Dasar pemikiran
Administrasi negara muncul dalam masyarakat terorganisir dan mempunyai sistem
pemerintahan.
Semua kegiatan untuk mencapai tujuan didasarkan perhitungan daya guna dan hasil guna
yang setinggi-tingginya
Tujuan yang dicapai adaalah terpenuhinya kebutuhan publik/barang publik bagi
masyarakat dalam segala aspek kehidupan.
Sejak abad 19 administrasi mulai dikembangkan perlunya dipelajari secara sistematis
untuk melahirkan pengetahuan obyektif tentang azas, pedoman, prinsip untuk mencapai
tujuan efektif dan efisien yaitu melalui manajemen publik
Perkembangan kedepan perlu pemikiran menghadapi perubahan yang menuntut sikap dan
perilaku birokrasi yang sesuai tuntutan masyarakat yang terus berkembang.
Sejarah perkembangan
Old public administration
New public management (NPM)
New public service (NPS)
6. Teori Kepimpinan
Kepemimpinan muncul bersamaan dengan peradaban manusia sejak zaman dahulu
dimana orang-orang berkumpul bersama dan bekerja bersama untuk mempertahankan
eksistensi hidupnya. Sejak itulah terjadinya kerjasama antar manusia di dunia dan
munculnya unsur kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi
perilaku yang menjadi panutan interaksi antar pemimpin dan pengikut serta pencapaian
tujuan yang lebih riil dan komitmen bersama dalam pencapaian tujuan dan perubahan
terhadap budaya organisasi yang lebih maju. Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai
kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas
manajemen agar tujuan organisasi tercapai.
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.
Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan
sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakannya. Menurut Stoner, (1998)
semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi pemimpin, akan semakin besar
potensi kepemimpinan yang efektif.
TEORI KEPEMIMPINAN
Saat ini masih banyak penelitian dan diskusi yang dilakukan untuk mencari
penjelasan atas esensi dari kepemimpinan. Awalnya, teori-teori kepemimpinan berfokus pada
kualitas apa yang membedakan antara pemimpin dan pengikut.
2. Teori Sifat
Teori sifat kepemimpinan membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan
pemimpin dengan cara berfokus pada berbagai sifat dan karakteristik pribadi masing-masing.
7. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang
publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyelenggara
Berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik atau pelayanan
umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi privat,
adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta,
seperti misalnya rumah sakit swasta, PTS, perusahaan pengangkutan milik swasta.
Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi publik.
Yang dapat dibedakan lagi menjadi :
Yang bersifat primer dan,adalah semua penyediaan barang/jasa publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah yang di dalamnya pemerintah merupakan satu-
satunya penyelenggara dan pengguna/klien mau tidak mau harus memanfaatkannya.
Misalnya adalah pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan penjara dan pelayanan
perizinan.
Yang bersifat sekunder, adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya pengguna/klien tidak harus
mempergunakannya karena adanya beberapa penyelenggara pelayanan.
Karakteristik
Ada lima karakteristik yang dapat dipakai untuk membedakan ketiga jenis
penyelenggaraan pelayanan publik tersebut, yaitu:
1. Adaptabilitas layanan. Ini berarti derajat perubahan layanan sesuai dengan tuntutan
perubahan yang diminta oleh pengguna.
2. Posisi tawar pengguna/klien. Semakin tinggi posisi tawar pengguna/klien, maka akan
semakin tinggi pula peluang pengguna untuk meminta pelayanan yang lebih baik.
3. Type pasar. Karakteristik ini menggambarkan jumlah penyelenggara pelayanan yang
ada, dan hubungannya dengan pengguna/klien.
4. Locus kontrol. Karakteristik ini menjelaskan siapa yang memegang kontrol atas
transaksi, apakah pengguna ataukah penyelenggara pelayanan.
5. Sifat pelayanan. Hal ini menunjukkan kepentingan pengguna atau penyelenggara
pelayanan yang lebih dominan.
8. Kinerja
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa indonesia dari kata dasar "kerja" yang
menerjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula berarti hasil kerja.
Kinerja dalam organisasi ,merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan
kecuali sudah sangat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak
mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi
menghadapi krisis yang serius. Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan
mengabaikan tanda – tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.
Max Weber memandang birokrasi harus rasional, berdasarkan konsepsi legal rasional,
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Adapun visi reformasi birokrasi yang tercantum dalam lembaran Reformasi Birokrasi
Indonesia adalah “terwujudnya pemerintahan kelas dunia”. Visi tersebut menjadi acuan
dalam mewujudkan pemerintahan kelas dunia, yaitu pemerintahan yang profesional dan
berintegritas tinggi yang mampu menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat dan
manajemen pemerintahan yang demokratis agar mampu menghadapi tantangan pada abad ke
21 melalui tata pemerintahan yang baik pada tahun 2025.
12. Isu-isu Kontemporer dalam Administrasi Publik
Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen
penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta
hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik, manajemen publik,
administrasi pembangunan, tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara negara.
Secara sederhana, administrasi publik adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
pengelolaan suatu organisasi publik. Kajian ini termasuk mengenai birokrasi; penyusunan,
pengimplementasian, dan pengevaluasian kebijakan publik; administrasi pembangunan;
kepemerintahan daerah; dan good governance.
Globalisasi adalah sebuah era global/modern dimana dunia ini terasa seperti sebuah
kampung kecil. Interaksi antar negara, peradaban dan budaya semakin mudah dilakukan.
Proses saling mempengaruhi antar satu budaya dengan budaya yang lain semakin intens dan
dengan proses yang cepat, baik budaya itu bersifat positif atau pun negatif. Sehingga pada
akhirnya globalisasi menjadi alat untuk saling mempengaruhi antara peradaban, budaya,
ideologi bahkan agama. Proses saling mempengaruhi tersebut menjadikan suatu peradaban,
budaya dan agama terkontaminasi dengan unsur-unsur yang lain. Dengan senjata yang
bernama media, sebuah ideologi atau budaya bisa memasuki wilayah ideologi dan budaya
lain. Hal ini menimbulkan kegoncangan bagi ideologi dan budaya lain itu yang tidak sesuai
karateristik sosial kulturalnya. Karena itu, era globalisasi adalah sebuah era bebas hambatan
yang menghajatkan persaingan satu sama lain.
Sebagai contoh, masyarakat Indonesia mengalami kegoncangan budaya, tepatnya
dekadensi moral karena kuatnya pengaruh westernisasi melanda bangsa Indonesia. Terutama
kaum remaja yang telah terpengaruh oleh budaya Barat yang serba bebas. Senjata yang
digunakan untuk menyebarkan budayanya adalah media, terutama televisi yang menyajikan
tayangan-tayangan pergaulan bebas. Walhasil, budaya bangsa Indonesia saat ini semakin
mendekati budaya barat. Dari sisi ideologi, ia sudah mulai merangsek masuk ke dalam
ideologi yang lainnya. Ideologi liberalisme dan kapitalisme sudah hampir menguasai negara-
negara di dunia. Sehingga perkonomian dunia saat ini sangat dipengaruhi oleh negara
tertentu. Ideologi-ideologi yang merusak keutuhan agama juga sudah mulai merongrong
agama-agama, bahkan Islam sekali