1. Latar Belakang
Penyuluhan Pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah
untuk keluarga-keluarga tani di pedesaan, di mana mereka belajar sambil berbuat untuk
menjadi mau, tahu dan bisa menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapinya
secara baik, menguntungkan dan memuaskan (Wiriaatmaja, 1986). Atau dengan kata lain
kegiatan penyuluhan pertanian adalah suatu kegiatan penyampaian informasi kepada
orang lain, dengan harapan orang tersebut dapat berubah perilakunya dengan mau
melaksanakan informasi yang disampaikan.
Seseorang berubah perilakunya dapat disebabkan setelah berinteraksi dengan orang
lain. Bila kita ingin berinteraksi dengan orang lain, maka komunikasi amat diperlukan.
Sehingga informasi apa yang ingin kita sampaikan dapat diterima oleh mereka. Berbicara
penyuluhan, penyuluhan adalah proses pendidikan nonformal, yang intinya ingin merubah
perilaku dari sasaran penyuluhan itu. Perubahan perilaku dapat terjadi apabila terjadi
interaksi penyuluh yang akan menyampaikan informasi baru dengan sasaran dengan
melakukan komunikasi dengan baik. Pertanyaannya, apakah komunikasi sudah berjalan
dengan baik. Penyuluh pertanian dapat dan harus menggunakan teknik-teknik komunikasi
yang paling efektif agar sasaran mau menerapkan pengetahuan barunya itu. Melalui
komunikasi yang efektif dapat menunjang keberhasilan penyuluhan pertanian.
Dalam kegiatan penyuluhan pertanian, komunikasi menjadi sebuah faktor penting
yang dapat menunjang tercapainya tujuan-tujuan penyuluhan. Disini, komunikan dituntut
untuk memiliki sebuah strategi komunikasi agar objek penyuluhan dapat menerima pesan
dengan baik dan tidak terjadi missunder standing dalam proses penyuluhan ini.
Setiap petani di suatu daerah pertanian memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh
karenanya penyajian komunikasinya pun perlu disesuaikan dengan daerah masing-masing
petani. Para petani yang masih berada di daerah pedesaan yang terisolir tentunya lebih
efektif jika diberikan penyuluhan dengan metode dialog dua arah serta pendekatan
Syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun
dari fondasi integritas pribadi yang kuat, disertai dengan kepercayaan pada orang lain.
Covey mengusulkan ada enam hal utama yang dapat menambah kekuatan emosi dalam
menjalin hubungan dengan sesama yaitu :
a. Berusaha benar-benar mengerti orang lain
Ini adalah dasar dari apa yang disebut emphatetic communication (komunikasi empatik).
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, kita mungkin mengabaikan orang itu dengan
tidak serius membangun hubungan yang baik. Kita mungkin berpura-pura. Kita mungkin
secara selektif berkomunikasi pada saat kita memerlukannya, atau kita membangun
komunikasi yang atentif (penuh perhatian) tetapi tidak benar-benar berasal dari dalam diri
kita. Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empatik, yaitu melakukan komunikasi
untuk terlebih dahulu mengerti orang lain memahami karakter dan maksud/tujuan atau
peran orang lain. Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecil begitu penting dalam suatu
hubungan hal-hal yang kecil adalah hal-hal yang besar.
b. Memenuhi komitmen atau janji
c. Menjelaskan harapan
Penyebab dari hampir semua kesulitan dalam hubungan berakar di dalam harapan yang
bertentangan atau berbeda sekitar peran dan tujuan. Harapan harus dinyatakan secara
eksplisit.
d. Meminta maaf
e. Integritas
Integritas merupakan fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif. Karena
tidak ada persahabatan atau teamwork tanpa ada kepercayaan (trust), dan tidak akan ada
kepercayaan tanpa ada integritas. Integritas mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar
kejujuran (honesty). Kejujuran mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata-kata kita
dengan realitas. Integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata kita. Integritas
bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.
Ditinjau dari prosesnya, penyuluhan adalah komunikasi dalam arti kata ada dua
komponen yaitu manusia, yang satu sebagai pemberi pesan atau komunikator dan satu lagi
sebagai penerima pesan atau komunikan. Dalam proses ini penyuluh pertanian bertindak
sebagai komunikator (pemberi pesan), sedangkan petani merupakan komunikan (penerima
pesan). Perbedaan antara komunikasi dengan penyuluhan terletak pada tujuannya, dimana
tujuan komunikasi sifatnya umum, sedangkan tujuan penyuluhan sifatnya khusus, yaitu
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Tujuan akan tercapai bila
terjadi komunikasi yang dapat dipahami. Komunikasi yang bagaimana yang menunjang
tujuan penyuluhan mudah tercapai? Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang
bersifat dua arah.
Namun bisa saja terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi, dimana pesan tidak
dapat dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor
penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor penghambat
komunikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat masalah utama , dikemukakan
oleh Purwanto, Djoko (2009: 13), mencakup: 1) masalah dalam mengembangkan pesan; 2)
masalah dalam penyampaian pesan; 3) masalah dalam menerima pesan; 4) masalah dalam
menafsirkan pesan.
Menghindari ini semua, dalam penyuluhan pertanian perlu dilakukan perencanaan
terlebih dahulu, sehingga proses penyuluhan pertanian untuk membantu petani mencapai
tujuannya dapat terlaksana dengan baik, dengan menghilangkan faktor penghambat yang
kemungkinan besar dapat terjadi dalam komunikasi. Tampak peran komunikasi amat besar
dalam kegiatan penyuluhan penyuluhan, yang akan mempengaruhi dari perencanaan
hingga pelaksanaan dan evaluasinya.
Penyuluh sebagai komunikator yaitu penyampai pesan, sedangkan sasaran dalam hal
ini disebut komunikan sangat yang dipengaruhi oleh latar belakangnya, baik secara individu
maupun secara berkelompok. Untuk penyuluh sendiri adakah mereka siap melakukan
komunikasi dari berbagi aspek, apakah pesan yang dibawanya sudah sesuai dengan apa
KEJELASAN KOMUNIKASI
Agar penyuluhan dapat berlangsung sebagaimana yang diharapkan, perlu perhatian
terhadap : "kejelasan komunikasi" yang sangat tergantung kepada keempat unsur komuni-
kasinya, yaitu :
1) Unsur penyuluh dan sasarannya, yang merupakan unsur-unsur utama yang
menentukan keberhasilan komunikasi. Di dalam kegiatan penyuluhan, sering muncul
gangguan komunikasi yang disebabkan oleh :
DAFTAR PUSTAKA
KOMUN
IKASI
DAN
PENYUL
UHAN
PERTAN Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 30
IAN
OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
SENGKANG