Anda di halaman 1dari 31

I.

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN FUNGSI PENYULUHAN


DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

1. Latar Belakang
Penyuluhan Pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah
untuk keluarga-keluarga tani di pedesaan, di mana mereka belajar sambil berbuat untuk
menjadi mau, tahu dan bisa menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapinya
secara baik, menguntungkan dan memuaskan (Wiriaatmaja, 1986). Atau dengan kata lain
kegiatan penyuluhan pertanian adalah suatu kegiatan penyampaian informasi kepada
orang lain, dengan harapan orang tersebut dapat berubah perilakunya dengan mau
melaksanakan informasi yang disampaikan.
Seseorang berubah perilakunya dapat disebabkan setelah berinteraksi dengan orang
lain. Bila kita ingin berinteraksi dengan orang lain, maka komunikasi amat diperlukan.
Sehingga informasi apa yang ingin kita sampaikan dapat diterima oleh mereka. Berbicara
penyuluhan, penyuluhan adalah proses pendidikan nonformal, yang intinya ingin merubah
perilaku dari sasaran penyuluhan itu. Perubahan perilaku dapat terjadi apabila terjadi
interaksi penyuluh yang akan menyampaikan informasi baru dengan sasaran dengan
melakukan komunikasi dengan baik. Pertanyaannya, apakah komunikasi sudah berjalan
dengan baik. Penyuluh pertanian dapat dan harus menggunakan teknik-teknik komunikasi
yang paling efektif agar sasaran mau menerapkan pengetahuan barunya itu. Melalui
komunikasi yang efektif dapat menunjang keberhasilan penyuluhan pertanian.
Dalam kegiatan penyuluhan pertanian, komunikasi menjadi sebuah faktor penting
yang dapat menunjang tercapainya tujuan-tujuan penyuluhan. Disini, komunikan dituntut
untuk memiliki sebuah strategi komunikasi agar objek penyuluhan dapat menerima pesan
dengan baik dan tidak terjadi missunder standing dalam proses penyuluhan ini.
Setiap petani di suatu daerah pertanian memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh
karenanya penyajian komunikasinya pun perlu disesuaikan dengan daerah masing-masing
petani. Para petani yang masih berada di daerah pedesaan yang terisolir tentunya lebih
efektif jika diberikan penyuluhan dengan metode dialog dua arah serta pendekatan

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 1


interpersonal. Terdapat korelasi positif yang nyata antara kompetensi komunikasi yang
dimiliki oleh penyuluh terhadap perilaku petani dalam mengelola sumber daya yang
dimiliki. Selain faktor keterisoliran dan kompetensi komunikasi, strategi komunikasi pun
berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi. Hal ini didukung oleh terbagi-baginya tipe
penerima respon penyuluhan, mulai dari kelompok inovator; early adopter, early mayority,
late adopter dan kelompok penolak inovasi yang bersifat apatis (lagger).

2. Pengertian Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian


2.1 Pengertian Penyuluhan Pertanian Berdasarkan Sumbernya
a.    Menurut Soekartawi dalam bukunya prinsip dasar komunikasi pertanian.
“Penyuluhan Pertanian adalah sistem pendidikan diluar sekolah (informal) yang diberikan
kepada petani dan keluarganya dengan maksud agar mereka mampu, sanggup dan
berswadaya memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan keluarganya sendiri atau bila
dimungkinkan mampu meningkatkan kesejahtaraan masyarakat disekelilingnya.”
b.    Menurut A.W.Van Der Ban dan H.S.Hawkins dalam bukunya penyuluhan pertanian
“Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi
secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa
membuat keputusan yang benar.”
c.   Menurut Kampus Pertanian.
“Penyuluhan pertanian adalah Sistem Pendidikan nonformal Bidang Pertanian yang
diperuntukkan bagi Petani nelayan, dan keluarganya agar dinamika dan kemampuan dalam
memperbaiki kehidupan dan penghidupan dengan kekuasaan sendiri dapat berkembang
serta kesejahteraan dalam pembergunaan pertanian meningkat”.
d.    Menurut Buku Peny. Pertanian Karangan A.W.Van Der Ban & HS.Hawkinspirarlit
karnisius.
“Penyuluhan pertanian yaitu merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan
komunikasi, informasi di bidang pertanian yang secara sadar dengan tujuan membantu
petani dan nelayan memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan sendiri.”

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 2


e.    Menurut UU Republik Indonesia No. 16 Tahun 2006 Pasal I BAB I tentang system
penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
“Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta usaha agar
mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses
informasi pasar, tehnologi, permodalan dan sumber daya lainnya, upaya untuk
meningkatkan produktifitas, efesiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.”
Penyuluhan pertanian memiliki keterkaitan dengan moralitas agama, yakni adanya
kesamaan antara penyuluhan dan dakwah, bahwa pentingnya profesionalisme penyuluhan
dari tinjauan Islam. Kegiatan penyuluhan dan dakwah memiliki tujuan merangkul sebanyak
mungkin umat sesuai dengan ajaran Allah pada Nabi Muhammad SAW agar menyeru
ummat manusia ke jalan-Nya. Dalam menyeru ummat manusia ke jalan Allah itu, Nabi
beserta para pengikutnya bersandar pada keterangan-keterangan yang jelas ( basyirah )dan
sambil memuji kesucian Allah. (http://sulsel.litbang.pertanian.go.id, 2006).
Al-Qur'an juga secara impertatif menyuruh setiap muslim untuk menyeru umat
manusia ke jalan Tuhan dengan bijaksana, dengan nasihat yang baik dan argumentasi yang
jitu, yaitu terdapat dalam Q.S An-Nahl; 125.
َ َ
‫م‬ُ َ ‫ك هُوَ أع ْل‬ َ َّ ‫ن َرب‬ َّ ِ ‫ن إ‬
ُ ‫س‬
َ ‫ح‬
ْ ‫يأ‬ َ ِ ‫م بِالَّتِي ه‬
ْ ُ‫جادِلْه‬َ َ‫سنَةِ و‬ َ ْ ‫عظَةِ ال‬
َ ‫ح‬ َ ْ ‫مةِ وَال‬
ِ ْ ‫مو‬ ِ ْ ‫ك بِال‬
َ ْ ‫حك‬ َ ِّ ‫يل َرب‬ َ ‫ادْع ُ إِلَى‬
ِ ِ ‫سب‬
َ
‫ين‬
َ ِ ‫مهْتَد‬ ُ ْ ‫م بِال‬ُ َ ‫سبِيلِهِ وَهُوَ أع ْل‬َ ‫َن‬ ْ ‫لع‬َّ ‫ض‬َ ‫ن‬ ْ ‫م‬َ ِ‫ب‬
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pengajaran
yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-
mu, Dia-lah yang lebih Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
Ayat ini menunjukkan kepada kita cara-cara yang baik untuk mengajak hamba-hamba
Allah ke jalan-Nya, dan tidak sedikitpun konotasi bahwa dianjurkan lewat paksaan. Oleh
karena itu diharapkan bahwa penyuluhan pertanian mengikuti metode dakwah yang sesuai
dengan ajaran Allah SWT, sehingga mampu menciptakan kerelaan orang atau sasaran
dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 3


Menurut Al-Qur'an, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah Allah di muka bumi ini,
atau makhluk Tuhan yang bertugas mengelola kehidupan dunia sesuai dengan
kehendaknya. Manusia mempunyai peranan yang dinamis dengan kreati untuk
mengemban tugas kekhalifaan tersebut. Dibekali dengan agama, rasio, dan amanah
manusia diharapkan mampu memecahkan masalah-masalah yang ia hadapai dengan
menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai paradigma atau term of reerencenya . Dalam
tugas kekhalifaan itu, dakwah menjadi bagian paling esensial, karena pembangunan
manusia dan masyarakat hanya dapat terselenggara jika secara individual maupun kolektif
bersedia memberi makna dari setiap usaha, kerja, dan tindakan yang bernilai kebajikan.
Uraian diatas menunjukkan bahwa antara dakwah dan penyuluhan memang memiliki
esensi dan paradigma yang sama, meskipun dalam penyuluhan pertanian perlu dibekali
term of reference tentang pembangunan pertanian serta nilai-nilai budaya yang berlaku
dalam suatu etnis. Oleh karena kegiatan penyuluhan meliputi semua dimensi kehidupan
manusia sehingga kegiatan budaya, politik, ekonomi, sosial dan lainnya merupakan
kegiatan penyuluhan dan dakwah. (http://sulsel.litbang.pertanian.go.id, 2006)

2.2 Pengertian Komunikasi Pertanian


Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin
communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini
maksudnya adalah sama makna. Komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, dan
yang dinyatakannya itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa sebagai penyalurnya. Dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal
harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal
karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan
tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan (Effendi, Onong Uchjana, 1995: 9).
Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan individu dalam
hubungannya dengan individu lainnya, atau individu dalam kelompok, organisasi maupun
dalam masyarakat untuk menciptakan, mengirimkan dan menggunakan serta

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 4


mempertukarkan informasi untuk mengatur lingkungannya maupun orang lain.
Secara sederhana komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan
pesan-pesan dari seseorang (sumber, penyuluh) kepada orang lain (penerima, sasaran,
pelaku utama/pelaku usaha) secara timbal balik (two-way traffic communication).
Komunikasi diartikan sebagai suatu pernyataan antar manusia, baik secara
perorangan maupun secara kelompok, yang sifatnya umum dengan menggunakan
lambang-lambang tertentu. Kalau pengertian ini dikaitkan dengan bidang pertanian, maka
komunikasi pertanian adalah suatu pernyataaan antar manusia yang berkaitan dengan
kegiatan dibidang pertanian, baik secara perorangan maupun secara kelompok, yang
sifatnya umum dengan menggunakan lambang-lambang tertentu seperti yang sering
dijumpai pada metode penyuluhan. (Soekartawi, 2005)
Sementara untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan
secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan
oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in
Society. Paradigma Laswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur yakni:
Komunikator, Pesan, Media, Komunikan, dan Efek. Jadi, menurut Lasswell dalam Effendy,
Onong Uchjana(1995: 10) bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Dengan demikian komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai
suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Jika tidak
terjadi kesamaan makna antara komunikator dan komunikan, dengan kata lain jika
komunikan tidak mengerti pesan yang tidak diterimanya, maka komunikasi tidak terjadi.
Dalam rumusan lain, situasi tidak komunikatif. Menurut Fisher dalam Arifin, Anwar(1995:
20), menyatakan bahwa tidak ada persoalan sosial dari waktu yang tidak melibatkan
komunikasi.

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 5


2.3 Tujuan Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian
2.3.1 Tujuan Penyuluhan Pertanian
Tujuan penyuluhan pertanian adalah dalam rangka menghasilkan SDM pelaku
pembangunan pertanian yang tangguh, bertani lebih baik, (better farming), berusaha tani
lebih menguntungkan (better bussines), hidup lebih sejahtera (better living) dan lingkungan
lebih sehat. Penyuluhan pertanian dituntut agar mampu menggerakkan masyarakat,
memberdayakan petani, pengusaha pertanian dan pedagang pertanian serta mendampingi
petani untuk :
a.   Membantu menganalisis situasi-situasi yang sedang mereka hadapi dan melakukan
perkiraan ke depan
b.   Membantu mereka memperoleh pengetahuan/informasi guna memecahkan masalah
c.   Membantu mereka menemukan masalah
d.   Membantu mereka mengambil keputusan dan
e.   Membantu mereka menghitung besarnya resiko atas keputusan yang diambilnya.
Keberhasilan penyuluhan pertanian dapat dilihat dengan indikator banyaknya petani,
pengusaha pertanian yang mampu mengelola dan menggerakkan usahanya secara mandiri,
ketahanan pangan yang tangguh, tumbuhnya usaha pertanian skala rumah tangga sampai
menengan berbasis komoditi unggulan di desa. Selanjutnya usaha tersebut diharapkan
dapat berkembang mencapai skala ekonomis. Semua itu berkolerasi pada keberhasilan
perbaikan ekonomi masyarakat, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,
lebih dari itu akan bermuarta pada peningkatan pendapatan daerah.

2.3.2  Tujuan Komunikasi Pertanian


Dalam kegiatan penyuluhan pertanian komunikasi terjadi karena penyuluh berusaha
untuk menyampaikan pesan/informasi kepada petani, dari petani kepenyuluh, dan dari
petani kepetani lainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi mempunyai
peran yang sangat penting dalam proses penyuluhan pertanian. Adapun tujuan organisasi
antara lain:

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 6


a.   Informatif, artinya bahwa komunikasi bertujuan menyampaikan informasi-informasi
yang bersifat obyektif dan nyata.
b.   Persuasif, artinya komunikasi bertujuan untuk menggugah hati dan perasaan sasaran
atau komunikan sehingga mau mengikuti atau melakukan tindakan/perubahan atas
kemauan sendiri sesuai yang diharap komunikator.
c.    Entertainment, artinya bahwa komunikasi bertujuan untuk menghibur komunikan,
membuat mereka senang, tidak bersikap apatis maupun pesimis.
Dalam hubungan ini, komunikasi yang berlangsung selama proses penyuluhan selalu
mengandung ketiga macam tujuan tersebut meskipun dengan kadar yang tidak selalu
sama. Hal ini disebabkan karena tujuan utama penyuluhan adalah mendidik. Artinya,
mempengaruhi orang lain agar mau menerima/melaksanakan informasi yang
disampaikannya dengan senang hati. Meskipun demikian bobot “hiburan” harus dijaga
untuk tidak selalu dominan, agar informasi yang diberikan dapat disampaikan dengan porsi
yang lebih besar sehingga memungkinkan sasarannya memperolehnya cukup lengkap dan
jelas.
2.3.3 Unsur-Unsur Komunikasi Dalam Penyuluhan Pertanian
            Suatu proses komunikasi akan dapat berlangsung dengan baik apabila terdapat
unsur-unsur yang merupakan satu kesatuan. Unsur-unsur komunikasi tersebut minimal ada
3 yaitu :
1). Sumber/komunikator (source/sender),
2). Pesan (message),
3).  Penerima/komunikan   (receiver).  Karena  proses penyuluhan pertanian dapat
dilakukan  dengan menggunakan berbagai metoda, teknik dan media, maka  unsur
komunikasi bertambah yaitu ;
4). Saluran (channel).  Disamping itu, proses komunikasi dalam penyuluhan pertanian
diharapkan dapat menimbulkan dampak / perubahan  sebanyak-banyaknya.  
            Sumber.  Sumber komunikasi adalah pihak yang mengirim pesan atau informasi. 
Dalam penyuluhan pertanian sumber ini bisa penyuluh atau agen pembaharu.

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 7


Pesan.  Pesan merupakan informasi yang ditujukan kepada penerima. Dalam
penyuluhan pertanian pesan ini dapat berupa  materi penyuluhan. Pesan yang digunakan
dalam penyuluhan pertanian didasarkan pada  kebutuhan sasaran laki-laki dan perempuan.
Saluran.   Saluran adalah jalan yang dilalui pesan yang disampaikan sumber kepada
penerima. Saluran meliputi penggunaan metoda dan teknik serta penggunaan media yang
relevan dengan tujuan, sasaran serta sifat pesannya. Pada umumnya semakin banyak
indera yang distimuli melalui berbagai media semakin efektif proses komunikasi dalam
penyuluhan pertanian. Penggunaan metoda, teknik dan media  penyuluhan pertanian
selain untuk meningkatkan pemahaman sasaran terhadap pesan yang disampaikan, untuk
mendorong aktivitas dan kreativitas sasaran serta tumbuhnya rasa percaya diri.
Penerima. Penerima adalah pihak yang menerima pesan-pesan atau informasi, yaitu
pihak yang diharapkan akan berubah baik perilaku maupun kepribadiannya.  Dalam
penyuluhan pertanian penerima  atau sasaran adalah para petani (pelaku utama) dan
pelaku usaha beserta keluarganya.   
Efek.  Efek komunikasi merupakan respon penerima terhadap pesan-pesan yang
diterima dan merupakan umpan balik ( feedback ) bagi komunikator /sumber atas pesan-
pesan yang disampaikan.  Efek komunikasi berupa perubahan-perubahan yang diharapkan
terjadi pada sasaran akibat dari proses komunikasi. Perubahan-perubahan yang diharapkan
menyangkut perubahan perilaku ( pengetahuan, keterampilan, dan sikap ), serta
perubahan kepribadian  sasaran (kemandirian, ketangguhan, kemampuan
bekerjasama,percaya diri, kemampuan menempatkan diri pada posisi tawar yang kuat,
dsb).  Efek komunikasi ada yang langsung bisa diketahui, misalnya perubahan pengetahuan
dan keterampilan, tetapi adapula yang   tidak langsung artinya perlu waktu yang lama
seperti perubahan sikap dan kepribadian. Pada komunikasi dua arah (two way trafficts
communication) komunikator bisa memperoleh umpan balik secara langsung dibanding 
komunikasi yang searah.
Di dalam kegiatan penyuluhan pertanian, proses komunikasi terjadi karena penyuluh
berusaha untuk menyampaikan pesan/informasi kepada petani, dari petani kepada
penyuluh, dan juga dari petani kepada petani lainnya. Pesan-pesan dapat disampaikan

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 8


secara verbal (dengan kata-kata) atau non-verbal (tidak dengan kata-kata, seperti  isyarat,
gerakan, tindakan, gambar, dsb.) oleh komunikator kepada komunikan/sasaran secara
langsung atau melalui sarana untuk mempengaruhi kondisinya, intelektualitasnya,
emosinya dan afeksinya, serta psikomotoriknya sehingga sasaran mau merubah perilaku
(behavior) dan kepribadiannya (personality).  Perilaku (behavior) yang diharapkan berubah
adalah meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.  Sedangkan kepribadian
(personality) meliputi kemandirian, ketangguhan serta kepercayaan diri,
ketidaktergantungan, serta posisi tawarnya  (bargaining position)
Proses komunikasi dalam penyuluhan pertanian bertujuan untuk menarik perhatian,
menggugah hati dan perasaan, meyakinkan serta memotivasi sasaran agar mau  melakukan
tindakan atau perubahan-perubahan untuk pengembangan usaha agribisnisya,
peningkatan produktivitas dan kesejahteraannya serta peningkatan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.

2.4 Fungsi Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian


Fungsi penyuluhan pertanian terutama adalah memfasilitasi dan memotivasi proses
pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha agar tercapai tujuan pengembangan
sumberdaya manusia (SDM) dan peningkatan modal sosial, sehingga mereka mau dan
mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan adanya program
Pengembangan Usaha Agribisnis di Perdesaan (PUAP), fungsi penyuluhan pertanian
memfasilitasi dalam bimbingan, pendampingan dan advokasi pengelolaan usaha agribisnis
di perdesaan, memfasilitasi dan memotivasi penumbuhan dan pengembangan kelompok
tani serta gabungan kelompok tani. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, maka penyuluh
sebagai fasilitator harus menguasai selain falsafah dan prinsip-prinsip penyuluhan
pertanian, juga Teknik Komunikasi Persuasif.

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 9


Tugas dan fungsi Penyuluh Pertanian secara garis besar adalah melaksanakan fungsi
sebagai fasilitator dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Dengan kata lain, proses
penyuluhan partisipatip yang dibarengi dengan proses komunikasi yang memusat tersebut
merupakan metode yang layak dikembangkan.
Terkait dengan proses komunikasi memusat dalam kegiatan penyuluhan tersebut, dapat
ditarik pokok-pokok pemahaman sebagai berikut:
1)      Proses komunikasi di dalam penyuluhan, harus merupakan proses komunikasi timbal-
balik, dan bukannya komunikasi searah yang sering dilakukan di dalam proses
penerangan yang dilakukan melalui media-masa.
2)      Kedudukan penyuluh adalah sejajar dengan kliennya dan stakeholder yang lain.
Artinya, setiap penyuluh harus menghargai dan mau mendengarkan respon yang
diberikan oleh masyarakat yang menjadi kliennya, dalam proses belajar bersama.
3)      Respon yang diberikan oleh klien, tidak harus sesuai dengan yang diharapkan oleh
penyuluhnya.
Yang penting, selama komunikasi harus terjadi interaksi yang saling menghargai
pendapat pihak yang lainnya, sebagai masuk-an yang perlu dipikirkan sebagai rangsangan
terjadinya proses belajar. Dengan demikian, semua pihak benar- benar mengalami proses
belajar bersama. Di dalam kegiatan penyuluhan pertanian proses komunikasi antara
penyuluh dan sasarannya juga tidak hanya terhenti jika penyuluh telah menyampaikan
inovasi atau jika sasaran telah menerima pesan tentang inovasi yang telah disampaikan
penyuluhnya, tetapi sering kali (dan seharusnya memang begitu) komunikasi baru berhenti
jika sasaran telah memberikan tanggapan seperti yang dikendaki oleh penyuluhnya yaitu
berupa penerimaan dan penerapan inovasi tersebut didalam praktek berusaha tani, baik
yang ditunjukan dalam perubahan pengetahuan, sikap, atau keterampilannya.

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 10


II. SYARAT KOMUNIKASI EFEKTIF

Syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun
dari fondasi integritas pribadi yang kuat, disertai dengan kepercayaan pada orang lain.
Covey mengusulkan ada enam hal utama yang dapat menambah kekuatan emosi dalam
menjalin hubungan dengan sesama yaitu :
a. Berusaha benar-benar mengerti orang lain
Ini adalah dasar dari apa yang disebut emphatetic communication (komunikasi empatik).
Ketika  berkomunikasi dengan orang lain, kita mungkin mengabaikan orang itu dengan
tidak serius membangun hubungan yang baik. Kita mungkin berpura-pura. Kita mungkin
secara selektif berkomunikasi pada saat kita memerlukannya, atau kita membangun
komunikasi yang atentif (penuh perhatian) tetapi tidak benar-benar berasal dari dalam diri
kita. Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empatik, yaitu melakukan komunikasi
untuk terlebih dahulu mengerti orang lain memahami karakter dan maksud/tujuan atau
peran orang lain. Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecil begitu penting dalam suatu
hubungan hal-hal yang kecil adalah hal-hal yang besar.
b. Memenuhi komitmen atau janji
c. Menjelaskan harapan
Penyebab dari hampir semua kesulitan dalam hubungan berakar di dalam harapan yang
bertentangan atau berbeda sekitar peran dan tujuan. Harapan harus dinyatakan secara
eksplisit.
d. Meminta maaf
e.  Integritas
Integritas merupakan fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif. Karena
tidak ada persahabatan atau teamwork tanpa ada kepercayaan (trust), dan tidak akan ada
kepercayaan tanpa ada integritas. Integritas mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar
kejujuran (honesty). Kejujuran mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata-kata kita
dengan realitas. Integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata kita. Integritas
bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 11


Setelah kita memiliki fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif, maka
hal berikut adalah kita perlu memperhatikan adalah lima hukum komunikasi yang efektif
yang dikembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari
komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena
sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih
perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari
orang lain.
1.      Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai
setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling
menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain.
2.      Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah
kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan
atau dimengerti oleh orang lain. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih
dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam
membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
3.      Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika
empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan
balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media
atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.
Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun
perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita
sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa
pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 12


4.      Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang
terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran atau pesan
yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak
sederhana.
5.      Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap
ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap
menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah
orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh
pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Jika komunikasi
yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita
dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun
jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena
inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan
saling menguatkan.

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 13


III. PRINSIP DASAR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

1.      Faktor Teknis


Faktor yang bersifat teknis yaitu kurangnya penguasaan teknis komunikasi. Teknik
komunikasi mencakup unsur-unsur yang ada dalam komunikator dikala mengungkapkan
pesan menjadi lambang-lambang kejelian dalam memilih saluran, metode penyampaian
pesan.
2.  Faktor Perilaku
Bentuk dari perilaku yang dimaksud adalah perilaku komunikan yang bersifat: pandangan
yang bersifat apriori, prasangka yang didasarkan atas emosi, suasana yang otoriter, ketidak
mampu untuk berubah walaupun salah, sifat yang egosentris.
3.  Faktor Situasional
Kondisi dan situasi yang menghambat komunikasi misalnya situasi ekonomi, sosial, politik
dan keamanan
4.  Keterbatasan Waktu
Sering terjadi karena keterbatasan waktu orang tidak berkomunikasi, atau berkomunikasi
secara tergesa-gesa, yang tentunya tidak akan bisa memenuhi persyaratan-persyaratan
komunikasi.
5.  Jarak Psychologis/status Sosial
Jarak psychologis biasanya terjadi akibat adanya perbedaan status, yaitu status sosial
maupun status dalam pekerjaan. Misalnya, seorang pesuruh akan sulit berkomunikasi
dengan seorang menteri karena ada jarak psichologis yaitu pesuruh merasa statusnya
terlalu jauh terhadap  menteri. Selanjutnya, ada orang yang hanya ingin mendengar
informasi yang dia senangi saja, sedangkan informasi lainnya tidak.
6.  Adanya Evaluasi Terlalu Dini
Seringkali orang sudah mempunyai prasangka, atau sudah menarik suatu kesimpulan
sebelum menerima keseluruhan informasi atau pesan. Hal ini jelas menghambat
komunikasi yang baik.

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 14


7.  Lingkungan yang tidak mendukung
Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam lingkungan yang
menunjang, berikut ini beberapa contoh suasana lingkungan yang tidak menunjang atau
mendukung yaitu :
a.      Keadaan suhu (terlalu panas atau terlalu dingin)
b.      Keadaan ribut atau bising
c.       Lingkungan fisik yang tidak mendukung (ruang terlalu sempit/ kurang keleluasaan
pribadi)
8. Keadaan si Komunikator
Keadaan fisik dan perasaan komunikator sangat berpengaruh terhadap berhasil atau
gagalnya komunikasi. Misalnya :
a.       Komunikator sedang mempunyai masalah pribadi hingga pikiran kacau. Hal ini akan
mengakibatkan pesan yang disampaikannya juga kacau, tidak sistematis hingga
membingungkan pendengar/sasaran.
b.      Komunikator sedang sakit, juga mempengaruhi komunikasi, atau kalau komunikator
mempunyai cacat seperti suara sengau, gagap dan sebagainya akan mengakibatkan pesan
yang disampaikan tidak jelas tertangkap oleh sasaran.
9. Gangguan Bahasa
a. Komponen Semantik: gangguan semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan
karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Gangguan semantik sering terjadi karena:
1)      Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga sulit
dimengerti oleh khalayak tertentu.
2)      Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh
penerima.
3)      Komponen semantik meliputi, pengetahuan objek, hubungan objek, dan hubungan
peristiwa

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 15


b.  Komponen Struktur                       
Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya sehingga membingungkan
penerima. Komponen Struktur meliputi: fonologi, morfologi, dan sintaksis.
c. Komponen Penggunaan / Pragmatik
Komponen pragmatik meliputi fungsi dan konteks. Penguasaan akan komponen ini
menjadikan mampu mengawali komunikasi, memelihara komunikasi dan mengakhiri
komunikasi (M. Lahey, 1989)
10. Rintangan Fisik
Rintangan Fisik adalah rintangan yang disebabkan karena kondisi geografis misalnya jarak
yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur
transportasi dan semacamnya. Dalam komunikasi antar manusia rintangan fisik bisa juga
diartikan karena adanya gangguan organik, yakni tidak berfungsinya salah satu panca indra
penerima.

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 16


IV. PERAN KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN PERTANIAN

Ditinjau dari prosesnya, penyuluhan adalah komunikasi dalam arti kata ada dua
komponen yaitu manusia, yang satu sebagai pemberi pesan atau komunikator dan satu lagi
sebagai penerima pesan atau komunikan. Dalam proses ini penyuluh pertanian bertindak
sebagai komunikator (pemberi pesan), sedangkan petani merupakan komunikan (penerima
pesan). Perbedaan antara komunikasi dengan penyuluhan terletak pada tujuannya, dimana
tujuan komunikasi sifatnya umum, sedangkan tujuan penyuluhan sifatnya khusus, yaitu
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Tujuan akan tercapai bila
terjadi komunikasi yang dapat dipahami. Komunikasi yang bagaimana yang menunjang
tujuan penyuluhan mudah tercapai? Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang
bersifat dua arah.
Namun bisa saja terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi, dimana pesan tidak
dapat dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor
penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor penghambat
komunikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat masalah utama , dikemukakan
oleh Purwanto, Djoko (2009: 13), mencakup: 1) masalah dalam mengembangkan pesan; 2)
masalah dalam penyampaian pesan; 3) masalah dalam menerima pesan; 4) masalah dalam
menafsirkan pesan.
Menghindari ini semua, dalam penyuluhan pertanian perlu dilakukan perencanaan
terlebih dahulu, sehingga proses penyuluhan pertanian untuk membantu petani mencapai
tujuannya dapat terlaksana dengan baik, dengan menghilangkan faktor penghambat yang
kemungkinan besar dapat terjadi dalam komunikasi. Tampak peran komunikasi amat besar
dalam kegiatan penyuluhan penyuluhan, yang akan mempengaruhi dari perencanaan
hingga pelaksanaan dan evaluasinya.
Penyuluh sebagai komunikator yaitu penyampai pesan, sedangkan sasaran dalam hal
ini disebut komunikan sangat yang dipengaruhi oleh latar belakangnya, baik secara individu
maupun secara berkelompok. Untuk penyuluh sendiri adakah mereka siap melakukan
komunikasi dari berbagi aspek, apakah pesan yang dibawanya sudah sesuai dengan apa

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 17


yang diinginkan sasaran juga saluran atau media yang dilakukannya sudah sesuai, sudah
tepatkah metode yang digunakannya. Namun unsur yang paling utama dalam melakukan
perubahan perilaku ini yaitu terjadinya komunikasi yang baik antara si pemberi pesan yaitu
penyuluh, dengan si penerima pesan yaitu orang yang diharapkan perubahan perilakunya.
Dalam sektor pertanian, apakah bagaimana pelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkat
lapangan sudah berjalan lancar, dan sudahkah mencapai tujuan yang diharapkan?
Fenomena di tingkat lapangan menggambarkan masih lemahnya proses penyuluhan
pertanian dengan dampak yang ada, disinyalir salah satu penyebabnya adalah hambatan
komunikasi. Sebab dalam proses komunikasi tidak hanya sekedar berbicara saja, tapi pesan
itu dapat disampaikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hambatan komunikasi
ini perlu ditelaah, apa yang menjadi penyebabnya. Bila perubahan perilaku sebagai bagian
dari tujuan penyuluhan belum tercapai, jangan hanya sasaran yang dipersalahkan, jangan-
jangan masalah nya justru berasal dari komunikator yaitu penyuluh sebagai pembawa
pesan. Apa penyebabya apakah karena ketidaksiapan materi yang akan disampaikan,
ataukah karena prasarana yang tidak memadai, bisa pula terjadi karena gangguan dalam
proses penyampaiannya.
Kegagalan berkomunikasi sering menimbulkan kesalah pahaman, kerugian, dan
bahkan malapetaka, risiko tersebut tidak hanya pada tingkat individu, tetapi juga pada
tingkat lembaga, komunitas, dan bahkan Negara. Untuk menjadi seorang komunikator yang
efektif, harus berusaha menampilkan komunikasi (baik verbal maupun nonverbal) yang
disengaja seraya memahami budaya orang lain.

KEJELASAN KOMUNIKASI
Agar penyuluhan dapat berlangsung sebagaimana yang diharapkan, perlu perhatian
terhadap : "kejelasan komunikasi" yang sangat tergantung kepada keempat unsur komuni-
kasinya,  yaitu :
1)      Unsur penyuluh dan sasarannya, yang merupakan unsur-unsur utama yang
menentukan keberhasilan komunikasi. Di dalam kegiatan penyuluhan, sering muncul
gangguan komunikasi yang disebabkan oleh :

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 18


b.      Kekurang trampilan penyuluh/sasaran untuk berkomunikasi,
c.       Kesenjangan tingkat pengetahuan penyuluh dan sasaran,
d.      Sikap yang kurang saling menerima dengan baik, dan
e.       Perbedaan latar belakang sosial budaya yang dimiliki oleh penyuluh dengan
sasarannya.
Karena itu, penyuluh sangat dituntut untuk selalu berusaha :
a.       Meningkatkan ketrampilannya berkomunikasi,
b.      Menyampaikan pesan dengan cara/bahasa yang mudah dipahami,
c.       Bersikap baik (meskipun sadar tidak disukai),
d.      Memahami, mengikuti, atau setidak-tidaknya tidak menyinggung nilai-nilai sosial
budaya sasaran (meskipun dia sendiri benar-benar tidak menyukainya).
2)      Unsur pesan
Persyaratan utama agar pesan dapat diterima dengan jelas oleh sasaran, haruslah
diupayakan agar pesan tersebut berisi hal-hal yang nudah dipahami oleh sasaran, antara
lain :
a.      Mengacu kepada kebutuhan masyarakat, dan disampaikan pada saat sedang dan
atau segera akan dibutuhkan.
b.      Disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami
c.       Tidak memerlukan korbanan yang memberatkan
d.      Memberikan harapan peluang keberhasilan yang tinggi, dengan tingkat manfaat yang
merangsang.
e.       Dapat diterapkan sesuai dengan kondisi (pengetahuan, ketrampilan, sumberdaya
yang dimiliki/dapat diusahakan) masyarakatnya.
3)      Unsur media/saluran komunikasi
Agar pesan dapat diterima dengan jelas, maka saluran yang digunakaan harus
terbebas dari gangguan. Baik gangguan teknis (jika menggunakaan media masa), ataupun
gangguan sosial budaya dan psikologis (jika menggunakan media antar pribadi).
Di lain pihak, pilihan media yang akan digunakan, perlu disesuaikan dengan selera
masyarakat setempat, dengan senantiasa mempertimbangkan kemampuan sumberdaya

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 19


(dana, ketrampilan, dan peralatan yang tersedia).
Tentang hal ini, harus dipahami bahwa mediamasa (elektonik) yang modern, canggih dan
mahal tidak selalu lebih efektif dibanding media interpersonal dan media tradisional.

PROSES PERUBAHAN DALAM KOMUNIKASI


Melalui komunikasi, proses perubahan perilaku yang menjadi tujuan penyuluhan
sebenarnya dapat dilakukan melalui 4 (empat) cara, yaitu :
1)      Secara persuasive atau bujukan, yakni perubahan perilaku yang dilakukan dengan
cara menggugah perasaan sasaran secara bertahap sampai dia mau mengikuti apa yang
dikehendaki oleh komunikator.
2)      Secara pervasion atau pengulangan, yakni penyampaian pesan yang sama secara
berulang-ulang, sampai sasarannya mau mengikuti kehendak komunikator.
3)      Secara compulsion, yaitu teknik pemaksaan tidak lang-sung dengan cara menciptakan
kondisi yang membuat sasaran harus melakukan/menuruti kehendak komunikator.
Misalnya, jika kita menginginkan petani menerapkan pola tanam: padi-padi, palawija di
lahan yang berpengairan terjamin, dapat dilakukan dengan memutuskan jatah pengairan
ke wilayah tersebut.
4)      Secara coersion, yaitu teknik pemaksaan secara langsung, dengan cara memberikan
sanksi (hadiah atau hukuman) kepada mereka yang menurut/melanggar anjuran yang
diberikan. Misalnya, memberikan penghargaan kepada petani pengguna pupuk organik,
atau melakukan pencabutan terhadap tanaman petani yang tidak direkomendasikan.
Sehubungan dengan ini, dalam penyuluhan pertanian harus dihindari cara-cara pemaksaan,
tetapi sejauh mungkin tetap melaksanakan teknik-teknik bujukan dan pengulangan yang
dilakukan melalui kegiatan belajar bersama.

MENGEFEKTIFKAN KOMUNIKASI PENYULUHAN PERTANIAN


Kendala umum yang menyebabkan kegagalan komunikasi, adalah :
1)     Komunikasi yang tidak efisien, yang disebabkan karena:
a.       Tujuan komunikasi yang tidak jelas, baik menurut penyuluh maupun bagi masyarakat

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 20


sasarannya, terutama jika penyuluh kurang melakukan persiapan menyuluh.
b.      Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh komunikator (gerakan-gerakan, ucapan-
ucapan yang selalu dilakukan secara berulang-ulang)
2)     Salah pengertian, yang disebabkan karena :
a.      Perbedaan tujuan penyuluh yang berbeda dengan tujuan sasarannya, dan
b.      Perbedaan latar belakang: pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya penyuluh dengan
sasarannya.
Sehubungan dengan itu, Cooley (1971) memberikan acuan untuk mengefektifkan
komunikasi dalam penyuluhan, yaitu dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1)       Harus diupayakan adanya kepentingan yang sama (overlaping of interest) antara
kebutuhan yang dirasakan oleh penyuluh dan masyarakat sasarannya.
2)       Pesan yang disampaikan harus merupakan (salah satu) pemecahan masalah yang
sedang dihadapi oleh masyarakat sasarannya,
3)       Komunikator meyakini keunggulan pesan yaang disam-paikan, dan ia memiliki
keyakinan bahwa masyarakat sangat mengharapkan bantuannya.
4)        Pesan yang disampaikaan harus mengacu kepada kepuasan dan perbaikan mutu
hidup kedua belah pihak (terutama bagi sasarannya).
Di samping itu, Katz (Mardikanto, 1983) menekankan agar setiap penyuluh harus
mampu menciptakan suasana (dalam dirinya sendiri maupun terhadap masyarakat
sasarannya):
1)        Berkurangnya "ego defensif" (mepertahankan kelakuan sebagai yang serba paling
hebat). Sebab, di dalam penyuluhan yang pada hakekatnya merupakan suatu proses
pendidikan orang dewasa, masing-masing pihak dituntut untuk mau membuka dialog
dalam arti mau menerima pendapat orang lain, dan menempatkan dirinya sejajar atau
bahkan berada di bawah orang lain. Tanpa adanya kesediaan untuk menerima pendapat
orang lain, mustahil dialog itu dapat berlangsung dengan baik.
2)        Berkurangnya "value expresif" (mempertahankan nilai-nilai yang dianutnya secara
kaku). Sebagai proses komunikasi, dialog yang berlangsung di dalam penyuluhan harus
dilakukan dengan kesediaan masing-masing pihak yang berkomunikasi untuk beremphati

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 21


(dalam arti mampu memahami latar belakang sosial budaya dan jalan pikiran serta sudut
pandang orang lain).
3)        Berkembangnya sikap "utilitarian" mencari kebersamaan dan tumbuh
berkembangnya keinginan menambah pengetahuan (knowledge). Artinya, selama proses
penyuluhan, di samping mengembangkan sikap kebersamaan (sederajat, saling
membutuhkan, saling berbagi pengalaman) juga masing-masing pihak harus
mengembangkan sikap untuk selalu ingin belajar atau menambah pengetahuannya dari
pihak lain.

HAL YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG PENYULUH


Penyuluh sebagai komunikator dalam sebuah penyuluhan adalah orang yang
tugasnya menyampaikan pesan, apakah itu pesan pembangunan dalam artian yang lebih
umum ataupun pesan yang sifatnya pribadi untuk mengubah perilaku petani. Tugas
komunikator adalah berkomunikasi kepada komunikan. Yuhana, dkk. (2008) menyatakan
terdapat paling tidak empat faktor yang ada pada sumber yang dapat meningkatkan
ketepatan komunikasi, yaitu : keterampilan berkomunikasi, sikap mental, tingkat
pengetahuan, dan posisi dalam sistem sosial budaya.
Keterampilan berkomunikasi merupakan salah satu factor yang melekat pada diri
seorang penyuluh. Dalam komunikasi verbal diperlukan keterampilan berbicara dan
menulis, mendengarkan dan membaca, dan berpikir serta bernalar. Komunikator yang
berbicara dengan baik akan sangat menarik perhatian komunikan. Komunikator juga harus
mampu menulis dan membaca dengan baik, misalnya saat menyampaikan pesan dengan
metode mengajar. Kemampuan dalam berpikir dan bernalar juga merupakan kemampuan
yang harus dimiliki seorang komunikator dalam penyampaian pesannya. Keterampilan
berkomunikasi yang dimiliki oleh seorang penyuluh sangat mempengaruhi penampilannya
ketika sedang mengadakan komunikasi. Soekartawi (2008) menyatakan bahwa sering
dijumpai bahwa penampilan komunikator ditentukan oleh kredibilitas yang mereka miliki.
Seseorang yang mempunyai gelar di bidang pertanian sering diasumsikan mempunyai
kredibilitas yang tinggi dalam prioritas pekerjaan melakukan komunikasi. Di lain pihak

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 22


orang yang berpengalaman juga mempengaruhi kredibilitas dalam sebuah komunikasi.
Misalnya, petugas penyuluh yang sudah berpengalaman bekerja sebagai penyuluh akan
lebih dipercayai sebagai penyuluh yang handal dibanding dengan orang yang nelum
pernah  melaksanakan penyuluhan atau orang yang baru pertama sekali melaksanakan
penyuluhan. Soekarwati (2008) juga menyatakan dalam praktek komunikasi, komunikator
yang mempunyai kredibilitas tinggi dalam melakukan komunikasi pertanian sering
ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain:
a. Latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman.
b. Karakter yang dipunyai.
c. Cinta dan bangga akan pekerjaan melakukan komunikasi yang diikuti ketekunan dalam
melakukan pekerjaannya.
d. Kepribadian yang ia miliki
e. Tujuan melakukan komunikasi.
f. Cara penyampaian. Penyampaian informasi dengan peraga, atau menggunakan gerak
tangan atau alat lain sehingga mampu memikat pendengarnya.
Seorang penyuluh agar memiliki kredibilitas saat melaksanakan penyuluhan harus
memiliki latar belakang pendidikan di bidang penyuluhan, memiliki pengetahuan dan
pengalaman di bidang penyuluhan. Penyuluh juga harus memiliki karakter yang rela
menyuluh, cinta dan bangga akan penyuluhan, memiliki kepribadian yang empatis,
memiliki tujuan dan memiliki cara penyampaian yang menarik.
Sikap mental akan mempengaruhi komunikan dalam berkomunikasi. Sikap mental
berhubungan dengan rasa percaya diri. Dalam membentuk sikap mental yang baik dalam
berkomunikasi seorang  komunikator harus percaya diri. Selain percaya diri, komunikator
juga harus menguasai pesan yang akan disampaikan, sehingga komunikator benar-benar
siap dalam melakukan penyuluhan. Sikap mental yang baik dapat  dibentuk dari latihan
berbicara di depan umum dengan latihan di depan cermin.
Tingkat pengetahuan, meliputi pengetahuan penyuluh mengenai materi atau isi
komunikasi, ciri-ciri penerima, cara-cara berkomunikasi. Pengetahuan tentang materi
menentukan ketepatan komunikasi. Mosher dalam Machmud (2006) menyatakan

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 23


penyuluh pertanian harus menguasai lima pengertian yang dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas penyuluhan. Kelima pengertian tersebut adalah pengertian tentang produksi
tanaman dan ternak, pengertian usaha tani sebagai perusahaan, pengertina tentang
pembangunan pertanian, pengertian tentang petani dan bagaimana mereka belajar, dan
pengertian tentang masyarakat pedesaan. Dengan menguasai kelima kemampuan ini
diharapkan penyuluh telah memiliki tingkat pengetahuan yang baik dalam pelaksanaan
penyuluhan.
Posisi dalam system social budaya mempengaruhi ketepatan komunikasi. Penyuluh
memiliki posisi berbeda dalam system social masyarakat karena berasal dari luar system
masyarakat. Penyuluh harus dapat membedakan konteks komunikasi yang berbeda,
komunikasi yang dilakukan di kalangan petani yang memiliki strata yang berbeda dalam
masyarakat akan memiliki perbedaan dalam hal pilihan kata-kata, saluran dan jenis pesan
yang ingin digunakan dalam komunikasi. Bisa dipastikan bahwa penyuluhan yang dilakukan
pada konteks strata social yang tinggi yang dalam masyarakat biasanya akan lebih formal
dibanding dengan melakukan penyuluhan dengan strata social yang lebih rendah. Seorang
penyuluh harus dapat memahami konteks strata sosial penyuluhan sehingga mampu
melakukan pendekatan penyuluhan yang paling tepat.

HAL YANG HARUS DIMILIKI OLEH SUBJEK PENYULUHAN (KOMUNIKAN)


Peran komunikan dalam komunikasi adalah sebagai penerima pesan. Dalam
penyuluhan, komunikan adalah petani. Yuhana dkk. (2008) menyatakan terdapat paling
tidak empat faktor yang mempengaruhi keefektifan komunikasi. Keempat faktor itu adalah
keterampilan berkomunkasi, sikap, tingkat pengetahuan, dan sistem sosial budaya
komunikan.
Keterampilan berkomunikasi yang perlu dikuasai oleh penerima adalah keterampilan
mendengarkan dan membaca, berbicara dan menulis, berpikir dan bernalar. Subjek
penyuluhan dalam hal ini petani biasanya tidak mengerti akan hal  yang harus dimiliki
seorang komunikan ini dalam sebuah penyuluhan karena keterbatasan pendidikan formal.
Kebanyakan dari petani belajar secara autodidakdi dalam lingkungan. Keterampilan

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 24


berbicara biasanya diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya ataupun melalui budaya
yang ada di dalam budayanya yang mengajarkan bagaimana cara mendengarkan dan
berbicara yang baik. Kemampuan membaca dan menulis petani juga biasanya terbatas
belajar sendiri, sehingga kemampuan mereka tidak sampai kepada peraturan formal yang
sempurna tentang membaca dan menulis. Dari keadaan ini peran komunikator sangat
besar dalam mengubah perilaku mendengarkan, berbicara yang terstruktur, membaca dan
menulis, serta berpikir dan benalar yang logis dalam pelaksanaan pertanian ataupun saat
berkomunikasi tentang pertanian.
Seperti halnya pada sumber, maka sikap terhadap diri sendiri, terhadap sumber, dan
terhadap materi atau isi komunikasi juga mempengaruhi ke-efektifan komunikasi. Dalam
hal ini, bagaimana komunikan menerjemahkan pesan yang disampaikan oleh komunikator
ditentukan oleh sikapnya terhadap diri sendiri, terhadap sumber dan sikap terhadap isi
pesan. Komunikan sebagai penerima pesan harus memiliki sikap yang positif dalam menilai
kemampuan diri sendiri, menerima secara jujur ketidakmengertian apabila pesan yang
diterimanya kurang jelas atau tidak dimengerti sama sekali dan mengkomunikasikan
keadaan mereka kepada komunikator, sehingga tidak menghasilkan kesalahan dalam
menangkap pesan penyuluhan dengan baik. Kejujuran ini perlu diwujudkan dengan
melontarkan pertanyaan pertanyaan sesuai dengan hal yang kurang dimengerti. Sikap
terbaik yang terlihat dalam proses komunikasi yang menjadi salah satu indikasi kesamaan
makna antara komunikator dan komunikan. Dengan timbulnya kesadaran partisipasi dalam
komunikasi dan tidak hanya sebagai pendengar yang pasif, tetapi menjadi pendengar yang
aktif dalam sebuah komunikasi.
Peran komunikan dalam penyuluhan sebagai pendengar sangat besar. Peran
komunikan ini terkait dengan perannya sebagai penerima pesan. Komunikan harus mampu
menjadi pendengar yang baik sehingga dapat memiliki makna yang dimaksud oleh
komunikator yang dapat menghasilkan komunikasi yang efektif. Beberapa petunjuk untuk
meningkatkan kemampuan mendengar (Nisbet, 1988 dalam Tubbs dan Moss, 1996):
a. Menyediakan waktu
b. Jangan keasikan dengan diri sendiri

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 25


c. Bersiap untuk mendengarkan
d. Bersabar
e. Memperhatikan dengan baik
f. Jangan bereaksi berlebihan terhadap pesan
g. Focus pada isi pesan
h. Jangan berpura-pura mendengarkan
Petunjuk ini tidak dimiliki sepenuhnya oleh petani, sehingga penyuluh berperan
menyadarkan petani dengan mengajarkan petunjuk ini kepada petani, agar tercipta
keadaan komunikan yang sangat mendukung terciptanya komunikasi yang efektif. Petunjuk
ini juga harus dimiliki oleh seorang penyuluh untuk ke-efektifan mendengarkan. Namun,
tidak semua petani tidak memiliki kemampuan mendengar yang baik, maka penyuluh harus
mampu memetakan kemampuan subjek penyuluhan agar dapat menentukan kemampuan
yang belum dimiliki komunikan dalam berkomunikasi yang baik.
Tingkat pengetahuan komunikan juga hal yang sangat mempengaruhi ke-efektifan
komunikasi dari faktor komunikan. Dalam hal ini pengetahuan yang harus dimiliki oleh
komunikan adalah tentang sumber komunikasi, bahasa yang digunakan dalam komunikasi,
tulisan, isyarat yang dipergunakan komunikator dan pengetahuan dasar yang menyangkut
materi penyuluhan. Semakin tinggi pengetahuan tentang materi atau isi pesan yang
ditransaksikan dalam sebuah penyuluhan akan semakin tinggi ke-efektifan sebuah
komunikasi penyuluhan. Dalam mendukung komunikasi efektif sebaiknya penyuluhan
dimulai dari hal-hal yang diketahui oleh komunikan.
Semua faktor di atas berpengaruh dengan mempertimbangkan hubungan antara
sumber dengan penerima ini dalam kaitannya dengan keadaan system social budaya di
mana komunikasi sedang berlangsung. Status sosial komunikan, keanggotaannya dalam
kelompok, dan aturan berperilaku mempengaruhi cara komunikan menerima dan
menginterpretasikan pesan yang diterimanya. Komunikan juga harus mengetahui budaya
komunikator, sehingga antara komunikator dan komunikan saling menyesuaikan diri, maka
komunikasi yang partisipatif dapat tercipta.

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 26


PENGOLAHAN PESAN
Pesan dalam penyuluhan pertanian adalah semua informasi yang bertujuan untuk
membantu petani dalam memperbaiki metode dan teknik pertaniannya, guna
meningkatkan efisiensi produksi dan pendapatan mereka, memperbaiki meningkatkan
tingkat kehidupan dan meningkatkan tingkat pendidikan dan sosial masyarakat desa pada
umumnya. “Ada beberapa faktor pesan yang mempengaruhi sebuah komunikasi yang
efektif, meliputi kode pesan, isi pesan, dan perlakuan terhadap pesan” (Yuhana, dkk. 2008).
“Kode pesan adalah setiap kelompok simbol yang berstruktur dan bermakna bagi sejumlah
orang. Contohnya adalah bahasa” (Yuhana dkk. 2008). Simbol ini dipertukarkan dalam
penyuluhan. Tidak adanya kesamaan makna pengunaan simbol dalam penyuluhan akan
menimbulkan masalah yang berakhir pada tidak efektifnya komunikasi. Sebagai penyuluh
yang memiliki peran sebagai pemberi informasi dalam bentuk simbol-simbol, sebaiknya
menggunakan simbol-simbol yang memiliki makna yang sama dengan subjek penyuluhan.
Pengetahuan akan simbol-simbol yang sering digunakan oleh petani akan sangat
membantu penyuluh dalam menyampaikan pesan penyuluhan. Dengan kata lain
penyuluhan dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti petani akan sangat
membantu petani dapam menangkap pesan penyuluhan. Cara yang lain adalah dengan
menggunakan sumber daya lokcal untuk menjelaskan suatu hal atau dengan menggunakan
ilustrasi yang mudah dipahami petani.
Isi pesan adalah bahan yang telah dipilih oleh penyuluh untuk mengekspresikan
tujuan penyuluhan. Isi pesan berupa informasi tentang penyuluhan. Dalam penyuluhan,
pesan yang cenderung mereka terima dalam penyuluhan adalah pesan yang berdasarkan
kebutuhan mereka. Menurut Soekartawi (1988) isi pesan dalam komunikasi pertanian
dapat berupa informasi tentang :
1. Bagaimana meningkatkan produksi pertanian
2. Bagaimana memlihara lahan agar lahan terhindar dari erosi dan tetap subur
3. Bagaimana perlakuan pascapanen yang baik
4. Bagaimana adopsi teknologi yang baru harus dilakukan
5. Bagaimana melaksanakan kerjasama kelompok

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 27


6. Bagaimana meningkatkan pendapatan rumah tangga petani
7. Bagaimana berpartisipasi dalam kegiatan pedesaan, dan sebagainya.
Hal-hal tersebut di atas adalah isi pesan yang lazimnya disampaikan oleh seorang
penyuluh.  Dengan mengadakan pertukaran pesan yang meliputi informasi seperti yang
disebutkan di atas, dapat meningkatkan kesejahteraan petani dengan memahami
kebutuhan mereka yang sebenarnya yang dapat meningkatkan motivasi mereka untuk
menerima apa yang diajarkan oleh penyuluh.
Perlakuan terhadap pesan adalah keputusan yang diambil oleh penyuluh dalam
memilih dan menyusun kode  dan isi pesan. Soekartiwi (1988) menyatakan hal perlu diingat
dalam komunikasi adalah bahwa keberhasilan suatu komunikasi akan terjadi kalau ada
pertisipasi antara kedua belah pihak, komunikator dan komunikan. Komunikator harus
meningkatkan kemampuan dalam memberlakukan pesan se-kreatif mungkin tanpa
menghilangkan atau mengurangi makna yang dimaksud agar pesan yang disampaikan
dapat diterima oleh komunikan dan memiliki makna yang sama dengan yang dimaksud
oleh komunikator sehingga subjek penyuluhan menerapkannya dalam kehidupannya.

SALURAN KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN


Saluran komununikasi dalam penyuluhan pertanian diartikan sebagai media yang
digunakan untuk meneruskan pesan dari penyuluh kepada petani sebagai subjek
penyuluhan. Dalam komunikasi tatap muka, indera penglihatan, pendengaran, dan
perabaan adalah tiga indera yang paling sering menerima rangsangan atau pesan
penyuluhan.
Rogers dan Shoemaker dalam Machmud menyatakan bahwa saluran interpersonal
memungkinkan terjadinya komunikasi efektif. Hal ini dimungkinkan oleh dua alasan utama.
Pertama, komunikasi interpersonal memberikan pertukaran komunikasi dua arah, di mana
individu atau partisipan komunikasi dapat menjamin adanya kejelasan atau bisa
memberikan tambahan informasi tentang inovasi dari orang lainnya secara langsung
melalui suatu jaringan komunikasi. Kedua, komunikasi interpersonal mampu membujuk
individu untuk membentuk atau merubah sikap secara kuat, khususnya sikap positif dan

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 28


mau mengadopsi inovasi. Saluran komunikasi ini adalah saluran komunikasi tatap muka
yang dapat meningkatkan umpan balik yang sangat mendukung dalam penciptaan
komunikasi partisipatif. Dalam komunikasi penyuluhan saluran yang lazim digunakan
adalah saluran tatap muka yang sangat mendukung terjadinya komunikasi penyuluhan
yang efektif.
Komunikasi tatap muka merupakan komunikasi bersaluran banyak. Dalam waktu yang
bersamaan, penyuluh mengolah informasi penyuluhan dengan sejumlah saluran yang
berbeda. Secara umum, semakin banyak saluran yang digunakan dalam komunikasi,
semakin banyak jumlah rangsangan komunikasi yang disampaikan. Semakin banyaknya
rangsangan komunikasi, makna pesan yang ingin disampaikan oleh penyuluh akan semakin
sama dengan yang di-interpretasikan oleh subjek penyuluhan. Seorang penyuluh juga perlu
mempertimbangakan tipe pendekatan sebagai saluran komunikasi yang dilakukan dengan
jenis metode penyuluhan yang sangat mempengaruhi ke-efektifan penyampaian pesan
penyuluhan.
Table 1. hubungan Tipe Pendekatan (saluran komunikasi) dengan Jenis Metode Penyuluhan

Tipe Pendekatan Jenis Metode Penyuluhan


Per-orangan Demonstrasi (demonstrasi hasil, demonstrasi cara,
demplot, demonstrasi area)
Per-orangan dan kelompok Ceramah umum, diskusi, informasi dari surat kabar,
siaran radio dan TV, pameran, karyawisata,
widyawisata, dan demonstrasi.
Massal Informasi dari surat kabar, majalah,poster, leaflet
siaran radio dan TV
Massal dan kelompok Ceramah umum, diskusi, informasi dari kelompok,
majalah, poster, leaflet, siaran radio dan TV, pameran
dan widyawisata.
Sumber : Machmud SM. 2006

DAFTAR PUSTAKA

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 29


Anonymous,  2006. Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.
Undang-Undang RI. No. 16 Tahun 2006. Presiden RI.
Djuarsa Sendjaja, Sasa, dkk. 1999., Pengantar Komunikasi. UT. Jakarta.
Soekartawi, 2005. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian.
Universitas Indonesia (UI-Press).   Jakarta
Van den Ban, A.W dan Hawkins,H.S.1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.
Wahjuti, Umi., 2006. Metoda dan Teknik Penyuluhan Pertanian. UT. Jakarta.
Widyatan, 2012. Tujuan Komunikasi Pertanian.
Machmud SM. 2006. Penyuluhan Pertanian: Bahan Ajar Kuliah Ilmu penyuluhan. IPB.
Mardikanto, Totok. 1992. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Soekartawi, 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Universitas Indonesia: UI Press.
Tubs, Steward L dan Sylvia Moss. 1996. Human communication. Prinsip-Prinsip Dasar.
Yogasuria, Ermina. 2010. Komunikasi Dalam Penyuluhan.
Yuhana Ida, dkk. 2008. Dasar-Dasar Komunikasi: Bahan kuliah. IPB.

KOMUN
IKASI
DAN
PENYUL
UHAN
PERTAN Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 30

IAN
OLEH :

ASLIDAYANTI, SP., M.Si

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
SENGKANG

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Page 31

Anda mungkin juga menyukai