Kelas : 05PPKE004/Reg C
Nim : 181011500296
SOAL
2. Jelaskan pemahaman Anda mengenai fungsi dari dimensi-dimensi kurikulum bagi proses
pendidikan!
JAWABAN
1. Gagne dan Briggs (1979:3) mengartikan pembelajaran sebagai suatu sistem yang
bertujuan membantu proses belajar siswa yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya
proses belajar di dalam diri siswa. Belajar mungkin dapat terjadi tanpa pembelajaran.
Namun, pengaruh suatu pembelajaran pada belajar hasilnya lebih sering menguntungkan
dan biasanya mudah diamati. Sementara itu, Gredler mengemukakan bahwa proses
perubahan sikap dan tingkah laku siswa pada dasarnya terjadi dalam satu lingkungan
buatan dan sangat sedikit sekali bergantung pada situasi alami. Oleh karenanya, agar
proses belajar siswa dapat berlangsung optimum perlu diciptakan lingkungan belajar
yang mendukung pengalaman belajar siswa. Proses menciptakan lingkungan belajar
sedemikian rupa ini disebut pembelajaran. Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tidak berlangsung secara alami atau terjadi begitu
saja, tetapi melalui proses menciptakan lingkungan belajar berupa kegiatan merancang
dan menyusun serangkaian peristiwa untuk mempengaruhi dan mendukung proses belajar
dalam diri siswa. Sebagai guru, Andalah yang bertugas menciptakan lingkungan belajar
agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Dengan kata lain, pembelajaran diciptakan
oleh guru dengan tujuan membantu siswa belajar.
2. Dimensi Kurikulum
Toto Ruhimat dkk (S. Hamid Hasan,1988) mengemukakan bahwa terdapat empat
dimensi kurikulum, yaitu:
1) Kurikulum sebagai suatu ide/gagasan.
2) Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan
dari kurikulum sebagai suatu ide.
3) Kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah
kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum. Secara teoritis
dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis.
4) Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum
sebagai suatu kegiatan.
3. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah
mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 1999,
2004, 2006 dan 2013.
Maka dari itu, berhasil tidaknya kurikulum banyak tergantung atas peranan guru
yang dapat dilakukan dalam pengembangan kurikulum, antara lain:
Kompetensi guru, seperti dikemukakan oleh Glasser, ada empat hal, yakni:
d. Kemampuan mengukur hasil belajar siswa (Nurhaida Amir dan Rudito, 1981: 1)
Jadi, guru dalam mengemban tugas sebagai seorang pengajar, minimal harus mampu:
Pertama, menguasai silabus atau GBPP serta petunjuk pelaksanaannya.
Dimaksudkan dengan hal ini ialah seorang guru harus mampu memahami aspek-aspek
berikut ini:
Keempat, terampil dalam menilai hasil belajar siswa, yaitu mengevaluasi sejauh
mana apa yang telah disampaikan kepada peserta didik di dalam proses belajar mengajar
yang disebutkan terdahulu telah dapat dikuasai oleh siswa/peserta didik. Atau dengan
kata lain trampil menilai sejauh mana materi/bahan pelajaran yang telah diberikan sudah
menjadi milik siswa.
Kurikulum, guru, dan pengajaran saling berhubungan satu sama lain. Kurikulum
tentunya merupakan awal atau rancangan bagaimana pendidikan nantinya akan
dijalankan. Kesesuaian kurikulum dalam instansi pendidikan akan mempermudah
seorang guru dalam menentukan model dan metode mengajarnya serta mempermudah
dalam menyiapkan dan menyampaikan materi pembelajaran nantinya. Dengan
adanyakesesuaian kurikulum, model dan metode mengajar yang disesuaikan oleh
guru diharapkan kualitas pendidikan juga akan meningkat. Hal ini mungkin terjadi karena
sejak dari awal telah ditetapkan bagaimana rancangan pendidikan nantinya dijalankan
dengan perencanaan kurikulum yang baik dan relevan.
Selain itu, kurikulum dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat
karena kurikulum itu sendiri merupakan mata pelajaran yang harus ditempuh dan
dipelajari siswa untuk memperoleh pengetahuan. Dalam melaksanakan hal tersebut tentu
tidak lepas dari unsur-unsur seperti manusiawi (guru), material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur-prosedur yang semua itu disebut dengan pembelajaran. Maka
kurikulum, guru, dan pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri karena saling berhubungan
erat dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Jadi, kurikulum, guru,
dan pembelajaran memiliki peranan yang penting dalam pendidikan.