Oleh
Putri Dwi Kurnia
NIM. 2041913013
1
Implementasi Dakwah Melalui Literasi Dalam Meningkatkan
Pemahman Kegamaan Remaja Siswa Di Man 1 Samarida
A. Latar Belakang
Dakwah dilihat dari segi bahasa, berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata da’a,
yad’u, da’watan yang berarti seruan, ajakan, atau panggilan. Seruan ini dilakukan
melalui suara, kata-kata, atau perbuatan. Dakwah juga bisa berarti do’a atau harapan,
permohonan kepada Allah SWT. kata dakwah juga berarti mengajak kepada kebaikan
dan mengikuti petunjuk, memerintahkan manusia untuk berbuat baik dan melarang
Dakwah juga merupakan bentuk usaha untuk menyerukan serta menyampaikan pada
perorangan manusia serta seluruh umat mengenai pandangan dan tujuan hidup di dunia
yang dimana seruan itu meliputi amar ma’ruf nahi munkar dengan berbagai media.1
kompleks. Kegiatan dakwah selalu menemukan berbagai masalah yang timbul, baik
sering di sampaikan apa adanya atau materi yang diberikan kepada masyarakat tanpa
rutinitas dan instant akan tetapi, dakwah membutuhkan paradigma baru dalam
menyampaikannya.2
1
Dr. Hj. Muliaty Amin, M. Ag. Metodologi Dakwah.(cetakan:1Alauddin University Press) hal. 4-5
2
Tenty Liya Skripsi Sapitri, Problematika Dakwah dan Solusinya Pada Masyarakat Heterogen Desa
Sido Mulyo BK 9 Belitang Oku Timur Sumatera Selatan. Hal. 5
2
Pendidikan agama dipandang sebagai proses dakwah yang baik dan mengacu
pada pada dasar nilai-nilai Islam yang harus diterapkan sedini mungkin kepada anak-
anak. Generasi muda adalah generasi yang akan melanjutkan proses dakwah Islam oleh
karena itu, apabila proses dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak-anak
berjalan dengan baik, maka akan banyak muncul anak-anak muda yang memiliki
kualitas iman yang baik nantinya. Akan tetapi, sangat tidak mudah untuk melakukan
hal tersebut. Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi para remaja dan membuat
pembentukan karakter mereka menjadi lemah, seperti faktor dalam diri mereka dan
juga faktor dari lingkungan. Semakin banyaknya faktor yang mempengaruhi remaja
dalam membentuk karakter, maka semakin banyak juga penyimpangan yang akan
dilakukan.3
Metode dakwah merupakan cara atau jalan yang digunakan oleh da’i dalam
menyampaikan pesan dakwah agar tujuan dakwah bisa tercapai dan dapat diterima oleh
mad’u. Kandungan Al-Qur’an banyak memuat mengenai pesan moral dakwah, yaitu
seruan, ajakan, bimbingan, dan arahan menuju kebenaran dan kebaikan. Seperti yang
ك ِِب ْْلِ ْك ىم ةِ ىوا لْ ىم ْوعِ ظىةِ ا ْْلى ىس نىةِ ۖ ىو ىج ادِ ْْلُ ْم ِِب لَّ ِِت ِه ىي
يل ىربِ ى
ِ ِْادعُ إِ ىَلٰ ىس ب
ِ ِِ ِ ِ
ين ِ ىح ىس ُن ۚ إِ َّن ىربَّ ى
ك ُه ىو أىعْ لىمُ ِبى ْن ضى لَّ عى ْن ىس ب يل ه ۖ ىو ُه ىو أىعْ لىمُ ِب لْ ُم ْه تىد ى ْأ
3
Akhmad Sukardi, Metode Dakwah Dalam Mengatasi Problematika Remaja, AL-Munzir Vol. 9 No. 1.
Hal 14-15
3
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
metode yang baik dan tepat dalam mengajak manusia kepada kebaikan dan kebenaran.
Secara garis besar metode dakwah dibagi menjadi beberapa metode yaitu, (1) dakwah
dengan begitu penerima dakwah tergerak untuk melaksanakan ajaran Islam atas
kemauannya sendiri, (2) dakwah bil-Haal yang merupakan metode dakwah yang
pelaksanaannya dalam kehidupan, (3) dakwah bil-Lisan yakni metode dakwah berupa
penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan baik, (4) dakwah bit-Tadwin
yakni metode dakwah yang dilakukan melalui tulisan yang bersifat tahan lama karena
bisa tersampaikan dari generasi ke generasi, (5) metode dakwah mau’izah al-hasanah
yakni membangun kesadaran mad’u dalam menerima dakwah melalui nasihat, (6)
dakwah Fardiah yakni dakwah yang dilakukan oleh perorangan dengan cara
komunikasi antar pribadi, (7) dakwah Ammah yakni dakwah yang dilakukan secara
umum oleh da’i atau juru dakwah, ustadz, ulama yang dilakukan secara lisan baik
4
https://tafsirq.com/16-an-nahl/ayat-125
5
Ayu Susanti. Dakwah Dalam Perspektif Ilmu Dakwah Kontemporer. Hal. 5-6
4
Perkembangan teknologi dunia yang mendukung dakwah bit-Tadwin sebagai
metode yang efektif di era saat ini. Penyebaran dakwah melalui tulisan seperti kitab-
kitab, majalah, buku, koran, internet dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan
dakwah lainnya. Ulama dahulu (Salafuna Sholihun) menggunakan metode dakwah bit-
Tadwin ini dengan menuliskan karya-karyanya dalam bentuk kitab. Keuntungan dari
dakwah bit-Tadwin ini adalah tidak akan hilang meskipun da’i atau orang yang
berdakwah sudah wafat. Rasulullah pernah bersabda, “sesungguhnya tinta para ulama
adalah lebih baik dari darahnya para syuhada”.6 Dakwah metode bit-Tadwin juga
dirasa cocok dengan remaja saat ini yang banyak menggunakan internet untuk segala
Literasi bukan hanya dalam arti sempit berupa kemampuan individu dalam
pengetahuan dan potensinya, dan partisipasinya secara penuh dalam kehidupan sosial
mereka secara luas.7 Berbagai kemampuan yang tercakup dalam pengertian literasi
6
Seto Galih Pramoto, Dakwah bit Tadwin dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 sebagai Bentuk
Berislam dengan Cinta dan Kasih Sayang. Diakses dari https://umma.id/post/dakwah-bit-tadwin-
dalam-menghadapi-revolusi-industri-40-sebagai-bentuk-berislam-dengan-cinta-dan-kasih-sayang-
946129?lang=id pada 11 Maret 2023
7
Unang Wahidin. Yahya Muharikul Islam. Putri Fadillah. (2017). Literasi Keberagamaan Anak
Keluarga Marjinal Binaan Komunitas di Kota Bogor. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam. 6 (12).
hlm. 128
5
sumber-sumber pengetahuan, kemampuan berkomunikasi dalam masyarakat,
sepanjang hayat.8
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi dakwah melalui literasi dalam meningkatkan
MAN 1 Samarinda?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui implementasi dakwah melalui literasi dalam meningkatkan
8
Unang Wahidin. Implementasi Literasi Media Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Dan Budi Pekerti. Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam. (2018). Hal. 232.
6
D. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian ini, harapan yang dapat memberi pengaruh
positif terhadap dunia kerja baik secara langsung maupun tidak langsung bisa
1. Manfaat Akademis
dan bijak agar berguna bagi diri sendiri dan orang lain dalam meningkatkan ketaqwaan
2. Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman, acuan yang berguna
bagi lembaga terkait dalam menigkatkan dakwah melalui literasi. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah rujukan yang dapat digunakan sebagai data banding
penelitian ini.
E. Tinjauan Puastaka
1. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Dari tinjauan kepustakaan yang telah dilakukan, penulis mendapatkan jurnal, buku,
skripsi yang menulis mengenai pemahaman agama. Ada beberapa yang mempunyai
7
Penelitian pertama, yang berjudul “Bimbingan Agama salam Meningkatkan
Pemahaman Ketauhidan Remaja” yang ditulis oleh Nasep Khirzani dan Abdul Mujib,
UIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Dalam jurnal tersebut membahas proses
kajian kitab kepada santri yang sedang menginjak usia remaja, setelah itu santri
Penelitian kedua, yang berjudul “Remaja dan Pemahaman Agama” karya Triana
Rosalina Noor, dalam Jurnal Pendidikan Islam STAI An Najah Indonesia Mandiri.
Dalam jurnal tersebut penulis menjelaskan anak adalah sebuah amanah yang Allah
berikan dan anak akan tumbuh dan berkembang secara baik dimulai dari dini. Sehingga
perkembangan pemahaman agama pada remaja itu tidak lepas dari perkembangan
moral dari remaja itu sendiri, baik ditanamkan oleh lingkungan, keluarga, sekolah dan
sosial, yang dimana bagi para remaja agama mempunyai arti sebuah kerangka moral
Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan” karya Nyai Aisyah, Iwan dan Yoyoh
Badriyayah dalam Jurnal Pendidikan Islam, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut
Agama Islam Negeri Cirebon, Indonesia. Dalam jurnal tersebut penulis penyampaikan
8
pentingnya pendidikan Islam bukan hanya disekolah saja, namun diluar juga butuhkan
agama pada remaja dalam majelis Al-Mubarok yaitu dukungan dari pemerintah,
antusias warga dan sarana dan prasarana yang ada, sedangkan penghambatnya dalah
Pemahaman Agama Islam Para Remaja di Masjid Jami’ Al-Baitul Amin Jember” dari
skripsi Agung Ferdiansyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi
Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Jember. Dalam meningkatkan
pemahaman agama melalui kegiatan di Masjid Jami’ Al-Baitul Amin yang berupa
sholat berjama’ah lima waktu, sholat sunnah dan dhuha, pembacaan Al-Qur’an secara
rutin, membaca doa-doa harian dan pengajian hari-hari besar keagamaan. Kegiatan
tersebut sangat berdampak baik bagi para remaja karena menumbuhkan keimanan dan
Dengan Bimbingan Agama Islam” yang ditulis oleh Suparman Mannuhung dalam
sistem sosial. Oleh karena itu, perlunya dilakukan [embinaan dan pelatihan bagi remaja
9
seperti pengabdian masyarakat yang dapat meminimalisir perilaku menyimpang pada
remaja.
Aini Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo
memilih pergaulan yang sehat serta lingkungan yang mendukung untuk dalam
sedari remaja.
Untuk Mengembangkan Pemahaman Keislaman” dari Jurnal Risalah yang ditulis oleh
Nurdin Abd Halim, Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan
Islam. Remaja juga berupaya untuk mengelola informasi yang diterima untuk
Peningkatan Pemahaman Fikih Ibadah” dalam skripsi yang ditulis oleh Wandri Sulya
10
bimbingan keagamaan yang berupa pemahaman mengenai fikih ibadah bagi remaja di
Kelurahan Kelapa, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka barat. Didalam jurnal ini
bagi remaja, sehingga remaja memiliki pandangan, sikap dan pemahaman remaja itu
sendiri dalam bidang fikih ibadah. alasan remaja ingin mengikuti pengajian di Majelis
Daarul Ishlah beraneka ragam, seperi menjalani proses transisi, perubahan tubuh,
minat, dan peran, perubahan nilai-nilai sebagai konsekuensi perubahan minat dan pola
tingkah laku, berisikan ambivalen terhadap setiap perubahan, masa bermasalah, masa
Anak Kelas II Muara Bulian” dari skripsi yang ditulis oleh Ahmad Suhdi Alfijri,
Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam tulisan tersebut penulis menyampaikan
bahwa penyuluhan agama di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Muara Bulian
mengenai pemahaman tauhid, fiqh, akhlak, Al-Qur’an dan motivasi hidup bagi remaja.
Akhlak Remaja di Desa Lau Buluh Kec. Kutabuluh Kab. Karo” Jurnal yamh ditulis
oleh Ahmad Habib Nasution, Mardian Idris Harahap dan Muhammad Alfikri. Dalam
yang berfokus kepada persoalan akidah dan akhlak sehingga peranan dan fungsi tokoh
11
agama belum maksimal dalam membangun akhlak remaja di masyarakat. Sehingga
usaha yang dilakukan seperti sholat berjamaah, sholat Jum’at, pengajian remaja sore
pada hari Jum’at, wirid Yasin, pengajian TPA untuk anak-anak remaja dan peringatan
hari-hari besar.
2. Kajian Teori
a. Teori Pemahaman Agama
Agama adalah aspek penting bagi kehidupan manusia. Secara garis besar agama
spiritual dimana hal itu mengarah pada perilaku manusia, memberikan makna
kehidupan. Secara bahasa agama berasal dari kata ’a‘ dan ‘gama‘, ‘a‘ berarti tidak,
‘gama‘ berarti kacau. Agama berarti tidak kacau. Dalam Islam agama disebut ‘ad din’,
yang berarti kepatuhan, ketaatan. Dalam bahasa inggris disebut religi yang berarti
Sedangkan secara istilah agama merupakan jalan keselamatan dan hubungan antara
manusia dengan Tuhannya, yang memiliki isi ajaran-ajaran, hukum, dan aturan yang
sifatnya mengikat. Aturan tersebut dibuat oleh Tuhan yang mempunyai kekuatan
9
Choirul Aini, Pengaruh Pemahaman Agama Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja Di Kendalsari,
Petarukan, Pemalang. (2021). Hal. 10-11
12
melebihi segalanya yang ada di dunia, hal tersebut datang dari wahyu yang
disampaikan kepaada Nabi-Nya yang berupa ajaran agama dan kitab suci.10
Dalam buku yang dikarang M. Quraish Shihab, Syaikh Muhammad Abdul Badrun
berupaya menjelaskan arti agama dengan menunjuk pada al-Qur‘an, bahwa agama
adalah hubungan antara makhluk dengan sang Khalik. Hubungan ini diwujudkan
dalam sikap batinnya serta tampak dalam ibadah yang dilakukanna dan tercermin
Agama Islam juga merupakan sistem Akidah, Fiqih, dan Akhlak yang mengatur
hidup dan kehidupan manusia dalam berbagai hubungan. Agama Islam tidak hanya
mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam masyarakat termasuk dengan diri
sendiri saja, tetapi juga dengan alam sekitarnya yang dikenal dengan lingkungan hidup
manusia.12
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa agama merupakan suatu sistem
kepercayaan yang berdasarkan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam yang diwariskan
secara turun temurun dari orang tua sebagai salah satu bentuk keselamatan dan
kebahagiaan didunia maupun akhirat dengan berpedoman pada Aqidah, Fiqih, dan
10
Siti Amalia, Hakekat Agama dalam Perspektif Filsafat Perenial. Indonesian Journal of Islamic
Theology and Philosophy. Volime 1. No. 1 Tahun 2019. Hal. 7.
11
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur‟an (Bandung: Mizan, 1994). cet ke-9, hal 2019
12
Sugiman, Pemahaman Agama Islam.
13
Akhlak untuk mengatur kehidupannya sendiri ataupun dengan lingkungan sekitarnya.
Dengan agama yang diyakini manusia akan membuat jiwa menjadi tenang, memiliki
Pemahaman merupakan kemampuan diri dari setiap individu dalam mengerti atau
memahami sesuatu yang benar. Kemampuan memahami ini sangat penting dalam
dengan upaya agar memiliki pengetahuan, akan tetapi dengan pengetahuan itu
seseorang belum pasti memahaminya, berbeda dengan seseorang yang telah memiliki
pemahaman sudah tentu mereka mengetahui. Dengan begitu, maka pemahaman agama
terkandung dalam ajaran agama Islam yang mencakup akidah, syariah, dan akhlak serta
dapat memberikan contoh kepada orang lain tentang agama Islam sebagai salah satu
perwujudan keimanan dan ketaqwaan seseorang terhadap Allah Swt. maupun terhadap
sesama manusia.
ajaran agama Islam. Pemahaman agama islam mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
(a) Aspek Aqidah yaitu keimanan dan keyakinan terhadap Allah dan Rasul-Nya.
(b) Aspek Fiqih yaitu hukum-hukum syariat Islam yang mengatur perbuatan dan
perkataan manusia.
14
(c) Aspek Akhlak yaitu cerminan akidah yang menjadi teladan.13
Oleh karena itu, pemahaman agama yang dimiliki setiap orang harus mencakup
Aqidah, Fiqih dan Akhlak. Ketiga aspek tersebut sebagai pedoman bagi manusia yang
dengan sesama manusia dan hubungan dengan alam semesta yang perlu diyaikini di
agama Islam yang sifatnya abstrak atau belum jelas ketika memberikan sebuah contoh,
lalu mampu menjelaskan dan memahami kemaslahatan yang ada dari ketaatannya
dalam menjalani ajaran agama serta mampu bertanggung jawab akan apa yang sudah
dilakukan dari perintah Allah. Didalam pengetahuan secara umum terdapat ranah
kognitif yang mencakup aktivitas yang menekankan aspek intelektual sebagai berikut:
(c) Aspek Penerapan, pada aspek ini seseorang mampu untuk menerapkan
13
Abd. Razak dan Ja‘far, Studi Islam di Tengah Masyarakat Majemuk, (Islam Rahmatan Lil‟alamin),
1 ed. (Tangerang Selatan: Yayasan Asy Syariah, 2019).
15
(d) Aspek Analisis, pada aspek ini seseorang dapat menganalisis data yang masuk
dan menstrukturkan data tersebut ke pola yang lebih kecil, membedakan faktor
(f) Aspek Evaluasi, kemampuan untuk menilai solusi gagasan, metodologi, dan
Dari beberapa aspek-aspek yang telah dijelaskan di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa pemahaman agama termasuk bagian dari aspek kognitif. Yang berarti aspek-
aspek berikut adalah suatu proses intelektual terhadap suatu objek yang sedang
sebuah solusi serta dapat memberikan solusi terhadap objek yang sedang dipahami dan
dipelajari
Munculnya pemahaman terhadap ajaran agama yang tentu saja tidak terjadi dengan
sendirinya. Akan tetapi, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu faktor
agama dapat timbul karena adanya pengalaman yang seseorang alami ketika
memahami ajaran agama. Sedangkan faktor fisiologis adalah faktor yang terjadi karena
14
Candra Abdilah, Damein Surya Anggara, Putut Said Permana, Perencanaan Pengajaran, (Tangerang
Selatang: UNPAM Press, 2019). Hal.27.
16
pemahaman remaja meski mempunyai objek yang sama, begitu juga dengan
Pemahaman terpengaruh oleh bidang yang dominan atas individu dan oleh situasi
disekitarnya. Artinya sensitifitas ini tergantung kepada seberapa jauh respon individu
anak kecil akan berbeda dengan pemahaman remaja. Perbedaan inilah yang akan
Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa pengaruh pemahaman terhadap ajaran
Sehingga seseorang yang memiliki perhatian lebih terhadap ajaran agama akan
memahami ajaran agama yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan yang saat ini
dijalaninya. Selain itu timbul disiplin dalam agama oleh tiga hal, yaitu:
a) Pengaruh dan contoh dari orang tua merupakan disiplin menjalankan ajaran
agama.
takut kepada Allah Swt. jika meninggalkan syari‘at agama dan berbuat jahat.
beragama.
17
b. Teori Dakwah
Teori merupakan serangkaian definisi, bagian serta dalil yang saling berhubungan
menurut bahasa dakwah berarti perkataan amuoun perbuatan yang baik sehingga
aqidah dalam Islam yang berdasar pada syariat Islam. Jadi dapat disimpulkan dakwah
merupakan aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan tujuan agar
orang tersebut dapat mengamalkan perbuatan baik dan mejauhi larangan-Nya dengan
Strategi dakwah dalam menjelaskan situasi teologis, strukturan serta kultural bagi
orang yang menerima dakwah saat pelaksaan dakwah. Dakwah Ilam merupakan usaha
terwujudnya masyarakat yang baik menurut ajaran agama Islam serta tata sosial yang
munkar. Sehingga setiap utusan Allah yang melakukan dakwah sering kali menjumpai
sistem dan struktur masyarakat yang berbeda-beda dalam setiap mad’u nya. Seperti
18
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya masyarakat yang seperti itu adalah
keinginan manusia atau nafsu dari manusia itu sendiri yang dimana dapat menentukan
hidup. Kekuasaan dalam masyarakat akan lebih didominasi dengan orang atau
runtuh jika tidak adanya dukungan dari masyarakat kelas atas atau konglomerat yang
bahwa masyarakat kelas atas ini sering menolak dakwah Islam karena merasa
mendapatkan perilaku positif dari masyarakat kelas bawah. Hal tersebut terjadi karena
posisi mereka yang lemah dan tidak mempunyai kekuatan sehingga hati mereka mudah
di atas seorang da’i hendaknya menerapkan beberapa etika dakwah sebagai berikut:
a.) Ilmu
19
sehingga dakwah didasarkan dengan ilmu yang dengan hal tersebut bisa mengajak
Sebagai seorang da’i hendaknya melakukan dakwah dengan lemah lembut dan
dakwah dapat dengan senang hati dalam menerima dakwah. Seperti dalam sabda
menghiasinya dan tidaklah ada kekerasan dalam sesuatu kecuali keburukannya” (HR.
Muslim).
c.) Sabar
Seorang da’i hendaknya bersabar serta menahan diri dari segala perlakuan
buruk. Karena kebiasaan jalan dakwah memang dengan kesabaran dan menahan diri ia
sama. Hal ini tergantung kepada besar kecilnya skala penyelenggaraan dakwah dan
keilmuan, pengalaman, tenaga dan biaya, maka subjek dakwah yang terorganisir akan
20
lebih efektif daripada yang secara individu (perorangan) dalam rangka pencapaian
tujuan dakwah.
dengan menentukan pada lokasi-lokasi yang ditinggali para ulama, mubalig dan da’i.
Jadi, jika ketika satu tempat sudah ada da’i yang berdakwah, maka dakwah di tempat
tersebut hukumnya menjadi fardhu kifayah. Akan tetapi, ketika jika dalam suatu tempat
tidak ada seseorang yang berdakwah padahal mereka mampu, maka seluruh penghuni
tempat tersebut berdosa di mata Allah. Oleh sebab itu, kewajiban berdakwah
sebenarnya adalah kewajiban dan tugas setiap individu. Hanya saja ketika
generasi berikutnya, sehingga jembatan keislaman tidak terputus sepanjang masa. Para
rasul dan nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemuka dalam sejarah umat
manusia, karena mereka dibekali wahyu dan tuntunan yang sempurna. Dibanding
mereka, kita memang belum apa-apa. Akan tetapi sebagai dai dan muballigh, kita wajib
bersyukur karena telah memilih jalan yang benar, yakni bergabung bersama barisan
para rasul dan nabi dalam menjalankan misi risalah Islam. Konsekuensi dari pilihan itu
21
kita harus senantiasa berusaha mengikuti jejak para nabi dan rasul dalam
menggerakkan dakwah amar ma‟ruf nahi munkar dalam kondisi dan situasi
bagaimanapun. Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah tantangan dakwah yang
semakin hebat, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Tantangan itu muncul
mendapatkan hiburan, kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang semakin membuka
(b) Jelas maksud dan tujuannya serta mudah dipahami mayoritas pendengarnya
(c) Materi ceramah disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan audien
(d) Pandangan penceramah tidak mengarah pada satu arah saja, tetapi kepada
15
Ridwan Mustofa. Strategi Dakwah Islam Majelis Tarbiyyah dalam Membantu Mengentaskan
Kemiskinan Masyarakat Garut” (Studi Terhadap Pelaksanaan Pengajian dan Kiprah Majelis Tarbiyyah
di Kp. Bojong Wanaraja Garut). UIN Sunan Gunung Djati. (2018). Hal. 13-25.
22
(h) Menghindari hal-hal yang dapat mengganggu jalannya ceramah.
(l) Isi ceramah menunjukkan edukatif, antara lain dengan ciri; obyektif, rasional,
mempertahankan kebenenaran.
keberhasilan dalam ceramah, akan tetapi hal tersebut hanya merupakan tolak ukur
ceramah yang baik. Dalam keberhasilannya perlu pula ditunjang dengan ketrampilan-
pendengar agar siap mengikuti persoalan ceramah yang akan disampaikan dan
(b) Ketrampilan menerangkan; adalah sebagai media, alat dan cara menyampaikan
isi atau materi dakwah, oleh karena itu dai harus punya ketrampilan
(c) Variasi perangsang; adalah untuk menghindari rasa bosan dan rasa kurang
23
(d) Teknik menutup ceramah; adalah untuk membantu audien memahami materi
Hal–hal yang dapat menunjang agar ceramah dapat berhasil yakni dengan
massa, situasi dan waktu, lama ceramah, tempat dan media yang dibutuhkan.
(b) Menyiapkan outline dan rencana ceramah; muqodimah, isi ceramah, dan
penutup.
c. Teori Literasi
Teori literasi merujuk pada pendekatan atau kerangka kerja konseptual yang
menggunakan, dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk literasi dalam konteks budaya,
sosial, dan pendidikan mereka. Ada beberapa teori literasi yang berbeda yang telah
dikembangkan oleh para pakar dalam bidang literasi dan pendidikan, di antaranya:
a. Teori Literasi Kognitif: Teori ini menekankan pada pemahaman individu tentang
Teori ini berfokus pada pemahaman individu terhadap teks yang dibaca atau ditulis,
24
b. Teori Literasi Sosial: Teori ini melibatkan konteks sosial individu dalam
c. Teori Literasi Kritis: Teori ini menekankan pada kemampuan individu untuk
membaca dan menulis secara kritis, menganalisis, dan mengevaluasi teks dan
sosial, politik, dan budaya dari teks, serta mengembangkan pemahaman kritis
d. Teori Multiliterasi: Teori ini mengakui bahwa literasi dalam era digital melibatkan
lebih dari sekadar membaca dan menulis teks tertulis, tetapi juga melibatkan literasi
visual, literasi media, literasi digital, dan literasi multibahasa. Teori ini memandang
digital.
e. Teori Literasi Ekologi: Teori ini memandang literasi sebagai produk interaksi
kompleks antara individu, konteks budaya, sosial, dan pendidikan mereka, serta
teks atau bahan literasi yang digunakan. Teori literasi ekologi menekankan
25
mereka, termasuk institusi pendidikan, lingkungan keluarga, dan komunitas lokal
mereka.
Semua teori literasi ini memberikan pandangan yang berbeda tentang bagaimana
konteks. Mereka memberikan kerangka kerja konseptual yang berguna bagi para
pendidik, peneliti, dan praktisi dalam memahami dan mengembangkan praktik literasi
yang efektif dalam pendidikan dan masyarakat. Semua teori tersebut memiliki peranan
komprehensif pada individu. Guna menghadapi tantangan dan peluang dalam era
digital dan global saat ini, teori literasi terus berkembang dan menjadi bidang penelitian
yang menarik bagi banyak ahli dalam bidang pendidikan dan komunikasi.
Literasi yang dalam bahasa Inggrisnya Literacy berasal dari bahasa Latin littera
berhubungan dengan bahasa dan bagaimana bahasa itu digunakan. Adapun sistem
bahasa tulis itu sifatnya sekunder. Manakala berbicara mengenai bahasa, tentunya tidak
lepas dari pembicaraan mengenai budaya karena bahasa itu sendiri merupakan bagian
dari budaya. Sehingga, pendefinisian istilah literasi tentunya harus mencakup unsur
yang melingkupi bahasa itu sendiri, yakni situasi sosial budayanya. Literasi adalah
26
setidaknya sebuah kepekaan yang tak terucap tentang hubungan-hubungan antara
untuk berefleksi secara kritis tentang hubungan-hubungan itu. Karena peka dengan
maksud/tujuan, literasi itu bersifat dinamis – tidak statis – dan dapat bervariasi di antara
Yang dimaksud dengan teks di atas adalah mencakup teks tulis dan teks lisan.
Adapun pengetahuan tentang genre adalah pengetahuan tentang jenis-jenis teks yang
dan lain-lain. Terdapat tujuh unsur yang membentuk definisi tersebut, yaitu berkenaan
refleksi, dan penggunaan bahasa. Ketujuh hal tersebut merupakan prinsip-prinsip dari
literasi.
Terdapat tujuh prinsip pendidikan literasi yang diambil dari definisi Kern (2000) di
atas, yaitu:
16
Dra.Aas Saomah, M.Si. IMPLIKASI TEORI BELAJAR TERHADAP PENDIDIKAN LITERASI(2017). Hal. 3-5.
27
pembaca/pendengar kemudian mengiterpretasikan interpretasi
kebiasaan, cita-cita, dan nilai tertentu. Sehingga orangorang yang berada di luar
28
(e) Literasi melibatkan pemecahan masalah. Karena kata-kata selalu melekat pada
pemecahan masalah.
dunia dan diri mereka sendiri. Setelah mereka berada dalam situasi komunikasi
sebuah wacana/diskursus.
menguasai satu tingkatan literasi maka ia mempunyai landasan untuk naik ke tingkatan
29
performatif maka ia mampu membaca dan menulis serta berbicara dengan bahasa. Pada
bahasa.
F. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif,
kata dan perilaku dari sumber data atau informasi. Dengan demikian, data
berakar pada latar belakang alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai
alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, menganalisa data secara induktif, dan
mengarahkan sasaran penelitian pada usaha menemukan teori dari dasar deskriptif,
lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus pada
30
Penelitian ini akan banyak memanfaatkan fenomena sebagai salah satu cara
untuk memahami data-data yang terkumpul. Dalam hal ini Langkah yang diambil
2. Subjek Penelitian
31
3. Sumber Data
Pertama, Sumber Data Primer adalah data yang diperoleh dari subjek penelitian
menggunakan alat pengukuran data langsung pada objek sumber informasi yang akan
Kedua, Sumber Data Sekunder adalah data yang diperoleh pada pengumpulan
data atau melalui perantara seperti kuisioner, internet, jurnal, skripsi buku acuan, arsip
dan lainnya. Hal tersebut mendukung informasi yang terkait guna memperoleh data
yang benar-benar sesuai dengan yang dikaji yakni bagaimana dakwah bit tadwin
paling banyak digunakan tidak hanya dalam dunia keilmuan namun juga dalam
Observasi yang peneliti lakukan ialah observasi partisipasi yakni peneliti ikut
terlibat langsung dilapangan. pengamatan dilakukan dengan cara mengamati ruang dan
32
tempat, instrumen yang digunakan, pola perilaku interaksi pada kalangan anak muda
bagaimana perilaku, kejadian, keadaan, benda dan simbol-simbol yang terjadi di dalam
MAN 1 Samarinda.
Kedua, Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang yaitu
penggalian data yang paling banyak dilakukan, baik untuk tujuan praktis maupun
ilmiah, terutama untuk penelitian sosial yang bersifat kualitatif. Adapun yang menjadi
tujuan wawancara secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dan dunia
makna dari perilaku subjek yang diteliti. Dalam melakukan wawancara penelitian ini
adalah dengan mendalam, yaitu peneliti dan informan berinteraksi satu sama lain
dengan waktu yang relatif lama sehingga peneliti dapat membangun rapport dengan
informan.
secara lebih utuh dibandingkan dengan mengunakan wawancara uang sifatnya lebih
33
formal atau kaku. Dengan begitu informan juga akan lebih bebas dalam
waktu dan tempat yang disepakati oleh peneliti dengan informan. Untuk menjaga agar
wawancara tetap pada fokus penelitian, peneliti akan menggunakan interview guide
sehingga pertanyaan- pertanyaan yang akan diajukan tetap terarah dan tidak lari dari
akurasi data.
pengumpulan data sangat berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama,
menjadi pelengkap terhadap data yang dikumpulkan melalui alat lain. Karena tujuan
utama wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang valid. Peneliti melakukan
terkait pengaruh dakwah bit tadwin melalui literasi dalam meningkatkan pemahaman
pertanyaan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan
pengujian atau penyajikan akunting, dan berguna bagi sumber data, bukti, informasi
34
kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar ditemukan dan membuka kesempatan untuk
Dalam penelitian ini dokumen merupakan catatan yang menjadi alat bagi
peneliti pengumpulkan informasi baik dari tulisan, buku, atau gambar terkait
pemahaman anak muda mengenai agama. Dokumen yang terbentuk tulisan misalnya
jurnal. Dokumen yang berbentuk gambar seperti foto, gambar hidup, sketsa dan film.
Data yang diperoleh nantinya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan
dengan kerangka yang telah ditentukan, dan yang terakhir diadakan penelitian terhadap
data yang telah disusun, agar diperoleh kesimpulan tertentu yang merupakan hasil
5. Keabsahan Data
Keabsahan data selain digunakan untuk menyanggahtuduhan bahwa penelitian
kualitatif tidak ilmiah, juga sebagai unsur yang tidak dapat dipisahkan dari bagan
penelitian yang dilakukan adalah penelitian ilmiah dan juga untuk menguji data yang
pengumpulan data dan sumber data yang sudah ada. Adapun triangulasi Teknik dan
35
1. Triangulasi Teknik
memverifikasi data dari sumber yang sama dengan Teknik yang berbeda. Misalnya,
Teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka
peneliti kembali mendiskusikan hasil yang diperoleh kepada sumber data untuk
2. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber adalah peneliti mendapatkan data dari sumber yang berbeda
dengan Teknik yang serupa. Triangulasi sumber dilakukan dengan teknik wawancara
36
Gambar 2: Triangulasi Sumber
penelitian ini. Miles and Huberman menyatakan bahwa tindakan dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus hingga
langkah dalam kegiatan analisis data, yakni pengumpulan data, reduksi data, sajian data
37
Gambar 3: Analisis Data Kualitatif Miles And Huberman
a. Pengumpulan Data
kemudian melakukan penajaman data melaui analisis data selanjutnya. Semakin lama
peneliti di lapangan maka semakin kompleks dan rumit pula yang dikumpulkan. Oleh
b. Reduksi Data
dengan cara sedemikian rupa sehingga simpulan akhir dapat ditentukan dan
belum selesai dan diakhiri. Hasil dari reduksi data berupa ringkasan dari catatan
38
c. Penyajian Data
kelompok data satu dengan kelompok data lainnya hingga semua analisis data
dijadikan satu kesatuan. Penyajian data dimaksud untuk menemjkan pola-pola yang
Tindakan.
d. Penarikan Kesimpulan
menghitungkan pola-pola yang ada berdasarkan penyajian data. Peneliti dalam hal ini
yang telah dibuat untuk sampai kepada kesimpulan akhir yaitu gejala atau realitas yang
diteliti.
dan respon dari masing-masing respinden terkait dakwah bit tadwin melalui literasi
Penelitian ini selesai apabila peneliti dalam proses penelitian telah mendapatkan
kejenuhan data dari seluruh hasil yang telah diteliti dari objek penelitian.
39
DAFTAR PUSTAKA
https://tafsirq.com/16-an-nahl/ayat-125
Ayu Susanti. Dakwah Dalam Perspektif Ilmu Dakwah Kontemporer.
Seto Galih Pramoto, Dakwah bit Tadwin dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
sebagai Bentuk Berislam dengan Cinta dan Kasih Sayang. Diakses dari
https://umma.id/post/dakwah-bit-tadwin-dalam-menghadapi-revolusi-industri-
40-sebagai-bentuk-berislam-dengan-cinta-dan-kasih-sayang-946129?lang=id
pada 11 Maret 2023
1
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur‟an (Bandung: Mizan, 1994). cet ke-9, hal
2019
Sugiman, Pemahaman Agama Islam.
Abd. Razak dan Ja‘far, Studi Islam di Tengah Masyarakat Majemuk, (Islam
Rahmatan Lil‟alamin), 1 ed. (Tangerang Selatan: Yayasan Asy Syariah,
2019).
Candra Abdilah, Damein Surya Anggara, Putut Said Permana, Perencanaan
Pengajaran, (Tangerang Selatang: UNPAM Press, 2019).
Ridwan Mustofa. Strategi Dakwah Islam Majelis Tarbiyyah dalam Membantu
Mengentaskan Kemiskinan Masyarakat Garut” (Studi Terhadap Pelaksanaan
Pengajian dan Kiprah Majelis Tarbiyyah di Kp. Bojong Wanaraja Garut). UIN
Sunan Gunung Djati. (2018).
Dra.Aas Saomah, M.Si. Implikasi Teori Belajar Terhadap Pendidikan Literasi (2017).