Anda di halaman 1dari 6

Nama : (Wahyu Tri Yulian Prabowo)

NPM : (1806145484)
Fakultas : Kedokteran Gigi
Kelas D
Mata Kuliah : MPK-Agama Islam

(Sumber Ajaran Islam)

Sumber Agama Islam

Pada zaman Rasulullah s.a.w telah terjadi terjadi kejadian Rasulullah mengutus
Muadz ke Yaman, sebelumnya Rasulullah bertanya kepada Muadz “Bagaimana kamu
mengambil dasar hokum (disana) ?” Kemudian Muadz menjawab “Aku akan menghukumi
perkara dengan apa yang terdapat di dalam Kitabullah (Al-Qur’an)”. “Jika di Kitabullah,
hukum, hukum tersebut tidak ada?” tanya beliau lagi. “Aku akan menghukuminya dengan
apa yang terdapat di dalam Sunnah Rasulullah s.a.w. (al-hadis).” “Jika di Sunnah Rasulullah,
hukum itu tidak ada?” “Muadz kembali menjawab,,”Aku akan berijtihad dengan pendapatku”
Maka saat itu beliau beliau berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk
kepada utusan Rasulullah s.a.w”. (HR. al-Tirmidzi, No : 1249, Abu Dawud, No: 3119, dan
Ahmad: 21000).

Dari dialog diatas dapat kita disimpulkan bahwa sumber islam tertinggi adalah Al-
Qur’an kemudian al-Sunnah/al-Hadis dan Ijtihad (ra’yu).

A. Al-Qur’an sebagai Sumber Hukum Islam


a. Pengertian Al-Qur’an secara Etimologis dan Terminologis
 Secara etimologis Al’Qur’an berasal dari Bahasa arab = Qur’an yang artinya
bacaan. Karena seluruh isinya adalah ayat-ayat firman
 Secara Terminologis Al-Qur’an adalah Firman Allah s.w.t. yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad s.a.w. secara beragsur-angsur melalui malaikat Jibril,
sebagai mukjizat dan pedoman hidup umatnya, yang bernilai ibadah bagi
orang yang membacanya.
b. Sejarah Turunnya Al-Qur’an

Al-Qur’an turun antara pada tanggal 17 Ramadhan sampai tanggal 9


Dzulhijjah tahun ke-10 Hijriah. Rentang waktu tersebut adalah 22 tahun 2 bulan
22 hari. Hikmah diturunkan secara berangsur-angsur adalah agar hati Nabi
Muhammad s.a.w menjadi kuat dan tetap, serta memberikan kemudahan bagi
umatnya untuk menghafal.

‫وح َي ِب ِإ ْذ ِن ِه َما‬
ِ ُ‫وَّل فَي‬
ً ‫س‬ ِ ‫ب أَ ْو يُ ْر‬
ُ ‫س َل َر‬ ِ ‫۞ َو َما كَانَ ِل َبش ٍَر أ َ ْن يُ َك ِ ِّل َمهُ الَّهُ ِإ ََّّل َوحْ ًيا أ َ ْو ِم ْن َو َر‬
ٍ ‫اء ِحجَا‬
َ ُ‫يَشَا ُء ۚإِنَّه‬
‫ع ِل ٌّي َح ِكيم‬
“Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia
kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus
seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa
yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” [QS.
Al- Syura: 51]

Sejarah penulisan Al-Qur’an sendiri pertama kali dilakukan oleh hafidz


(penghafal) dan Qari (pengkaji Al-Qur’an). Dengan banyak para hafidz dan qari
membuat keaslian Al-Qur’an tetap terjaga.

c. Kandungan Al-Qur’an

alqur’an terdiri dari 114 surat dan 30 juz, mengandung pokok-pokok berbagai
hal didalamnya. Kelengakapan Alqur’an diterangkan di dalam Alqur’an surah Al-
An’am ayat 38 yang artinya “Dan tidaklah ada yang kami luputkan (tinggalkan) di
dalam Al-Kitab (Alqur’an) sesuatu pun.” Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
manusia untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat yang abadi.

DaftarPustaka
1. eprints.walisongo.ac.id/6968/3/BAB%20II.pdf oleh B.Labib (2016)
2. Mujilan, DKK. 2017. Buku Ajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian Agama
Islam: Membangun Pribadi Muslim Moderat. Jakarta: Midada Rahma Press
3. Mujilan, D., 2018. BUKU AJAR MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
AGAMA ISLAM (MEMBANGUN PRIBADI MUSLIM MODERAT). 2 penyunt.
JAKARTA: MIDADA RAHMA PRESS
4. Al-Qur’an.
5. Mubarak Zakky. Menjadi Cendekiawan Muslim.Jakarta Yayasan Ukhuwah Insaniah.
2018 Jan
d. Funsi Al-Qur’an
1. Al-Qur’an sebagai petunjuk
2. Al-Qur’an sebagai pedoman
3. Al-Qur’an sebagai pemberi rahmat dan penyampai kabar gembira
4. Al-Qur’an sebagai penawar jiwa yang sakit
e. Kedudukan Al-Qur’an

Dalam Tarikh al-Tasyri’ al-islami (sejarah hukum islam) Al-Qur’an merupakan


pedoman pertama dan utama bagi umat islam.

B. Al-Sunnah
1. Pengertian secara:
- Secara etimologis artinya baru atau kebiasaan
- Secara terminologis artinya adalah Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi, baik
berupa perbuatan, perkataan, penetapan yang baik untuk menjadi dalil bagi hukum
syar’i.
2. Sejarah Al-Sunnah
Abad ke-1, para ahli hadits mulai mengumpulkan hadits-hadits yang kemudian
diuji validitasnya dengan melihat jumlah dan kualitas jaringan perawinya (sanad).
3. Klarifikasi Al-Sunnah
Dari segi bentuk:
-Fi’li (perbuatan Nabi): segala perbuatan Nabi SAW yang diberitakan sahabatnya,
dseperti tentang tata cara solat, wudhu’, haji, dll.
Qauli (perkataan Nabi): segala perkataan Nabi SAW yang berhubungan dengan
tasyri’ (yang diturunkan Allah SWT dalam bidang aqidah, muamalat, dsb).

DaftarPustaka
1. eprints.walisongo.ac.id/6968/3/BAB%20II.pdf oleh B.Labib (2016)
2. Mujilan, DKK. 2017. Buku Ajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian Agama
Islam: Membangun Pribadi Muslim Moderat. Jakarta: Midada Rahma Press
3. Mujilan, D., 2018. BUKU AJAR MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
AGAMA ISLAM (MEMBANGUN PRIBADI MUSLIM MODERAT). 2 penyunt.
JAKARTA: MIDADA RAHMA PRESS
4. Al-Qur’an.
5. Mubarak Zakky. Menjadi Cendekiawan Muslim.Jakarta Yayasan Ukhuwah Insaniah.
2018 Jan
Taqriri (persetujuan Nabi) : segala perbuatan sahabat yang diketahui oleh Nabi SAW
dan Beliau membiarkannya.

4. Kedudukan dan fungsi Al-Sunnah


1. Sunnah adalah sumber agama Islam kedua setelah Al-Qur’an.
QS. An-Nisa’ (04): 59
2. Kepatuhan kepada Sunnah Rasul berarti patuh dan cinta kepada Allah.
QS. An-Nisa’ (04) : 80
3. Sunnah berfungsi sebagai penafsir Al-Qur’an.
Al-Qur’an bersifat global dan umum sehingga kadang maknanya sulit dipahami.
Di sini peran sunnah adalah sebagai penafsir dan penjelas dari Al-Qur’an.

C. Ijtihad
1. Pengertian Ijtihad
-Secara Etimologis Ijtihad berarti Serius atau Sungguh-sungguh
-Secara terminologis Ijtihad adalah Penggunakan akal semaksimal mungkin guna
menemukan ketetapan hukum dalam Qur’an dan Hadis

2. Kedudukan Ijtihad
Penerapan hukum syara’ serta pengalihan hukum dan norma baru dapat
diselaraskan dengan situasi dan kondisi yang berlaku tanpa keluar atau
meninggalkan sumber pokoknya (Al-Qur’an dan As-Sunnah).
3. Lapangan Ijtihad

DaftarPustaka
1. eprints.walisongo.ac.id/6968/3/BAB%20II.pdf oleh B.Labib (2016)
2. Mujilan, DKK. 2017. Buku Ajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian Agama
Islam: Membangun Pribadi Muslim Moderat. Jakarta: Midada Rahma Press
3. Mujilan, D., 2018. BUKU AJAR MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
AGAMA ISLAM (MEMBANGUN PRIBADI MUSLIM MODERAT). 2 penyunt.
JAKARTA: MIDADA RAHMA PRESS
4. Al-Qur’an.
5. Mubarak Zakky. Menjadi Cendekiawan Muslim.Jakarta Yayasan Ukhuwah Insaniah.
2018 Jan
Ijtihad tidak secara eksplisit di dapat dalam Al-Qur’an langsung, tetapi
perlu di artikan dan ditafsirkan maksudnya untuk menemukan kesimpulan.
4. Syarat-syarat Ijtihad
-Mengetahui nash Al-Qur’an dan Sunnah
-Mengetahui dang menguasai bahasa Arab
-Mengetahui soal-soal ijma’
-Mengetahui usul fiqih
-Mengetahui nasikh dan mansukh
-Mengetahui ilmu-ilmu penunjang lainnya.
5. Peranan Ijtihad dalam perkembangan islam
Ijtihad memiliki peran penting dalam perkembangan Islam diantaranya :
1. Agar hukum dapat ditetapkan secara Flexible
2. Dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman
3. Memudahkan ajaran islam menurut situasi dan kondisi
4. Dapat mengembangkan intelektual umat islam sejalan dengan perkembangan zaman
5. Dapat meningkatkan toleransi

DaftarPustaka
1. eprints.walisongo.ac.id/6968/3/BAB%20II.pdf oleh B.Labib (2016)
2. Mujilan, DKK. 2017. Buku Ajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian Agama
Islam: Membangun Pribadi Muslim Moderat. Jakarta: Midada Rahma Press
3. Mujilan, D., 2018. BUKU AJAR MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
AGAMA ISLAM (MEMBANGUN PRIBADI MUSLIM MODERAT). 2 penyunt.
JAKARTA: MIDADA RAHMA PRESS
4. Al-Qur’an.
5. Mubarak Zakky. Menjadi Cendekiawan Muslim.Jakarta Yayasan Ukhuwah Insaniah.
2018 Jan
DaftarPustaka
1. eprints.walisongo.ac.id/6968/3/BAB%20II.pdf oleh B.Labib (2016)
2. Mujilan, DKK. 2017. Buku Ajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian Agama
Islam: Membangun Pribadi Muslim Moderat. Jakarta: Midada Rahma Press
3. Mujilan, D., 2018. BUKU AJAR MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
AGAMA ISLAM (MEMBANGUN PRIBADI MUSLIM MODERAT). 2 penyunt.
JAKARTA: MIDADA RAHMA PRESS
4. Al-Qur’an.
5. Mubarak Zakky. Menjadi Cendekiawan Muslim.Jakarta Yayasan Ukhuwah Insaniah.
2018 Jan

Anda mungkin juga menyukai