Anda di halaman 1dari 4

DINAMIKA DAKWAH DI INDONESIA

Oleh : Nurussalam

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Abstrak

Dinamika islam di Indonesia telah banyak di lihat melalui segala aspek . Saat ini masih sangat sedikit yang melihat
media masa sebagai gerakan dakwah Bahkan, berkembangnya pemikiran dakwah dan gerakan Islam di suatu tempat
memungkinkan menjadi inspirasi tempat lain melalui media masa.Saat ini media masa telah menjadi industri yang
lebih besar. Untuk mengkaji pembahasan ini saya menggunakan studi literature yang di peroleh dari berbagai
sumber. Dalam kajian ini dapat di ambil kesimpulan penting dinamika dakwah Indonesia sebagai gerakan dakwah
seorang Da’i merupakan tumpuan informasi rahmatal lil’alamin yang sesuai dengan cerminan Dakwah Rasulullah
SAW.

Kata Kunci: Dinamika, Dakwah, Modern


1. PENDAHULUAN

Islam adalah agama, yang dimana agama islam tersebut yang paling banyak di anut dan diikuti oleh manusia
yang beragama islam dan bahkan jumlahnya pun hampirmendekati miliyaran,nah tersebarnya agama islam islam di
Indonesia dan bahkan di seluruh penjuru dunia .Tersebarnya agama islam di seluruh penjuru dunia juga tidak terlepas
sedikitpun dari peran pendakwah yang dilakukan oleh para Da’i,Ustadz,Kiyai,para Habaib dan bahkan banyak para
masyarakat umat islam yang berdakwah dan memang itu kaharusan dan kewajiban kita sebagai umat yang beragma
islam untuk menyampaikan dan memberi kebenaran kepada orang orang yang alim untuk menuju kepada jalan benar
dan lurus.

Dalam prosesnya dakwah dapat menimbulkan dinamika antara penyampaian dakwah dan penerima dakwah.
Dinamika yang umumnya terjadi tentunya berasal dari berbagai hal, salah satu yang sering terjadi adalah pemilihan
sarana dan metode dalam berdakwah. Menurut Idrus bisa di katakana bahwa suatu hal yang selalu berubah ubah dan
bergerak karena adanya dorongan dari tenaga yang dimiliki, maka dari itu perlu pendakwah oleh Da’i cara
penyamapaiannya dengan benar dan unik agar tersampaikan dan tidak ada problematika kepada pendengan pada
zaman modern saat ini, karena memang pendengar kadang jenuh dan bosen dengan mendengar pendakwah atau Da’i
karena cara penyampaiannya tidak sesuai. Oleh karena itu, kita perlu sebagai pendakwah mengikuti zaman modern
saat ini dengan cara penyampaiannya yang unik dan berbeda beda.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menyebabkan terjadinya perubahan nilai, baik nilai positif
maupun nilai negatif. Melalui perpaduan budaya islam dan budaya barat, seseorang dapat melihat nilai nilai positif
dan memperkaya nilai budaya islam melalui bukti ilmiah dan teknis. Selain itu, pengaruh negatif di antaranya yakni
turunnya nilai nilai moral sebagian kalangan umat islam, yang cenderung mengadopsi dan menggunakan tradisi
budaya barat yang tidak disertai penyaringan terlebih dahulu

Perubahan nilai agama dan budaya menimbulkan ketidaknyamanan dalam kehidupan masyarakat, banyak
penyakit masyarakat yang semakin parah dari hari ke hari seperti kemiskinan,pencurian,alcohol,narloba,seks bebas,
dan lain lain. Upaya mengantisipasi masalah ini tidak bisa dilakukan melaluli dakwah konvensional, hanya melalui
mimbar. Namun dakwah harus menyentuh mereka secara langsung dengan car acara baru. Salah satunya dapat
dilaukukan melalui pendekatan dakwah yang memiliki inovasi . Salah satu bentuk inovasi yang dapat di lakukan
adalah melalui dakwah yang dinamis dan lebih menerapkan pendekatan terhadap hal hal yang lebih modern.

Di zaman modern ini , mengajarkan Islam bukan lagi kewenangan seorang ulama. Dimana saja, kapan saja dan
dengan cara apa saja, masyarakat bisa berdakwah. Bagaimanapun juga, dakwah merupakan tuntunan yang harus di
jalankan setiap muslim disertai dengan tanggung jawab dan sepenuh hati, sehingga menjadi kebiasaan yang berlanjut
dari waktu ke waktu. Dakwah merupakan tugas mulia bagi setiap muslimin sebagai bentuk mengikuti segala sesuatu
yang di perintahkan oleh Allah dengan menyebarkan ajaran agama Allah kepada seluruh umat manusia. Tujuan dari
itu merupakan untuk mengubah masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik, lebih islami, dan lebih sejahtera baik
lahir maupun batin.

Pelaksanaan dakwah berdasarkan pada Al-Qur’an, hadist,dan ijma’. Di antara ayat Al-Qur’an yang seri kalai
di jadikan landasan dakwah yaitu surat Ali-Imron: 104,

ٰۤ
َ َ‫َو ْلتَكُ ْن ِّم ْنكُ ْم ا ُ َّمةٌ يَّدْع ُْونَ اِّلَى ا ْل َخي ِّْر َو َيأ ْ ُم ُر ْونَ ِّبا ْل َم ْع ُر ْوفِّ َو َي ْن َه ْون‬
َ‫ع ِّن ا ْل ُم ْنك َِّر ۗ َواُول ِٕىكَ هُ ُم ا ْل ُم ْف ِّل ُح ْون‬
Terjemahan
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat)
yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Seperti dalam QS. Ali Imran: 104 di atas, bahwa kandungan makna ayat tersebut jelas menyatakan tentang
kewajiaban untuk berdakwah. Terdapat kata lam amar dalam kalimat ’wal takun’membuktikan bahwa dakwah
adalah kewajiban. Sedangkan” minkum “berarti fardhu kifayah, tetapi jika dilakukan oleh sekelompok orang,
dakwah menjadi fardhu” ain bagi sebagian orang (Abdul, Jum‟ah Amin, 1997).
Dalam Al-Qur'an, metode dakwah atau bisa disebut dengan ajakan ke jalan Allah diterapkan melalui
hikmah, mau'idah hasanah dan mujdah billati hiya ahsan, yang tertuang dalam surat An-Nahl; 125,

‫سن ا َِّن َربَّكَ ه َو اَعلَم ِب َمن‬ َ ‫سنَ ِة َو َجادِلهم ِبالَّتِي ه‬


َ ‫ِي اَح‬ َ ‫ادع ا ِٰلى‬
َ ‫س ِبي ِل َر ِبكَ ِبالحِ ك َم ِة َوال َمو ِع‬
َ ‫ظ ِة ال َح‬
َ‫سبِيلِه َوه َو اَعلَم بِالمهتَدِين‬ َ ‫عن‬ َ ‫ض َّل‬ َ
Terjemahan

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.

Dakwah al-hikmah dari ayat diatas dapat diartikan sebagai seruan atau kegiatan yang mengajak dengan
wajah yang arif, falsafah argumentatif, disertai dengan kesabaran 47 penuhdan kekuatan, sesuai dengan ajaran
dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nubuwwah. Dakwah al-hikmah diketahui sebagai dakwah yang arif, yang selalu
menyesuaikan kondisi dan situasi si mad'u. Kondisi tersebut terdapat pada keadaan melihat mad'u seperti dilihat dari
tingkat pendidikan, umur, kondisi kejiwaan, budaya mad'u, dll.

2. METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan studi literatur sebagai
teknik pengumpulan datanya. Metode studi literature adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengelola bahan penelitian. Data yang
dikumpulkan dalam metode deskriptif ini nantinya bukan berupa angka-angka melainkan kata-kata dan
gambar-gambar.Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan langkah-
langkah reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penegasan kesimpulan.

3. KESIMPULAN
Dakwah dalam arti paling sempit adalah memanggil dan mengajak seseorang atau sekelompok orang untuk
mengamalkan ajaran Islam. Sementara itu, arti yang lebih luas dakwah bisa dipahami sebagai upaya
peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pengentasan kemiskinan, memerangi kebodohan dan keterbelakangan,
serta pembebasan. Dalam kehidupan modern, dakwah harus berorientasi kepada mad'u dengan pendekatan "bil
hikmah wal mauizah hasanah dan dengan pemanfaatan media (bi al-tadwin). Langkah tersebut juga dimbangi dengan
para da'i -baik individu maupun kelompok yang berkualitas, mempunyaipengetahuan serta wawasan yang luas,
menguasai pesan atau materi dakwah, metode, dan media yang relevan dengan melihat kondisi dan situasi pada
kemajuan masyarakat modern yang sedang dihadapinya.Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa masih
banyak ulama yang masih melakukan dakwah dengan cara konvensional.Di zaman modern dakwah diharuskan
mampu mengikutiperkembangan zaman dalam penyebarannya, yaitu melalui media social. Dimana hampir
seluruh kalangan masyarakat mengenal internet dan media sosialnya maka jika dakwah menampakkan diri
dalam kemajuan teknologi di zaman modern ini dakwah akan menjadi awam bagi masyarakat.
Oleh karena itu dakwah perlu menerapkan e-dakwah, yaitu pelaksanaan dakwah melalui bantuan teknologi
informasi, terutama internet. Dimana internet ini adalah hal yang sudah sangat awam bagi masyarakat
4. REFERENSI

Abdul, Jum'ah Amin, A. (1997). Ad-Dakwah, Qawā’id Wa Us}ūl FiqihDakwah; Prinsip dan Kaidah Asasi
Dakwah Islam.
Ahmad, A. (1985). Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. PLP2M.
Ahmad, R. (2017). Reformulasi Konsep Dakwah Di era Modern (Kajian tentang dakwah terhadap Ahl
Al-Kitab). Komunida: Media Komunikasi Dan Dakwah,, 107–116.
Alhidayatillah N. (2018). Dakwah Dinamis Di Era Modern (Pendekatan Manajemen Dakwah).
An-Nida’, 41(2), 265–276.

Anda mungkin juga menyukai