3. Kitab injil
Kitab injil adalah kitab suci yang diturunkan kepada nabi isa as. dalam
bahasa suryani. Isi kandungannya yaitu perintah Allah swt. agar manusia
mengesakan dan tidak menyukutukan nya dengan suatu apapun. Kitab ini
ditulis menurut versi penulisannya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya
(Yohana).
4. Kitab Al-Qur'an
Kitab al-qur'an adalah kitab suci yang diwahyukan Allah swt. kepada
Nabi Muhammad saw. melalui perantara Malaikat Jibril secara berangsur-
angsur dalam bahasa arab dan membacanya bernilai ibadah. Al-qur'an
merupakan petunjuk jalan bagi umat manusia untuk meraih kebahagiaan
yang abadi. Seperti dalam firman Allah swt. :
Artinya : “Kitab (al-qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa. ” (Q.S. Al-Baqarah: 2)
Al-qur'an diturunkan kepada Rasulullah saw. secara berangsur selama
23 tahun, atau lebih tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Isi pokok al-qur'an, antara lain:
a. Akidah, hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan atau iman.
b. Ibadah, yaitu ibadah mahdah dan ibadah gairu mahdah.
c. Akhlak, yaitu berisi tantang akhlak seorang hamba kepada sang khaliq,
kepada sesama, dan kepada alam sekitat.
d. Muamalah, yaitu hubungan manusia dengan manusia.
e. Kisah, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang shaleh, dan orang-orang
yang ingkar.
f. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.
Keistimewaan Al-qur'an, antara lain :
a. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
bertakwa.
b. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu
mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam
menyembah Allah swt..
c. Al-qur'an sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
d. Al-qur'an tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin
menyimpangkannya.
e. Membaca dan mempelajari Al-qur'an bernilai ibadah.
f. Ajaran dan kedudukan kitab kitab Allah swt.
g. Ajaran kitab kitab Allah swt.
Kandungan kitab kitab Allah swt. Antara lain :
a. Mengajak manusia agar tidak menyekutukan Allah swt. atau
menanamkan jiwa tauhid.
b. Mendidik dan membimbing manusia ke jalan yang benar sehingga dapat
hidup bahagia dan sejahtera di dunia maupun akhirat.
c. Mengajak manusia untuk melaksanakan perintahnya.
d. Mengajak manusia agar meninggalkan larangannya.
e. Menjelaskan tentang janji janji Allah swt. bagi yang mematuhi perintah
nya.
f. Menjelaskan tentang ancaman bagi yang melanggar larangan nya.
Adapun metode untuk mengimani kitab suci ada dua cara, yakni ijtimali dan
tafsili.
Mengimani secara ijtimali yaitu hanya wajib meyakini kebenaran kitab
kitab tersebut di wahyukan oleh Allah swt. Kepada rasulnya dan tidak wajib
mempelajari maupun mengamalkan. Mengimani secara ijtimali adalah cara
mengimani kitab kitab Allah swt. yang diturunkan sebelum Al-qur'an.
Sedangkan mengimani tafsili yaitu wajib meyakini, mempelajari,
memahami, dan mengamalkannya. Mengimani secara tafsili hanya berlaku
kepada kitab suci al-qur'an.
Kedudukan kitab kitab Allah swt.
a. Kedudukan kitab suci dalam hubungannya dengan Allah swt.
b. Kitab suci adalah kalamullah yang berisi pedoman untuk senantiasa
mengesakan nya. Kitab suci mengajarkan Bagaimana cara manusia
beribadah kepada Allah swt. dengan baik dan benar.
c. Kedudukan kitab suci dalam hubungan dengan sesama manusia
Pedoman yang baik adalah pedoman yang dibuat oleh pencipta alam
dan manusia, yaitu kitab suci.
Kedudukan kitab suci dalam hubungan nya dengan alam semesta
Tanpa alam yang bersahabat, manusia berada dalam mala petaka yang
besar. Oleh karena itu, manusia memerlukan pedoman yang dapat
mengatur bagaimana seharusnya berhubungan dan memperlakukan alam.
B. Jujur
Jujur dalam bahasa arab artinya benar,nyata atau berkata benar.
Sedangkan secara istilah bermakna kesesuaian antara ucapan dan perbuatan,
kesesuaian antara informasi dan kenyataan, ketegasan dan kemantapan hati,
sesuatu yang baik yang tidak dicampuri kedustaan.
Menurut ibnu qayyim, kejujuran (kebenaran) adalah dasar dari iman
sedangkan dasar dari nifak atau kemunafikan adalah kebohongan atau
kedustaan. Ibnu Qoyyim membagi kejujuran menjadi 3 hal,yakni :
a. Jujur dalam perkataaan
b. Jujur dalam perbuatan
c. Jujur dalam keadaan
Imam Ghazali mengklasigikasikan jujur menjadi 5 hal, yakni :
a. Jujur dalam ucapan
b. Jujur dalam niat
c. Jujur dalam kemauan
d. Jujur dalam menepati janji
e. Jujur dalam perbuatan
Hikmah mengamalkan berprilaku jujur, antara lain :
1. Hidup akan menajdi tenang dan tentram
2. Dipercaya orang lain
3. Kehidupan lebih harmonis dan seimbang
4. Memiliki banyak teman
5. Terbebas dari rasa saling mencutigai dan was-was
6. Terhindar dari perpecahan (menyatukan)
7. Mendapatkan balasan kebaikan dari Allah swt.
8. Terhindar dari siksa neraka