Kompetensi Dasar
1.3 Beriman kepada kitab-kitab suci yang diturunkan Allah Swt.
2.3 Menghayati perilaku toleran sebagai implementasi beriman kepada
kitab-kitab Allah Swt.
3.3 Memahami makna beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt. ciptaan-
Nya.
4.3 Menyajikan dalil naqli tentang beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt.
Tujuan Pembelajaran
Melalui serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik diharapkan
dapat
Menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah Swt. Dengan
benar.
Menunjukkan dalil iman kepada kitab-kitab Allah Swt. dengan benar.
Menyebutkan kitab-kitab dan Rasul penerimanya dengan benar.
Menunjukkan dalil naqli bukti kemurnian Al-Qurān dengan benar.
Menjelaskan perbedaan kitab dan suhuf dengan benar.
Meyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabNya kepada para
rasul untuk disampaikan kepada umat manusia.
Percaya bahwa Al-Qur’ān adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi
dan Rasul yang terakhir.
Meyakini bahwa Al-Qur’ān adalah mukjizat yang Agung.
Mempedomani Al-Qur’ān dalam perilaku sehari-hari.
Menghargai pemeluk agama lain merupakan salah satu wujud
menjalankan perintah yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’ān..
Berbuat baik kepada orang lain tanpa melihat agama yang dianut.
Menghindari perilaku tercela terhadap penganut agama lain berkaitan
dengan keyakinan yang dianutnya.
Mengamalkan perintah-perintah yang terdapat dalam kitab suci al-
Qur’an
∩⊆∪ tβθãΖÏ%θムö/ãφ ÍοtÅzFψ$$Î/uρ y7Î=ö7s% ÏΒ tΑÌ“Ρé& !$tΒuρ y7ø‹s9Î) tΑÌ“Ρé& !$oÿÏ3 tβθãΖÏΒ÷σムtÏ%©!$#uρ
Artinya : "Dan mereka orang-orang yang beriman kepada kitab (A1-Qur'an) yang
diturunkan kedamu (Muhammad) dan kitab-kitab yang diturunkan sebelummu
(Muhammad) serta yakin akan adanya kehidupan akhirat."
Wahyu Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul, tetapi bukan merupakan
bendelan kitab, namun hanya berupa lembaran-lembaran atau brosur disebut Shuhuf.
Abu Dzar r.a. bertanya kepada Rasulullah SAW : ” Berapa kitab yang diturunkan Allah
?” Rasulullah SAW menjawab : ” Seratus empat kitab, antara lain lima puluh suhuf
diwahyukan kepada Nabi Syis AS, tiga puluh suhuf diwahyukan kepada nabi Idris AS,
sepuluh suhuf diwahyukan kepada Nabi Ibrahim AS, sepuluh suhuf diwahyukan kepada Nabi
Musa AS, dan empat kitab diwahyukan kepada :
1. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS. ( QS Al-Maidah : 44 )
Isi kandungan kitab Taurat disebut The Ten Commandment (10 hukum Tuhan) yang
meliputi:
a. Kewajiban meyakini keesaan Allah
b. Larangan menyembah berhala
c. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia
d. Supaya mensucikan Hari Sabath (Sabtu)
e. Menghormati kedua orang tua
f. Larangan membunuh sesama manusia tanpa alasan yang haq (benar)
g. Larang berbuat zina
h. Larang mencuri
i. Larangan menjadi saksi palsu
j. Larangan mengambil hak orang lain.
2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud AS. ( QS Al-Isra’ : 55 )
Disebut juga Mazmur, berisi kumpulan nyanyian dan pujian kepada Allah atas segala
nikmat yang telah dikaruniakan-nya.
3. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS. ( QS Al-maidah : 46 )
Beberapa ajaran pokoknya antara lain;
1. Perintah agar kembali kepada tauhid yang murni
2. Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat
3. Ajaran agar hidup sederhana dan tidak rakus
4. Pembenaran terhadap kitab-kitab yang datang sebelumnya
4. Kitab Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. ( QS Ali Imran : 1-4 )
Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada malam senin,
17 Ramadlan tahun 40 dari kelahiran Nabi ( 6 Agustus 610 M ) ketika beliau sedang berkhalwat
di Gua Hira. Wahyu yang pertama kali turun, surat Al-’Alaq ayat 1-5. Sedangkan yang
terakhir surat Al-Maidah ayat 3, pada hari Jum’at, 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijrah (16 Maret 632
M) ketika sedang wukuf di Padang Arafah (haji wadak).
Kandungan isi Al-Qur’an pada pokoknya memuat tentang masalah-masalah :
a. Tauhid dan aqidah Islam yaitu ajaran tentang keesaan Allah swt)
b. Ibadah yaitu tata cara mengabdi kepada Allah SWT
c. Janji dan ancaman Allah SWT
d. Cara atau jalan untuk mencapai kebahagiaan (dunia dan akhirat )
e. Tarih, sejarah umat manusia terdahulu (sebelum Nabi Muhammad SAW)
f. Akhlaq atau budi pekerti
g. Muamalah yaitu ajaran yang mengatur hubungan antar-sesama manusia
h. Ilmu pengetahuan dan teknologi
Al-Qur’an sebagai kitab suci mempunyai kelebihan atau keistimewaan jika dibandingkan
dengan kitab suci lainnya, diantaranya :
a. Membenarkan informasi adanya kitab-kitab suci sebelumnya
b. Memuat kisah nabi-nabi terdahulu sebagai pelajaran bagi umat Islam
c. Memberikan ketentraman jiwa, kebahagiaan, dan pengobat hati bagi yang membaca
d. Mempunyai gaya bahasa yang indah
e. Membacanya adalah ibadah
f. Merupakan pedoman hidup sepanjang sejarah manusia
g. Sebagai penyempurna kitab-kitab Allah sebelumnya
Orang hidup hakikatnya memerlukan aturan atau pedoman, baik yang mengatur
kehidupan dunia dan akhirat yang disebut kitab suci. Oleh sebab itu fungsi Iman kepada Kitab
Allah adalah :
a. Mendapat petunjuk hidup yang benar
b. Mengerti perintah dan larangan Allah SWT
c. Menambah mantap beribadah kepada Allah SWT
d. Mengingatkan seseorang untuk tidak berbuat selain yang diridhai Allah
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
D. UJI KOMPETENSI
Kompetensi Dasar
1.5 Meyakini bahwa minuman keras, judi, dan pertengkaran adalah dilarang
oleh Allah Swt.
2.5 Menghayati perilaku menghindari minuman keras, judi, dan pertengkaran
dalam kehidupan sehari-hari.
3.5 Memahami bahaya mengonsumsi minuman keras, judi, dan pertengkaran..
4.5 Menyajikan dampak bahaya mengomsumsi minuman keras, judi, dan
pertengkaran.
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi jenis-jenis minuman keras yang dilarang Allah swt. dengan
benar.
2. Mengidentifikasi contoh judi dengan benar.
3. Mengidentifikasi contoh-contoh pertengkaran dengan benar,
4. Menunjukkan dalil dilarangnya minuman keras, judi, dan pertengkaran, serta
berperilaku menghindari minuman keras, judi, dan pertengkaran.
5. Meyakini bahwa minuman keras, judi, dan pertengkaran adalah dilarang oleh
Allah Swt
6. Meyakini bahwa semua yang dilarang Allah pasti mengandung
kemudlaratan
7. Berperilaku menghindari minuman keras, judi, dan pertengkaran.
8. Senantiasa beramar makruf nahi munkar pada setiap kesempatan
Materi Pelajaran
Allah berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman
keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan
keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatanperbuatan) itu agar kamu beruntung.
(91). Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan
dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan
melaksanakan śalat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (QS Al-Māidah/5 : 90-91)
Dalam ayat lain Allah juga berfirman yang artinya “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu
hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu
membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-
akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang
kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian
banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (Q.S. Al-Māidah /5 : 32)
1. Minuman keras
4. Judi
Al-maisir artinya mudah, yakni mengambil harta orang lain dengan mudah tanpa susah payah
atau yang sering disebut dengan berjudi. Sedangkan menurut Imam Syaukani: setiap permainan
yang tidak lepas dari merampas harta orang lain atau merugikan orang lain dinamakan
berjudi.Sehingga dari keterangan diatasdapat disimpulkan bahwa berjudi adalah suatu aktivitas
yang direncanakan ataupun tidak dengan melakukan spekulasi ataupun rekayasa untuk
mendapatkan kesenangan dengan menggunakan jaminan atau taruhan, sehingga yang menang
akan diuntungkan dan yang kalah akan merasa dirugikan.
Dampak negatif perjudian bagi kehidupan pribadi dan sosial, sebagai berikut:
1) Berjudi termasuk perbuatan setan yang dapat merugikan pribadi dan orang lain.
2) Dapat merugikan ekonomi karena ketidakpastian usaha yang mereka lakukan dan dapat
menimbulkan permusuhan dan kedengkian.
3) Dapat menyebabkan kelalaian dalam melaksanakan kewajiban.
4) Tertutupnya kepekaan rasa manusiawi dan hilangnya rasa malu dan kasih sayang sesama
manusia.
5) Seseorang menjadi malas bekerja sehingga dapat melakukan perbuatan yang dilarang agama.
6) Dapat menghancurkan kestabilan, kerukunan, dan keharmonisan keluarga.
7) Dapat menimbulkan kesedihan dan penyesalan dikemudian hari.
5. Tawuran
Tawuran merupakan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok atau suatu rumpun masyarakat.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran sebagai berikut:
1) Faktor intemal
Kurang mempunya beradaptasi dengan lingkungan sosial dapat menimbulkan tekanan pada
remaja yang mentalnya masih labil, masih dalam pencarian jati diri dan tujuan hidup.
Kompleksnya kehidupan seperti perbedaan budaya, kesenjangan ekonomi serta pandangan yang
bebeda terhadap sesuatu hal, tidak bisa diterima sehingga dilampiaskan lewat kekerasan. Saat
tidak mampu beradaptasi, rasa putus asa, menyalahkan orang lain dan tidak dapat memecahkan
persoalan yang dihadapinya membuat rasa frustasi dalam mengendalikan emosinya.
2) Faktor keluarga
Adanya kekerasan dan ketidakharmonisan dalam keluarga akan berdampak terhadap mental
psikologis pada anak. Secara tidak iangsung, remaja akan meniru pola yang ia lihat di dalam
keluarganya.
3) Faktor sekolah
Sebagian besar hidup remaja juga dihabiskan di sekolah, tempat ia belajar sekaligus
mengekspresikan dirinya. Tak heran jika sekolah sering disebut sebagai rumah kedua.
Kebosanan yang dialami seorang pelajar di sekolah seperti proses belajar mengajar yang
monoton,tidak ada kesempatan bagi peserta didik untuk bertindak kreatif, terlalu mengekang dan
otoriter menyebabkan seorang peserta didik akan memilih untuk bersenang-senang di luar
sekolah.
4) Faktor lingkungan
Lingkungan ini juga berbicara sekolah, media televisi, media cetak dan ketidakpuasan atas
negara atau fasilitas negara. Jika merunut dari faktor lingkungan, media media dan teladan
pemerintah,juga menjadi salah satu penyebab atas tawuran pelajar. Masih ingat dengan kasus
perkelahian dewan yang terhormat? Media yang menampilkan dan oknum yang berbuat juga bisa
dipersalahkan karena memberi teladan yang buruk.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
D. UJI KOMPETENSI
BAB XII
SHALAT SUNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID
STANDAR KOMPETENSI
12. Memahami Tata Cara Berbagai Shalat Sunah
KOMPETENSI DASAR
12.1. Menyebutkan pengertian dan ketentuan Shalat sunah
12.2. Menyebutkan contoh Shalat sunah berjamaah dan munfarid
12.3. Mempraktekkan Shalat sunah berjamaah dan munfarid
Tujuan Pembelajaran
Setelah menelaah materi diharapkan siswa dapat:
A. MATERI
I. Shalat Sunah Berjamaah.
Shalat sunah disebut juga dengan shalat Tatawwu’ yaitu shalat sunah yang dilakukan untuk
menambah atau menutupi kekurangan-kekurangan ibadah wajib. Shalat sunah disebut juga
dengan shalat Nawafil yaitu shalat yang jika dikerjakan mendapat pahala jika ditinggal tidak
berdosa.
Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan secara bersama-sama paling sedikit 2
orang, seorang sebagai imam dan yang lain sebagai makmum. Adapun shalat berjamaah
hukumnya sunah muakkad.
Shalat sunah yang boleh dan lebih baik dilaksanakan dengan cara berjamaah adalah ; shalat
Idain, shalat Tarawih, dan Witir. Sedangkan shalat sunnah yang lebih baik dikerjakan dengan
cara munfarid adalah shalat Takhiyatul Masjid, shalat Tahajjud, shalat Istikharah dan shalat
Dhuha.
1. Shalat Idain.
a. Pengertian dan hukum
Idain artinya dua hari raya. Yang dimaksud shalat Idain adalah shalat pada waktu dua
hari raya yakni Hari Raya Idul fitri (1 syawal) dan Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah).
Adapun hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad.
b. Dasar hukum
Hadits Rasulullah SAW
Artinya : Dari Ibnu Abbas ra. berkata, ”Bahwasanya Rasulullah Saw keluar dengan
istri-istrinya dan anak perempuannya pada waktu 2 hari raya (Idul fitri dan Idul
Adha) (HR.Ibnu Majah dan Baihaqi)
2. Shalat Tarawih
a. Pengertian dan hukum
Shalat Tarawih adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari di bulan
Ramadhan, setelah shalat Isya’ sampai sebelum terbit fajar. Adapun hukumnya adalah
sunah muakkad.
b. Dasar hukum
Hadits Nabi :
< 6 e r p< u m oi 9 u ZU &1 m } i o
Artinya : “Barang siapa mengerjakan shalat (sunah malam hari) di bulan Ramadhan
karena iman dan mengharap pahala (Allah), niscaya dosa-dosanya terdahulu
diampuni” (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Bilangan rakaat
Mengerjakan shalat Tarawih sebagaimana dilakukan oleh rasulullah saw adalah 8
rakaat, tetapi semasa Khalifah Umar bin Khattab dikerjakan 20 rakaat. Pada masa khalifah
Umar bin Abdul Aziz, shalat Tarawih dilaksanakan sebanyak 36 rakaat.
e. Cara melaksanakan
Seperti mengerjakan shalat fardu 2 rakaat satu salam, hanya niat yang
membedakan. Yakni ;
Artinya : Saya sengaja niat shalat Tarawih dua rakaat (sebagai makmum) karena
Allah Ta’ala
3. Shalat Witir
a. Pengertian dan hukum
Witir artinya ganjil. Shalat Witir artinya shalat sunah yang dikerjakan pada malam
hari setelah shalat Isya’ dengan bilangan rakaatnya ganjil.
b. Dasar hukum
Artinya : Jadikanlah akhir shalat kamu di malam hari dengan shalat Witir.
(H.R. Muttafaq Alaih)
c. Jumlah rakaat
Mengerjakan Shalat witir itu rakaatnya ganjil, minimal 1 rakaat, dan maksimal 11
rakaat.
Artinya : Maha Suci Allah yang Maha Merajai, Maha Suci dari segala noda, Maha
suci dari segala cela. Engkaulah Tuhan kami dan Tuhan semua malaikat dan
ruh.
e. Cara mengerjakan
Ada 3 macam cara mengerjakan shalat Witir ;
1. Dikerjakan 2 rakaat salam, kemudian dilanjutkan dengan satu rakaat salam
2. Dikerjakan dengan dua tasyahud dan satu salam seperti shalat Maghrib
3. Dikerjakan sekaligus tiga rakaat. Jadi satu tasyahud dan satu salam, atau pada rakaat
ke dua tanpa melakukan duduk takhiyat awal.
Selain shalat-shalat sunah berjamaah yang disebutkan di atas, terdapat pula shalat sunah
berjamaah yang lain seperti shalat Istisqa’ (minta hujan), shalat Jenazah, dan shalat Gerhana
Matahari (Kusuf) dan shalat Gerhana Bulan (Khusuf)
b. Dasar hukum
Artinya : “Dari Abi Qatadah, Rasulullah Saw bersabda ”Apabila salah seorang
diantara kamu masuk ke Masjid, maka janganlah duduk sebelum melaksanakan
shalat dua rakaat terlebih dahulu” (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Cara mengerjakan
Shalat Takhiyatul Masjid dikerjakan seperti shalat-shalat yang lain, yaitu 2 rakaat
salam. Yang membedakan adalah lafal niat, yaitu ;
Artinya : ”Saya sengaja niat shalat Takhiyatul Masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
2. Shalat Tahajud
a. Pengertian dan hukum
Tahajud berarti bangun dari tidur pada malam hari. Jadi shalat Tahajud artinya shalat
sunah yang dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya’ sampai menjelang waktu Subuh.
Lebih utama dikerjakan sepertiga malam yang terakhir (kira-kira jam 02.00 dini hari).
Adapun hukum melaksanakan shalat Tahajjud adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya
paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak tak terbatas.
Artinya : “Dan pada sebagian malam hari (shalat) Tahajudlah kamu sebagai
(ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu memberikan tempat
(kedudukan) yang terpuji (Q.s. Al-Isra’ : 79)
“Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus
langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji.
Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya.
Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang
ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-
Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar,
surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad
saw itu benar, dan hari kiamat itu benar(ada). Wahai Allah! Hanya kepada-Mu
lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah
aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah
kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu
ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan
kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan
dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah
Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain
Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah.”.
“Saya berniat mengerjakan shalat Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala”
2. Takbiratul Ihram.
3. Shalat 2 rakaat seperti shalat-shalat yang lain.
4. Salam dan berdo’a.
3. Shalat Istikharah
a. Pengertian dan hukum
Secara bahasa Istikharah artinya mohon dipilihkan. Jadi shalat Istikharah artinya shalat
sunah dua rakaat dengan maksud mohon petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan
terbaik diantara dua pilihan atau lebih. Adapun hukum melaksanakannya adalah sunah
dikerjakan pada waktu siang atau malam, pagi atau sore dengan 2 rakaat.
b. Dasar Hukum
Artinya : Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami untuk
meminta petunjuk dalam beberapa perkara yang penting, beliau bersabda,
“Apabila salah seorang diantara kamu menghadapi suatu perkara, hendaklah ia
shalat dua rakaat (HR. Bukhari)
c. Cara Mengerjakan
1. Beniat shalat Istikharah, jika dilafalkan :
“Saya berniat shalat sunah Istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala”
2. Takbiratul Ihram
3. Shalat dua rakaat seperti Shalat-Shalat yang lain
4. Salam dan membaca do’a
Artinya : Ya Allah, hamba mohon memilihkan mana yang baik menurut Engkau Ya
Allah, dan hamba mohon Engkau memberikan kepastian dengan ketentuanMu dan
hamba mohon dengan kemurahanMu yang besar dan agung, karena sesungguhnya
Engkaulah yang kuasa sedang aku tidak tahu dan Engkaulah yang Maha
mengetahui (HR. Bukhari)
4. Shalat Dluha
a. Pengertian dan hukum
Dluha menurut bahasa artinya pagi hari. Sedang menurut istilah shalat Dluha artinya
shalat sunah yang dikerjakan pada waktu pagi hari, sekurang-kurangnya dua rakaat dan
sebanyak-banyaknya 12 rakaat. Adapun hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad.
b. Dasar hukum
Artinya : Dari Anas Nabi bersabda, “Barang siapa shalat Dluha dua belas rakaat,
Allah akan membuatkan baginya istana di syurga (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
“Saya berniat shalat sunah Dluha dua rakaat karena Allah Ta’ala”
2. Takbiratul Ikhram
3. Shalat dua rakaat seperti shalat-shalat yang lain
4. Salam dan membaca do’a
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Membaca ayat-ayat pilihan kurang lebih selama 5 – 10 menit.
2. Guru memberikan pokok-pokok materi yang akan diberikan (peta konsep).
3. Kelas dibagi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapatkan tugas yang
berbeda.
4. Setelah kerja kelompok, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas.
5. Guru menjadi fasilitator dan memberikan penilaian.
C. Model Laporan
a. Praktek Shalat sunnah Berjamaah
Aspek yang dinilai
Shal Nama Nama Ger Kese
Ni Bacaa Jml Ket.
at Imam Makmum a suai
at n
kan an
1. 1.
2.
1.
Idul 3.
Fitri 4.
5.
1. 1.
2.
Idul 2.
Adh 3.
a
4.
5.
1. 1.
3. 2.
Tar
3.
a
wih 4.
5.
1. 1.
4. 2.
Witi
3.
r
4.
5.
1. Takhiyatul
Masjid
2. Tahajjud
3. Istikharah
4. Duha
D. UJI KOMPETENSI
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
1. Menurut bahasa shalat Idain artinya ….
a. shalat pada hari-hari raya Islam c. shalat sunah pada dua ied
b. shalat sunah setiap hari raya tiba d. shalat sunah pada dua gerhana
2. Hukum melaksanakan Shalat idain adalah ....
a. wajib b. sakruh c. sunah d. sunah muakkad
3. Takbir ke dua pada shalat Idain terdiri dari ....
a. 4 takbir b. 5 takbir c. 7 takbir d. 9 takbir
4. Shalat Idul Fitri dilaksanakan setiap tanggal ....
a. 1 Muharram b. 10 Sya’ban c. 1 Syawald. 10 Dzulhijjah
5. Shalat sunah yang hanya dilaksanakan pada malam bulan Ramadan adalah .
a. shalat Rawatib b. shalat Tarawih c. shalat Witir d. shalat Istikharah
6. Hukum melaksanakan shalat Tarawih adalah sunah muakkad artinya ....
a. sangat dianjurkan c. menambah amalan
b. sebagai pelengkap d. mengisi kekosongan
7. Menurut Hadits Bukhari-Muslim, seseorang melaksanakan shalat sunah pada malam
bulan Ramadhan akan mendapat ....
a. pahala lailatul qadar c. ampunan atas dosanya terdahulu
b. istana di syurga d. ampunan dosa 1 tahun mendatang
8. Jumlah rakaat shalat Tarawih yang pernah dilaksanakan pada masa sahabat Umar bin
Khattab adalah ....
a. 8 rakaat c. 20 rakaat b. 23 rakaat d. 36 rakaat
9.
10. Shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari sesudah Shalat isya’ sampai sebelum
terbit fajar dengan jumlah rakaat ganjil disebut ....
a. shalat Witir c. shalat Tahajjud
b. shalat Tarawih d. shalat Istikharah
11. Rakaat shalat Witir paling banyak dilaksanakan ....
a. 7 rakaat b. 9 rakaat c. 11 rakaat d. 23 rakaat
12.
Hadits diatas
mempunyai maksud ….
a. Jadikan akhir hidupmu dengan shalat malam
b. Jadikan akhir hidupmu dengan shalat Tahajjud
c. Jadikan akhir shalat malam kamu dengan Tahajjud
d. Jadikan akhir shalat malam kamu dengan shalat Witir
15. Shalat yang dikerjakan dengan tujuan menghormati masjid disebut ....
a. shalat Dhuha c. shalat Takhiyatul Masjid
b. shalat Rawatib d. sholat Istikharah
16. Hukum melaksanakan shalat Takhiyatul Masjid adalah ....
a. sunah b. makruh c. wajib d. mubah
17.