NIS/NISN :-
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul " peran pendidikan dalam mengatasi pergaulan bebas pada usia
remaja di dusun melati desa pemana”.
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab
itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis.
Penulis juga berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan
pengetahuan tentang peran pendidikan dalam mengatasi pergaulan bebas.
Maumere,
Desember, 2021
Penulis
.
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, atau
biasa disebut juga upaya mengembangkan kemampuan diri. Pendidikan
harus mampu mengembangkan kepribadian sisiwa/siswi menuju arah
kedewasaan. Agar dapat melaksanakan kegiatan pembinaan karakter
tersebut tenaga pendidik atau guru harus melakukan pendekatan secara
individu terhadap mereka sehingga apa yang dilakukan dapat berjalan
dengan lancar. Pembinaan karakter secara individu yang dimaksud adalah
pembinaan yang khusus dan bersifat pribadi. Pembinaan ini tidak
menuntut waktu dan saran yang khusus. Kegiatan ini dilakukan dimana
saja dan kapan saja. Hal ini penting untuk menolong seseorang dari
keterpurukan pribadinya. Karena setiap individu tidak memiliki latar
belakang, masalah atau kepribadian yang sama, maka pendekatan secara
individu merupakan cara yang tepat.
Belakangan ini pergaulan bebas pada usia remaja mejadi
permasalahan pokok yang terus timbul dikalangan masyarakat Dusun
Melati. Akibat dari pergaulan bebas pada usia remaja menimbulkan
banyak sekali masalah-masalah. Seperti masalah dalam keluarga, masalah
sosial, kehamilan diluar nikah, turunnya prestasi anak di sekolah dan
masalah-masalah lainnya. Nampaknya masih banyak orang-orang yang
mengabaikan masalah pergaulan bebas pada usia remaja saat ini. Sehingga
dampak dari pembiaran tersebut bermuara pada membudayanya pergaulan
bebas pada usia remaja. Oleh karena itu peneliti memilih judul peran
pendidikan dalam mengatasi pergaulan bebas pada usia remaja penting
untuk dilakukan.
Alasan saya memilih judul ini adalah karena seperti yang kita tahu
bahwa pergaulan bebas merupakan masalah yang sangat penting untuk di
analisis. Mengingat bahwa remaja adalah salah satu generasi muda yang
nantinya akan menjadi penerus dan kemudian akan mengisi kemerdakaan
Indonesia dengan hal-hal yang dapat memberikan manfaat baik terhadap
Indonesia, maka dengan mengangkat judul ini diharapkan agar pendidikan
dapat mampu mengatasi masalah pergaulan bebas dan mampu mencetak
generasi yang memiliki potensi dan bermoral.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan beberapa rumusan
masalah sebagai pembatasan dalam pembahasan pada karya tulis ilmiah
ini, diantarannya:
1. Masalah apa yang menimbulkan terjadinya pergaulan bebas di usia
remaja?
2. Bagaimana pendidikan dapat berperan penting dalam mengatasi
pergaulan bebas di usia remaja?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini
dilakukan adalah untuk:
1. Dapat mengetahui faktor yang menjadi masalah timbulnya pergaulan
bebas diusia remaja
2. Dapat mengetahui cara pendidikan dalam mengatasi pergaulan bebas
diusia remaja
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan agar dapat memiliki beberapa manfaat yang
dapat membantu penulis maupun masyarakat sekitar dusun penelitian,
seperti:
1. Membantu penulis untuk menyelesaikan salah satu syarat kelulusan
ditingkat SMA.
2. Menyadarkan masyarakat khsusunya guru dan orang tua akan bahaya
pergaulan bebas di usia remaja.
3. Membantu masyarakat khususnya guru dan orang tua untuk menangani
masalah pergaulan bebas diusia remaja serta mencegah terjadinya
pergaulan bebas diusia remaja.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Keluarga
Faktor keluarga diyakini sebagai faktor yang paling utama
berpengaruh pada anak usia remaja. Melalui aktivitas
pengasuhan yang terlihat dari cara yang dipilih orangtua dalam
mendidik anak, anak remaja akan tumbuh dan berkembang
dari pengalaman yang didapatnya. Studi-studi menemukan
bahwa hubungan yang hangat dan saling mendukung dalam
keluarga berhubungan dengan pembentukan karakter yang
positif pada anak usia remaja. Sebaliknya hubungan antara
orangtua dan anakusia remaja yang penuh dengan konflik dan
sikap kekerasan berhubungan dengan kemunculan masalah-
masalah psikologis pada masa selanjutnya.
Kedudukan orang tua yakni ibu dan bapak peranannya
sangat strategis dalam membina dan mengembangkan potensi-
potensi yang ada pada diri setiap anak–anaknya, sebelum anak-
anak itu memasuki atau melanjutkan kejenjang pendidikan
formal. Di samping itu pula ia juga sebagai motivator untuk
mengarahkan anak-anaknya agar dalam berbuat dan bertindak
beorientasi kepada sipat yang konstruktif, penuh kebahagiaan
terlepas dari tindakan dan perbuatan yang distruktif. Keluarga
yang baik akan berpengaruh positif bagi perkembangan anak,
sedangkan keluarga yang jelek akan berpengaruh negatif.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa kedudukan orang
tua juga berpengaruh pada tingkah laku anak-anaknya. Apa
yang diperbuat oleh orang tuanya pasti akan diikuti oleh anak-
anaknya pula. Situasi keluarga sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan. kepribadian seorang anak. Suami dan istri yang
hidup rukun atau yang selalu cekcok dalam rumah tangga yang
dilihat dan didengar anaksetiap hari, pasti mempengaruhi
seluruh kehidupannya.