuan (Zaini, 2008: 67-68).

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan

keaktifan belajar matematika bagi siswa kelas VIIIA SMP Muhammadiyah 2


Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Secara khusus, bertujuan 1) meningkatkan

minat belajar matematika bagi siswa kelas VIIIA SMP Muhammadiyah 2

Surakarta tahun ajaran 2013/2014 dengan strategi pembelajaran Index Card

Match, 2) meningkatkan keaktifan belajar matematika bagi siswa kelas VIIIA

SMP Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 dengan strategi

pembelajaran Index Card Match.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut

Suharsimi Arikunto (2007: 3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut

diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang terdiri

dari lima tahap, yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi, 4) refleksi,

dan 5) evaluasi. PTK bercirikan perbaikan secara terus menerus sehingga

kepuasan peneliti sebagai tolok ukur keberhasilan siklus-siklus tersebut.

Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru

matematika. Pelaksana tindakan penelitian yaitu guru matematika kelas VIII.

Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, guru melaksanakan tindakan

pembelajaran dengan strategi Index Card Match. Pada penelitian ini difokuskan

pada tindakan-tindakan sebagai upaya peningkatan minat dan keaktifan belajar


siswa dalam pembelajaran matematika melalui strategi pembelajaran Index Card

Match.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta.

Penelitian dilaksanakan selama tiga minggu dimulai dari minggu kedua bulan

Januari 2014 sampai dengan minggu keempat bulan Januari 2014. Siswa yang

dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIA yang terdiri dari 23 siswa.

Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan dengan metode

observasi, tes, dokumentasi, dan catatan lapangan. Observasi digunakan untuk

merencanakan tindakan selanjutnya. Tes untuk mendapatkan jawaban-jawaban

yang dijadikan penetapan skor angka. Dokumentasi untuk mendukung, menambah

kepercayaan, dan pembuktian suatu masalah. Catatan lapangan untuk mencatat

kejadian penting di dalam kelas dengan pengamatan pembelajaran secara

langsung (Sutama, 2011: 35).

Analisis data dilakukan dengan metode alur yang meliputi reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah proses pemilihan,

pemusatan perhatian, pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan lapangan. Penyajian data untuk menyusun data yang relevan

sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan mempunyai makna.

Verifikasi data harus dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat

kepercayaan yang tinggi.

Untuk menjamin kemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan dan

dicatat dalam kegiatan penelitian, maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang

tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Dalam penelitian


ini akan digunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,

2009: 330). Teknik triangulasi dalam pengujian instrumen dilakukan dengan

triangulasi penyidik yaitu dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat

lainnya untuk pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan strategi pembelajaran Index Card Match mendapat tanggapan

yang positif dari guru matematika. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan

indikator-indikator minat dan keaktifan siswa dalam belajar matematika.Tindak

mengajar yang dilakukan guru dengan menerapkan strategi pembelajaran Index

Card Match dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tindak

mengajar yang dilakukan sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu menciptakan

suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa terlibat

aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan tindakan pembelajaran dengan menerapkan strategi

pembelajaran Index Card Match, minat dan keaktifan belajar matematika siswa

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dalam penelitian ini yang

dimaksudkan dengan minat belajar siswa yaitu antusias siswa dalam mengikuti

pembelajaran matematika, mengerjakan tugas, dan mengajukan pertanyaan.

Sedangkan keaktifan belajar siswa meliputi keaktifan siswa dalam


mengungkapkan ide atau gagasannya, mengajukan pertanyaan, menjawab

pertanyaan, dan mempresentasikan hasil pekerjaan di depan kelas.

1. Peningkatan Minat Belajar Matematika

Peningkatan minat belajar matematika siswa dapat dilihat dari

meningkatnya indikator-indikator minat yang telah dibuat oleh peneliti dari

sebelum penelitian sampai penelitian tindakan terakhir. Data-data yang

diperoleh mengenai peningkatan minat belajar matematika siswa melalui

strategi pembelajaran Index Card Match pada siswa kelas VIIIA SMP

Muhammadiyah 2 Surakarta dapat disajikan ke dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1

Data Peningkatan Minat Belajar Siswa

Aspek yang Sebelum Setelah Tindakan


No.
diamati Tindakan Siklus I Siklus II
1. Antusias siswa
dalam mengikuti 6 siswa 12 siswa 14 siswa
pembelajaran (26,08 %) (52,17 %) (66.67 %)
matematika
7 siswa 10 siswa 16 siswa
2. Mengerjakan tugas
(30,43 %) (43.49 %) (76.19 %)
3. Mengajukan 5 siswa 7 siswa 11 siswa
pertanyaan (21,74 %) (30.43 %) (52.38 %)

Adapun grafik peningkatan minat belajar matematika siswa dari

sebelum tindakan sampai setelah tindakan siklus II dapat digambarkan sebagai

berikut.
Peningkatan Minat Belajar
80%

70%
Prosentase Jumlah Siswa

60%
Antusias dalam
50% mengikuti pembelajaran
matematika
40% Mengerjakan Tugas

30%
Mengajukan Pertanyaan
20%

10%

0%
Sebelum Siklus I Siklus II
Tindakan

Gambar 4.1
Grafik Peningkatan Minat Belajar Siswa

Grafik di atas menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan

menerapkan strategi pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan

minat belajar matematika siswa. Minat belajar matematika siswa dari sebelum

dilakukan tindakan sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Indikator

antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika meningkat menjadi

14 siswa (66.67%). Indikator mengerjakan tugas meningkat menjadi 16 siswa

(76.19%). Indikator mengajukan pertanyaan meningkat menjadi 11 siswa

(52.38%).

2. Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika

Peningkatan keaktifan belajar matematika siswa dapat dilihat dari

meningkatnya indikator-indikator keaktifan yang telah dibuat oleh peneliti


dari sebelum penelitian sampai penelitian tindakan terakhir. Data-data yang

diperoleh mengenai peningkatan keaktifan belajar matematika siswa melalui

strategi pembelajaran Index Card Match pada siswa kelas VIIIA SMP

Muhammadiyah 2 Surakarta dapat disajikan ke dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.2

Data Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa

Aspek yang Sebelum Setelah Tindakan


No.
Diamati Tindakan Siklus I Siklus II
1. Mengungkapkan ide 2 siswa 4 siswa 11 siswa
atau gagasan (8.7 %) (17.39 %) (52.38 %)
2. Mengajukan 5 siswa 7 siswa 11 siswa
pertanyaan (21.74 %) (30.43 %) (52.38 %)
3. Menjawab 8 siswa 13 siswa 14 siswa
pertanyaan (34.78 %) (56.52 %) (66.67 %)
4. Mempresentasikan 3 siswa 4 siswa 12 siswa
hasil pekerjaannya (13.04 %) (17.39 %) (57.14 %)

Adapun grafik peningkatan keaktifan belajar matematika siswa dari

sebelum tindakan sampai setelah tindakan siklus II dapat digambarkan sebagai

berikut.
Peningkatan Keaktifan Belajar
80%
Prosentase Jumlah Siswa

70%
Mengungkapkan ide
60%
atau gagasan
50% Mengajukan pertanyaan

40% Menjawab pertanyaan


30%
Mempresentasikan hasil
20% pekerjaannya
10%

0%
Sebelum Siklus I Siklus II
Tindakan

Gambar 4.2
Grafik Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa

Grafik di atas menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan

menerapkan strategi pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan

keaktifan belajar matematika siswa. Keaktifan belajar matematika siswa dari

sebelum dilakukan tindakan sampai dengan siklus II mengalami peningkatan.

Indikator mengungkapkan ide atau gagasan meningkat menjadi 11 siswa

(52.38%). Indikator mengajukan pertanyaan meningkat menjadi 11 siswa

(52.38%). Indikator menjawab pertanyaan meningkat menjadi 14 siswa

(66.67%). Indikator mempresentasikan hasil pekerjaan meningkat menjadi 12

siswa (57.14%).

Secara keseluruhan setelah pelaksanaan tindakan kelas dari siklus I sampai

dengan siklus II dengan menerapkan strategi pembelajaran Index Card Match

dapat meningkatkan minat dan keaktifan belajar matematika siswa kelas VIIIA
SMP Muhammadiyah 2 Surakarta. Hal tersebut dapat tercapai karena kelas VIIIA

merupakan kelas yang terdiri dari siswa-siswa yang tergolong pandai untuk kelas

VIII di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta.

Penelitian tentang peningkatan minat belajar matematika telah dilakukan

oleh peneliti-peneliti terdahulu, diantaranya Roida Eva Flora Siagian (2012)

dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa 1) terdapat pengaruh minat siswa terhadap

prestasi belajar matematika siswa, 2) terdapat pengaruh kebiasaan belajar siswa

terhadap prestasi belajar matematika siswa, 3) terdapat pengaruh interaksi minat

siswa dan kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa.

Berdasarkan hasil uji lanjut diketahui minat belajar dan kebiasaan belajar siswa

secara bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa. Dengan

kata lain, minat siswa dan kebiasaan belajar siswa yang tinggi akan tinggi pula

prestasi belajar matematika siswa.

Dalam jurnalnya, Endang Sulistiyah, Noer Imamah, dan Guntur Sumilih

(2011) menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan deduktif dan induktif yang

tidak dibatasi penggunaan media, terutama pada tahap penyajian kelas model

STAD, mampu meningkatkan keaktifan partisipasi dan keterampilan pemecahan

masalah matematika siswa.

Mustafa, Yusnani, dan Baharuddin (2011) dalam jurnalnya mengatakan

bahwa pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together (NHT) mampu

meningkatkan keaktifan dan penguasaan konsep matematika siswa.

Seny Kartikasari (2011) menyimpulkan bahwa 1) perbaikan dalam tindak

mengajar yang dilakukan oleh guru matematika setelah dikenai tindakan yaitu
guru lebih memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran matematika,

melibatkan siswa secara aktif dalam menyampaikan pendapat, mendorong siswa

untuk berani bertanya, dan menumbuhkan kepercayaan diri siswa, 2) penerapan

strategi Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan siswa dan pemahaman

materi secara berarti.

Dwi Suryani (2010) menyimpulkan bahwa 1) adanya peningkatan

keaktifan bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas, 2) adanya

peningkatan keaktifan mengemukakan pendapat/tanggapan dilihat dari data hasil

penelitian tindakan kelas, 3) adanya peningkatan keaktifan menjawab

pertanyaan/maju ke depan kelas untuk mengerjakan latihan soal dengan

menerapkan strategi pembelajaran Reconnecting.

Tindakan kelas yang sudah dilakukan selama dua siklus telah mengalami

perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Siswa lebih semangat dan

antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika. Strategi pembelajaran Index

Card Match mampu menarik perhatian siswa dan mampu membuat siswa lebih

aktif dan bersemangat ketika mengikuti proses pembelajaran matematika. Siswa

lebih berani mengajukan pertanyaan jika mereka belum paham dengan materi

yang dipelajarinya. Keberanian siswa untuk mengungkapkan ide atau gagasan dan

mempresentasikan hasil pekerjaan di depan kelas juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, berarti peneliti

memperkuat penelitian-penelitian terdahulu. Penerapan strategi pembelajaran

Index Card Match telah meningkatkan minat dan keaktifan belajar matematika

siswa kelas VIIIA SMP Muhammadiyah 2 Surakarta. Hal ini mendukung


diterimanya hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu melalui strategi

pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan minat dan keaktifan belajar

matematika siswa.

SIMPULAN

Penerapan strategi pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan

minat dan keaktifan belajar matematika. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan

tercapainya indikator-indikator minat dan keaktifan belajar matematika sebagai

berikut: 1) indikator minat yang meliputi antusias siswa dalam mengikuti

pembelajaran matematika, mengerjakan tugas, dan mengajukan pertanyaan; 2)

indikator keaktifan yang meliputi mengungkapkan ide atau gagasan, mengajukan

pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan mempresentasikan hasil pekerjaan di

depan kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Kartikasari, Seny. 2011. Efektifitas Penerapan Strategi Index Card Match (ICM)
Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa dan Pemahaman Materi
dalam Pembelajaran Matematika. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan)

Mustafa, Yusnani, dan Baharuddin. 2011. Penerapan Pembelajaran Kooperatif


Model Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Keaktifan
dan Penguasaan Konsep Matematika. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
Decentralized Basic Education 3, vol. khusus, no. 1, 7-14

Siagian, Roida Eva Flora. 2012. Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Formatif, vol. 2, no. 2, 122-
131

Sulistiyah, Endang, dkk. 2011. Meningkatkan Keaktifan dan Keterampilan Siswa


dalam Pemecahan Masalah Pada Pembelajaran Matematika dengan
Penerapan Model Student Teams Achievement Division (STAD). Jurnal
Penelitian Tindakan Kelas Decentralized Basic Education 3, vol. khusus,
no. 1, 15-24

Suryani, Dwi. 2010. Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran


Matematika Melalui Strategi Reconnecting. Skripsi. Surakarta: UMS
(Tidak Dipublikasikan)

Anda mungkin juga menyukai