PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Kegiatan tata niaga umumnya kebanyakan berorientasi dengan utility
tersebut. Sebagai contoh, pohon-pohon kayu di hutan belantara secara ekonomis
tidak punya nilai guna, akan tetapi bila ditebang dan diangkat ke kampung paling
sedikit bernilai guna untuk bahan bakar (Place Utility).
Barang-barang dan jasa selalu dibutuhkan pada waktu-waktu tertentu. Jadi
barang harus tersedia setiap saat dibutuhkan oleh konsumennya (kegunaan waktu
(time utility)). Kegiatan menyimpan barang, misalnya pada saat panen harganya
turun dan pada waktu paceklik dijual, termasuk dalam kegunaan waktu (Time
Utility). Dengan penjelasan melalui contoh diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa tata niaga itu adalah kegiatan yang produktif.
Pemasaran memiliki tiga komponen utama fungsi, yaitu:
1. Bauran pemasaran adalah elemen internal atau unsur penting yang disusun
dalam program pemasaran organisasi.
2. Kekuatan Pasar adalah peluang atau ancaman dari luar yang berinteraksi
dengan operasi pemasaran organisasi.
3. Proses Penyesuaian adalah proses strategis dan manajerial dimana bauran
pemasaran kebutuhan internal sesuai dengan kekuatan pasar.
Kesuksesan program pemasaran dipengaruhi oleh tingkat kesesuaian
antara lingkungan eksternal yaitu kekuatan pasar dan kemampuan internal
perusahaan dalam merancang bauran pemasarannya. Program pemasaran menjadi
karakteristik proses penyesuaian dan hal tersebut penting dalam konteks jasa.
3. Terhadap pemerintah
Bertujuan untuk mengarahkan keputusan-keputusan yang menjamin
terlaksananya kegiatan operasional tataniaga
4. Terhadap Konsumen
Bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan tingkat kepuasan
komsumen dan kesediaan mereka membayar yang diinginkan. Kepuasan
konsumen akan tercapai apabila produsen mampu untuk menyediakan consumer
value vakage, yang meliputi:
1. Produknya : berkualitas dan memenuhi kebutuhan konsumen
2. Harganya: dapat terjangkau oleh konsumen target
3. Pelayananya: kepada konsumen memuaskan
4. Citra produknya: baik dari sudut pandang konsumen
Apabila kepuasan konsumen tersebut terpenuhi, maka hasil penjualan produknya
akan meningkat dan ahirnya tujuan pemasaran dapat tercapai, yaitu perolehan
laba. Sebaliknya apabila perusahaan melalaikan kebutuhan konsumen dan hanya
berfikir dari sudut pandang produsen saja, kemungkinan hasil penjualan
produknya akan menurun, sehingga yang diperoleh minim, bahkan dapat terjadi
adanaya kerugian. Kepuasan konsumen adalah segalanya bagi perusahaan yang
berorientasi kepada pemasaran/ marketing.
1). Tata niaga sebagai suatu proses menyoroti gerakan perpindahan barang-
barang dan jasa-jasa dari sektor produsen kegiatan sektor konsumen serta
segala kejadian dan perlakukan yang dialami oleh barang. Misalnya, jagung dari
usahatani dijual petani, dibeli pedagang, diproses oleh pabrik, dijadikan tepung
maizena, dipacking dalam kantong plastik, botol atau kaleng, dipetikan dan
dikirim kedaerah lain atau eksport dan seterusnya.
2). Tata niaga sebagai suatu sistem meliputi cara, model strategi penyampaian
barang-barang dan jasa-jasa dari sektorprodusen kegiatan sektor konsumen.
Rangkaian dari prosespenyampaian itu banyak variasinya, yang dipengaruhi oleh
keadaan sosial budaya dan perekonomian masyarakat.
3). Tata niaga sebagai suatu kegiatan ekonomi. Sebagai aktivitas ekonomi
peninjauan dari segi ini selalu menyoroti kegiatanyang produktif oleh sebab itu
tinjauan dari segi ini, tata niagadianggap atau dipandang sebagai bahagian dari
kegiatan produksi, dalam arti kata yang luas.
5). Masyarakat selalu “berobah” dalam arti kata berkembang sesuai dengan
kemajuan-kemajuan jaman. Perkembangan teknologi akan membawa dampak
(positif dan negatif) terhadap sosial, budaya, sosial-politik, sosial ekonomi,
preferensi dan lain-lain. Spesialisasi misalnya akan merobah pola pembagian
kerja dan lain-lain. Tuntutan sektor konsumen turut pula mengalami
perobahan atau penyusuaian atas perubahan-perubahan tersebut, sehingga
“jarak” antara sektor produsen kegiatan sektor konsumenpun
menjadi semakin “jauh”, sehingga semakin besar dan penting pula peranan tata
niaga. Timbullah badan- badan usaha (Perseroan Terbatas, Firma, CV,
Koperasi, Assosiasi, dll) yang menspesialisasi diri dari berbagai profesinya dan
didalam masyarakat terjadilah semacam pembagian peranan pihak swasta,
perorangan, badan dan pemerintah.
8). Sebagai salah satu bagian dari unit perusahaan tata niaga sifatnya
operasional. Dalam pelaksanaan operasional ini, kegiatan tata niaga
diorganisasikan dalam berbagai unit yang lebih kecil yang mengkhususkan diri,
seperti bagian iklan, langganan, penjualan, pergudangan, penelitian
pasar,pengembangan, dll.
7. Informasi pasar
Membaiknya arus informasi yang berhubungan dengan harga, produksi,
konsumsi, volume perdagangan, dan juga perkiraan (ekspektasi) pasar, membuat
pasar berjangka lebih transparan dan bersaing (competitive). Semakin banyak
informasi tentang pasar diketahui orang, akan membuat mereka semakin mampu
mengantisipasi pembentukan harga di pasar. Untuk menilai manfaat khusus pasar
berjangka bagi ekonomi memang sulit. Namun menurut suatu hasil studi tentang
pasar berjangka ternyata bahwa pendapatan (income) yang diperoleh mereka yang
menggunakan pasar berjangka untuk tujuan hedging lebih stabil dibandingkan
dengan mereka yang tidak menggunakannya. Meskipun mereka tidak selalu
memperoleh harga tertinggi, namun mereka juga jarang memperoleh harga
terendah. Bagi para penggunanya, pasar berjangka memberi kesempatan untuk
menstabilkan pendapatan mereka. Didalam suatu industri yang mengedepankan
persaingan, keuntungan yang diperoleh tersebut pada akhirnya akan beralih ke
sektor ekonomi lainna, yang akan membuat alokasi sumber ekonomi menjadi
lebih baik.
Pemasaran hasil pertanian adalah serangkaian ekonomi berturut-turut yang
terjadi selama perjalanan komoditas hasil-hasil pertanian mulai dari produsen
primer sampai ke tangan konsumen (FAO, 1958). Pemasaran hasil pertanian
merupakan pelaksanaan dari semua kegiatan usaha yang terlibat dalam arus
komoditas-komoditas dan pelayanan dari titik awalnya produksi pertanian sampai
di tangan konsumen terakhir (Kohls dan Downey).
Pemasaran merupakan kegiatan produktif yang menciptakan kegunaan (utility)
yaitu menciptakan barang dan jasa menjadi lebih berguna. Kegunaan pemasaran
yang diciptakan pemasaran meliputi kegunaan bentuk (form utility),
Pemasaran hasil pertanian merupakan pelaksanaan dari semua kegiatan
usaha yang terlibat dalam arus komoditas-komoditas dan pelayanan dari titik
awalnya produksi pertanian sampai di tangan konsumen terakhir (Kohls dan
Downey).
Pemasaran merupakan kegiatan produktif yang menciptakan kegunaan
(utility) yaitu menciptakan barang dan jasa menjadi lebih berguna. Kegunaan
pemasaran yang diciptakan pemasaran meliputi kegunaan bentuk (form utility),
kegunaan tempat (place utility), kegunaan waktu (time utility) dan kegunaan
kepemilikan (possession utility). Pemasaran dalam kegunaan waktu (time utility)
yaitu pemasaran menyebabkan produk tersedia sesuai pada waktu yang dinginkan
(Nur Baladina, 2010).
Permasalahan yang menyebabkan sistem pemasaran produk pertanian
menjadi tidak efisien diantaranya lemahnya infrastruktur dan informasi pasar,
skala pertanian yang masih relatif kecil, kurangnya pengetahuan dari para pelaku
pemasaran mengenai grading dan handling, biaya transaksi yang tinggi serta
kurangnya kebijakan pemasaran yang baik (Tri Wahyu Nugroho, 2010).
Sebuah sistem pemasaran dikataka efisien apabila semua kegiatan pemasaran
yang meliputi kegiatan pengumpulan komoditas di tingkat petani (tersebar pada
daerah yang cukup luas), kemasan komoditas, transportasi, pengolahan serta
distribusi (wholesaling dan retailing) berjalan dengan biaya minimum (Zahari
Zen, 2010).
Sistem pemasaran produk pertanian merupakan satu kesatuan urutan
lembaga-lembaga pemasaran. Tugasnya melakukan fungsi-fungsi pemasaran
untuk memperlancar aliran produk pertanian dari produsen awal ke tangan
konsumen akhir. Begitu pula sebaliknya memperlancar aliran uang, nilai produk
yang tercipta melalui kegiatan produktif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
pemasaran baik dari tangan konsumen akhir sampai ke tanga produsen awal dalam
suatu sistem komoditas (Gumbira. E. Dan A. Haritz Intan, 2001).
Masalah pemasaran yang tak kalah penting adalah rendahnya mutu sumber daya
manusia. Selain itu keberadaan fasilitas pemasaranpun tidak memadai. Saat ini
pengembangan sumber daya manusia baru sebatas mengenai budidaya produksi
pertanian sehingga pengetahuan mengenai sistem pemasaran, terutama petani
kecil masih kurang. Hal ini menyebabkan subsistem pemasaran berkembang
sangat lamban (Syahza. A, 2004).
Tataniaga dilakukan untuk meningkatkan nilai guna komoditas
Peningkatakan nilai guna harus ada lembaga yg melaksanakan peran
pemasaran
Fungsi tataniaga pertanian menurut ( Kotler,2013)
Menurunnya jumlah produk yang dijual
Menurunnya pertumbuhan penampilan perusahaan
Terjadinya perubahan keinginan konsumen
Tajamnya kompetisi
Besarnya pengeluaran untuk penjualan
Fluktuasi harga cepat
Setelah menelah batasan-batasan tata niaga yang telah diutarakan diatas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa tata niaga atau marketing itu meliputi
kegiatan-kegiatan yang sangat luas sekali, diantaranya: kegiatan pembelian
(buying), kegiatan menjual (selling), kegiatan pembungkusan (packing), kegiatan
pemindahan (transport), kelancaran arus barang dan jasa dan lain sebagainya.
Atau dengan lebih singkat tataniaga itu adalah segala kegiatan yang bersangkut
paut dengan semua aspek proses yang terletak diantara fase kegiatan sektor
produksi barang-barang dan jasa-jasa sampai kegiatan sektor konsumen. Jadi,
marketing ini merupakan sesuatu kegiatan moving process atau moving activities.
Akan tetapi dengan adanya kemajuan teknologi, baik dalam berproduksi,
kelancaran komunikasi dan perhubungan, teknik pembungkusan, handling dan
sebagainya, tidak mustahil akan merubah strategi dan kebijakan tata niaga,
sehingga batasan- batasan tersebut di atas akan mengalami penyempurnaan atau
perubahan secara dinamis pada masa-masa mendatang.
Tataniaga Sebagai Kegiatan Produktif
Tataniaga Menembah Nilai Guna Dari Barang-Barang Dan Jasa-Jasa
Dalam teori ekonomi lama ada pendapat mengatakan bahwa kegiatan dalam
perusahaan yang produktif hanyalah dalam sektor produksi saja. Misalnya
menanam padi, beternak, dan lain-lain.Kemajuan peradaban, teknologi dan
perkembangan ekonomi telah merobah pandangan tersebut yaitu bahwa setiap
usaha yang dapat memberikan faedah atau guna (utility) adalah sesuatu yang juga
termasuk kegiatan yang produktif.
Beberapa ahli ekonomi menggambarkan produksi itu sebagai penciptaan
nilai guna (utility), yaitu proses bagaimana membuat barang dan jasa bermanfaat.
Proses penciptaan nilai guna tersebut merupakan kegiatan productive, yang
selanjutnya dapat digolongkan ke dalam: (a) place utility (kegunaan karena
tempat), (b) form utility (kegunaan karena bentuk), (c) possesion/ ownership
utility (kegunaan karena milik) dan, (d) time utility (kegunaan karena waktu).
Alex Nitisemito menggambarkan arti pentingnya tata niaga sebagai
berikut: “tidak ada suatu perusahaan yang mampu bertahan bilamana perusahaan
tersebut tidak mampu memasarkan/menjual barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkannya. Oleh karena itu bilamana suatu perusahaan dimisalkan sebagai
tubuh manusia maka kegiatan tata niaga itu dapatlah dimisalkan sebagai kegiatan
jantung manusia. Apabila jantung terganggu maka seluruh tubuh juga akan
terganggu dan apabila “jantung” berhenti, maka matilah perusahaan tersebut.
Disamping pendapat yang menyatakan tata niaga produktif ada pula pendapat
menyatakan tata niaga tidak produktif. Sudah barang tentu dijaman ini fungsi
pertukaran belum memainkan peranan.