PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Rizki Ainurrafik
NIM: 19.131.0196
Manusia adalah ciptaan Allah yang diberi potensi untuk berubah, dari positif
ke negatif dan sebaliknya. Manusia dapat berusaha untuk berubah dan bisa juga
membiarkan dirinya tidak menjadi apa apa bahkan tidak menghasilkan manfaat.
Dengan demikian, melalui upaya yang sesuai akhlak, maka manusia dapat
berubah. 2
1
Fajar Septiana Cahya, et.al, “Nilai-Nilai Karakter dalam Kitab Al-Akhlaq
Lil Banin Karya Syekh Umar Bardja”, Jurnal Studi Al-Qur’an, Vol. 12, No.1, (Tahun 2016), h. 80.
2
M Quraish shihab, Yang Hilang Dari Kita: Akhlak, (Tangerang Selatan: PT. Lentera
Hati, 2016), h. 89-93.
1
Pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengarahkan
manusia muda ke arah kedewasaan, maksudnya memiliki kemampuan-
kemampuan untuk dapat memperoleh pengetahuan, mengembangkan
ketarampilan, dan mengubah sikap.3 Sehingga bagi kehidupan manusia
pendidikan menjadi salah satu bagian yang sangat penting, yaitu sebagai upaya
pembebasan dari kebodohan, keterpurukan, dan ketertinggalan globalisasi.
Maksud ayat ini menurut Al-Razi dalam Al-Tafsir Al-Kabir adalah “Allah
meninggikan derajat orang mukmin karena mengikuti perintah Rasulnya, dan
orang-orang alim yang mukmin.” Sedangkan yang di maksud ‘tinggi derajat’
adalah “ketinggian derajat pahala dan tingkatan ridha Allah” ayat ini menjelaskan
pada kita bahwa kesuksesan dunia dan akhirat seorang manusia hanya akan di
3
Agustinus Hermino, Manajemen Kurikulum Berbasis Karakter, (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 4.
2
capai dengan dua syarat yaitu beriman dan berilmu agama. Hal ini di perkuat
dengan hadits sahih riwayat muttafaq alaih nabi bersabda: “barang siapa di
kehendaki baik oleh Allah, maka dia akan di beri pemahaman dalam agama.
“Badruddin al-aini dalam umdatul Qori menjelaskan: “maksud kata ‘yufaqqihu’
dalam hadits ini adalah mengerti ilmu syariah. Orang yang alim ilmu syariah di
sebut faqih. “anjuran untuk belajar ilmu agama juga terdapat dalam QS AT-
Taubah 9:122 Allah berfirman:
َو َم ا َك اَن اْلُم ْؤ ِم ُنوَن ِلَيْنِف ُر وا َك اَّفًةۚ َفَلْو اَل َنَف َر ِم ْن ُك ِّل ِفْر َقٍة ِم ْنُه ْم َطاِئَفٌة ِلَيَتَف َّق ُه وا يِف الِّديِن
َو ِلُيْنِذ ُر وا َقْو َمُه ْم ِإَذا َر َجُعوا ِإَلْيِه ْم َلَعَّلُه ْم ْحَيَذ ُر وَن
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. AT-Taubah/9:122).
Maksud dari ayat ini menurut Quraish shihab dalam tafsir Al-Misbah adalah
tidak seharusnya semua orang-orang Mukmin itu mendatangi Rasulullah apabila
keadaan tidak menuntut untuk itu. Tetapi hendaknya ada satu golongan yang
memenuhi seruan Rasul untuk memperdalam pengetahuan agama dan berdakwah
dengan memberi peringatan dan kabar gembira kepada kaum mereka saat mereka
kembali, agar kaum mereka itu tetap dalam kebenaran dan menjaga diri dari
kebatilan dan kesesatan
Nabi saw. bersabda: “aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.
“kata “menyempurnakan” menunjukan bahwa akhlak adalah tujuan puncak yang
harus di capai oleh seorang muslim agar menjadi manusia yang relatif mendekati
nilai-nilai ideal islam. Meskipun pada realitasnya dalam kehidupan manusia disaat
ini masih krisis terhadap akhlak.
3
memajukan peradaban manusia. Namun, di balik gemerlapnya kehidupan duniawi
ini, justru bermunculan beragam permasalahan kehidupan yang sulit dihadapi dan
diselesaikan oleh umat manusia. Mulai dari perubahan cuaca yang ekstrim,
gejolak krisis ekonomi dan moneter, perang dan kabar-kabar tentang perang,
bencana kelaparan, bencana alam, sampai terjadinya krisis akhlak dan moral
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.4
َيا َأُّيَها الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَناُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأْنَثٰى َو َجَع ْلَناُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَباِئَل ِلَتَع اَر ُفواۚ ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهَّللا َأْتَقاُك ْم ۚ ِإَّن
َهَّللا َع ِليٌم َخ ِبيٌر
4
Indonesia Berakhlak, “Aku Malu, Rusaknya Akhlak Manusia Masa Kini!”, dalam
https://www.kompasiana.com/indonesia.berakhlak/552a5b53f17e615901d623ab/aku-malu-
rusaknya-akhlak-manusia-masa-kini diakses 24 juni 2015.
5
Anisa Riski, “Akhlak generasi zaman Now”, dalam
https://www.kompasiana.com/anisariski/5a95be56f13344367940d552/akhlak-generasi-zaman-now
diakses pada 28 Februari 2018.
4
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.
Al-Hujurat/49:13).
6
Nurul H. Maarif, Islam mengasihi bukan membenci, (Bandung: PT. Mizan Pustaka,
2017), h.99.
7
Nurul H. Maarif, Islam mengasihi bukan membenci, h.165.
5
berperan penting dalam membina akhlak santri serta mencetak lulusan pesantren
sebagai insan yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Tidak sedikit penghafal Al-Qur’an dan lulusan Pondok pesantren justru tidak
mencerminkan Akhlak-akhlak yang telah diajarkan Al-Qur’an maupun di
pesantren. Sebagai santri seharusnya bisa mengamalkan apa saja yang telah
8
Solikhin Abu Izzuddin, Back To Tarbiyah, (Pro-U Media: Yogyakarta, 2016), h. 267.
6
diajarkan ketika dipesantren, pun begitu juga dengan penghafal Al-Qur’an harus
mengamalkan ayat-ayat yang telah dihafal. Pengamalan atas ayat yang telah
dihafal akan mengikat kuat hafalan tersebut dan mengokohkannya. Namun, jika
hanya dihafal tanpa diamalkan, hafalan tersebut akan hilang dan tidak mengakar
dalam jiwa.9 Menghafal adalah wasilah/cara sedangkan berakhlak Al-Qur’an
adalah ghayah/tujuan. Dan semua program yang dijalankan sebuah lembaga
pendidikan yang berbasis Al-Qur’an atau pun Pesantren adalah membentuk
kepribadian peserta didik atau santri agar memiliki akhlak Al-Qur’an. 10Dan inilah
yang sedang dilakukan oleh pesantren Nurul Qur’an dengan beberapa
programnya, salah satunya adalah dengan kajian 17 sikap yang ada didalam Al-
Qur’an dengan harapan dapat menciptakan santri yang berakhlak Al-Qur’an dan
dapat bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara.
Kajian 17 sikap diharapkan juga dapat menjadi contoh bagi lembaga non
pesantren atau non tahfizh agar selalu mengajarkan kepada peserta didik betapa
pentingnya berakhlak Al-Qur’an, karena berakhlak Al-Qur’an bukan hanya untuk
penghafal Al-Qur’an saja tapi juga untuk seluruh umat muslim didunia khususnya
diIndonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Lembaga pendidikan
bukan hanya berperan penting dalam mencerdaskan peserta didik saja, akan tetapi
juga sangat berperan penting dalam memperbaiki kualitas karakter atau akhlak
peserta didik, agar menjadi manusia yang tidak hanya berwawasan atau berilmu
pengetahuan saja akan tetapi juga menjadi manusia yang berakhlak mulia.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis
dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya Implementasi Akhlak di kehidupan sehari-hari.
9
Herman Syam El-Hafizh, Siapa Bilang Menghafal Al-Qur’an itu sulit?!, (Pro-U Media:
Yogyakarta, 2015), h. 183.
10
Ali Nurdin, Al-QUR’AN SOLUSI KEHIDUPAN, (Tangerang Selatan: Yayasan
Nurummubin, 2019), h. 76.
7
2. Banyaknya tindakan-tindakan tercela yang jauh dari Akhlak di lingkungan
masyarakat.
3. Rendahnya semangat belajar tentang ilmu keagamaan.
4. Kurangnya program yang mudah dan menyenangkan untuk bisa dikaji dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari.
5. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya implementasi terhadap apa
yang sudah dipelajari oleh peserta didik.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, Maka penulis membatasi topik
dengan membahas bagaimana pengaruh kajian 17 sikap terhadap akhlak santri
Pondok Pesantren Nurul Qur’an Pamulang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah maka
penulis merumuskan masalah dalam rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kajian 17 sikap?
2. Apa saja akhlak yang harus dimiliki seorang muslim yang dibahas dalam
Al-Qur’an?
3. Apakah terdapat pengaruh kajian 17 sikap terhadap santri Nurul Qur’an
Pamulang?
E. Tujuan Penelitian
Dalam setiap aktivitas perlu adanya tujuan yang akan dicapai agar usaha tersebut
tidak keluar dari rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun tujuan yang
akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari kajian 17 sikap.
2. Untuk mengetahui apa saja akhlak yang harus dimiliki oleh seorang
muslim yang dibahas dalam Al-Qur’an.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengimplementasian Akhlak dalam
kehidupan sehari-hari.
8
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kajian 17 sikap terhadap akhlak
santri Nurul Qur’an Pamulang.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Teoritis yakni penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi khazanah
keilmuan bagi dunia pendidikan.
2. Praktis yakni diharapkan hasil dari penelitian ini bisa digunakan dan
diterapkan di lembaga pendidikan lain.
G. Penelitian Terdahulu
Judul Hasil Persamaan dan
perbedaan
Hermawan, penelitian ini Penelitian terdahulu ini
Pengaruh memperoleh hasil bahwa mempunyai persamaan
Pembelajaran terdapat hubungan yang dengan diteliti oleh
Mahfuzhat signifikan antara kegiatan penulis yaitu sama-sama
Terhadap Akhlak pembelajaran Mahfuzhat menggunakan metode
Santri Pondok dengan akhlak santri Dari kuantitatif dan sama sama
Pesantren perhitungan koefesien meneliti tentang
Ibadurrahman determinasi di atas, pengaruh salah satu
Cipondoh diketaui nilai koefesien kegiatan pondok
Tangerang, Skripsi, determinasi sebesar 48%. pesantren terhadap
Fakultas Ilmu Hal ini menunjukkan akhlak santri.
tarbiyah dan bahwa variabel X perbedaannya adalah
keguruan UIN (pembelajaran peneliti terdahulu
Syarif Hidayatullah Mahfuzhat) meneliti tentang
Jakarta, 2018. mempengaruhi atau pengaruh pembelajaran
memberi kontribusi mahfuzhat terhadap
terhadap variabel Y akhlak santri Pondok
(akhlak santri) sebesar Pesantren Ibadurrahman
9
48%. Adapun sisanya Cipondoh Tangerang.
adalah faktor-faktor lain Sedangkan penulis
yang dapat meneliti tentang
mempengaruhi akhlak pengaruh kajian 17 sikap
santri dan hal itu tidak terhadap akhlak santri
diteliti oleh penulis. Pondok Pesantren Nurul
Qur’an Pamulang.
10
(R2 terhadap akhlak santri
= 0,574 dan Pondok Pesantren Nurul
p=0,000<0,05), dan Qur’an Pamulang.
sisanya merupakan
variabel lain sebesar
42,6%.
Normala Hidayati, Skripsi ini memperoleh Persamaan antara
Pengaruh hasil bahwa tingkat penelitian terdahulu ini
kesenangan Game bermain game online dengan yang diteliti oleh
Online terhadap berada pada kategori penulis adalah sama sama
Akhlak tinggi dengan tingkat mengunakan metode
Madzmumah siswa prosentase 93,3 % dan kuantitatif. Perbedaannya
di MTs Sunan akhlak madzmumah pada adalah penelitian
Kalijogo Kota kategori sedang dengan terdahulu meneliti
Malang, Skripsi, tingkat prosentase 86,7%. tentang Pengaruh
Fakultas Ilmu Pada hasil perhitungan kesenangan Game Online
Tarbiyah dan statistik menunjukkan terhadap Akhlak
Keguruan UIN bahwa terdapat pengaruh Madzmumah siswa di
Malang, 2020. yang signifikan anatara MTs Sunan Kalijogo
game online terhadap Kota Malang. Sedangkan
akhlak madzmumah Sedangkan penulis
dengan nilai F 6,736 meneliti tentang
dengan tingkat signifikasi pengaruh kajian 17 sikap
0,000 (p > 0.05). terhadap akhlak santri
sehingga dapat diketahui Pondok Pesantren Nurul
bahwa Ho ditolak dan Ha Qur’an Pamulang.
diterima, yang berarti
game onine
mempengaruhi terhadap
akhlak madzmumah
siswa di MTs Sunan
11
Kalijogo Kota Malang.
Shofuro, Pengaruh Hasil penelitian ini Persamaan antara
Intensitas menunjukkan bahwa (1) penelitian terdahulu ini
Mengikuti Intensitas mengikuti dengan yang diteliti oleh
Pengajian Kitab pengajian kitab Taisiirul penulis adalah sama sama
“Taisiirul Khollaq Khollaq Fii Ilm Al- mengunakan metode
Fii Ilm Al-Akhlak” Akhlak berada pada kuantitatif dan meneliti
Terhadap Akhlak kategori “cukup”. Hal ini tentang pengaruh salah
Santri Pondok dibuktikan dengan nilai satu kegiatan Pondok
Pesantren Daarun rata – rata perhitungan Pesantren terhadap
Najaah Jerakah, angket sebesar 111.9855 akhlak santri.
skripsi, Fakultas berada pada interval 107 Perbedaannya adalah
Ilmu Tarbiyah dan – 116. (2) Akhlak santri penelitian terdahulu
Keguruan UIN Podok Pesantren Daarun meneliti tentang
Walisongo Najaah berada pada Pengaruh Intensitas
Semarang, 2021. kategori “cukup”. Hal ini Mengikuti Pengajian
dibuktikan dengan nilai Kitab “Taisiirul Khollaq
rata – rata hasil Fii Ilm Al-Akhlak”
perhitungan angket Terhadap Akhlak Santri
sebesar 154.7101 berada Pondok Pesantren Daarun
pada interval 147 – 162. Najaah Jerakah .
(3) Ada pengaruh antara Sedangkan Sedangkan
intensitas mengikuti penulis meneliti tentang
pengajian kitab Taisiirul pengaruh kajian 17 sikap
Khollaq Fii Ilm terhadap akhlak santri
Al=Akhlak (X) terhadap Pondok Pesantren Nurul
akhlak santri (Y). Hal ini Qur’an Pamulang.
dapat dibuktikan dengan
hasil hitung nilai Freg =
27.117 > Ftabel 3,98.
Dengan demikian
12
hipotesis pada taraf
signifikan 0,05
menunjukkan signifikan,
berarti variabel intensitas
mengikuti pengajian
kitab Taisiirul Khollaq
Fii Ilm AlAkhlak
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
akhlak santri Pondok
Pesantren Daarun Najaah.
Berdasarkan hasil
penelitian, intensitas
mengikuti pengajian
kitab Taisiirul Khollaq
(X) mempengaruhi
variabel akhlak santri (Y)
sebesar 28,8% sedangkan
sisanya 71,2%
dipengaruhi oleh faktor
lain diluar penelitian ini.
Uswatun Khasanah, Skripsi ini memperoleh Persamaan antara
Pengaruh hasil bahwa terdapat penelitian terdahulu ini
Pendidikan Islam pengaruh yang signifikan dengan yang diteliti oleh
Dalam Keluarga antara pendidikan Islam penulis adalah sama sama
Terhadap Akhlak dalam keluarga terhadap mengunakan metode
Karimah Pada akhlak karimah pada kuantitatif dan meneliti
Santriwati Asrama santriwati asrama tentang pengaruh salah
Mahasiswi Pondok mahasiswi pondok satu kegiatan Pondok
Pesantren Sunan pesantren Sunan Pesantren terhadap
Pandanaran Pandanaran komplek VI. akhlak santri.
13
Komplek VI Hal ini dibuktikan dengan Perbedaannya adalah
Yogyakarta, hasil F hitung yang penelitian terdahulu
Skripsi, Fakultas nilainya sebesar 8,062 meneliti tentang
Ilmu Agama dengan tingkat Pengaruh Pendidikan
Universitas Islam signifikansi sebesar 0,007 Islam Dalam Keluarga
Indonesia < 0,05 maka terdapat Terhadap Akhlak
Yogyakarta, 2018. pengaruh variabel Karimah Pada Santriwati
pendidikan Islam dalam Asrama Mahasiswi
keluarga terhadap akhlak Pondok Pesantren Sunan
karimah. Koefisien Pandanaran Komplek VI
determinasi (R square) Yogyakarta. Sedangkan
yang menunjukkan nilai penulis meneliti tentang
sebesar 0,158 yang pengaruh kajian 17 sikap
berarti bahwa pendidikan terhadap akhlak santri
Islam dalam keluarga Pondok Pesantren Nurul
memberikan pengaruh Qur’an Pamulang.
terhadap akhlak karimah
sebesar 15,8% sedangkan
sisanya sebesar 84,2%
menunjukkan faktor lain
dalam akhlak karimah.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ada
pengaruh pendidikan
Islam dalam keluarga
terhadap akhlak karimah
pada santriwati dan
berkorelasi positif,
artinya kedua variabel
tersebut berhubungan dan
berpengaruh secara
14
signifikan.
H. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan beberapa langkah penelitian
sebagai berikut:
a. Populasi
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan di teliti, menurut
Suharismi Arikunto mengatakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila
subjeknya kurang dari 100 lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi.12 Selanjutnya apabila jumlah subjeknya besar
dapat di ambil antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini
penulis mengambil sampel 10 % dari jumlah populasi, maka di peroleh sampel 20
siswa dengan menggunakan teknik random sampling.
11
Hari Wijaya dan Triton, Pedoman Penuisan Ilmiah Tesis dan Skripsi (t.tp: t.p, 2007), h.
50.
12
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (t.tp: t.p, 2001), h.
120.
15
3. Teknik pengumpulan data
I. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini merujuk kepada buku pedoman penulisan skripsi
Fakultas Tarbiyah Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an Jakarta Tahun 2021.
16
J. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (t.tp: t.p,
2001).
Cahya, Fajar Septiana., et.al. “Nilai-Nilai Karakter dalam Kitab Al-Akhlaq Lil
Banin Karya Syekh Umar Bardja”, Jurnal Studi Al-Qur’an, Vol. 12, No.1,
(Tahun 2016).
17
Hermino, Agustinus. Manajemen Kurikulum Berbasis Karakter, (Bandung:
Alfabeta, 2014).
Indonesia Berakhlak, “Aku Malu, Rusaknya Akhlak Manusia Masa Kini!”,
dalam
https://www.kompasiana.com/indonesia.berakhlak/552a5b53f17e615901d
623ab/aku-malu-rusaknya-akhlak-manusia-masa-kini diakses 24 juni
2015.
Izzuddin, Solikhin Abu. Back To Tarbiyah, (Pro-U Media: Yogyakarta, 2016).
Maarif, Nurul H. Islam mengasihi bukan membenci, (Bandung: PT. Mizan
Pustaka, 2017).
Nurdin, Ali. Al-Qur’an Solusi Kehidupan, (Tangerang Selatan: Yayasan
Nurummubin, 2019).
Riski, Anisa. “Akhlak generasi zaman Now”, dalam
https://www.kompasiana.com/anisariski/5a95be56f13344367940d552/akhl
ak-generasi-zaman-now diakses pada 28 Februari 2018.
Shihab, M Quraish. Yang Hilang Dari Kita: Akhlak, (Tangerang Selatan: PT.
Lentera Hati, 2016).
Syam, Herman. Siapa Bilang Menghafal Al-Qur’an itu sulit?!, (Pro-U Media:
Yogyakarta, 2015).
Wijaya, Hari dan Triton. Pedoman Penuisan Ilmiah Tesis dan Skripsi (t.tp: t.p,
2007).
K. Outline
Bab I: Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
18
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Penelitian Terdahulu
H. Metode Penelitian
I. Sistematika Penulisan
J. Daftar Pustaka
K. Outline
Bab II: Kajian Teori
A. Tinjauan tentang Kajian 17 Sikap
B. Pengaruh Kajian 17 sikap terhadap Akhlak Santri
C. Hipotesis
Bab III: Metodologi Penelitian
A. Metode dan Jenis Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Variabel Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
Bab IV: Profil dan Hasil Penelitian
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B. Analisis Deskriptif
C. Penguji Hipotesis
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Bab V: Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
19