P R E SP E KT I F T A F SI R A L QU R A N
mat a ku lia h Fiq ih
D o s e n P e n g a m p u : D r s . M u h a m m a d S a i d u n, M . Ag
D isu su n O le h:
S ya i y i d a t i A m i n a t u s Z u r i a h ( 2 1 1 2 1 1 0 2 8 / KP I 1 A)
KELAS 2A
K OMUNIK ASI PENYIARAN ISLAM
FAK ULTAS US HULUDDIN DAN DAK WAH
UNIVERSITAS IS LAM NEGERI RADEN MAS SAID
SURAKARTA
2022
i
Latar Belakang
Kata dakwah adalah kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah
secara etimologi kata dakwah berasal dari bahasa arab da’wah yang merupakan bentuk
mashdar dari kata kerja (fi'il ) da'a, yad `u,da‟wah yang berarti memanggil, mengundang ,
mengajak , menyeru, mendorong , dan memohon . Dari pengertian dakwah di atas, baik
secara lughawi atau etimologi maupun secara istilah atau termonologi, maka dakwah adalah
suatu usaha dalam rangka proses Islamisasi manusia agar taat dan tepat menaati ajaran islam
guna memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Dakwah adalah suatu
istilah yang khusus yang dipergunakan di dalam agama Islam.
Esensi dakwah dalam sitem sosio-kultural adalah mengadakan dan memberikan arah
perubahan. Mengubah struktur masyarakat dan budaya dari kezhalilnan kearah keadilan,
kemiskinan ke arah puncak kemanusiaan. Di dalam operasional atau praktek dakwah terdapat
unsur-unsur yang sangat menentukan dapat berlangsungnya dakwah itu dengan baik. Unsur-
unsur ilmu komunikasi dakwah itu disebut aspek-aspek komunikasi dakwah.
Ada beberapa aspek yang menentukan terjadinya komunikasi atau dakwah dengan baik,
seperti aspek sumber atau resource. Oleh karena itu pada hakekatnya somber di sini yang
dimaksud adalah seseorang yang menyampaikan berita atau informasi. Di dalam ilmu
komunikasi biasanya disebut komunikator atau dalam bahasa dakwahnya adalah da'i. Baik
komunikator maupun da'i pada dasarnya merupakan narasumber bagi adanya kegiatan
komunikasi atau berdakwah. Itulah sebabnya komunikator atau da'i sangat menentukan
pelaksanaan dakwah tersebut. Tanpa sumber berarti bukan komunikasi dakwah.
Aspek sumber (resource) merupakan kunci keberhasilan dakwah. Oleh karena itu,
terdapat syarat-syarat psikologi yang sangat kompleks bagi pelaksana yang sekaligus yang
menjadi penentu clan pengendali sasaran dakwah. Salah satu syarat yang paling esensi bagi
seorang da'i atau komunikator adalah masalah moral akhlak atau budi pekerti. Budi pekerti
seorang da'i ini didasarkan atas pandangan bahwa dakwah adalah media perubahan perilaku
mulia. Seorang da'i atau komunikator cenderung menjadi tauladan oleh para mad'unya. Sebab
berhasil dan tindaknya dakwah yang disampaikan tergantung pada da'i yang memiliki akhlak
yang dapat menjadi panutan jika da'i nya mempunyai akhlakul karimah secara otomatis
audience akan meniru serta melaksanakannya.
DAKWAH MELALUI MEDIA SOSIAL
Dalam komunikasi dakwah melalui media sosial terjadi yang namanya interaksi sosial.
Karena sebenarnya dalam bentuk komunikasi apapun mensyaratkan adanya hubungan.
Bahkan hubungan yang terjadi bukan sekedar kontak sosial, tetapi interaksi sosial yang
mensyaratkan adanya hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi. Karena itu, di
antara prinsip komunikasi yang paling mendasar adalah adanya dimensi isi dan hubungan.
Adapun surah tentang kewajiban berdakwah dalam Al-Qur'an surah An-Nahl (16) : 125
yaitu: ُسبِ ْي ِل ا ِٰلى اُدْع َ َظ ِة بِ ْالحِ ْك َم ِة َربِك
َ سنَ ِة َو ْال َم ْو ِع
َ ِي بِالَّ ِت ْي َو َجاد ِْل ُه ْم ْال َح َ ض َّل بِ َم ْن ا َ ْعلَ ُم ه َُو َربَّكَ ا َِّن ا َ ْح
َ س ُنۗ ه َ ع ْن
َ
َ ْ
َ بِال ُم ْهت َ ِديْنَ ا َ ْعل ُم َوه َُو
ۗسبِ ْيلِه
Terjemahannya :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dari pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhamnu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah. yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Dalam ayat ini Allah swt. memberikan petunjuk tentang cara-cara melakukan dakwah serta
strategi dalam menyampaikan misi dakwah “amar ma‟ruf nahi munkar”. Hal tersebut karena
beragamnya corak masyarakat, mulai dari yang awam sampai dengan kaum terpelajar dan
strata sosial yang berbeda, Hal tersebut tentunya juga akan dijumpai problem yang berbeda
pula.
Menurut Emha Ainun Najib dalam Asep bahwa bagaimana memperkenalkan Islam dengan
cara yang menarik, bentuk-bentuk dakwah terus menerus direformasi, tetapi bukan
menyesuaikan menyesuaikan diri terhadap segala kemajuan zaman, melainkan tetap berdiri di
atas landasan tauhid Islam dengan memodifikasi ungkapan-ungkapan budayanya.9 Metode
dakwah harus disesuaikan dengan sasaran dakwah. Secara garis besar ayat ini dapat dipahami
bahawa berdakwah harus:
1. Dengan Hikmah
Kata ini memiliki banyak pemahaman, diantaranya dari segala sesuatu, baik
pengetahuan maupun pemuatan. Kata hikmah sering diartikan dengan bijaksana.
Kebijaksanaan dalam berdakwah bukan saja melalui ucapan, nielainkan juga dengan
tindakan dan sikap hidup, bahkan diem lebih berhikmah dari pada berkata.
2. Dengan pengajaran dan nasihat yang baik
Pembelajaran yang disampaikan dengan bahasa yang lemah lembut, sangat baik
untuk menjinakkan hati yang liar dan lebih banyak memberikan ketentraman dari
pada pembelajaran yang isinya ancaman dan kutukan-kutukan yang mengerikan.
Pembelajaran yang berisikan peringatan yang keras atau tentang hukuman-hukuman
dan azab yang diancamkan Allah kepada mereka yang sengaja berbuat dosa (tarhib).
3. Perdebatan dengan cara yang baik
Pada dasamya, seruan itu hanya dengan dua cara, yaitu hikmah dan mau 'idhah hasana,
akan tetapi seseorang ketika mendapat perlawanan yang berat terkadang perlu
menggunakan argument-argumen yang keras dan kokoh yang bisah mengalahkan orang-
orang yang seruanya. Maka dari itulah cara menyeruh yang berupa debat ini diikutkaan
pada pilihan metode menyeru ke jalan Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA