PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Oleh:
111220180007
2021
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
7
Rahmat Ramdhani, ‘Problematika Dakwah Di Dunia Islam Dan Solusi Filosofisnya’, Jurnal Ilmiah
Syi’ar, 13.2 (2018), 1–12 <https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/syiar/article/view/
1427>.
8
Nazih.
9
Rusdiah, ‘Konsep Metode Pembelajaran Al Qur’an’, Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, 2.1
(2012), 1–25.
10
Arifin Zain, Maimun, and Maimun Fuadi, ‘Identifikasi Ayat-Ayat Dakwah’, Al Idarah: Jurnal
Manajemen Dan Administrasi Islam, Vol.1.2 (2017), 167–88.
melaksanakan dakwah, tapi juga sebagai pedoman untuk beretika dalam
berdakwah11.
theses.iaincurup.ac.id/448/>.
18
Suryani.
19
Muhammad Bakri, ‘Problematika Ibu-Ibu Rumah Tangga Dalam Menghafal Al-Qur‟an Di
Yayasan Tahfizh Al-Qur‟an Ummul Qura Banjarmasin’ (Universitas Islam Negeri Antasari, 2021).
bunda Aisyah yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Alamat Rumah
Qur’an bunda aisyah terletak di 10 kota, diantaranya ialah kota Jakarta,
Bekasi, Lampung, Solo, Cirebon, Bandung, Balik Papan, Bangka, Kendal.
Akan tetapi, mayoritas dari Rumah Qur’an Bunda Aisyah terletak di Kota
Bekasi20. Kehadiran Rumah Qur’an Bunda Aisyah bertujuan untuk
membantu menekan jumlah umat Islam yang mayoritas masih buta huruf
Al-Qur’an. Selain itu, Rumah Qur’an Bunda Aisyah juga menjadi pusat
pelayanan umat yang melahirkan kader pencinta Al-Quran. Rumah Qur’an
Bunda Aisyah memiliki program tahfidz atau pembelajaran menghafal Al-
Qur’an yang diperuntukkan berbagai kelompok usia, dari usia dini, anak-
anak, remaja, hingga dewasa. Salah satu program tahfidz tersebut
diperuntukkan bagi kalangan ibu-ibu. Ummi Yusdiana merupakan sosok
pendiri Rumah Qur’an Bunda Aisyah. Ummi Yusdiana telah berhasil
dalam dakwahnya membangkitkan semangat kaum ibu-ibu dalam
menghafal Al-Qur’an, khususnya kalangan ibu-ibu di kota Bekasi.
B. Identifikasi Masalah
20
Nazih.
perbedaan madzab maupun pendapat karena fanatisme terhadap suatu
golongan hingga problematika eksternal seperti invasi pemikiran.
2. Masyarakat saat ini cenderung menempatkan pembelajaran Al-Qur’an
sebagai suatu hal yang tidak begitu prioritas. Hanya mempelajari
bagaimana membacanya saja sudah dirasa cukup. Padahal pemahaman,
pengamalan dan penghafalan Al-Qur’an juga sangatlah penting.
3. Banyak ibu-ibu yang enggan untuk memulai menghafalkan Al-Qur’an.
Problem yang menjadi alasan sangatlah beragam, mulai keterbataasan
pengucapan makharijul huruf, keterbatasan waktu, rasa malu terhadap
anak yang lebih pintar, kesulitan konsentrasi hingga alasan mudah lupa
karena faktor usia
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
F. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi lembaga Rumah Qur’an Bunda Aisyah
2. Menghafal Al-Qur’an
21
Abdi Zulkarnain Sitepu and Nur Anisa, ‘Metode Dakwah Rumah Tahfidz Nurul Fikri Kota
Bengkulu Dalam Meningkatkan Hafalan Al- Qur’an’, JOISCOM (Journal of Islamic
Communications)COM, 1.1 (2020), 1–13; Nihayatul Husna, ‘Metode Dakwah Islam Dalam
Perspektif Al- Qur’an’, SELASAR KPI : Referensi Media Komunikasi Dan Dakwah, 1.1 (2021), 97–
105.
22
Hendri Jaya, ‘Pegaruh Motivasi Dan Hafalan Al-Qur’an Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan
Agama Islam Pada Siswa Kelas IX SMP IT Fitrah Insani Bandar Lampung Tahun 2018’ (Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019); Masduki; Fithriani Gade, ‘Implementasi
Metode Takrar Dalam Pembelajaran Menghafal Al-Qur’an’, Jurnal Ilmiah Didaktika, 14.2 (2014),
413–25 <https://doi.org/10.22373/jid.v14i2.512>.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Metode Dakwah
a. Definisi Metode Dakwah
b. Tujuan Dakwah
36
Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1977).
37
Muhazzab Said, ‘Dakwah Lembaga Pemasyarakatan (Studi Kasus Narapidana Di Lembaga
Pemasyarakatan Palopo)’ (Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2012).
Tujuan dakwah untuk mewujudkan kebahagiaan umat manusia
baik dalam kehidupan mereka di dunia maupun di akhirat kelak.
Dengan demikian proses penyelenggaraan dakwah yang terdiri atas
berbagai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan itu. Adapun tujuan
dakwah Islam, dengan mengacu pada kitab Al-Quran, antara lain
dirumuskan sebagai berikut: a) Merupakan upaya mengeluarkan
manusia dari kegelapan hidup (zhulumat) menuju cahaya kehidupan
yang terang (nur); b) Menegakkan sibghah Allah dalam kehidupan
mahluk Allah; c) Menegakkan fitrah insaniyah, dan d)
Memproporsikan tugas ibadah manusia sebagai hamba Allah38.
c. Unsur Dakwah
1) Da’i
2) Mad’u
4) Wasilah
5) Thariqah
6) Atsar
40
Budi - Ariyanto, ‘Pengorganisasian Pesan Dakwah Da’i Selebriti Ustad Al Habsy’, Anida
(Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah), 19.1 (2019), 1–16
<https://doi.org/10.15575/anida.v19i1.5040>.
d. Macam Metode Dakwah
42
Mastori.
43
Muhammad Ainun Niam and Mohammad Asikin, ‘Pentingnya Aspek STEM Dalam Bahan Ajar
Terhadap Pembelajaran Matematika’, PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 4 (2021),
329–35.
untuk selalu belajar dan mengkaji ilmu, dan e) Mempersiapkan peserta
didik yang profesional dalam bidang teknik dan pertukangan.
44
(Syafe’i, 2015)
dalam rangka mencapai kesempurnaannya, diperlukan waktu dan
tenaga yang tidak kecil45.
2. Menghafal Al-Qur’an
a. Definisi Menghafal Al-Qur’an
45
Andy, ‘Strategi Dakwah Melalui Lembaga Pendidikan Islam Di Pondok Pesantren An Anahdlah
Makassar’, Al-Mishbah, 16.2 (2020), 245–64.
46
Jaya; Masduki.
47
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
2005).
48
Gade.
mutawatir tanpa keraguan. Kemudian Abu Syabbah mendefinisikan al-
Qur’an sebagai kitab yang diturunkan baik lafaz ataupun maknanya
kepada Nabi Muhammad ṣallallāh ‘alayh wa sallam yang diriwayatkan
secara mutawatir, yakni dengan penuh kepastian yang ditulis pada
mushaf mulai dari surat al-fatihah sampai surat terakhir yaitu an-nās49.
49
Gade.
50
M. Hidayat Ginanjar, ‘Aktivitas Menghafal Al-Qur’an Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Beasiswa Di Ma’Had Huda Islami,
Tamansari Bogor)’, Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 6.11 (2017), 20.
51
Rusdiah; Nazih.
52
Marliza Oktapiani, ‘Tingkat Kecerdasan Spiritual Dan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an’,
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam, 5.1 (2020), 95–108
<https://doi.org/10.34005/tahdzib.v3i1.861>.
1) Al-Qur’an adalah pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi umat
manusia yang membacanya, memahami, dan mengamalkannya.
2) Para penghafal al-Qur’an telah dijanjikan derajat yang tinggi disisi
Allah. Pahal yang besar serta penghormatan di antara manusia.
3) Al-Qur’an menjadi hujjah dan pembela bagi pembacnya serta
sebagai pelindung dari siksaan api neraka.
4) Para pembaca al-Qur’an khususnya para penghafal al-Qur’an yang
kualitas dan kuantitas bacaannya lebih bagus akan bersama
malaikat yang selalu melindunginya dan mengajak pada kebaikan.
5) Para penghafal al-Qur’an diprioritaskan untuk menjadi imam
dalam shalat.
6) Penghafal al-Qur’an adalah pilihan Allah Swt. g. Para penghafal
Al-Qur’an adalah orang-orang yang mulia dari umat Rasulullah
SAW..
7) Menghafal al-Qur’an salah satu kenikmatan paling besar yang telah
diberikan oleh Allah Swt.
53
Masduki.
anak yang paham Al-Qur’an akan menjadi penyelamat bagi orang
tuanya ketika hari pembalasan tiba. Jadi, satu keluarga tersebut
akan memperoleh kesenangan berupa surga dan terhindar dari
neraka karena peran Al-Qur’an54.
1. Penelitian yang dilakukan oleh sitepu dan anisa pada tahun 2019 di
Bengkulu yang berjudul “Metode Dakwah Rumah Tahfidz Nurul Fikri
Kota Bengkulu dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an”. Penelitian ini
menghasilkan bahwa metode dakwah yang digunakan di Rumah Tahfidz
Nurul Fikri Kota Bengkulu adalah metode al-Mau’idzah al-hasanah.
Dakwah dilakukan dengan memberikan pengajaran yang baik yaitu
menjadi suri tauladan atau contoh yang baik bagi santri-santrinya. Selain
itu, memberikan berbagai fasilitas dan layanan kepada santri. Menunjukan
sikap perhatian, ramah, bersahabat dan peduli dan juga memberikan
berbagai motivasi kepada santrinya ketika mulai jenuh. Guru pembina
yang ahli pada bidangnya juga mendukung agar dapat memahami ketika
adanya problem dalam menghafal qur’an55.
2. Skripsi yang ditulis oleh Dewi Sakinah pada tahun 2018 yang berjudul
“Metode Dakwah Bil Lisan Ustadz Khairul Anam (Studi Program Mobile
Qur’an) di Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Darul
Qur’an Surabaya”. Penelitian ini menghasilkan bahwa Metode Dakwah
54
Ulummudin Ulummudin, ‘Memahami Hadis-Hadis Keutamaan Menghafal Al-Qur’an Dan
Kaitannya Dengan Program Hafiz Indonesia Di RCTI (Aplikasi Hermeneutika Nasr Hamid Abu
Zaid)’, AL QUDS : Jurnal Studi Alquran Dan Hadis, 4.1 (2020), 57
<https://doi.org/10.29240/alquds.v4i1.1103>.
55
Sitepu and Anisa.
Bil Lisan yang digunakan oleh Ustadz Khairul Anam sangat menarik. Hal
ini dikarenakan jarang sekali Lembaga yang mempunyai ide kreatif
Metode Dakwah Bil Lisan seperti Program Pembibitan Al-Qur’an (PPPA)
Darul Qur’an Surabaya. Yaitu dengan memberikan motivasi melalui kisah
para Nabi, dengan memahamkan Al- Qur’an terutama kepada anak-anak
untuk cinta kepada Al-Qur’an, juga mengajak kepada orang tua dan
masyarakat untuk mendukung aktivitas santri dalam menghafal Al-Qur’an.
3. Skripsi yang disusun oleh Fitri Ummu Habibah pada tahun 2017 yang
berjudul “Metode Dakwah KH. Yahya Zainul Ma’arif”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode dakwah yang digunakan oleh KH. Yahya
Zainul Ma’arif adalah metode tabligh. Tabligh tersebut dilakukan dengan
cara membentuk majelis ceramah. Dalam bertabligh juga menggunakan
berbagai media agar tabligh tersebut sampai ke masyarakat luas. Metode
tabligh tersebut mencakup empat hal, yaitu al hikmah, mauidzah al
hasanah dan mujadalah dan tanya jawab. Selain itu, ia mengembangkan
tabligh dengan melakukan pengkaderan. Pengkaderan tersebut dilakukan
dengan cara tarbiyah, dari tarbiyah inilah akan muncul ulama’ yang akan
melanjutkan misi dakwah ke depannya. Oleh karena itu, ia mendirikan
Pondok Pesantren Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) al Bahjah.
4. Skripsi yang disusun oleh Salsabila nafa ubaisilfa pada tahun 2019 yang
berjudul “Metode Dakwah Ustadzah Latifah pada Anak-Anak Penghafal
Al-Qur’an di Kampung Darussalam Klungkung Bali”. Penelitian tersebut
menghasilkan bahwa ustadzah Latifah telah menerapkan beberapa dari
metode dakwah. Metode dakwah tersebut adalah dakwah dakwah bil mal
dan dakwah bil lisan. Ustadzah Latifah memberikan hadiah dan doorprize
dalam kegiatan hafalan dengan anak-anak. Sehingga dari kegiatan tersebut
menjadikan motivasi bagi anak dan semangat untuk menghafalkan Al-
Qur’an. ketika menyampaikan pengajaran melalui hafalan, beliau memberi
contoh terlebih dahulu secara lisan sebelum ditiru oleh anak. Ustadzah
Latifah juga menyelipkan motivasi-motivasi yang membuat anak-anak
semakin bersemangat dalam menghafal Al-Qur’an.
5. Skripsi yang ditulis oleh Tri Yulia Anggraini pada tahun 2020 yang
berjudul “Metode Dakwah dalam Pengajian Ibu-Ibu untuk Meningkatkan
Pemahaman Keagamaan di Desa Sinar Baru Kecamatan Sukoharjo
Pringsewu”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode dakwah dalam
pengajian ibu-ibu untuk meningkatkan pemahaman keagamaan di Desa
Sinar Baru dusun 002 Pringsewu ialah dengan adanya da’i yang sangat
berperan penting dalam memberikan suatu materi atau ceramah kepada
ibu-ibu. Metode yang digunakan oleh da’i dalam menyampaikan
materinya adalah metode bil- lisan, metode praktik/latihan dan metode
Tanya jawab dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang Islam
dan mengajarkan tentang ibadah yang benar kepada ibu-ibu.
6. Skripsi yang disusun oleh M. khotib nawawi yang berjudul “Metode
Dakwah H. Umar Jaya Kepada Jamaah Pengajian Ibu-Ibu (Studi Kasus
pada Majelis Taklim Nurul Falah Dusun Simpang Sari Desa Baru Ranji
Lampung Selatan)”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode dakwah
yang digunakan H. Umar Jaya ialah dengan metode ceramah, tanya jawab
dan metode demontrasi/praktek. Beliau juga memberi contoh di
masyarakat luas dengan cara mempraktekan pesan dakwah dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu terdapat ciri khas ceramah beliau, yakni
dengan tutur kata yang sopan, halus dan lembut ini yang menjadi daya
tarik tersendiri.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Subjek Penelitian
56
Anselm Strauss and Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, ed. by Imam Muttaqien and
Muhammad Shodiq (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003).
mengenai metode dakwah yang digunakan oleh Ummi Yusdiana dalam
membangkitkan semangat para ibu-ibu untuk menghafal Al-Qur’an yang
terhimpun dalam yayasan rumah Qur’an Bunda Aisyah yang dikelolanya.
Selain itu, penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2022
tepatnya di Rumah Qur’an Bunda Aisyah.
Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini terbagi menjadi
dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Kedua jenis data tersebut
diambil dari berbagai sumber data dalam penelitian ini. Berikut penjelasan
dari kedua jenis data tersebut:
E. Tahapan Penelitian
1. Tahap Pra-Lapangan
2. Dokumentasi
3. Observasi
1. Data Collection.
2. Data Condensation
3. Display Data
Echols, Jonh M., and Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta:
Gramedia, 2000)
Jawwas, Fahmi Ahmad, ‘Metode Dakwah Imam Shafi’i Dalam Istinbat Hukum
Islam’, Al-Mishbah, 10.1 (2014), 89–108
Purnama, Anita, ‘Implementasi Peran Ibu Dalam Rumah Tangga Menurut Islam
Dalam Era Globalisasi (Studi Di Desa Derati)’ (Institut Agama Islam Negeri
Curup, 2019) <http://e-theses.iaincurup.ac.id/448/>
Sitepu, Abdi Zulkarnain, and Nur Anisa, ‘Metode Dakwah Rumah Tahfidz Nurul
Fikri Kota Bengkulu Dalam Meningkatkan Hafalan Al- Qur’an’, JOISCOM
(Journal of Islamic Communications)COM, 1.1 (2020), 1–13
Tamami, Badrut, ‘Pelatihan Membaca Al-Qur’an Yang Baik Dan Benar Melalui
Metode Qira’ati’, Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS, 2.1 (2016), 27–
33
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 2005)