DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1B
UNIVERSITAS JAMBI
2021
A. Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi al-Qur’an berasal dari bahasa Arab dalam bentuk kata benda abstrak
mashdar dari kata (qara’a – yaqrau-Qur’anan) yang berarti bacaan. Sebagian ulama yang lain
berpendapat bahwa lafazh al-Qur’an bukanlah musytak dari qaraȇa melainkan isim alam
(nama sesuatu) bagi kitab yang mulia, sebagaimana halnya nama Taurat dan Injil. Penamaan
ini dikhususkan menjadi nama bagi Kitab Suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw.
Secara istilah berarti kalam Allah yang merupakan mujizat yang diturunkan kepada
nabi Muhammad yang di sampaikan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah.
C. Kandungan Al-Qur’an
1. Keimanan (Tauhid), yaitu ajaran-ajaran tentang kepercayaan atau keimanan kepada
Allah, meliputi iman kepada para Malaikat, iman kepada para Rasul-Nya, iman kepada
Kitab-kitab yang diturunkan-Nya, iman kepada hari akhirat, iman kepada qadla dan qadar
(ketentuan-ketentuan yang telah digariskan Allah).
2. Ajaran tentang ibadah, yaitu pengabdian makhluk kepada Khaliqnya. Begitu juga ajaran-
ajaran tentang budi pekerti yang baik, akhlak yang luhur yang harus dipakai, baik
terhadap Tuhan maupun terhadap sesama makhluk.
3. Hukum dan peraturan-peraturan, yaitu ajaran yang mengatur tentang aturan-aturan yang
berhubungan dengan segala tindakan manusia dalam segala bidang, baik dalam
hubungannya dengan Tuhan maupun yang berhubungan dengan sesama manusia.
D. Turunnya Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai wahyu Allah Swt. diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
dengan perantaraan malaikat Jibril as. Asy-Sya’bi menyebutkan bahwa Al-Quran mula-mula
turun pertama kalinya pada malam qadar (lailatul qadr) di bulan Ramadhan. Kemudian
setelah itu turunnya berlanjut secara berangsur-angsur.
Menurut penyelidikan ahli sejarah, turunnya Al-Quran al-Karim secara bertahap
ditandai dengan terjadinya pristiwa yang dialami Nabi SAW. Ketika beliau sedang ber-
tahannus (beribadah) di Gua Hira’, yaitu sebuah gua di Jabal Nur yang terletak kira-kira tiga
mil dari kota Mekkah. Waktu itu Jibril datang menyekap Nabi ke dadanya lalu
melepaskannya (dan melakukan yang demikian itu berulang tiga kali), sambil mengatakan
Iqra’ (bacalah) pada setiap kalinya, dan Rasul Saw. menjawabnya ma ana bi qaarii (saya tidak
bisa membaca). Pada dekapan yang ketiga kalinya Jibril as. Membacakan kepada Nabi SAW.
“Bacalah dengan nama Tuhan-mu yang telah menciptakan. Ia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah .…! dan Tuhan-mu itulah Maha Pemurah. Yang telah
mengajarkan dengan pena. Ia telah mengajarkan kepada manusia apa-apa yang belum
diketahuinya”.
Peristiwa itu terjadi pada malam hari Senin, tanggal 17 Ramadhan tahun ke-40 dari
usia Rasulullah SAW., tiga belas tahun sebelum hijrah, bertepatan dengan bulan juli tahun
610 M.
Surat yang terakhir turun yaitu Q.S Al-Maidah ayat 3. Al-quran terdiri dari 114 surat,
6236 ayat, 74.437 kalimat dan 325.345 huruf. 86 surat yang diturunkan di mekah (makkiyah)
dan 28 surat (madaniayah).
Ayat seperti itulah yang mendorong terwujudnya ilmu pengetahuan yang kemudian
dalam sejarah melahirkan pemikir-pemikir dalam ilmuwan islam dalam berbagai
disiplin ilmu.
• Al-Qur’an tidak memiliki satu aspek saja melainkan memiliki berbagai macam aspek,
aspek-aspek inilah yang dikembangakan oleh para ahli dan melahirkan berbagai
macam ilmu pengetahuan yang semuanya mengacu kepada Al-Qur’an.
Macam-macam ilmu keagamaan :
1) Ilmu tauhid : ilmu yang membicarakan tentang keesaan dan mengesakan Allah
2) Ilmu hukum islam, membahas syariat islam mencakup 4 bidang utama : ubudiyat,
mu’amalat, munakahat, dan jinayat .
3) Ilmu akhlak&tasawuf : Ilmu yang membahas tentang perangai seseorang
4) Ilmu filsafat islam : Ilmu yang membahas tentang pemikiran segala sesuatu
5) Ilmu bahasa Al-Qur’an : ilmu yang membahas tentang kebahasaan Al-Qur’an
seperti nahwu,sharaf,balaghah,tajwid,qiraat,khat,dll
KESIMPULAN
Jika seseorang telah membangun agama nya dengan sumber agama yang benar, pondasi yang benar,
maka akidah, muamalah, akhlak, ibadah nya pun menjadi benar. Namun apabila dia membangun
agamanya dengan pondasi yang salah maka hasilnya pun akan kacau. Oleh karena nya Rasul SAW
selalu menekankan kepada kita untuk memperkuat sumber agama yang benar yaitu Al-Quran. Dalam
kutbah nta Rasul SAW selalu mengatakan bahwa, “Sebaik-baik ucapan adalah kalamullah firman
Allah SWT dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Rasulullah SAW”.
Imam syafii telah mengatkan bahwa sumber yang benar di dalam beragama adalah Al-Quran dan
Hadist Nabi Muhammas SAW. “Allah telah menjadikan kebenaran itu ada di dalam kitabnya yaitu
Al-Quran dan ada di dalam sunah nabi nya yaitu hadist Nabi SAW. Jadi barangsiapa yang
menginginkan kebenaran, jalan yang lurus, petunjuk maka hendaknya mencari di dalam Al-Quran dan
hadist nabi SAW. “Setiap orang yang berbicara dalam perkara agama berdasarkan Al-Quran dan
hadist maka ialah orang yang serius,benar,sungguh-sungguh, namun apabila ada seseorang yang
berbicara tanpa berdasarka Al-Quran dan hadist maka ia adalah orang yang sedang mengigau”.
Jadi sumber beragama di dalam agama islam dan menurut para ulama yaitu Al-Quran dan hadist Nabi
SAW. Inilah sumber kebenaran, ilmu, hidayah dan petunjuk.