Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KETUHANAN DAN KENABIAN DALAM ISLAM

MATA KULIAH : AGAMA

DISUSUN OLEH :

1.ANDRI SAPUTRA
2.RAHMAT FADILLAH
3.FAIZATUL HUSNA
4.SILVI OKTAPIA
5.NELFRIDA ASTUTI LUBIS
6.NATTYA RINALDI ASTADINA
KELOMPOK 1
KELAS 1A
TP. 2021/2022

AKADEMI FARMASI DWI FARMASI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Ketuhanan dan kenabian dalam
islam.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun
menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,
maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar
bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan
makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian……..........................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Menenal Allah SWT.......................................................................................................6
B. Mengenal Rasul.............................................................................................................6
C. Mengenal Al-Qur’an Dan Hadist……………………………………….......................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..........................................................................................................8
B. Saran....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
D.

3
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Agama Islam


Adalah agama yang diturunkan terakhir sekaligus penutup seluruh agama.
Agama yang berlandaskan Al-Qur’an dan Assunnah ini tampaknya masih banyak
menuai permaslahaan yang kontoversial. Agama Islam berasal dari wahyu yang
diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan pada
umatnya. Maka dari itu, agama Islam mempercayai adanya wahyu. Maka dengan
ini, kewajiban umat Islam saat ini adalah menghormati dan mendeladani sifat-sifat
Nabi Muhammad SAW yang dapat diterima oleh seluruh umat dan membantah
akan ketidak percayaan umat terhadap nabi, baik dalam internal agama Islam
maupun eksternal agama Islam.
Tema kenabian sebenarnya merupakan masalah yang paling serius dalam
pembahasan filsafat Islam. Setidaknya ada beberapa tokoh filosof muslim yang
sepakatdan menciptakan teori kenabian, seperti Al-Farabi. Ada yang menolak teori
kenabian secara umum karena tidak selaras dengan pemikiran tokoh tersebut yaitu
Ar-Razi dan Ibnu ArRawandi, keduanya mempunyai argumentasi-argumentasi
masing-masing yang berbeda. Banyak sekali persoalan yang timbul terkait
kenabian, Allah SWT. Pada hakikatnya memberikan akal kepada semua manusia
dengan sama tanpa perbedaan, hanya saja sebagian diantara manusia mendapat
wahyu dari Allah SWT yang membuat dia berbeda dengan manusia yang lainnya.
Sebagai muslim tentunya kita wajib mengenal Rasullullah, beliaulah yang patut
kita contoh baik secara bathin dan secara dhohir. Dari banyaknya pengetahuan
waktu demi waktu tentang rasullullah yang untuk kita pahami dari berbagai aspek
yang berkenaan yang sudah ada perlu dikaji secara seksama. Pertanyaan-pertanyaan
terkait kenabian rasanya takan habis untuk dibahas. Kenapa Nabi harus ada?
Padahal manusia diciptakan dengan sama.
Membicarakan tentang ketuhanan merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah agama. Ini karena inti dari semua agama adalah berasal dari keyakinan
adanya hakikat yang di yakni sebagai Tuhan, yaitu realita zat atau sesuatu
supranatural, yang paling tinggi, yang paling agung, yang suci, yang menciptakan
dan menghidupkan manusia, tempat bergantung, yang di kagumi sekaligus dan
sebagainya. Tuhan menurut agama-agama besar dunia di sebut Allah (Islam),
Allah/yesus (kristen), Yahweh (Yahudi) Sang Hyang Widhi (Hindhu), dan Thian
(Kong Hu Chu)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep ketuhanan dalam Agama Islam dan Agama Konghucu ?
2. Apa persamaan konsep ketuhanan Agama Islam dan Agama Kristen ?
3. Apa perbedaan konsep ketuhanan Islam dan Agama Kristen?

4
C. Tujuan dan kegunaan penelitian
1. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui dan melihat lebih jelas bagaimana Tuhan dalam Agama
Islam. Selain itu, untuk mengetahui persamaan dan perbedaan tentang antara
Agama lainnya.
2. Kegunaan penelitian
Sebagai sarana untuk melatih dan mengkaji serta meningkatkan kemampuan
berfikir penulis melalui penulisan karya ilmiah. Sebagai konstribusi Akademisi
Islam Negeri khusunya yang menekuni jurusan Agama.

5
BAB II PEMBAHASAN

A.Mengenal Allah SWT 

Bagaimana kita dapat mengenali Allah dengan sebenarbenarnya? Pengenalan


yang sesungguhnya adalah apabila pengetahuan kita tentang sifat-sifat dan nama-
nama Allah itu kemudian bersamaan membuktikan keberadaan,sifat-sifat,dan
nama-nama-Nya,baik dalil dalil yang tak terbantahkan. Makrifatullah adalah bahasa
arab yang terdir dari dua kata, yaitu Makrifat dan Allah. Makrifat berarti
mengetahui, mengenal. Mengengenal Allah yang diajarkan kepada Manusia adalah
mengenal melalui hasil penciptaannya bukan melalui zat Allah. Karena akal kita
memiliki keterbatasan untuk memahami seluruhnya untuk dipahami oleh manusia.
Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan kepada orang yang mendalaminya.
Memahami makrifatullah juga akan mengeluarkan manusia dari kegelapan,
kebodohan,kepada cahaya yang terang yaitu keimanan. (Qs:Al-luqman(31):18).
Menurut pendapat Syeikh Ahmad Arifin berpendapat bahwa setiap yang ada pasti
dapat dikenal, dan hanya yang tidak ada yang tidak bias dikenal. Karena Allah
adalah zat yang wajib al-wujud yaitu zat yang wajib adanya, tentulah Allah dapat
dikenal ,dan kewajiban pertama bagi setiap muslim adalah mengenal kepada yang
disembahnya, barulah ia berbuat ibadah sebagaimana sabda nabi:

ِ ‫أَ َواُل ل ِّد ْينِ َمع‬


ِ‫ْرفَةُ هللا‬
Artinya:“Pertama sekali didalam Aganma adalah mengenal Allah”

B.Mengenal Rasul

Merupakan sebuah bahasa yang sangat penting dalam pembinaan keagamaan


seorang muslim.Dalam kalimat syahadat kesaksiannya yang pertama yang
dilakukan seorang adalah keyakinan bahwa Allah itu Esa dan yang kedu adalah
keimanan terhadap kerasulan Muhammad SAW. Oleh karena itu pengenalan
terhadap Rasulullah sangat menentukan tingkat pemahaman, penghayatan dan
pengamalan seseorang terhadap ikrar keislaman mereka, karena dari sinilah
terbentuk akhlak kepribadian muslim. Ibnu Qoyyim menerangkan bahwa
kebutuhan manusia yang utama adalah mengenal pararasul dan ajaran yang
dibawanya, percaya akan berita dan yang disampaikannya serta taat pada yang
diperintahkan, sebab tidak ada jalan menujuk ebahagiaan dan keberhasilan didunia
dan akhirat kecual dengan tuntunan para rosul. Tidak ada pula petunjuk untuk
mengetahui yang baik dan buruk maupun keutamaan yang lain kecuali mengikuti
rasul untuk mendapatkan ridha Allah.

6
C. Mengenal AlQur’an dan Hadis

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW, sebagai salah satu rahmat yang tak ada taranya bagi alam
semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu ilahi yang menjadi petunjuk , pedoman ,
dan pelajaran bagi siapa yang mempercayai serta mengamalkannya. Buka itu
saja ,tetapi Al-Qur’an juga kitab suci terakhir yang diturunkan Allah SWT,yang
isinya mencakup segala pokok-pokok syariat yang terdapat dalam kitab-kitab suci
yang diturunkan
Sebelumnya. Karena itu setiap orang yang mempercayai Al-Qur’an, akan
bertambah cinta kepadanya,cinta untuk membacanya,untuk mempelajari dan
memahaminya serta untuk mengamalkan dan mengajarkannya sampai“merata
rahmat-Nya dirasakan dan dikecap oleh penghuni alam semesta.” Pemilihan salah
satu surat dari kelompok kami agar cakupan penelitian tidak terlalu luas. Surat An-
Najm kami pilih karna mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu yang di
wahyukan (kepadanya).

Surat An Najm ayat 3-4  

‫إِ ْن هُ َو إِاَّل َوحْ ٌي يُو َح ٰى‬.‫ق َع ِن ْالهَ َو ٰى‬


ُ ‫َو َما يَ ْن ِط‬

“Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Alquran ) menurut keinginannya. Tidak lain
(Alquran  itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” 

7
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Dalam mengenal Allah, kita dituntut menjadi seorang yang beriman dan beramal
sholeh. Allah sangat menyayangi manusia yang seantiasa mengingat-Nya. Allah
menjanjikan surga, keberkahan, keridhoan,kemerdekaan,serata kemuliaan didalam
hidup kita. Mengenal Allah yang benar adalah dengan menimbulkan rasa malu,
cinta dan takut kepadaNya. Yang dimaksud malu , karena merasa membawa beban
dosa . Cinta yaitu rindu untuk menghadap Allah dan senang memperoleh pahala-
Nya . Dan takut kepada Allah ialah takut terkena siksa-Nya. Jika hal tersebut telah
timbul di dalam hati kita insyaAllah kita telah mampu mengenal Allah dengan
cinta.

B.Saran

Sebagai pemula dibangku perkuliahan, kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun. Karna saran dan kritik itu akan bermanfaat bagi kami untuk
lebih memperbaiki atau memperdalam kajian ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Agung Sukses, Konsep Ketuhanan Dalam Islam,


http://agungsukses.wordpress.com/2008/07/24/konsep-ketuhanan-dalam-islam/ (dia
kses pada 24 September 2011)
Ahmadi, Abu, dkk.1991. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Bumi
AksarA Azra, Azyumardi, dkk. 2002. Pendidikan
Agama Islam Perguruan Tinggi umum. Jakarta: Departemen Agama RI
Dr. M. Yusuf Musa, 1984, Segi-segi Pemikiran Falsafi dalam Islam (editor : DR.
Ahmad  Daudy, MA) Jakarta : Bulan Bintang.
Kamal, Konsep Ketuhanan Dalam Filsafat Shadrian,
http://eurekamal.wordpress.com/2007/06/25/konsep-ketuhanan-dalam-filsafat-
shadrian/ (diakses pada 24 September 2011)
Pringgabaya, Konsep Ketuhanan,
http://pringgabaya.blogspot.com/2011/01/konsep-ketuhanan.html (diakses pada 24
September 2011)

Anda mungkin juga menyukai