Anda di halaman 1dari 45

1

DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD)


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN KELAS IV SDN
SUMBERWULUH 04

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Di susun oleh

JOKO SETYO AJI NUGROHO


No. Peserta : 19052102710168

DALAM
RANGKA PPG DALAM JABATAN BATCH 2
LPTK UNIVERSITAS JEMBER
2019
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menghadapi era globalisasi yang diiringi dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) yang sangat pesat, seseorang dituntut untuk mampu menggunakan informasi
dengan cepat dan baik. Sehingga dibutuhkan Sumber Daya Alam (SDM) yang berkualitas dan
bernalar tinggi serta memiliki kemampuan untuk memproses informasi sehingga dapat digunakan
untuk mengembangkan IPTEK. Sumber Daya Manusia di Indonesia masih mengalami
kekurangan dalam menciptakan teknologi yang semakin maju seperti sekarang. Kurangnya
Sumber Daya Alam yang berkualitas disebabkan oleh pemahaman terhadap suatu ilmu yang
masih kurang maksimal, terutama ilmu-ilmu yang berkaitan dengan teknologi yang mendasar
seperti matematika.
Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak,
artinya objek matematika berada dalam alam pikiran manusia, dan realisasinya adalah dengan
menggunakan benda-benda yang ada di sekitar kita. Sifat abstrak dari matematika ini
menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam matematika. Banyak siswa yang masih
menganggap bahwa matematika itu mata pelajaran yang sulit. Selama ini guru seakan-akan
menjadi pemegang kekuasaan secara penuh di kelas. Guru sebagai subjek dan siswa sebagai
objek. Pembelajaran terjadi satu arah, siswa hanya sebagai penerima materi saja.
Pembelajaran matematika di kelas masih didominasi oleh guru. Guru memberikan materi
dengan metode ceramah. Pada akhir penyampaian materi guru memberikan pertanyaan tentang
kepahaman kepada siswa, namun sebagian besar siswa tidak menjawab. Guru memberikan
kesempatan siswa untuk bertanya namun siswa diam. Pada akhir pembelajaran guru memberikan
soal latihan kepada siswa dan siswa diminta mengerjakannya.
Berdasarkan hasil pengamatan pada nilai matematika kelas IV SDN Sumberwuluh 04,
terutama pada hasil belajar siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan yaitu dari
38 siswa, terdapat 10 siswa mendapat nilai ≥60, sedangkan 28 siswa mendapat ≤60. Dapat
disimpulkan bahwa hanya 29% siswa dapat mencapai KKM dan 71% belum mencapai KKM.
Dari hasil fakta tersebut, maka diperlukan sebuah penerapan metode pembelajaran yang
tepat sebagai proses pembelajaran matematika. Salah satu metode pembelajaran matematika yang
dapat digunakan adalah Student Team Achivement Divisions (STAD). Student Team Achivement
Divisions (STAD) memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif pada saat kegiatan
pembelajaran matematika berlangsung. Siswa-siswa yang mampu memahami materi matematika
akan menjadi tutor sebaya bagi teman-teman mereka yang masih kurang memahami materi
matematika. Jika sebelumnya siswa takut salah bertanya kepada guru, dengan metode ini
diharapkan siswa menjadi lebih semangat untuk bertanya kepada teman sebaya mereka.
3

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas IV SDN Sumberwuluh 04 terdapat
beberapa penyebab kurangnya hasil belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan
pecahan, diantaranya sebagai berikut :
1. Masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang lama
2. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Guru hanya mengikuti keberhasilan pembelajaran dari hasil tes ulangan siswa

C. BATASAN MASALAH
Penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan matematika dengan metode Student Team
Achivement Divisions (STAD) pada siswa kelas IV SDN Sumberwuluh 04, Kecamatan
Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur pada materi penjumlahan dan
pengurangan pecahan. Pengamatan lebih difokuskan pada keterlaksanaan proses pembelajaran
dengan metode Student Team Achivement Divisions (STAD) sebagai upaya peningkatan hasil
belajar materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Sumberwuluh 04 materi penjumlahan dan
pengurangan pecahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana penggunaan metode Student Team Achivement Divisions (STAD) pada
materi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV SDN Sumberwuluh 04?
2. Bagaimana peran dan minat siswa terhadap penggunakan metode Student Team
Achivement Divisions (STAD) pada materi penjumlahan dan pengurangan di kelas IV
SDN Sumberwuluh 04?
3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SDN Sumberwuluh 04 pada materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan setelah menggunakan metode Student Team
Achivement Divisions (STAD)?

E. TUJUAN PENELITIAN
1. Menerapkan metode Student Team Achivement Divisions (STAD) pada materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV SDN Sumberwuluh 04.
2. Mengetahui peran dan minat siswa terhadap penggunakan metode Student Team
Achivement Divisions (STAD) pada materi penjumlahan dan pengurangan.
3. Mengetahui hasil belajar siswa kelas IV SDN Sumberwuluh 04 pada materi penjumlahan
dan pengurangan pecahan setelah menggunakan metode Student Team Achivement
Divisions (STAD).

F. MANFAAT PENELITIAN
a. Siswa
1. Memberi motivasi pada siswa dalam memahami materi pembelajaran.
2. Melatih siswa untuk aktif dan berpikir kritis sehingga pembelajaran tidak lagi pasif.
3. Memberikan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.
b. Guru
1. Memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi guru, sehingga terdapat perubahan
model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam kelas.
4

2. Guru mampu memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams


Achievement Divisions (STAD).
c. Sekolah
Merupakan bahan rujukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan hasil belajar
Matematika dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD).

G. BATASAN ILMIAH
Untuk menghindari perbedaan dalam penafsiran terhadap istilah dalam penelitian ini,
berikut dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut ini:
1. Peningkatan hasil belajar yaitu upaya yang dilakukan untuk menciptakan hasil belajar yang
lebih optimal
2. Peningkatan hasil belajar dikatakan berhasil jika siswa paham dengan materi yang
diajarkan oleh guru dengan ditandai minimal 75% siswa meningkat hasil belajarnya dan
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. HAKIKAT BELAJAR
a. Pengertian Belajar
Belajar pada hakikatnya yaitu proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan
dan proses berbuat melalui pengalaman. Surya, Mohammad (1992:23), definisi belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksinya dengan lingkungan.
5

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali, baik sifat maupun
jenisnya, karena tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam
arti belajar. Menurut Slameto (2010:3-5), citri-ciri perubahan tingkah laku yang ternasuk
dalam pengertian belajar, antara lain : 1) perubahan yang terjadi secara sadar, artinya
seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu, atau paling tidak
merasakan behwa dalam dirinya telah terjadi perubahan; 2) perubahan dalam belajar
bersifat kontinu dan fungsional, artinya suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna lagi bagi kehidupan ataupun proses belajar
berikutnya; 3) perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, artinya perubahan-
perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu lebih dari
sebelumnya; 4) perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, artinya bahwa
tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap; 5) perubahan dalam
belajar bertujuan atau terarah, artinya bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena
ada tujuan yang ingin dicapai; dan 6) perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku,
artinya bahwa perubahan yang diperoleh seseorang melalui proses belajar.
Kesimpulan dari pnejelasan tentang definisi belajar adalah proses perubahan
tingkah laku akibat dari perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaj berdasarkan dari
pengalaman yang dimiliki yang berguna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Faktor yang mempengaruhi belajar
Menurut Slameto (2010:54), ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar,
yaitu faktor intern (faktor yang berasal dari diri sendiri) dan faktor ekstern (faktor dari
luar).
Faktor intern dibagi lagi menjadi 3 kelompok antara lain faktor jasmani yang
meliputi kesehatan dan cacat tubuh, faktor psikologis yang meliputi intelegensi, perhatian,
nakat, minat, motif, kematangan dan kesiapan sedangkan faktor yang terakhir adalah
faktor kelelahan.
Dalam faktor ekstern juga dikelompokkan menjadi 3, yaitu faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga meliputi aorang tua, anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
Faktor sekolah meliputi metode mengajar yang dilakukan oleh guru, kurikulum,
hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, tata tertib sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, keadaan lingkungan sekolah, metode belajar, dan tugas rumah.
Sedangkan di dalam faktor masyarakat antara lain kegiatan siswa di masyarakat, media
massa, teman bermain, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Dari uraian di atas dapat dikatan bahwa antara faktor intern dan faktor ekstern
memiliki hubungan yang sangat erat dan kedua faktor tersebut saling memperngaruhi.

B. HAKIKAT HASIL BELAJAR


a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah peristiwa yang bersifat internal, yang terjadi di dalam diri
seseorang. Peritiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif atau pengetahuan
6

kemudia berpengaruh kepada perilaku. Perilaku belajar seseorang didasarkan pada tingkat
pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari kemudian dapat diketahui melalui tes.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:2-3) hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tiindak mengajar. Hasil interaksi itu menyebabkan
perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Perubahan tingkah laku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program
pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan
belajar.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor
internal siswa (faktor dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (faktor yang datang dari
luar diri siswa). Faktor internal meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar,
minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, faktor fisik dan psikis. Sedangkan
faktor eksternal meliputi faktor lingkungan, terutama kualitas pengajaran.

C. STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)


Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) merupakan salah satu metode dalam
pembelajaarn kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan
pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif
yang efektif.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri atas 5 komponen utama, yaitu penyajian kelas,
belajar kelompok, kuis, skor pengembangan, dan penghargaan kelompok. Selain itu STAD juga
terdiri siklus kegiatan pengajaran yang teratur.
Uraian lengkap dari pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) antara lain.
1. Pengajaran
Tujuan utama dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai
dengan yang direncanakan. Setiap awal pemnbelajaran kooperatif tipe STAD selalu
dimulai dengan penyajian kelas.
Penyajian tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing
dari keseluruhan pelajaran dengan penekanan dalam penyajian materi pelajaran.
a) Pembukaan
1) Menyampaikan pada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu
penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang menimbulkan
teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara lain.
2) Guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep
atau merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut.
3) Ulangi secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan syarat mutlak.
b) Pengembangan
1) Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa
dalam kelompok.
2) Pembelajaran kooperatif menekankan bahwa belajar adalah memahami makna
bukan hapalan.
3) Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan.
7

4) Memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.


5) Beralih pada konsep yang lain jika siswa telah memahami pokok masalahnya.
c) Latihan Terbimbing
1) Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan.
2) Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal. Hal ini
bertujuan supaya semua siswa selalu memperssiapkan diri sebaik mungkin.
3) Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu terlalu lama. Sebaiknya siswa
mengerjakan satu atau dua soal.
2. Belajar Kelompok
Selama belajar kelompok, tugas anggota adalah menguasai materi yang diberikan
guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi
lembar kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih pengetahuan yang sedang diajarkan
untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.
Pada saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kooperatif, guru juga
perlu memberikan bantuan dengan cara menjelaskan perintah, mereview konsep atau
menjawab pertanyaan.
Selanjutnya serahnya pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga atau
satu kelompok utuh. Jika mereka mengerjakan soal, masing-masing siswa harus
mengerjakan soal sendiri dan kemudian dicocokkan dengan temannya. Jika salah satu
tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu kelompok bertanggung jawab
menjelaskannya. Jika siswa ingin mengerjakan soal dengan benar, maka lebih sering
bertanya dan kemudian antara teman saling bergantian memegang lembar kegiatan dan
berusaha menjawab pertanyaan itu.
Guru harus menekankan kepada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai
mereka yakin teman-teman satu kelompok dapat mencapai nilai sampai 100 pada kuis.
Pastikan siswa mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk
diisi dan diserahkan. jadi penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan untuk mengecek
diri mereka dan teman-teman sekelompok mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan
siswa mereka mempunyai pertanyaan meraka seharusnya menanyakan teman
sekelompoknya sebelum bertanya guru.
Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkelilinng dalam kelas. Guru
sebaiknya memuji kelompok yang smeua anggotanya bekerja dengan baik.
3. Kuis
Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa
saja yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan
sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan
kelompok.
4. Perhargaan Kelompok
Langkah pertama yang harus pada kegiatan ini adalah menghitung nilai kelompok
dan nilai perkembangann individu. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada
rata-rata nilai perkembangan individu dalam kelompoknya.

D. PECAHAN
Menurut Mustaqim dan Ary (2008:163), pecahan merupakan bagian dari keseluruhan. Istilah
pecahan dalam ilmu matematika terdiri dari pembilang dan penyebut. Pada hakikatnya, pecahan
8

ini digunakan untuk bagaimana cara menyerderhanakan pembilang dan penyebut, karena
penyederhanaan pembilang dan penyebut ini dapat memudahkan proses operasi aritmatika
sehingga tidak menghasilkan angka yang terlalu besar namun tetap memiliki nilai yang sama.
Terdapat beberapa jenis pecahan, antara lain pecahan biasa, pecahan murni, pecahan
campuran, pecahan desimal, pecahan persen. Pecahan biasa adalah pecahan yang terdiri dari
pembilang dan penyebut, yang mana angka pembilang nilainya lebih kecil daripada nilai angka
penyebutnya. Pecahan murni dalah pecahan yang mana pembilang dan penyebutnya merupakan
bilangan bulat serta berlaku pembilang lebih kecil dari pada penyebutnya. Pecahan campuran
adalah pecahan yang tersusun dari bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni. Pecahan
desimal adalah bilangan pecahan yang dengan pembilangnya 10, 100 dst, penyebutnya misal 10,
100, 1000, dan seterusnya kemudian ditulis dengan tanda koma (,). Pecahan persen adalah
bilangan yang bentuk pecahannya adalah perseratus namun beda bentuk penulisannya.
Materi pecahan adalah salah satu materi yang di ajarkan pada kelas IV Sekolah Dasar.
Adapun materi yang dipelajari dalam pecahan meliputi :
1. Penjumlahan pecahan
a. Melakukan penjumlahan pecahan berpenyebut sama
Penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dilakukan dengan menjumlahkan
pembilang-pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Kemudian tuliskan hasilnya
dalam bentuk paling sederhana.
Contoh :
2 3 2+3 5
+ = =
6 6 6 6
b. Melakukan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama
Penjumlahan pecahan yang berbeda dilakukan dengan cara menyamakan
penyebutnya dengan KPK kedua bilangan, jumlahkan pecahan baru seperti pada
penjumlahan pecahan berpenyebut sama.
Contoh :
1 1
+ = ….
2 3
Penyebut kita samakan dengan menggunakan KPK
KPK dari 2 yaitu 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, …
KPK dari 3 yaitu 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, …
Maka KPK dari bilangan 2 dan 3 adalah 6, jadi penyebut dari kedua pecahan kita
kalikan dengan bilangan yang hasilnya adalah 6. Sedangkan pembilangnya juga kita
kalikan dengan bilangan yang sama.
1 1 1X3 1X 2 3 2 3+ 2 5
+ =( )+( ¿ = + = =
2 3 2X3 3 X2 6 6 6 6
2. Mengurangkan pecahan
a. Melakukan pengurangan pecahan berpenyebut sama
Pengurangan pecahan yang berpenyebut sama dilakukan dengan mengurangkan
pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Kemudian tuliskan hasilnya dalam
bentuk paling sederhana.
Contoh :
4 1 4−1 3
+ = =
6 6 6 6
b. Melakukan pengurangan pecahan yang berpenyebut tidak sama
9

Pengurangan pecahan yang berbeda dilakukan dengan cara menyamakan


penyebutnya dengan KPK kedua bilangan, kemudian kurangkan pecahan baru seperti
pada penjumlahan pecahan berpenyebut sama.
Contoh :
3 1
- = ….
4 3
Penyebut kita samakan dengan menggunakan KPK
KPK dari 4 yaitu 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, …
KPK dari 3 yaitu 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, …
Maka KPK dari bilangan 4 dan 3 adalah 12, jadi penyebut dari kedua pecahan kita
kalikan dengan bilangan yang hasilnya adalah 12. Sedangkan pembilangnya juga kita
kalikan dengan bilangan yang sama.
3 1 3X3 1X 4 9 4 9−4 5
- =( )-( ¿ = - = =
4 3 4X3 3X4 12 12 12 12
E. PENELITIAN TERDAHULU
Pembelajaran matematika dengan menerapkan metode Student Teams Achievement
Divisions (STAD) merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil beljar siswa dalam
pembelajaran materi pecahan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyani, Rahayu tentang Peningkatan Hasil Belajar
Sederhana Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Ngaringan 03, hasilnya antara lain
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) memiliki dampak
positif dalam meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan
aktivitas siswa serta ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus.
Penelitian Riyanti, Edy tentang Meningkatkan Pembelajaran Matematika Pada Operasi
Perkalian Pecahan Melalui Penerapan Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) Kelas VI SD Negeri Dukuhtengah 04 Ketanggungan Brebes Tahun Pelajaran
2010/2011, hasilnya Peneliti menyarankan kepada guru untuk dapat menerapkan pembelajaran
cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) sebagai alternative dalam
memecahkan masalah pembelajaran di kelas yang menjadi tanggungjawabnya.
Penelitian Septiani, Emmelia Rian tentang Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran STAD di
Kelas IV A SD Negeri 2 Sukajawa, hasilnya penerapan model pembelajaran tipe STAD dapat
meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
Penelitian Hasmiani tentang Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pecahan dan
Operasinya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN Katobu
Kabupaten Muna, hasilnya bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model STAD
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan dan operasinya.

F. KERANGKA PIKIR PENELITIAN


Kerangka pikir dalam penelitian merupakan kesimpulan untuk mengetahui adanya
hubungan antara variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Uma Sekaran dalam Sugiyono
(2013 : 93) mengemukakan bahwa kerangka pikir merupakan model konsep konseptual tentang
10

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai
masalah penting. Kerangka pikir ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang
menjadi objek permasalahan (Sugiyono 2013 :94).
Diperlukan proses perbaikan pembelajaran berupa penerapan model kooperatif tipe STAD
pada pembelajaran matematika. Model pembelajaran ini menuntut siswa belajar secara aktif
memecahkan masalah melalui penelitian dan menemukan konsep melalui berbagai pengalaman.
Berdasarkan kajian yang relevan, model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Output yang diharapkan adalah hasil belajar
siswa meningkat dan memenuhi indikator. Secara sederhana kerangka pikir dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher


center)
2. Aktivitas dan hasil belajar siswa rendah
Input 3. Rendahnya persentase ketuntasan belajar siswa mata
matematika kelas IV SDN Sumberwuluh 04 yaitu
21%

Penerapan model cooperative learning tipe STAD


denganlangkah-langkah sebagai berikut.
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang
secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis
kelamin, suku, dll).
Proses 2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh
siswa

Output Meningkatnya hasil belajar siswa pada pembelajaran


matematika ≥75% dengan KKM 60

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

H. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menarik hipotesis atau dugaan sementara, bahwa
metode Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika siswa kelas IV SDN Sumberwuluh 04.
11

BAB III
METODE PENELITIAN

A. SETTING PENELITIAN
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN Sumberwuluh 04
dengan jumlah dalam kelas tersebut 38 anak, yang terdiri atas 20 siswa laki-laki dan 19
siswa perempuan.
b. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Sumberwuluh 04 yang terletak di
Jalan Kebondeli Utara No. 07 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten
Lumajang, Jawa Timur.
c. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019 sampai Oktober
2019. Kegiatan penelitian ini dimulai dari kegiatan persiapan (observasi, pembuatan
proposal, seminar hasil proposal, perbaikan proposal, dan pembuatan instrumen), kegiatan
pelaksanaan (pelaksanaan siklus I dan siklus II), dan kegiatan pelaporan (penyusunan
konsep laporan, seminar hasil laporan, perbaikan hasil laporan,dan penggandaan). Adapun
jadwal kegiatan penelitian ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas
Juli Agustus September Oktober
2019 2019 2019 2019
Nama Kegiatan
Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. Persiapan
1. Kegiatan Observasi
2. Pembuatan Proposal
3. Seminar proposal
4. Pembuatan Instrumen
B. Pelaksanaan
1. Melaksanakan siklus 1
2. Melaksanakan siklus 2
C. Pelaporan
1. Menyusun konsep
laporan
2. Seminar hasil laporan
3. Perbaikan hasil
laporan
4. Penggandaan dan
pengiriman hasil
12

B. JENIS PENELITIAN
Penelitian Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan Kelas IV SDN Sumberwuluh 04 dengan Menggunakan Metode Student
Teams Achievement Divisions (STAD) ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk mengatasi suautu permasalahan atau
memperbaiki suatu pembelajaran di dalam kelas.
Menurut Arikunto (2006:58) yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK)
adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar
yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil
belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
Adlan (2011:4) menjelaskan PTK melalui gabungan definisi dari tiga kata yaitu
“Penelitian” + “Tindakan” + “Kelas”. Makna setiap kata tersebut adalah sebagai berikut :
Penelitian; kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan metodelogi tertentu
untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah.
Tindakan; suatu kegiatan yang dilakukan dengan dan terencana dengan tujuan tertentu. Kelas ;
adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima
pelajaran dari guru yang sama.
Pelaksanaan PTK terbagi atas 4 tahap, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Keempat tahap tersevut disatukan ke dalam siklus. Kegiatan yang akan dilakukan dalam
PTK ini adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan
(Planning)

4. Refleksi 2. Tindakan
SIKLUS I
(Reflecting) (Acting)

3. Pengamatan
(Observating)

1. Perencanaan
(Planning)

4. Refleksi 2. Tindakan
SIKLUS II
(Reflecting) (Acting)

3. Pengamatan
(Observating)
Dst.

Gambar 2. Hubungan Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi


(Kusuma,2009:141)
13

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, pada setiap siklusnya terdiri dari
empat tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Rincian pelaksanaan
penelitian tindakan kelas meliputi langkah-langkah sebagai berikut.
a. Siklus I
1. Perencanaan
Tahap perencanaan ini, penulis menyiapkan proses pembelajaran matematika
melalui metode pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
Materi pembelajaran yaitu tentang “Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan”. Selain
itu penulis juga membuat perangkat pembelajaran, merancang kegiatan dalam
penerapan metode pembelajaran tipe STAD, mempersiapkan lembar observasi, LKS,
dan soal-soal tes.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini merupakan implementasi dari perencanaan yang telah
disusun, yaitu sebagai berikut.
a) Kegiatan Awal
1) Guru masuk kelas dan memberikan salam
2) Siswa berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas
3) Guru mengkondisikan kelas
4) Guru mengecek kehadiran siswa.
5) Guru menyampaikan apersepsi sebelum pembelajaran dimulai
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
b) Kegiatan Inti
Ekspolarasi
1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan yaitu
dengan metode pembelajaran tipe STAD.
2) Guru menyajikan subtopik permasalahan yang akan dipelajari dan melibatkan
siswa dalam mengidentifikasi topik tersebut.
3) Guru meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan untuk menggali
pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan.
4) Tiap kelompok merencanakan topik permasalahan yang akan diperlajari.
Elaborasi
1) Siswa melakukan diskusi sesuai topik yang dibahas pada masing-masing
kelompok.
2) Setiap kelompok menyiapkan laporan akhir berupa rencan kegiatan presentasi
yang akan disajikan ke depan kelas.
Konfirmasi
1) Masing-masing perwakilan kelompok maju ke depan untuk memmpresentasikan
hasil diskusinya.
2) Guru bersama siswa mengevaluasi hasil presentasi yang telah disajikan oleh
masing-masing kelompok.
3) Guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok yang selesai melakukan
presentasi dengan tepukan tangan ataupun memberikan hadiah
4) Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
c) Kegiatan Penutup
1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan atas pembelajaran yang telah
berlangsung.
2) Guru memberikan tes akhir
3) Guru memberikan tindak lanjut terhadap proses pembelajaran.
14

4) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa


3. Pengamatan/observasi
Penulis melakukan pengamatan tentang jalannya proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru. Pengamatan dilakukan dengan mengamati kinerja guru dan
aktivitas siswa dengan lembar observasi dan lembar penilaian. Mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus berikutnya.
4. Refleksi
Penulis dan observer menganalisis hasil pengamatan kinerjas guru, aktivitas siswa
dan hasil belajar siswa. Analisis hasil belajar siswa dilakukan dengan menentukan
ketuntasan nilai belajar siswa. Hasil analisis digunakan sebagai kajian dan pembanding
terhadap rencana pembelajaran pada siklus berikutnya.
b. Siklus II
Tahapan yang dilaksanakan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I.
Hasil belajar pada siklus II dapat lebih baik dibandingkan dengan hasil pembelajaran
siklus I. Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan. Siklus II pada penelitian ini, penulis menyiapkan proses pembelajaran
matematika melalui metode pembelajatan tipe STAD. materi pembelajaran yaitu
tentang “Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan”. Selain itu, penulis juga membuat
perangkat pembelajaran, merancang kegiatan dalam penerapan metode pembelajaran
tipe STAD, memperiapkan lembar observasi, LKS, dan soal-soal tes.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini merupakan implementasi dari perencanaan yang telah disusun,
yaitu sebagai berikut.
a) Kegiatan Awal
1) Guru masuk kelas dan memberikan salam
2) Siswa berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas
3) Guru mengkondisikan kelas
4) Guru mengecek kehadiran siswa.
5) Guru menyampaikan apersepsi sebelum pembelajaran dimulai
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
b) Kegiatan Inti
Ekspolarasi
1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan yaitu
dengan metode pembelajaran tipe STAD.
2) Guru menyajikan subtopik permasalahan yang akan dipelajari dan melibatkan
siswa dalam mengidentifikasi topik tersebut.
3) Guru meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan untuk menggali
pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan.
4) Tiap kelompok merencanakan topik permasalahan yang akan diperlajari.
Elaborasi
1) Siswa melakukan diskusi sesuai topik yang dibahas pada masing-masing
kelompok.
2) Setiap kelompok menyiapkan laporan akhir berupa rencan kegiatan presentasi
yang akan disajikan ke depan kelas.
Konfirmasi
1) Masing-masing perwakilan kelompok maju ke depan untuk memmpresentasikan
hasil diskusinya.
15

2) Guru bersama siswa mengevaluasi hasil presentasi yang telah disajikan oleh
masing-masing kelompok.
3) Guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok yang selesai melakukan
presentasi dengan tepukan tangan ataupun memberikan hadiah
4) Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
c) Kegiatan Penutup
1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan atas pembelajaran yang telah
berlangsung.
2) Guru memberikan tes akhir
3) Guru memberikan tindak lanjut terhadap proses pembelajaran.
4) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa
3. Pengamatan/observasi
Penulis melakukan pengamatan tentang jalannya proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru. Pengamatan dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa
dengan lembar observasi dan lembar penilaian. Mengidentifikasi kelemahan-
kelemahan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus berikutnya.
4. Refleksi
Penulis menganalisis hasil pengamatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa,
kemudian membandingkan dengan hasil pengamatan pada siklus I dalam bentuk
presentase. Jika pada siklus II pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan telah
terjadi peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya, maka penelitian dianggap
cukup. Karena pada siklus II ini siswa sudah mencapai indikator keberhasilan maka
dapat dinyatakan bahwa penelitian ini sukup sampai siklus II.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


a. Teknik Nontes
Pengumpulan data pada teknik nontes ini berupa data kualitatif berupa kinerja
guru dan aktivitas siswa. Pengamatan pada variabel guru yaitu dengan mengisi nilai pada
kolom pada setiap aspek penilaian, sedangkan pengamatan pada aktivitas siswa dilakukan
dengan cara pemberian skor pada setiap aspek yang mncul selama proses pembelajaran
berlangsung.
Guru yang akan mengajar dalam penerapan model pembelajaran metode STAD
adalah penulis. Guru sejawat SDN Sumberwuluh 04 akan bertindak sebagai observer
yaitu mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa.
b. Teknik Tes
Teknik tes merupakan prosedur atau cara untuk mendapatkan data yang bersifat
kuantitatif. Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar.
Teknik tes ini untuk mengetahui pengingkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika melalui metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan
memberikan soal tes berbentuk uraian di akhir pertemuan pada setiap siklus.

D. ALAT PENGUMPULAN DATA


a. Lembar Observasi Kinerja Guru
Kinerja guru diobservasi menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG)
yang dinilai dengan cara mengisi kolom sub indikator yang dilaksanakan oleh guru. IPKG
16

digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam mengelola dan
melaksanakan praktik mengajar.
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi penilaian aktivitas siswa digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
c. Tes Formatif
Tes formatif merupakan tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
pada ranah kognitif. Tes formatif ini menghasilkan data yang bersifat kuantitatif dengan
cara memberikan soal-soal uraian. Melalui tes ini peneliti mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran, dan ketercapaian indikator pembelajaran

E. TEKNIK ANALISIS DATA


a. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data kinerja guru, aktivitas siswa
dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
1. Aktivitas Belajar Siswa
a) Nilai aktivitas individu siswa dapat diperoleh dengan rumus :
R
NA = x 100
SM
Keterangan :
NA : Nilai aktivitas yang diharapkan
R : Skor yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimal yang diamati
100 : Bilangan Tetap
Tabel 2. Kategori perolehan nilai aktivitas siswa
No Rentang Nilai Kategori
1 ≥81 Sangat Aktif
2 71 – 80 Aktif
3 61 – 70 Cukup Aktif
4 51 – 60 Kurang Aktif
5 ≤50 Sangat Kurang

b) Persentase siswa aktif secara klasikal diperoleh dengan rumus:


siswa aktif
P= x 100%
siswa
Keterangan :
P = Persentase siswa yang dicari
100 = Bilangan tetap
Tabel 3. Kategori perolehan nilai aktivitas siswa
No Rentang Nilai Kategori
1 ≥81 Sangat Aktif
2 71 – 80 Aktif
3 61 – 70 Cukup Aktif
4 51 – 60 Kurang Aktif
5 ≤50 Sangat Kurang

2. Hasil Belajar Siswa


a) Nilai hasil belajar afektif individu ditentukan dengan rumus :
R
NA = x 100
SM
Keterangan :
NA : Nilai aktivitas yang diharapkan
R : Skor yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimal yang diamati
17

100 : Bilangan Tetap


Tabel 4. Kategori nilai hasil belajar siswa
Rentang Nilai Kategori
≥81 Sangat Aktif
71 – 80 Aktif
61 – 70 Cukup Aktif
51 – 60 Kurang Aktif
≤50 Sangat Kurang

b) Persentase ketuntasan belajar siswa diperoleh dengan rumus :


Jumlah siswa ≥ kategori baik
Ketuntasan kelas = x 100
Jumlah siswa
Tabel 5. Kategori persentase hasil belajar siswa.
Tingkat Keberhasilan (%) Kategori
≥81 Sangat Baik
71 – 80 Baik
61 – 70 Cukup Baik
51 – 60 Kurang Baik
≤50 Sangat Kurang

b. Analisis Kuantitatif
Analisis kuntitatif digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana dinamika
kemajuan hasil belajar siswa. Data kuantitatif penelitian ini diperoleh dengan menghitung
nilai rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada siswa dan nilai persentase
ketuntasan hasil belajar siswa.
1. Menghitung nilai hasil belajar siswa secara individual digunakan rumus :
R
NA = x 100
SM
Keterangan :
NA : Nilai aktivitas yang diharapkan
R : Skor yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimal yang diamati
100 : Bilangan Tetap
Tabel 6. Ketuntasan hasil belajar siswa
No Rentang Nilai Kategori
1 ≥61 Tuntas
2 ≤60 Belum Tuntas

2. Menghitung nilai rata-rata seluruh siswa.


X
ẍ= x 100
N
Keterangan
ẍ = Nilai rata-rata kelas
X = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa
3. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa mengunakan rumus :
siswa yang tuntas belajar
P= x 100%
siswa
Tabel 7. Kategori persentase hasil belajar
Tingkat Keberhasilan (%) Kategori
≥81 Sangat Tinggi
71 – 80 Tinggi
61 – 70 Cukup Tinggi
18

51 – 60 Kurang Tinggi
≤50 Sangat Kurang

F. INDIKATOR KEBERHASILAN
Keberhasilan dalam menerapkan metode pembelajaran tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD) dapat dilihat dari beberapa indikator dibawah ini.
a. Persentase jumlah siswa aktif mengalami peningkatan dari satu siklus ke siklus
berikutnya, sehingga siswa yang aktif mencapai ≥75% dari jumlah siswa yang ada di
kelas tersebut.
b. Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari satu siklus ke siklus
berikutnya, sehingga mencapai ≥75% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.


Adlan, A. 2011. Bimbingan Praktiis Penelitian Tindakan Kelas. Kudus: Dita Kurnia.
Herdian. (2009. 22 April). Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Dikutip 20 Juli 2019 dari Model
Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisons):
https://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-stad-student-teams-
achievement-division/
Kusuma, Wijaya. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.
Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Mustaqim & Ary. 2008. Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
19

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Surya, Muhammad. 1992. Psikologi Pendidikan (Cetakan ke-5 Edisi Revisi). Bandung: Jurusan
PBB UPI

LAMPIRAN I : RPP PRA SIKLUS


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATEMATIKA

Satuan Pendidikan : SDN Sumberwuluh 04


Mata Pelajaran : Matematika
Bab3 : Penaksiran Hasil Operasi Hitung
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
Alokasi Waktu : 1 x 3 Jam

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
20

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]


dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan: Matematika
Kompetensi Dasar Indikator
3.2. Menjelaskan berbagai bentuk pecahan 3.2.1. Memahami bentuk dari penjumlahan
(biasa, campuran, desimal, dan persen) dan pengurangan pecahan.
dan hubungan diantaranya.
4.2. Mengidentifikasi berbagai bentuk 4.2.1. Menyajikan berbagai bentuk
pecahan (biasa, campuran, desimal, dan penjumlahan dan pengurangan
persen) dan hubungan diantaranya. pecahan.

C. TUJUAN
1. Siswa mampu memahami berbagai bentuk pecahan.
2. Siswa mampu menjelaskan berbagai bentuk penjumlahan dan pengurangan pecahan
3. Siswa mampu menghitung/mencari penjumlahan dan pengurangan pecahan
4. Siswa mampu mengidentifikasi masalah penjumlahan dan pengurangan pecahan
5. Siswa mampu menyelesaikan masalah penjumlahan dan pengurangan pecahan

D. MATERI
1. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan.

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Pengamatan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Praktek

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan salam dan mengajak berdoa menurut 5 menit
Pendahuluan agama dan keyakinan masing-masing,
2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
3. Guru memberi motivasi dan kegiatan untuk menambah
konsentrasi siswa
4. Guru menyiapkan fisik dan psikhis anak dalam
mengawali kegiatan pembelajaran serta menyapa anak.
5. Guru mengulas kembali materi yang disampaikan
sebelumnya
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
Kegiatan A. Mengamati 90 menit
Inti 1. Siswa mencermati penjelasan guru mengenai cara
penjumlahan dan pengurangan pecahan.
21

2. Menjelaskan cara menyelesaikan masalah terkait.

B. Menanya
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan
2. Siswa menanyakan penjelasan guru yang belum di
pahami tentang penjumlahan dan pengurangan
pecahan.
3. Guru menjelasakan pertanyaan siswa.

C. Menalar
1. Siswa mencoba berdiskusi dengan temannya tentang
cara mengubah pecahan.
2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan
menjelaskan hasil diskusi tentang penyelesaian
penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan
bimbingan guru.
3. Guru memberikan pembenaran dan masukan apabila
terdapat kesalahan atau kekurangan pada siswa.
4. Guru menyatakan bahwa siswa telah paham tentang
cara penjumlahan dan pengurangan pecahan.

D. Mencoba
1. Guru memberikan soal latihan menghitung
penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran.
2 1
1 + =
 4 3
1 2
2 −1 =
 4 5

2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal


latihan tersebut secara individu
3. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menuliskan
hasil pekerjaanya didepan kelas secara bergantian

Hasilnya;
2 1 6 1 18 4 22 10 5
1 + = + = + = =1 =1
 4 3 4 3 12 12 12 12 6
1 2 9 7 45 28 17
2 −1 = − = − =
 4 5 4 5 20 20 20

E. Mengkomunikasikan
1. Siswa mempresentasikan secara lisan kepada teman-
temanya tentang penyelesaian penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
22

2. Siswa menyampaikan manfaat belajar pecahan


dilakukan secara lisan di depan teman dan guru.
Kegiatan 1. Guru memberikan penguatan materi dan kesimpulan dari 10 menit
Penutup penyelesaian menghitung penjumlahan dan pengurangan
pecahan.
2. Guru mengapresiasi hasil kerja siswa dan memberikan
motivasi.
3. Guru menyampaikan pesan moral hari ini dengan bijak
4. Salam dan do’a penutup.

G. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru Tema 6 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 6 Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
2. BSE KTSP
3. Software Pengajaran kelas 4 SD/MI dari JGC

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian
terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan praktek/unjuk kerja sesuai dengan rubrik penilaian sebagai berikut;
Butir soal;
Kerjakan soal dibawah ini.
1 2
+ =
 10 10
4 1
1 − =
 10 2
1 1
2 +3 =
 2 2
5 2
+ =
 10 10
8 1
2 − =
 10 2

Catatan : Soal dapat dikembangkan oleh guru

Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….

Mengetahui Sumberwuluh, …………………. 2019


Kepala Sekolah, Guru Kelas 4

SUYAKUP, S.Pd JOKO SETYO AJI NUGROHO, S.Pd


NIP. 19680621 198803 1 003 NIG. 991 011 007
23

LAMPIRAN II : RPP SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Sumberwuluh 04


Mata Pelajaran : Matematika
Bab3 : Penaksiran Hasil Operasi Hitung
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
24

Alokasi Waktu : 1 x 3 Jam

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi
dua bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.
4.3 Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.

C. INDIKATOR:
3.3.1 Menentukan hasil operasi hitung.
4.3.1 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menentukan hasil operasi hitung.
2. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius


Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan DeskripsiKegiatan AlokasiWaktu
Pendahuluan  Guru mengajak peserta didik untuk berdoa 5 menit
sebelum dan setelah pelajaran. Religius
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik tentang Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan. Communication
 Guru memberi peserta didik contoh dalam
kehidupan yang berkaitan dengan Penjumlahan
dan Pengurangan Pecahan.
 Guru membantu peserta didik dalam
merencanakan dan menyiapkan kegiatan
pembelajaran tentang Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan.
25

Kegiatan DeskripsiKegiatan AlokasiWaktu


Inti Mengamati 90 menit
 Guru membimbing peserta didik untuk
membentuk kelompok yang terdiri atas 3 atau 4
anggota.Collaboration
 Guru mengarahkan peserta didik untuk
mengamati ilustrasi permasalahan yang
diberikan. Mandiri

Menanya
 Guru menfasilitasi peserta didik untuk saling
menanyakan pendapat anggota kelompoknya
mengenai ilustrasi permasalahan tentang operasi
hitung pada pecahan. Gotong Royong

Mencoba
 Guru membimbing peserta didik untuk bekerja
sama dengan anggota kelompoknya dalam
mendiskusikan pendapat anggota kelompoknya
tentang operasi hitung pada pecahan.Gotong
Royong
Menalar
 Guru mendampingi peserta didik dalam
menyimpulkan hasil diskusinya.Collaboration
 Guru mendampingi peserta didik dalam
menyusun langkah-langkah penyelesaian
permasalahan dengan rapi.Critical Thinking
and Problem Solving

Mengkomunikasikan
 Guru mengarahkan peserta didik untuk
menyampaikan hasil kerja kelompoknya di
hadapan guru dan teman-
temannya.Communication

Penutup  Guru merefleksikan hasil pembelajaran tentang 10 menit


Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan.
Gotong Royong
 Guru melakukan evaluasi tentang Penjumlahan
dan Pengurangan Pecahan.Mandiri
 Guru menginformasikan materi selanjutnya,
yaitu Perkalian dan Pembagian Pecahan serta
Membulatkan Bilangan.Communication

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku teks pelajaran Matematika SD/MI Kelas IV tahun 2016
26

 Dasar-Dasar Matematika Modern yang relevan.


 Pengajaran Matematika yang relevan.
 Ensiklopedia Matematikadan Peradaban Manusia yang relevan.
1
 Benda-benda yang memiliki ukuran dalam bentuk pecahan seperti gula pasir yang
2
dikemas dengan berat kg dan sebagainya.

G. MATERI PEMBELAJARAN
 Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

H. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

Penilaian
1) Indikator penilaian aktivitas siswa.
Aspek Sikap
No Indikator
Yang Diamati
1. a. Mengajukan pertanyaan
b. Merespon aktif pertanyaan lisan dari guru
Partisipasi
c. Mengikuti semua tahapan pembelajaran sesuai aturan
d. Aktif dalam mengikuti pembelajaran
2. a. Tanggap dalam instruksi yang diberikan
b. Antusias/semangat dalam mengikuti pembelajaran
Minat
c. Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar
d. Tenang dalam mengerjakan tugas.

2) Lembar observasi aktivitas siswa.


Aspek yang diamati
Katergor
No Inisial siswa Partisipas Minat R SM NA
i
i
1
2
3
Ds
t
Jumlah
Nilai Aktivitas
Jumlah siswa ≥aktif
Persentase aktivitas
Kategori persentase aktivitas

3) Rubrik penyekoran aktivitas siswa.


Skor Keterangan
Jika empat indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
5
pembelajaran.
27

4 Jika tiga indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
pembelajaran.
3 Jika dua indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
pembelajaran.
2 Jika satu indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
pembelajaran.
1 Jika tidak ada indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
pembelajaran.

Mengetahui Sumberwuluh, ………………… 2019


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

SUYAKUP, S.Pd JOKO SETYO AJI NUGROHO, S.Pd


NIP. 19680621 198803 1 003 NIG. 991 011 007

LAMPIRAN III : RPP SIKLUS II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Sumberwuluh 04


Mata Pelajaran : Matematika
Bab3 : Penaksiran Hasil Operasi Hitung
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
Alokasi Waktu : 1 x 3 Jam

A. KOMPETENSI INTI (KI)


28

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi
dua bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.
4.3 Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.

C. INDIKATOR:
3.3.1 Menentukan hasil operasi hitung.
4.3.1 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menentukan hasil operasi hitung.
2. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius


Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan DeskripsiKegiatan AlokasiWaktu
Pendahuluan  Guru mengajak peserta didik untuk berdoa 5 menit
sebelum dan setelah pelajaran. Religius
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik tentang Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan. Communication
 Guru memberi peserta didik contoh dalam
kehidupan yang berkaitan dengan Penjumlahan
dan Pengurangan Pecahan.
 Guru membantu peserta didik dalam
merencanakan dan menyiapkan kegiatan
pembelajaran tentang Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan.
 Guru membimbing peserta didik untuk
mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk
melakukan Kegiatan 3.1
29

Kegiatan DeskripsiKegiatan AlokasiWaktu

Inti Mengamati 90 menit


 Guru membimbing peserta didik untuk
membentuk kelompok yang terdiri atas 3 atau 4
anggota.Collaboration
 Guru mengarahkan peserta didik untuk
mengamati ilustrasi permasalahan yang
diberikan. Mandiri

Menanya
 Guru menfasilitasi peserta didik untuk saling
menanyakan pendapat anggota kelompoknya
mengenai ilustrasi permasalahan tentang operasi
hitung pada pecahan. Gotong Royong

Mencoba
 Guru membimbing peserta didik untuk bekerja
sama dengan anggota kelompoknya dalam
mendiskusikan pendapat anggota kelompoknya
tentang operasi hitung pada pecahan.Gotong
Royong
Menalar
 Guru mendampingi peserta didik dalam
menyimpulkan hasil diskusinya.Collaboration
 Guru mendampingi peserta didik dalam
menyusun langkah-langkah penyelesaian
permasalahan dengan rapi.Critical Thinking
and Problem Solving

Mengkomunikasikan
 Guru mengarahkan peserta didik untuk
menyampaikan hasil kerja kelompoknya di
hadapan guru dan teman-
temannya.Communication

Penutup  Guru merefleksikan hasil pembelajaran tentang 10 menit


Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan.
Gotong Royong
 Guru melakukan evaluasi tentang Penjumlahan
dan Pengurangan Pecahan.Mandiri
 Guru menginformasikan materi selanjutnya,
yaitu Perkalian dan Pembagian Pecahan serta
Membulatkan Bilangan.Communication

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


30

 Buku teks pelajaran Matematika SD/MI Kelas IV tahun 2016


 Dasar-Dasar Matematika Modern yang relevan.
 Pengajaran Matematika yang relevan.
 Ensiklopedia Matematikadan Peradaban Manusia yang relevan.

G. MATERI PEMBELAJARAN
 Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

H. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

Penilaian
1) Indikator penilaian aktivitas siswa.
Aspek Sikap
No Indikator
Yang Diamati
1. e. Mengajukan pertanyaan
f. Merespon aktif pertanyaan lisan dari guru
Partisipasi
g. Mengikuti semua tahapan pembelajaran sesuai aturan
h. Aktif dalam mengikuti pembelajaran
2. e. Tanggap dalam instruksi yang diberikan
f. Antusias/semangat dalam mengikuti pembelajaran
Minat
g. Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar
h. Tenang dalam mengerjakan tugas.

2) Lembar observasi aktivitas siswa.


Aspek yang diamati
Katergor
No Inisial siswa Partisipas Minat R SM NA
i
i
1
2
3
Ds
t
Jumlah
Nilai Aktivitas
Jumlah siswa ≥aktif
Persentase aktivitas
Kategori persentase aktivitas

3) Rubrik penyekoran aktivitas siswa.


Skor Keterangan
Jika empat indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
5
pembelajaran.
4 Jika tiga indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
pembelajaran.
3 Jika dua indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
31

pembelajaran.
2 Jika satu indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
pembelajaran.
1 Jika tidak ada indikator dalam aspek yang diamati muncul selama proses
pembelajaran.

Mengetahui Sumberwuluh, ………………… 2019


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

SUYAKUP, S.Pd JOKO SETYO AJI NUGROHO, S.Pd


NIP. 19680621 198803 1 003 NIG. 991 011 007

LAMPIRAN IV : INTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU


NILAI
NO K O M PETE N SI
1 2 3 4 5
A. Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-
2.
prinsip pembelajaran yang mendidik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik
5. Pengembangan potensi peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi
B. Kepribadian
Bertindak sesuai dengan norma agama,
8.
hukum, sosial dan kebudayaan nasional
Menunjukkan pribadi yang dewasa dan
9.
teladan
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi,
32

NILAI
NO K O M PETE N SI
1 2 3 4 5
rasa bangga menjadi guru
C. Sosial
Bersikap inklusif, bertindak obyektif,
11.
serta tidak diskriminatif
Komunikasi dengan sesama guru,
12. tenaga kependidikan, orangtua, peserta
didik, dan masyarakat
D. Profesional
Penguasaan materi, struktur, konsep dan
13. pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu
Mengembangkan keprofesionalan
14.
melalui tindakan yang reflektif
Jumlah :
Rubrik Penilaian Kinerja Guru
Nilai
Nilai Mutu Indikator
Angka
Dilaksanakan oleh guru dengan sangat baik, guru
5 Sangat baik melakukannya dengan sempurna, dan guru terlihat
prosefional
Dilaksanakan oleh guru dengan baik, guru melakukannya
4 Baik
tanpa kesalahan, dan guru tampak menguasai
Dilaksanakan oleh guru dengan cukup baik, guru
3 Cukup melakukannya dengan sedikit kesalahan, dan guru tampak
cukup menguasai
Dilaksanakan oleh guru, guru melakukannya dengan
2 Kurang
banyak kesalahan, dan guru tampak kurang menguasasi
Sangat
1 Tidak dilaksanakan oleh guru
Kurang
LAMPIRAN V : BAHAN AJAR

PECAHAN
Pernahkah kalian memotong sebuah kue? kue ulang tahun misal. Pernah terpikir tidak bahwa
sebenarnya ketika kalian memotong kue tersebut sebenarnya kalian telah mempraktekan ilmu
bilangan pecahan ini? Yap… Bilangan pecahan ini tak lain tak bukan sebenarnya sama saja kita
sedang belajar bagaimana cara membagi-bagikan sesuatu dengan baik dan benar pas sesuai
keinginan. Untuk itu, mari kita pelajari rumus bilangan pecahan ini dengan seksama.

Pecahan adalah bagian dari keseluruhan. Pada terdapat dua bagian yaitu pembilang dan
penyebut. Jadi pengertian sederhananya, bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri dari
33

Pembilang yang terdiri dari bilangan-bilang bulat dan penyebut yang terdiri dari bilangan-
bilangan asli.
Contoh :
4
a.
6
10
b.
12

Ada beberapa macam jenis-jenis pecahan, yakni :


1. Pecahan Biasa
2. Pecahan Murni
3. Pecahan Campuran
4. Pecahan Desimal
5. Pecahan Persen
Mari kita bahas satu persatu jenis-jenis bilangan pecahan tersebut:

1. Pecahan Biasa
Pecahan Biasa adalah bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut, yang mana angka
pembilang nilainya lebih kecil daripada nilai angka penyebutnya.
Contoh:
1
a. dengan 1 sebagai pembilang dan 4 sebagai penyebut
4
4
b. dengan 4 sebagai pembilang dan 5 sebagai penyebut
5
Dari contoh diatas dapat kita lihat bahwa angka pembilang lebih kecil daripada angka
penyebutnya.

2. Pecahan Murni
Pecahan Murni adalah pecahan yang mana pembilang dan penyebutnya merupakan bilangan
bulat serta berlaku pembilang lebih kecil dari pada penyebutnya. Pecahan murni dapat
dinyatakan sebagai pecahan biasa akan tetapi pecahan biasa belum tentu dapat dikatakan sebagai
pecahan murni.
1 3 7
Contoh : , , , dst..
8 8 9

3. Pecahan Campuran
Pecahan Campuran yaitu pecahan yang tersusun dari bagian bilangan bulat dan bagian pecahan
murni.
1 1 3
Contoh : 2 ,5 ,3 , dst..
2 2 4

4. Pecahan Desimal
Pecahan Desimal adalah bilangan pecahan yang dengan pembilangnya 10, 100, dst.. penyebutnya
misal 10, 100, 1000, dan seterusnya, kamudian ditulis dengan tanda koma (,).
Contoh :
7
 Bentuk persepuluh ( ) adalah 0,7
10
30
 Bentuk perseratus ( ) adalah 0,30
100
200
 Bentuk perseribu ( ) adalah 0,200
1000
6.000
 Bentuk persepuluh ribu ( ) adalah 0,6000
10.000

5. Pecahan Persen
Pecahan Persen adalah bilangan yang bentuk pecahannya adalah perseratus namun beda bentuk
penulisannya.
34

5
Misal bentuk pecahan 5 persen artinya sama dengan lima per seratus ( ), enam puluh lima
100
65
perseratus (65 persen) artinya sama dengan , dan seterusnya. 200 persen artinya sama
100
200
dengan = 2. Kemudian tata cara penulisan bilangan persen adalah menggunakan simbol
100
persen (%).
Contoh:
5
 5% artinya
100
55
 55% artinya
100

LAMPIRAN VI : LKS SIKLUS I

LEMBAR KERJA SISWA


Nama : …………………… NILAI
No : ……………………
Kelas : ……………………

A. KOMPETENSI DASAR (KD)


35

3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi
dua bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.
4.3 Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.

B. INDIKATOR:
3.3.1 Menentukan hasil operasi hitung.
4.3.1 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menentukan hasil operasi hitung.
2. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

E. SOAL
Kerjakan soal penjumlahan dan pengurangan pecahan di bawah ini !
2 3
1. + =…
3 5
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

5 3
2. - =…
6 4
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

1 2
3. 2 + =…
3 4
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

2 5
4. 3 - =…
3 6
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
36

2 1
5. 3 +2 =…
4 4
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

LAMPIRAN VI : LKS SIKLUS II

LEMBAR KERJA SISWA


37

Nama : …………………… NILAI


No : ……………………
Kelas : ……………………

F. KOMPETENSI DASAR (KD)


3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi
dua bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.
4.3 Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.

G. INDIKATOR:
3.3.1 Menentukan hasil operasi hitung.
4.3.1 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung

H. TUJUAN PEMBELAJARAN
3. Siswa dapat menentukan hasil operasi hitung.
4. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung

I. MATERI PEMBELAJARAN
 Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

J. SOAL
Kerjakan soal penjumlahan dan pengurangan pecahan di bawah ini !
1 3
6. + =…
4 5
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

4 3
7. - =…
5 4
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

2 2
8. 1 + =…
3 4
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
38

2 5
9. 2 - =…
3 6
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

2 1
10. 2 +1 =…
4 4
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

LAMPIRAN VII : TES FORMATIF SIKLUS I

KISI-KISI LATIHAN SOAL


39

Nama Lembaga : UPT SDN Sumberwuluh 04


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV ( Empat) / I
Materi : Pecahan

N Kela Level No. Bentuk


Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
o s Kognitif Soal Soal
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
1 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 1 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
2 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 2 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
3 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 3 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
4 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 4 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
5 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 5 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
6 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 6 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
7 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 7 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
8 3.3 Menjelaskan dan IV Pecahan Peserta didik C2 8 Uraian
melakukan penaksiran mampu
40

N Kela Level No. Bentuk


Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
o s Kognitif Soal Soal
dari jumlah, selisih,
hasil kali, dan hasil
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
9 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 9 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
10 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 10 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.

LATIHAN SOAL

Nama: ……………………………………………...... NILAI


No. Absen: ………………………………………………..
Kelas : ……………………………………………….
41

Kerjakan soal pecahan dibawah ini dengan jawaban yang benar!


2 4
1. + =…
3 7
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4 5
2. + =…
5 6
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
6 3
3. - =…
8 4
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5 4
4. - =…
7 5
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2 2
5. 3 +1 =…
3 6
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2 2
6. 1 +1 =…
4 5
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2 1
7. 2 -2 =…
5 4
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3 2
8. 3 -3 =…
6 4
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2 3 3
9. + + =…
3 4 6
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
6 2 2
10. - - =…
8 6 4
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
42

LAMPIRAN VII : TES FORMATIF SIKLUS II

KISI-KISI LATIHAN SOAL

Nama Lembaga : UPT SDN Sumberwuluh 04


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV ( Empat) / I
Materi : Pecahan

N Kela Level No. Bentuk


Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
o s Kognitif Soal Soal
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
1 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 1 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
2 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 2 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
3 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 3 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
4 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 4 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
5 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 5 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
6 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 6 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
7 3.3 Menjelaskan dan IV Pecahan Peserta didik C2 7 Uraian
melakukan penaksiran mampu
dari jumlah, selisih, menentukan hasil
43

N Kela Level No. Bentuk


Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
o s Kognitif Soal Soal
hasil kali, dan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
8 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 8 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
9 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 9 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
3.3 Menjelaskan dan
melakukan penaksiran
Peserta didik
dari jumlah, selisih,
mampu
10 hasil kali, dan hasil IV Pecahan C2 10 Uraian
menentukan hasil
bagi dua bilangan
operasi hitung.
cacah maupun
pecahan dan desimal.
44

LATIHAN SOAL

Nama: ……………………………………………...... NILAI


No. Absen: ………………………………………………..
Kelas : ……………………………………………….

Kerjakan soal pecahan dibawah ini dengan jawaban yang benar!


3 5
1. + =…
4 7
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4 3
2. + =…
5 8
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
7 2
3. - =…
8 5
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4 3
4. - =…
7 6
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2 2
5. 2 +1 =…
3 5
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
1 2
6. 2 +2 =…
4 5
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2 1
7. 2 -1 =…
5 4
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3 1
8. 2 -1 =…
6 4
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2 3 5
9. + + =…
4 6 8
Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
6 2 2
10. - - =…
9 4 3
45

Jawab = …………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai