Anda di halaman 1dari 8

IKHTISAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama : Raditya Suria Atmaja


Kelas : XI IPA 6
Guru : Baihaki Akmas, S.Ag.
BAB 1
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
A. Beriman kepada Kitab-kitab Allah swt.
Iman adalah meyakini atau membenarkan dalam hati, diucapkan dalam
perkataan (lisan) dan diamalkan dengan anggota badan, bertambah dengan
melakukan ketaatan, dan berkurang dengan melakukan kemaksiatan.
Kitab menurut bahasa artinya, tulisan yang mempunyai makna.
Sedangkan secara istilah, kitab Allah swt. Adalah kumpulan wahyu yang
diturunkan Allah swt. Kepada para rasulnya melalui malaikat jibril.
Iman kepada kitab Allah swt. adalah meyakini didalam hati tenang
kebenaran, bahwa Allah swt. pernah menurunkan kitab-kitab kepada para
rasulnya, kemudian dibenarkan dengan ucapan lisan dan dibuktikan dengan
tingkah laku dalam kehidupan sehari hari.
Suhuf adalah wahyu Allah swt. yang disampaikan kepada para nabi
tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang isinya sangat ringkas.

B. Perbedaan kitab dan suhuf


1. Suhuf adalah Wahyu yang disampaikan oleh Allah swt. kepada para nabi
Allah swt. yang masih berupa lembaran. Sedangkan kitab sudah
terbentuk menjadi sebuah buku.
2. Isi suhuf sangat ringkas sedangkan isi kitab sangat lengkap.

C. Kitab-kitab Allah swt.


1. Kitab Taurat
Kitab Taurat adalah kitab suci yang diturunkan kepada nabi musa as.
menggunakan bahasa ibrani. Berisi petunjuk bagi orang-orang yahudi /
bani Israel.
Isi kitab taurat:
a. Hormati dan cintai Allah swt. satu saja
b. Sebutkan nama Allah swt. dengan hormat
c. Kuduskan hari tuhan ( hari ke-7 atau hari sabtu)
d. Hormati ibu bapak mu
e. Jangan membunuh
f. Jangan berbuat cabul
g. Jangan mencuri
h. Jangan berdusta
i. Jangan ingin berbuat cabul
2. Kitab Zabur
Kitab zabur adalah kitab suci yang diturunkan kepada nabi daud as.
dengab bahasa Qibti. Kitab zabur memiliki 150 surat yang tidak
mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikhma,
pujian, dan senjungan Allah swt.
Kitab Zabur terdiri atas lima macam pokok ajaran, yaitu :

a. Nyanyian untuk memuji tuhan (liturgy)


b. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur
c. Ratapan-ratapan jamaah
d. Ratapan dan doa individu
e. Nyanyian untuk raja

3. Kitab injil
Kitab injil adalah kitab suci yang diturunkan kepada nabi isa as. dalam
bahasa suryani. Isi kandungannya yaitu perintah Allah swt. agar manusia
mengesakan dan tidak menyukutukan nya dengan suatu apapun. Kitab ini
ditulis menurut versi penulisannya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya
(Yohana).
4. Kitab Al-Qur'an
Kitab al-qur'an adalah kitab suci yang diwahyukan Allah swt. kepada
Nabi Muhammad saw. melalui perantara Malaikat Jibril secara berangsur-
angsur dalam bahasa arab dan membacanya bernilai ibadah. Al-qur'an
merupakan petunjuk jalan bagi umat manusia untuk meraih kebahagiaan
yang abadi. Seperti dalam firman Allah swt. :
Artinya : “Kitab (al-qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa. ” (Q.S. Al-Baqarah: 2)
Al-qur'an diturunkan kepada Rasulullah saw. secara berangsur selama
23 tahun, atau lebih tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Isi pokok al-qur'an, antara lain:
a. Akidah, hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan atau iman.
b. Ibadah, yaitu ibadah mahdah dan ibadah gairu mahdah.
c. Akhlak, yaitu berisi tantang akhlak seorang hamba kepada sang khaliq,
kepada sesama, dan kepada alam sekitat.
d. Muamalah, yaitu hubungan manusia dengan manusia.
e. Kisah, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang shaleh, dan orang-orang
yang ingkar.
f. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.
Keistimewaan Al-qur'an, antara lain :
a. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
bertakwa.
b. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu
mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam
menyembah Allah swt..
c. Al-qur'an sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
d. Al-qur'an tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin
menyimpangkannya.
e. Membaca dan mempelajari Al-qur'an bernilai ibadah.
f. Ajaran dan kedudukan kitab kitab Allah swt.
g. Ajaran kitab kitab Allah swt.
Kandungan kitab kitab Allah swt. Antara lain :
a. Mengajak manusia agar tidak menyekutukan Allah swt. atau
menanamkan jiwa tauhid.
b. Mendidik dan membimbing manusia ke jalan yang benar sehingga dapat
hidup bahagia dan sejahtera di dunia maupun akhirat.
c. Mengajak manusia untuk melaksanakan perintahnya.
d. Mengajak manusia agar meninggalkan larangannya.
e. Menjelaskan tentang janji janji Allah swt. bagi yang mematuhi perintah
nya.
f. Menjelaskan tentang ancaman bagi yang melanggar larangan nya.
Adapun metode untuk mengimani kitab suci ada dua cara, yakni ijtimali dan
tafsili.
Mengimani secara ijtimali yaitu hanya wajib meyakini kebenaran kitab
kitab tersebut di wahyukan oleh Allah swt. Kepada rasulnya dan tidak wajib
mempelajari maupun mengamalkan. Mengimani secara ijtimali adalah cara
mengimani kitab kitab Allah swt. yang diturunkan sebelum Al-qur'an.
Sedangkan mengimani tafsili yaitu wajib meyakini, mempelajari,
memahami, dan mengamalkannya. Mengimani secara tafsili hanya berlaku
kepada kitab suci al-qur'an.
 Kedudukan kitab kitab Allah swt.
a. Kedudukan kitab suci dalam hubungannya dengan Allah swt.
b. Kitab suci adalah kalamullah yang berisi pedoman untuk senantiasa
mengesakan nya. Kitab suci mengajarkan Bagaimana cara manusia
beribadah kepada Allah swt. dengan baik dan benar.
c. Kedudukan kitab suci dalam hubungan dengan sesama manusia
Pedoman yang baik adalah pedoman yang dibuat oleh pencipta alam
dan manusia, yaitu kitab suci.
 Kedudukan kitab suci dalam hubungan nya dengan alam semesta
Tanpa alam yang bersahabat, manusia berada dalam mala petaka yang
besar. Oleh karena itu, manusia memerlukan pedoman yang dapat
mengatur bagaimana seharusnya berhubungan dan memperlakukan alam.

D. Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah swt.


1. Mendapatkan petunjuk yang besar
2. Memahami perintah dan larangan Allah swt.
3. Menjadi lebih rajin dalam beribadah kepada Allah swt..
4. Sabar menerima cobaan, selalu bersyukur, dan jauh dari sifat sombong
ketika mendapatkan keberhasilan.
5. Mempunyai kepekaan sosial yang tinggi sehingga dapat memperhatikan
lingkungan yang ditinggali.
6. Mengingatkan kepada seorang untuk tidak berbuat selain yang diridai
oleh Allah swt.

E. Perilaku beriaman kepada kitab-kitab Allah swt.


1. Mengetahui dan meyakini Kedudukan kitab kitab Allah swt.Sebelum Al-
qur'an, yang dijadikan pedoman hidup oleh umat umat sebelum turunnya
Al-qur'an. Meyakini bahwa Al-qur'an adalah pedoman hidup untuk
seluruh umat manusia dan berlaku sampai datangnya hari kiamat.
2. Menjalani hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah swt., sebagai
mana Al-qur'an menjelaskan bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah
untuk beribadah kepada Allah swt..
F. Hikmah beriman kepada kitab kitab Allah swt.
1. Orang orang beriman kepada kitab kitab Allah swt. akan mendapatkan
pahala dari nya.
2. Orang orang yang beriman kepada kitab kitab Allah swt. akan
mendapatkan banyak kebaikan iya di dunia dan akhirat.
3. Terdorong untuk meningkatkan diri lebih maju karena Al-qur'an
mendorong umat manusia untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan
teknologi serta meningkatkannya ke arah yang lebih maju.
4. Memperkuat keyakinan tentang kebenaran kerasulan nabi muhammad
saw..
5. Meningkatkan keimanan kepada Allah swt..
BAB2
Kepibradian Seorang Muslim
A. Syaja'ah
Syaja'ah dalam bahasa arab artinya berani atau keberanian. Sedangkan
secara istilah, Syaja'ah keteguhan hati dan kekuatan pendirian untuk
membela dan mempertahankan kebenaran secara bijaksana dan terpuji.
Sikap Syaja'ah harus dimiliki oleh setiap muslim karena Syaja'ah adalah ciri
salah satu orang yang Istiqomah kejalan Allah swt..
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan sikap syaja'ah,
antara lain:
a. Beriman kepada yang gaib
b. Menaklukan rasa takut
c. Mewariskan hal yang terbaik
d. Sabar

B. Jujur
Jujur dalam bahasa arab artinya benar,nyata atau berkata benar.
Sedangkan secara istilah bermakna kesesuaian antara ucapan dan perbuatan,
kesesuaian antara informasi dan kenyataan, ketegasan dan kemantapan hati,
sesuatu yang baik yang tidak dicampuri kedustaan.
Menurut ibnu qayyim, kejujuran (kebenaran) adalah dasar dari iman
sedangkan dasar dari nifak atau kemunafikan adalah kebohongan atau
kedustaan. Ibnu Qoyyim membagi kejujuran menjadi 3 hal,yakni :
a. Jujur dalam perkataaan
b. Jujur dalam perbuatan
c. Jujur dalam keadaan
Imam Ghazali mengklasigikasikan jujur menjadi 5 hal, yakni :
a. Jujur dalam ucapan
b. Jujur dalam niat
c. Jujur dalam kemauan
d. Jujur dalam menepati janji
e. Jujur dalam perbuatan
Hikmah mengamalkan berprilaku jujur, antara lain :
1. Hidup akan menajdi tenang dan tentram
2. Dipercaya orang lain
3. Kehidupan lebih harmonis dan seimbang
4. Memiliki banyak teman
5. Terbebas dari rasa saling mencutigai dan was-was
6. Terhindar dari perpecahan (menyatukan)
7. Mendapatkan balasan kebaikan dari Allah swt.
8. Terhindar dari siksa neraka

C. Berani dalam kejujuran


Keberanian dan kejujuran adalah sesuatu yang saling menguatkan
apabila dikerjakan dengan mengatas namakan kebenaran.
Perilaku yang mencerminkan sikap berani membela kejujuran, antara lain:
a. Menyanpaikan sesuatu yang benar meskipun memiliki risiko besar
b. Menghindarkan diri dari sikap dusta dalam segala hal
c. Menjadi saksi yang jujur dalam persidangan, bukan menjadi saksi
palsu
d. Melaporkan tindak kejahatan kepada pihak berwenang apabila
melihatnya
e. Menolak melakukan kecurangan dalam ujian.

Anda mungkin juga menyukai