Anda di halaman 1dari 23

Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran di SD
01 Kegiatan Belajar
Modul 5 Perkembangan Kurikulum Sekolah
Dasar Sampai Dengan Tahun 1975

02 Kegiatan Belajar
Kurikulum Sekolah Dasar Tahun 1984
Sampai Dengan Tahun 2004
Perkembangan Kurikulum Sekolah Dasar Sampai
Dengan Tahun 1975

Profil Kurikulum SD Profil Kurikulum SD


Sebelum Tahun 1968 Tahun 1975
1968

1968 1975
Profil Kurikulum SD
Tahun 1968
Profil Kurikulum SD Sebelum Tahun 1968
Pada masa sebelum datangnya orang-orang Eropa ke Indonesia (Portugal dan
Belanda), sebenarnya sudah ada lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan oleh
lembaga-lembaga (terutama Hindu dan Buddha), tentu saja mata pelajaran yang di
ajarkan lebih berorientasi kepada pengembangan agama tersebut.

Setelah agama Islam mulai masuk dan tersebar di Indonesia maka berdirilah
pesantren-pesantren yang memberikan pelajaran agama Islam secara lebih teratur
dan mendalam

Pendidikan yang teratur dan sistematis muncul pada saat kedatangan orang-orang
Eropa di Indonesia.
Profil Kurikulum SD Sebelum Tahun 1968

Pada awal Abad XX muncul revolusi sosial dan industri di Eropa yang berpengaruh
terhadap perluasan sekolah bagi putra putri Indonesia.

Sesuai dengan adanya Undang-Undang Hindia Belanda yang menggolongkan jenis


penduduk menjadi 3 golongan (Eropa, Timur Asing, dan Bumiputera), maka dibuka
pula 3 jenis sekolah rendah bagi ketiga jenis golongan tersebut.

Ketiga jenis sekolah tersebut adalah:


a. Europe Lagere School (ELS)
b. Holland Chinese School (HCS)
c. Holland Islande School (HIS)
Profil Kurikulum SD Sebelum Tahun 1968

Pada masa penjajahan Jepang, semua jenis sekolah rendah yang bermacam-
macam tingkatannya dihapus sama sekali.

Dengan demikian, tinggallah sekolah rendah untuk bangsa Indonesia, yaitu sekolah
rakyat yang disebut “Kokumin Gako” yang lama belajarnya 6 tahun.
Profil Kurikulum SD Sebelum Tahun 1968

Pada masa kemerdekaan, Undang-Undang Dasar 1945 dijadikan pedoman dalam


penyelenggaraan pendidikan.

Tujuan pendidikan dan pengajaran diarahkan untuk membentuk manusia susila


yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab bagi
kesejahteraan masyarajat dan tanah air.

Pada tahun 1952, Pemerintahan Indonesia melalui Kementrian Pendidikan,


Pengajaran, dan Kebudayaan (Kementrian PP dan K) menerbitkan buku pedoman
kurikulum SD yang diberi nama Rencana Pelajaran Terurai yang berfungsi
membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di sekolah dasar.
Profil Kurikulum SD Sebelum Tahun 1968
Direktorat Pendidikan Dasar / Prasekolah Departemen PP dan K pada tahun 1964
menerbitkan buku pedoman kurikulum baru yang diberi nama Rencana Pendidikan
yang mencakup 4 unsur pokok, yaitu :
1. Dasar, tujuan, dan sistem pendidikan dasar
2. Struktur program latihan
3. Garis-garis besar program pengajaran tiap wardhana
4. Pedoman pelaksanaan hari krida di SD

Dasar pendidikan adalah Pancasila dan Manipol Usdek dengan tujuan pendidikan
membentuk manusia Pancasila dengan sifat-sifat seperti yang ditetapkan dalam
Ketetapan MPRS Nomor II tahun 1960
Profil Kurikulum SD Sebelum Tahun 1968
Sistem rencana pendidikan sekolah dasar pada saat itu dikenal dengan Sistem
Pancawardhana atau 5 aspek perkembangan, yaitu terdiri atas berikut ini.
1. Perkembangan moral
2. Perkembangan intelegensi (kecerdasan)
3. Perkembangan emosional artistik
4. Perkembangan keprigelan
5. Perkembangan jasmaniah

Rencana pendidikan SD tahun 1964 membedakan 2 macam struktur program, yaitu


(1) untuk sekolah-sekolah yang bahasa pengantarnya bahasa daerah dari Kelas I
sampai dengan kelas III, dan (2) untuk sekolah-sekolah yang bahasa pengantarnya
Bahasa Indonesia dari kelas I.
Profil Kurikulum SD Tahun 1968

Unsur pokok yang terdapat dalam kurikulum SD 1968, yaitu sebagai berikut.
1. Dasar, tujuan, dan asas-asas pelaksanaan pendidikan nasional Pancasila di SD
2. Struktur program atau kerangka kurikulum SD
3. Bahan pendidikan atau garis-garis besar program pengajaran
4. Pedoman evaluasi atau pengisian dan penggunaan buku rapor murid SD

Penerbitan Kurikulum Sekolah Dasar 1968 merupakan suatu peralihan menuju


integritas kurikulum mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai ke perguruan
tinggi
Profil Kurikulum SD Tahun 1968

Kurikulum SD 1968 terbagi ke dalam 3 kelompok besar, yaitu sebagai berikut.


1. Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila
2. Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar
3. Kelompok Pembinaan Kecakap Khusus
Profil Kurikulum SD Tahun 1975
Mulai tahun 1975 dikembangkan kurikulum baru yang dikenal dengan Kurikulum
SD 1975 yang merupakan tonggak pembaharuan yang lebih nyata dan lebih
mantap dalam sistem pendidikan nasional.

Kurikulum SD 1975 dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah dasar


yang secara umum mengharapkan lulusannya:
1. Memiliki sifat-sifat sebagai warga negara yang baik
2. Sehat jasmani dan rohani, serta
3. Memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dasar yang diperlukan untuk:
a. Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga negara yang baik
b. Bekerja di masyarakat, dan
c. Mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup
Profil Kurikulum SD Tahun 1975

Kurikulum SD tahun 1975 menganut pendekatan yang berorientasi kepada tujuan,


pendekatan integratif, pendekatan sistem, dan pendekatan ekosistem.

Struktur Kurikulum SD tahun 1975 terdiri atas program pendidikan umum, program
pendidikan akademis, dan program pendidikan ketrampilan.
KURIKULUM SEKOLAH DASAR TAHUN 1984
SAMPAI DENGAN TAHUN 2004

A B C

Kurikulum SD Kurikulum SD Kurikulum SD


Tahun 1984 Tahun 1994 Tahun 2004
Kurikulum SD Tahun 1984 Bersama dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0461/U/1983 tentang Perbaikan Kurikulum Pendidikan
Dasar dan Menengah dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan maka untuk tingkat sekolah dasar diberlakukan penggunaan
kurikulum baru, yaitu kurikulum 1984.

Tujuan pendidikan nasional tersebut menjadi acuan dari tujuan pendidikan


sekolah dasar, yaitu
1) Mendidik murid agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan
Pancasila yang mampu membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggung
jawab terhadap pembangunan bangsa.
2) Memberikan bekal kemampuan yang diperlukan bagi murid untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
3) Memberikan kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat dan
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan
lingkungannya.
Kurikulum SD Tahun 1984 Selain itu perubahan kurikulum juga mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa sebagai mata
pelajaran tersendiri.
2. Penyesuaian tujuan dan struktur program kurikulum
3. Pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian antara
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
4. Pelaksanaan pengajaran yang mengarah pada ketuntasan belajar dan
disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing anak didik
Materi kurikulum 1984 pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan materi
kurikulum 1975. Yang berbeda adalah organisasi pelaksanaannya.
Kegiatan yang berhubungan dengan program pendidikan (kegiatan kurikuler)
yang dilaksanakan dalam kurikulum sekolah dasar tahun 1984 meliputi
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Kurikulum SD Tahun 1984 Pendekatan proses belajar mengajar pada Kurikulum Sekolah Dasar 1984
diarahkan guna membentuk keterampilan murid untuk memproses
perolehannya.

Prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam Kurikulum Sekolah Dasar 1984,


yaitu sebagai berikut.
1. Kurikulum dikembangkan dengan mempertimbangkann tuntutan
kebutuham murid.
2. Pengembangan kurikulum dilakukan bertahap dan terus-menerus
3. Kurikulum dikembangkan untuk membuka kemungkinan pelaksanaan
pendidikan seumur hidup
4. Kurikulum dikembangkan dengan mempertimbangkan keluwesan program
dan pelaksanaannya.
Kurikulum SD Tahun 1994 Di dalam UU nomor 2 tahun 1989 telah dirumuskan bahwa tujuan Pendidikan
Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.

Dalam PP nomor 28 tahun 1990 dirumuskan bahwa Pendidikan Dasar adalah


pendidika n yang diselenggarakan selama Sembilan tahun yang terdiri atas
program enam tahun di Sekolah Dasar dan program tiga tahun di Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama.
Kurikulum SD Tahun 1994 Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1994 disusun dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional tersebut dengan memperhatikan tehap
perkembangan siswa dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian.

Program pengajaran dalam Kurikulum SD 1994 terbagi menjadi program


kurikuler dan ekstrakurikuler.
Kurikulum SD Tahun 2004 Munculnya Kurikulum Tahun 2004 dilandasi dengan adanya perkembangan
dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia yang dipengaruhi oleh perubahan global,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya.

Kurikulum Tahun 2004 dikembangkan atas dua prinsip, yaitu prinsip


pengembangan dan prinsip pelaksanaan.

Prinsip pengembangan berkaitan dengan 9 prinsip yaitu; (1) peningkatan


keimanan, budi pekerti luhur, dan penghayatan nilai-nilai budaya; (2)
keeimbangan etika,logika, estetika, dan kinestetika; (3) penguatan integritas
nasional; (4) perkembangan pengetahuan dan teknologi informasi; (5)
pengembangan kecakapan hidup; (6) pilar pendidikan; (7) koprehensif dan
berkesinambungan; (8) belajar sepanjang hayat; dan (9) diservikasi kurikulum.
Kurikulum SD Tahun 2004 Sementara itu, prinsip pelaksanaan berkaitan dengan 4 prinsip yaitu: (1)
kesamaan memperoleh kesempatan; (2) berpusat pada anak; (3) pendekatan
menyeluruh dan kemitraan; (4) kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman
dalam pelaksanaan.

Kurikulum SD Tahun 2004 berisi seperangkat rencana dan pengaturan


tentang kompetensi yang dibakukan untuk mencapai tujuanpendidikan
nasional dan cara penyampaiaanya disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan daerah dan sekolah.
Kurikulum SD Tahun 2004 Dalam Kurikulum Tahun 2004 ada yang disebut dengan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL). SKL yang harus dicapai pada satuan pendidikan SD adalah
sebagai berikut:
1. Mengenali dan membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran agama
yang diyakini
2. Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja, dan
peduli terhadap lingkungan
3. Berpikir secara logis. Kritis, dan kreatif, serta berkomunikasi melalui
berbagai media
4. Menyenangi keindahan
5. Membiasakan hidup bersih, bugar dan sehat
6. Memiliki rasa cinta dan bangsa terhadap bangsa dan tanah air

Anda mungkin juga menyukai