Anda di halaman 1dari 16

UPAYA PENANAMAN NILAI-NILAI AL-QUR'AN DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI PESANTREN MODERN MAQAMAM

MAHMUDA ACEH TENGAH (STUDI LIVING QUR’AN)

PROPOSAL

Diajukan Oleh:
Alwy Muhammad
NPM: 201211278
Program Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir

FAKULTAS SYARI’AH, DAKWAH DAN USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TAKENGON

2023
1

A. Latar Belakang Penelitian

Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi

sebagaimana Firman-Nya dalam Al-Qur’an, surah Al-Baqarah ayat 30:

‫َ خ ِليفَةً ۖ قَال ْ جعَ ُل‬ ‫َ ْ ذ َ َ َ َ ك ِة َ ِ ع ٌ ل ِفى ٱ ْْل‬


‫َٰٓو ۟ا أَ ت‬ ‫ْر ِ ض‬ ‫وإ قَا ر ك م ِإِن'ى ج‬ ِ
‫ا‬ ْ
‫َل ُّب ِل ل‬
’‫ل‬

‫ئ‬

ۖ ‫ْ ُ َ وَن ُ َ ُ َ ح ونُقَ ُ َ ك‬
َ َ َ َ ‫ِفي َ َ م ِ سُد‬
‫ه ن ي ِفي ه و س ك مآَٰ ْح ن سبِ ح ْم ِد ِ 'د س‬
‫ل‬ ‫ن ' ب َك‬ ‫ا َي ف ٱل َء‬ ‫ا ْف‬
'‫ِد‬ ِ

‫َ ْ ُ مو َن‬ ْ ٓ َ ‫َقا‬
َ
‫مل ع‬ ‫ع‬ َٰ ‫ل‬
َ‫ا ت ل‬ َ‫ل‬ ‫إِِن' ى‬
‫ُم‬ ‫أ‬

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:


"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui".1
Berdasarkan ayat di atas, sebagai khalifah fil ardhli, manusia harus
melaksanakan pesan yang terkandung di dalam Al-Qur’an itu dalam
kehidupan sehari-hari.

Isi kandungan Al-Qur’an terdiri dari 6 (enam) garis besar, yaitu:


pertama aqidah; Aqidah yang dimaksud disisni adalah: keyakinan,
keimanan dan keEsaan terhadap Allah SWT. 2 Kedua Ibadah; Ibadah
2

merupakan bentuk ketaatan dan kepasrahan yang disebabkan oleh keimanan


terhadap kebesaran Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak
disembah.

Ketiga, muamalah; Muamalah merupakan aspek kehidupan sehari-


hari yang berkaitan dengan hubungan antara individu dan masyarakat.

1
Lajnah Pentashih Al-Qur’an Departemen Agama Al-Qur’an Terjemah, (Jakarta: Lajnah
Pustaka, 2019) hlm. 6
2
Rahmat Ilyas, Manusia sebagai khalifah Dalam persefektif islam, Mawa`izh, Jurnal
Ilmu Al-Qura’an dan Tafsir, Vol. 1, No. 7, Juni 2016) hlm. 170
3

Diantaranya berbagai kegiatan sosial dan ekonomi yang diatur oleh Islam
secara adil dan merata. Keempat hukum; Hukum dalam Al-Qur’an memuat
kaidah dan ketentuan yang mendasar dan lengkap yang berlaku bagi umat
manusia. Hukum ini dapat menjadikan kehidupan manusia lebih tenteram,
adil dan sejahtera. Hukum yang terkandung dalam Al-Quran antara lain
hukum perkawinan, hukum waris, hukum kontrak, hukum pidana, darurat
militer, dan hukum internasional.3

Kelima sejarah; di Al-Quran juga mengungkapkan beberapa sejarah


dan kisah-kisah masa lalu, yang dimaksudkan untuk dijadikan pelajaran
(ibrah) bagi umat Islam. Hikmah ini dapat menjadi panduan bagaimana
menjalani hidup yang diridhai Allah SWT. Banyak cerita yang diceritakan
tentang para sahabat yang berakhlak baik, selalu menaati perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya. Begitu pula sebaliknya, agar masyarakat bisa
belajar dari sejarah.

Keenam ilmu pengetahuan; Ilmu pengetahuan, dalam Al-Qur'an


memuat banyak ayat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Pengetahuan ini menyimpan potensi yang sangat besar yang
dapat dikembangkan lebih lanjut demi kemaslahatan dan kesejahteraan umat
manusia..

Kehadiran Al-Qur’an dalam kehidupan masyarakat pada umumnya


memiliki tujuan yang terpadu dan menyeluruh, bukan sekedar kewajiban
pendekatan religius yang bersifat ritual dan mistik. Dalam hal ini, Al-Qur’an
adalah petunjuk Allah yang jika dipelajari dan diamalkan akan membantu
masyarakat menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi
penyelesaian berbagai problem hidup.

Seorang muslim berkewajiban untuk selalu berinteraksi aktif dengan


Al-Qur’an, menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir dan bertindak.

3
Suharto, Tentiyo, et al. Konsep Al-Qur’an sebagai Sumber Utama dalam Hukum Islam.
Jurnal Multidisiplin Madani, 2022, 2.2: hlm,. 955-976.
4

Anjuran membaca secara khusyuk dan bersungguh-sungguh merupakan


langkah fundamental bagi seorang muslim agar dapat mengenal makna dan
arti secara luas. Kemudiaan diteruskan dengan merenungkan dan memahami
maknanya lalu mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari dilanjutkan
dengan mengajarkanya.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenenai pengamalan nilai-nilai


Al- Qur’an dilingkungan masyarakat dapat dijadikan sebagai pedoman dan
penyelesaian probelem hidup. Adapun disamping itu pesantren juga bisa
menjadi salah satu tujuan utama untuk mempelajari dan memahami lebih
dalam tentang Al-Qur’an dan hadist serta mengamalkan nilai-nilai Al-
Qur’an dalam kehidupan santri. agar generasi kedepanya lebih dekat dengan
Al- Qur’an dan mengamalkanya di kehidupan sehari-hari.

Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang


para santrinya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan pendidik
yang lebih dikenal dengan sebutan kiai atau ustad dan mempunyai asrama
untuk tempat menginap santri. Berbicara mengenai pesantren yaitu sebuah
lembaga pendididikan agama menitikberatkan pada pendidikan agama
dengan membekali santrinya pengetahuan agama yang cukup melalui kajian
kitab kuning atau Al-Qur’an dan Hadist sebagai sumbernya. Adapun
kegiatan maupun pembelajaran dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an yang
ditanamkan santri dalam kehidupan sehari-hari di pesantren, juga berkaitan
dengan Living Qur’an (Al-Qur’an yang hidup) yaitu merupakan sebuah
kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan Al-Qur’an, yang
menghidupkan Al-Qur’an di dalam kehidupan bermasyarakat.

Istilah Living Qur’an dapat dimaknai dengan teks Al-Qur’an yang


hidup di dalam masyarakat islam. Kajian ini sering disebut sebagai kajian
hidup terhadap Al-Qur'an. Living Qur’an adalah penelitian ilmiah atau
5

penelitian terhadap berbagai peristiwa sosial yang berkaitan dengan


hadirnya Al-Qur'an atau hadirnya Al-Qur'an dikomunitas Muslim tertentu.4

Secara sederhana Living Qur’an dapat dipahami sebagagai gejala


yang terlihat di lingkungan masyarakat berupa bentuk-bentuk yang
bersumber terhadap nilia-nilai Al-Qur’an. Kehadiran Al-Quran dalam
kehidupan masyarakat pada umum nya memiliki tujuan yang terintegrasi
dan menyeluruh, bukan sekedar komitmen pendekatan keagamaan yang
bersifat ritual dan mistik5.

Dalam hal ini, Al-Quran adalah petunjuk Allah yang apabila


dipelajari dan diamalkan maka akan membantu orang menemukan nilai-
nilai yang dapat ditindak lanjuti dan menjadi tips dalam mengatasi
berbagai permasalahan hidup. Anjuran untuk membaca dengan khusyuk
dan serius merupakan langkah mendasar bagi seorang muslim untuk
melakukan hal tersebut, selanjutnya mencoba untuk menyikap makna yang
terkandung di dalamnya sehingga dapat mengetahui arti dan maknanya
secara detail.

Sejalan dengan perkembangan masyarakat yang semakin dinamis


dan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, penerapan
nilai-nilai Al-Quran menjadi semakin diperlukan, terutama di era
globalisasi. Oleh karena itu penting untuk menyampaikan nilai-nilai Al-
Qur'andalam hidup. Sebab tanpa kitab suci ini, umat Islam akan menemui
kendala dalam upayanya menyampaikan nilai-nilai Al-Quran.sebagai
upaya membina umat yang beriman dan bertakwa,mempunyai akhlak
mulia, cerdas, maju dan mandiri.

Nilai-nilai Al-Quran merupakan sumber nilai-nilai tertinggi ajaran


agama Islam.6 Nilai-nilai di dalam Al-Qur'an sangat banyak dan
mempunyai

4
Sahiron Syamsuddîn,“Penelitian Literatur Tafsir/ Ilmu Tafsir: Sejarah, Metode Analisis
Penelitian”, dalam Makalah Seminar, (Yogyakarta: 1999), hlm. 15
5
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhû’i atas Perbagai Persoalan
Umat, (Bandung: Mizan, 1999), hlm. 13
6
Said agil Husin Al-Munawar, Aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’ani dalam sistem pendidikan
islam, hlm. 13
6

konteks yang berbeda-beda. Baik nilai-nilai yang bedimensi


Habluminnallah, hubungan manusia dan Allah; maumupun nilai-nilai
yang berdimensi habluminnannas, hubungan antar manusia dan hubungan
interpersonal dengan alam semesta. Tentang nilai-nilai Al-Quran dalam
kehidupan yang akan penulis bahas adalah nilai ibadah, nilai akhlak dan
nilai ilmu pengetahuan.

Dalam menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an, pendidik harus


memahami bahwa peserta didik yang dihadapinya adalah makhluk yang
terdiri dari unsur jasmani, akal, dan jiwa sehingga ia harus dipandang,
dihadapi, dan diperlakukan dengan keseluruhan unsur-unsurnya secara
serempak baik dari segi materi, metode, maupun waktu penyampaiannya. 7
Dengan nilai-nilai Al-Qur’an yang diperoleh peserta didik akan
membentuknya menjadi pribadi yang baik yang dapat menciptakan
kerukunan hidup di dalam masyarakat.

Pesantren Maqamam Mahmuda (Yamuda) yang berada di Jl. 1001


Buntul gelengang, Simpang Empat Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh
Tengah, Aceh adalah suatu lembaga formal yang lebih mengutamakan
pendidikan agama namun tidak memandang sebelah mata pendididikan
umum. Pesantren adalah salah satu sarana utama yang memiliki harapan
besar tercetaknya para ahli Al-Qur’an, yang selain juga memiliki kualitas
belajar dan hafalan yang baik juga menerapakan nilai-nilai Qur’an
sehingga bermanfaat, baik dari dirinya maupun orang lain. Jadi tujuannya
pesantren Modern Maqamam Mahmuda adalah mewujudkan insan yang
cerdas, unggul, bertaqwa, dan berakhlak sesuai denga nilai-nilai Al-
Qur’an.8

7
Umma Farida, “Nilai-Nilai Qur’ani dan Internalisasinya dalam Pendidikan”,dalam
Jurnal STAIN Kudus, 2017, hlm. 146
8
Hasil Wawancara dengan Dr. Abdiyansyah Linge, MA Pimpinan pesantren Modern
Maqamam Mahmuda Takengon, Takengon 20 september pukul 16.00 WIB
7

Yayasan Maqamam Mahmuda (Yamuda) didirikan pada hari rabu


14 Rabi’ul Akhir 1419/ 5 Agustus 1998. Tujuan didirikannya yayasan
Maqamam Mahmuda adalah untuk menjawab perkembangan sosial
masyarakat, khususnya masyarakat Aceh Tengah. Kehidupan sosial
masyarakat yang semakin berkembang akibat dari perkembangan
globalisasi yang tidak mengenal batas, sehingga dipandang perlu untuk
mempersiapkan pengetauan masyarakat melalui pendidikan.

Dasar pemikiran di atas menyebabkan diperlukan upaya untuk


meningkatkan pembelajaran dan pendidikan yang terpadu antara ilmu
duniawi dan ukhrawi, agar mampu bersaing dalam era globalisasi dan
tidak menjadi korban perubahan sosial tersebut.

Prioritas Yayasan Yamuda dalam meningkatkan pengetahuan dan


daya saing tersebut adalah keluarga miskin dan anak yatim/piatu serta
masyarakat terpencil dari daerah marginal yang tidak memiliki akses pada
pendidikan. Hal ini menjadi prioritas Yamuda agar terdapat keseimbangan
kemampuan antara masyarakat (anak) yang tidak atau kurang beruntung
(miskin) dengan masyarkat (anak-anak) yang memiliki akses pendidikan
premium.

Selain itu, Yamuda bergerak dalam upaya menggali budaya dan


sejarah Aceh Tengah, khususnya keterkaitan antara budaya dengan syariat,
sehingga hubungan antara generasi tidak terputus, sehingga masyarakat
mengenal dirinya dan mampu menghambat dampak buruk dari globalisasi
yang terjadi saat ini.

Dari uraian di atas, saya tertarik untuk melakukan kajian ilmiah


dalam bentuk penelitian terkait dengan penerapan nilai-nilai A-Qur’an
yang meliputi ibadah, akhlah dan ilmu pengetahuan di kalangan santri
Pondok Pesantren Modern Maqamam Mahmuda.
8

Adapun judul penelitian saya adalah: “Upaya Penanaman Nilai-


nilai Al-Qur'an Dalam Kehidupan Sehari-hari di Pesantren Modern
Maqamam Mahmuda Aceh Tengah (Studi living Qur’an).”

B. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut:

1. Bagaimana pegamalan nilai-nilai Al-Qur’an di pesantren Modern


Maqamam Mahmuda ?

2. Bagaimana antusias para santri di Pesantren Modern Maqamam


Mahmuda dalam pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an ?

C. Tujuan penelitian

Dari rumusan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikuti:

1. Untuk mengetahui penanaman nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan


santri di Pesantren Modern Maqamam Mahmuda ?
2. Untuk Mengetahui antusias santri di Pesantren Modern Maqamam
Mahmuda dalam mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an ?

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap


perkembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Khususnya dalam mengkaji tentang upaya penanaman nilai-nilai Al-Qur’an
di pondok pesantren Maqamam Mahmuda

2. Manfaat praktis bagi penulis, dapat menambah wawasan penulis. Dengan


mengetahui tentang konsep penegasan pentingnya menggunakan atau meng-
living-kan Qur’an atau menghidupkan Qur’an sebagai mengamalkan nilai-
nilai Al-Qur’an di lingkungan pesantren.
9

Dan sebagai sebuah sumber pengetahuan yang dapat dijadikan


sebagai rujukan dalam berbagai hal kebutuhan ataupun sebagai sebuah
pengetahuan tentang. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan al-
Qur’an diharapakn dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman,
untuk mempraktekan dan menghidupkan al-Qur’an seabagi pedoman hidup
manusia.

E. Telaah Pustaka

Untuk menghindari terjadinya pelagiasi yang terjadi dalam


penelitian ini , maka penulis perlu menerapakan beberapa karya penelitian
yang berhubungan dengan tema yang diteliti oleh penulis diantaranya

1. Umma Farida, 2017, Jurnal “Nilai-nilai Qur’ani dan internalisasinya


dalam Pendidikan”. Penelitian ini memfokuskan pada nilai moral yang
bersumber dari Al-Qur’an.9 Hasil penelitian ini adalah penerapan nilai-
nilai luhur agama yang bersumber dari Al-Qur’an dalam pendidikan
semakin menjadi keharusan, khususnya di era globalisasi ini. Meski
nilai dan sikap positif seperti kejujuran, kesabaran, kesederhanaan dan
kedermawanan sebenarnya juga diwariskan oleh genetika orang
tuanya, namun pendidikan dan infrastruktur yang mendukung proses
internalisasi nilai-nilai tersebut juga harus dilakukan dan disediakan
untuk membentuk generasi Qur’ani. Penelitian Umma Farida dengan
penelitian penulis memiliki persamaan dari segi nilai-nilai Al-Qur’an,
sedangkan perbedaannya penulis tidak terfokus pada nilai moral yang
menjadi salah satu nilai - nilai Al-Qur’an.
2. Skripsi yang ditulis Rizki Mulizar, 2018, progam studi Ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir Fakuktas Ushuluddin Dan Dakwah, Institut Ilmu
Al- Qur’an jakarta, dalam skripsinya yang berjudul “Nilai-Nilai
Pendidikan Amanah dalam Al-Qur’an dan Implementasinya di SMAN
97 Jakarta Selatan. Skripsi ini mengkaji nilai-nilai pendidikan amanah
dalam Al-

9
Umma Farida, “Nilai-nilai Qur’ani dan Internalisasinya dalam Pendidikan”,dalam
Jurnal STAIN Kudus, 2017, hlm. 136.
10

Qur’an dan implementasinya di SMAN 97 Jakarta Selatan. Hasil dari


penelitian ini adalah: pertama, amanah adalah tanggung jawab. Kedua,
menjaga kepercayaan dan tidak menyia-nyiakannya. Ketiga,
melaksanakan kewajiban ibadah. Keempat, menjaga tanggung jawab
dan kepercayaan yang telaah diberikan. Inti dari amanah adalah
menunaikan segala tanggung jawab dan kewajiban serta kepercayaan
yang diberikan kepada dirinya baik yang berhubungan dengan Allah,
sesama manusia, diri sendiri, maupun alam lingkungan. 10 Adapun
persamaan dalam kajian penelitian ini yaitu sama-sama membahas
tentang Penanaman nilai-nilai Al-Qur’an. Sedagkan perbedaan yang
ada pada penelitian ini yaitu pesantren yang mejadi studi kasusnya,
sedangkan penelitian yang kami gunakan pada penelitian ini adalah
pesantren Maqamam Mahmuda yang berada di kampung Gelangang,
jalan 1001, kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah

F. Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Jenis penelitian
a. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian lapangan (Field research) yaitu penelitian yang
dilakukan di lapangan atau di lokasi nyata tempat fenomena yang
sedang diteliti terjadi. Dalam peneliti pergi ke lokasi tersebut untuk
mengumpulkan data secara langsung dari sumbernya. Penelitian ini
melibatkan pengamatan, wawancara, survei, pengumpulan sampel, dan
pengumpulan data lainnya yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih

10
Rizki Mulizar, “Nilai-Nilai Pendidikan Amanah dalam Al-Qur’an dan Implementasinya
di SMAN 97 Jakarta Selatan”,skripsi, ( Jakarta: Prodi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, Institut Ilmu Al-
Qur’an Jakarta, 2018), Hlm 9
11

mendalam tentang fenomena yang sedang diteliti, serta mengumpulkan


data yang akurat dan relevan.
Yang paling penting dalam penelitian ini yakni penelitian yang
turun ke lapangan untuk melakukan pengamatan langsung terkait upaya
penanaman nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari di
pesantren Maqamam Mahmuda. Sehubungan dengan hal itu maka
peneliti akan meneliti bagaimana nilai-nilai Al-Qur’an dilingkungan
pesantren dapat diterapakan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif, Kualitatif, penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriftif yaitu
menghasilkan data yang deskripif yaitu kata-kata penuturan dari orang
prilaku yang bisa diamati dan penelitian ini memerlukan proses reduksi
yang berasal dari wawancara, observasi atau beberapa dokumen. Data
data tersebut kemudian nantinya akan di rangkum menjadi satu dan
diseleksi kemudian dimasukan dalam penelitian yang sesuai.
2. Waktu dan tempat penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian yang dilakukan ini mengambil lokasi di Pesantren
Modern Maqamam Mahmuda, Bebesen kab. Aceh Tengah. Pemilihan
Pesantren Maqamam Mahmuda sebagai penelitian ini didasarkan
beberapa alasan berikut: (1). Pesantren Maqamam Mahmuda Aceh
Tengah merupakan Pesantren yang memiliki visi dan misi yang
mencerminkan implementasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam pembelajaran
di madrasah maupun di Asrama serta Membentuk santri yang
berkualitas, berprestasi, terampil, mandiri berdasarkan IMTAK dan
IPTEK. (2). Memiliki Progam-Progam yang mendukung Penerapan
nilai- nilai Al-Qur’an dalam Kehidupan Sehari-hari seperti progam
Tahfiz Al-Qur’an (3) Memiliki Prestasi-prestasi dalam berbagai
perlombaan.
12

b. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini akan disesuiakan dengan
dikeluarkanya surat edaran pengantar untuk melakukan kajian lapangan
dari pihak kampus.

3. Sumber Data
a. Sumber data primer
Sumber data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Sumber data
ini diperoleh secara langsung dari beberapa wawancara kepada ustad-
ustad di Pesantren Maqamam Mahmuda Takengon. Dan adapun
responden penelitian ini adalah pimpinan pesantren Maqamam
Mahmuda.
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini didapat dari berbagai
sumber seperti buku-buku, karya ilmiah, artikel jurnal, dan lain
sebagainya yang memiliki ketertrikan yang sama dalam penelitian ini.
4. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara atau metode yang digunakan


untuk mengumpulkan informasi atau data dari sumber tertentu. Beberapa
contoh teknik pengumpulan data meliputi survei penelitian. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunkan penulis sebagai berikut:

a. Metode observasi
Teknik pengumpulan data dalam penelitian yang melibatkan
pengamatan langsung terhadap objek atau subjek penelitian tanpa campur
tangan atau pengaruh dari peneliti. Metode ini sering digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang perilaku, interaksi, atau memotret
fenomena yang diamati guna penemuan data analisis.
b. Metode wawancara
13

Wawancara adalah kegiatan komunikasi di mana seseorang atau


sekelompok orang berbicara dengan orang lain untuk mendapatkan
informasi, memahami pandangan mereka, atau mendiskusikan suatu topik
atau masalah tertentu. Wawancara bisa dilakukan dalam berbagai konteks,
seperti dalam dunia kerja, jurnalistik, penelitian, atau interaksi sehari-hari.
Tujuan utama dari wawancara adalah untuk pertukaran informasi dan
pemahaman antara pihak-pihak yang terlibat sambil bertatap muka antara
pewawancara dan responden atau orang yang diwawancari yaitu berupa
pandangan persepsi tanpa mengacu pada pedoman.
c. Metode dokumentasi
Yaitu metode yang digunakan untuk mencari dan mengumpulkan
data mengenai variable terkait penelitian berupa catatan kegiatan berupa
jurnal, buku dan artikel-artikel yang lain melibatkan penggunaan laporan,
foto, video, atau format lainnya untuk merekam informasi yang relevan,
seperti kegiatan, penemuan, atau proses. Metode dokumentasi umumnya
digunakan dalam berbagai konteks, termasuk ilmu pengetahuan, bisnis,
pendidikan, dan banyak bidang lainnya untuk memastikan informasi tetap
terdokumentasi dan dapat diakses dengan mudah di masa depan.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merujuk kepada kaedah atau pendekatan yang
digunakan untuk mengolah, menginterpretasikan, dan menarik kesimpulan
dari maklumat yang diperoleh dalam kajian atau penyelidikan. Guna
memberikan respon yang konkrit serta akurat dari hasil penelitian makan
diperlukan metode analisis data. Teknik analisis data melibatkan langkah-
langkah seperti pengumpulan data, penyediaan data, pemprosesan data,
analisis statistik, serta penyajian dan interpretasi hasil. Kaedah yang
digunakan bergantung kepada jenis data, matlamat penyelidikan, dan
persoalan penyelidikan yang coba dijawab. Beberapa contoh teknik
analisis data termasuk analisis regresi, analisis faktor, analisis kandungan,
dan banyak lagi, yang sesuai untuk membantu menjawab persoalan
penyelidikan yang berbeda
14

G. Sistematika Penulis
Sistem penulisan ini merupakan rangkain pembahsan yang termuat
dan tercakup dalam isi skripsi, sistematika ini merupakan deskripsi spintas
yang mencerminkan urutan dan terarah penulisan ini terdiri dari lima bab
yang disusun berdasarakan sistematiaka berikut:
BAB I, bersisi pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tinjauan penelitian, manfaat penelitian, dan kajian
pustaka.
BAB II, berisi landasan teori, berisi gambaran umum terkait
dengan (Kajian Living Qur’an) dan Upaya Penanam Nila-nilai Al-Qur’an
di pesantren Modren (YAMUDA)
BAB III, berisi metode penelitian, pada bab ini penulis akan
menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian yaitu jenis dan sifat
penelitian. Sumber data, teknik pengumpulan data seperti gambaran
pesantren Maqamam Mahmuda Aceh tengah. Bab ini berisi tentang
sejarah dan perkembanganya.
BAB IV, berisi analisis data pada bab ini penulis akan
menjelasakan analisis penulis terhadap data- data yang dipaparkan
berdasarkan teori dan data-data yang diperoleh dari penyelidikan. Pada
bab ini penulis akan mejelaskan tentang Menanamkan nilai-nilai Al-Quran
ke dalam kehidupan santri Pesantren Modern Maqamam Mahmuda.
BAB V, Penutup, penulis menyimpulkan isi dari hasil yang telah
diperoleh secara keseluruhan sebagai jawaban dari rumusan masalah
pembahasan yang berisi kesimpulan dan saran-saran dari pembahasan
secara keseluruhan bab ini diperoleh dari kajian yang diteliti.
15

Daftar Pustaka

Rahmat ilyas, 2016, Manusia sebagai khalifah dalam persefektif islam,


Mawa`izh, Jurnal Ilmu Al-Qura’an dan Tafsir, Vol. 1, No. 7,
Suharto, Tentiyo, 2002 et al. Konsep Al-Qur’an sebagai Sumber Utama
dalam Hukum Islam. Jurnal Multidisiplin Madani,
Sahiron Syamsuddîn,1999 “Penelitian Literatur Tafsir/ Ilmu Tafsir:
Sejarah, Metode Analisis Penelitian”, dalam Makalah Seminar,
(Yogyakarta)

M. Quraish Shihab,1999 Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhû’i atas


Perbagai Persoalan Umat, (Bandung: Mizan,)

Said agil Husin Al-Munawar, 2005, Aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’ani


dalam sistem pendidikan islam (Ciputat: PT. Ciputat Press)

Umma Farida, 2017 “Nilai-Nilai Qur’ani dan Internalisasinya dalam


Pendidikan”,dalam Jurnal STAIN Kudus
Hasil Wawancara dengan Dr. Abdiyansyah Linge, MA Pimpinan
pesantren Modren Maqamam Mahmuda Takengon, Takengon 20
september pukul 16.00 WIB

Umma Farida, “Nilai-nilai Qur’ani dan Internalisasinya dalam


Pendidikan”,dalam Jurnal STAIN Kudus, 2017, h. 136
Rizki Mulizar, 2018 “Nilai-Nilai Pendidikan Amanah dalam Al-Qur’an
dan Implementasinya di SMAN 97 Jakarta Selatan”,skripsi, Prodi
Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, tidak
diterbitkan (t.d

Anda mungkin juga menyukai