Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB KITAB DAN BERANI JUJUR

Kelompok 3 (XI-MIPA-4)
Nama Anggota :
1. Ajeng Eka Maulida (03)
2. Anggarani Setia Putri (06)
3. Aryasatya Dewi Wahyu W. (07)
4. Cindy Amelia Putri (08)
5. Devan Aprila Cipta R. (09)
6. Layla ‘Afifah Ramadhani (18)
7. Rizqy Dharmawan (28)

Pembimbing :
Muchtar Affan Maulana, S.Pd.

SMAN 1 BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
BOJONEGORO
A. BAB KITAB-KITAB ALLAH SWT
1. Apa itu iman terhadap kitab Allah?
Jawab :
Iman terhadap kitab Allah SWT adalah meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT
telah menurunkan kitab nabi dan rosul yang berisi wahyu untuk disampaikan
kepada seluruh umat manusia.

2. Sampaikan ada apa saja kitab Allah dengan diperkuat dalil yang ada pada Al-
Qur’an, jangan lupa kamu sampaikan juga maksut dari dalil tersebut agar mudah
dipahami teman-temanmu!
Jawab :
Kitab-kitab yang Allah turunkan pada nabinya ada 4 yaitu :
1. Kitab Taurat
 Q,S al-isra’/17:2 yang menjelaskan bahwa Allah telah memberikan
Kitab Taurat kepada Nabi Musa yang bertujuan untuk menjadi
petunjuk dan pembimbing bagi Bani Israil. Di dalam Kitab Taurat juga
dijelaskan bahwa semua orang tidak boleh meminta perlindungan
selain kepada Allah SWT.
 Q.S Al-Mukminun’/23:49 yang menjelaskan bahwa Allah SwT telah
menurunkan dan menganugrahkan Kitab Taurat kepada Nabi Musa
yang bertujuan agar Bani Israil mendapat petunjuk dan bimbingan dari
Kitab Taurat tersebut.
2. Kitab Zabur
 Q.S. An-Nisa’/4:163 yang menjelaskan bahwa Allah telah
mewahyukan kepada Nabi Muhammad sebagaimana Allah telah
mewahyukan kepada Nuh, nabi-nabi setelah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim,
Nabi Ismail, Nabi Ishak, Nabi Yaqub dan anak cucunya yaitu Nabi Isa,
Nabi Ayyub, Nabi Yunus, Nabi Harus, serta Nabi Sulaiman. Seperti
apa yang dilakukan Allah oleh nabi-nabi tersebut, Allah juga
mewahyukan atau memberikan Kitab kepada Nabi Daud yaitu Kitab
Zabur.
 Q.S. Al-Isra’/17:55 yang menjelaskan bahwa Allah adalah maha tahu,
Allah mengetahui siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi.
Dan sungguh Allah telah memberi kelebihan pada sebagian para nabi
dari yang lainnya dan Allah menganugrahkannya Kitab kepada Nabi
Daud yaitu Kitab Zabur.
3. Kitab Injil
 Q.S. Al-Hadid’/57:27 yang menjelaskan bahwa Allah telah
menyusulkan rasul-rasul pilihannya kepada rasul-rasul sebelumnya
yang bertujuan untuk mengikuti jejak mereka. Dan akhirnya Allah
telah menyusulkan Nabi Isa dengan memberikan sebuah Kitab yaitu
Kitab Injil kepadanya. Selain itu, Allah menjadikan rasa santun dan
kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikuti Nabi Isa tersebut.
 Q.S. Maryam’/19:30 yang menjelaskan bahwa Isa mengatakan bahwa
dia adalah hamba Allah yang menaati perintahnya dan menjahui
larangannya. Isa juga mengatakan bahwa Allah SWT akan memberikan
sebuah kitab kepadanya yang digunakan sebagai pedoman dan
petunjuk bagi kaum Nasrani, selain itu Allah juga akan menjadikan Isa
menjadi seorang nabi.
4. Kitab Al-Qur’an
 Q.S. Imran’/3:3 yang menjelaskan bahwa Allah telah menurunkan Al-
Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW dengan hak, melalui malaikat
Jibril yangb bertujuan untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya,
Dan Allah juga menurunkan sekaligus, tidak berangsur-angsur, kepada
Nabi Musa kitab Taurat dan kepada Nabi Isa Kitab Injil sebelum turun-
nya Al-Qur’an. Ketiga kitab suci tersebut berfungsi sebagai petunjuk
bagi manusia. Dan Dia menurunkan ketiga kitab suci tersebut sebagai
al-Furqan yang berfungsi membedakan antara yang hak dan yang batil.
 Q.S Yunus ayat 37 yang menjelaskan tentang kebenaran Al-Qur'an
sebagai firman Allah. Dan tidak mungkin Al-Qur'an ini dibuat-buat
oleh selain Allah; tetapi Al-Qur'an membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya, seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa
as dan lain-lain, dan menjelaskan hukum-hukum yang telah
ditetapkannya, yakni sebagian ayat-ayat Al-Qur'an itu menjelaskan
secara terperinci hokum-hukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an
itu sendiri, tidak ada keraguan di dalamnya, dan merupakan petunjuk
yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam.
3. Kitab yang diturunkan dari Allah adalah sebagai pedoman. Jelaskan menurut tim
kamu, apa yang terjadi jika manusia tidak memiliki pedoman?
Jawab :
Allah menegaskan bahwa yang diturunkan oleh-Nya merupakan suatu petunjuk
bagi umat manusia. Kitab Allah khususnya Al-Quran dapat membimbing manusia
pada jalan yang lebih baik dan berkualitas. Perlu kita ketahui tujuan akhir kita
berada di akhirat, Allah sudah menunjukkan jalan-Nya melalui Al-Quran. Nabi
Muhammad pada detik-detik beliau wafat, beliau berpesan agar kita tidak
meninggalkan 2 pedoman hidup, yaitu Al-Quran dan sunah Nabi. Jika kita
berpegang tegung pada pedomannya, niscaya kita akan selalu pada jalan yang
benar. Jika manusia tidak memiliki pedoman, hidup tidak akan terarah dan berada
dalam kesesatan tentang siapa yang menciptakan dia dan bagaimana cara
menyembah-Nya.

4. Akidah, ibadah, akhlaq, muamalah, dan tarikh. Lima itu adalah pokok kandungan
Al-Qur’an. Cari di Al-Qur’an yang menunjukkan hal tersebut. (Ada di Quran
surah apa? Dan ayat berapa?)
Jawab :

5. Cari sebuah berita atau peristiwa, boleh koran boleh dari youtube, IG, Tiktok,
yang berkaitan dengan bentuk mengimani kitab Allah. Dan cari peristiwa yang
menunjukkan bentuk mengingkari iman terhadap kitab Allah.
Jawab :

B. BAB BERANI JUJUR


1. Apa yang kalian ketahui tentang berani? Jujur? Dan berani jujur?
Jawab :
Berani adalah kata kunci untuk menghadapi masalah dengan yang lebih baik.
Seperti definisi berani, mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri besar
dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut).
Sedangkan jujur adalalh suatu sikap yang lurus hati, menyatakan yang
sebenar-benarnya, tidak berbohong, atau mengatakan hal-hal yang menyalahi apa
yang terjadi.
Maka dari itu, berani jujur adalah berani atau percaya diri mengungkapkan
sebuah fakta yang sebenarnya, tidak ditutupi dan tidak berbohong.

2. Bentuk-bentuk kejujuran
Jawab :
Kejujuran menjadi identitas setiap muslim. Seseorang yang jujur akan
mendapatkan derajat yang tinggi baik di dunia maupun di akhirat. Bentuk-bentuk
kejujuran yang harus dibiasakan adalah sebagai berikut :
a. Jujur dalam Niat (Siddiq Al-Qalbi)
Niat merupakan dasar seseorang dalam melakukan sesuatu. Niat yang benar
adalah niat mencari rida Allah Swt. Kejujuran dalam niat harus ditegakkan
meskipun tidak ada manusia yang mengetahui niat seseorang, karena niat
berkaitan dengan hati. Akan tetapi, harus diingat bahwa Allah Maha Mendengar
dan Maha Mengetahui apapun meskipun dalam hati manusia sekalipun.
b. Jujur dalam Berucap (Siddiq Al-Lisan)
Kejujuran dalam berucap menjadi kunci utama seseorang mendapatkan
kepercayaan dari orang lain, sebab kejujuran dalam lisan merupakan bentuk
kejujuran yang paling tampak Kejujuran dalam ucapan harus diutamakan dalam
segala hal, sekalipun terhadap anak kecil. Anak kecil sangat mudah meniru apa
yang dilihat dan apa yang dialaminya. Oleh karena itu, meskipun anak kecil belum
begitu paham dengan maksud yang kita sampaikan hendaknya tetap
mengedepankan kejujuran.
c. Jujur dalam Perbuatan
Jujur dalam perbuatan merupakan perwujudan kejujuran dalam niat dan
ucapan. Artinya apa yang sudah diniatkan dan diucapkan hendaknya dibuktikan
dengan perbuatan. Apapun yang kita ucapkan harus sesuai dengan apa yang kita
lakukan tanpa ada yang dikurangi maupun dilebih lebihkan. Allah Swt. tidak
menyukai hamba-Nya yang banyak bicara, tetapi pada kenyataan amalnya hanya
sedikit. Kejujuran harus dibiasakan sejak kecil, sebab kejujuran sangat erat
kaitannya dengan kehidupan seseorang. Dalam kehidupan sosialnya, orang yang
jujur akan selalu dipercaya orang lain. Bahkan orang jujur, kebenarannya sangat
diperlukan jika menjadi saksi. Orang-orang yang berlaku jujur akan mendapat
sanjungan dari Allah Swt. Orang yang jujur pasti berani dalam mengungkapkan
segala hal. Meskipun dengan kejujurannya itu ia akan dijauhi lingkungannya.
Orang yang jujur adalah orang yang berani memegang amanah dan
menjalankannya sesuai syariat Allah Swt. Berikut merupakan keutamaan sifat
jujur :
1) Mengantarkan pada keselamatan di dunia dan di akhirat.
2) Hidupnya menjadi tenang.
3) Mendapatkan keberkahan dalam hidupnya.
4) Mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
5) Mempererat ukhuwah islamiyah.

3. Cari kisah-kisah adab/orang hebat dulu yang memiliki keberanian dalam


kebenaran/kejujuran!
Jawab :
Bilal bin Rabah al-Habasyi, adalah mantan budak Umayyah bin Khalaf yang
kemudian dimerdekakan oleh sahabat Nabi Abu Bakar setelah mengalami
penyiksaan karena kepercayaan yang ia anut.
Bilal bin Rabah yang mengumandangkan azan pertama kali di dunia. Sebagai
salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, Bilal mendapat tugas sebagai muazin
karena suara merdunya yang mampu membuat orang tergugah segera salat.
Suatu ketika dua orang hamba sahaya yang dimulia-kan Allah SWT hendak
meminang seorang putri dari kalangan bangsa Quraisy yang terhormat. Mereka
adalah Bilal bin Rabah r.a dan Shuhaib Ar-Rumi r.a.
Bilal bertindak sebagai juru bicara dan mengajukan pinangan kepada keluarga
wanita tersebut agar bersedia mem'kah dengan sahabatnya, Shuhaib. Salah
seorang dari keluarga tersebut bertanya, "Siapakah gerangan kalian berdua ini?"
Bilal menjawab, "Saya adalah Bilal dan ini saudara saya, Shuhaib. Kalian tentu
telah mengetahui keberadaan kami. Dahulu kami adalah para budak yang
kemudian dimerdekakan oleh Allah SWT. Kami juga dahulu adalah orang-orang
tersesat, lalu diberi hidayah oleh Allah SWT. Kami dulunya fakir, lalu dijadikan
kaya oleh-Nya. Kini kami menginginkan putri Anda untuk dijodohkan dengan
saudaraku. Jika kalian menerimanya, segala puji bagi Allah SWT. Dan jika kalian
menolak, Allah Dzat Yang Maha besar."
Sebenarnya Shuhaib khawatir ketika Bilal mengungkap jati diri mereka yang
dahulunya hanyalah hamba sahaya. Apalagi setelah itu Shuhaib melihat para
anggota keluarga wanita tersebut saling memandang satu sama lain.
Mereka lalu berkata, "Bilal termasuk orang yang kita kenal kepeloporan,
kepahlawanan, dan kedudukannya di sisi Rasulullah saw. Oleh karena itu,
nikahkanlah saudaramu dengan putri kami!" Mereka menerima pinangan Shuhaib
kepada putrinya. Betapa bahagianya Shuhaib mendengar keputusan itu.
Dalam perjalanan pulang, Shuhaib bertanya kepada Bilal, "Mengapa engkau
katakan kepada mereka tentang asal usul kita?"
Bilal menjawab, "Diamlah! Aku telah menceritakan hal yang sejujurnya. Dan
karena kejujuran itulah yang menjadikan engkau menikah dengannya!"
Sesungguhnya shiddiq (kejujuran) itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu
membawa ke surga .... (HR Bukhari dan Muslim)
4. Buat kata motivasi yang kelompok kalian ciptakan sendiri dari kisah orang
tersebut, kemudian buat poster!

Anda mungkin juga menyukai