Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A. Rumusan Masalah........................................................................1
B. Tujuan Penulisan..........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................2
A. Aspek Akidah...............................................................................2
B. Aspek Syariah..............................................................................6
C. Aspek Akhlaq...............................................................................9
D. Aspek ibadah..............................................................................11
A.Kesimpulan................................................................................16
B. Saran..........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A .Belakang
C .Tujuan Penulisan
a) Untuk Mengetahui Aspek Akidah.
b) Untuk Mengetahui Aspek Syariah.
c) Untuk Mengetahui Aspek Akhlaq.
d) Untuk Mengetahui Aspek Ibadah.
1
BAB II
PMBAHASAN
A. Aspek Aqidah
2
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting
bagaikan suatu fondasi bangunan. Selain itu dapat diibaratkan seperti
ibadah dan akhlak merupakan bangunan di bagian atasnya. Sebab pada
dasarnya manusia telah mengetahui Allah walupun secara global, maka
para Rasul utusan Allah SWT diutus bukan untuk memperkenalkan
Allah SWT semata.
3
1. Iman kepada Allah
Definisi dari beriman kepada Allah ialah meyakini dengan
sepenuh hati dan dengan sadar bahwa Allah adalah Dzat yang harus
disembah. Sebab Allah SWT yang menciptakan, membina, mendidik,
dan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia dan makhluk
hidup-Nya.
4
5. Iman kepada Hari Akhir
Beriman kepada hari akhir ialah meyakini jika manusia akan
mengalami kesudahan dan diminta pertanggung jawaban di kemudian
hari.Hari akhir adalah hari dimana berakhirnya kehidupan di dunia dan
bermulanya kehidupan di alam akhirat. Al-qur’an selalu menggugah hati
dan pikiran manusia dengan menggambarkan peristiwa-peristiwa hari
kiamat dengan nama yang unik, seperti Al-zalzalah, Al-qari’ah, An-
naba,dan Al-qiyamah. Istilah-istilah itu merupakan gambaran mengenai
peristiwa dan keadaan yang akan dihadapi manusia pada hari itu.
b. Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan
tidak
dapat diubah, misalnya: kematian, kelahiran, dan jenis kelamin.
5
B.Aspek Syariah
6
Ruang lingkup syari’ah yang sesungguhnya yaitu mencakup keseluruhan ajaran
Islam, baik yang berkaitan dengan akidah, ibadah, akhlaq dan termasuk
diantaranya adalah muamalah yang mengatur tentang peraturan atau
system kehidupan manusia. Ruang lingkup syariah lain mencakup
peraturan-peraturan sebagai berikut :
7
4. Jinayat, yaitu peraturan yang menyangkut pidana, diantaranya :
qishsash, diyat, kifarat, pembunuhan, zinah, minuman keras,
murtad, khianat dalam perjuangan, kesaksian dan lain-lain.
Sumber-sumber Syariah :
8
C. Aspek akhlak
Kata akhlaq berasal dari bahasa Arab yang secara etimologis berarti
adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku, atau tabiat.Sedangkan secara terminologis, akhaq adalah
sifat yang tertanam dalam jiwa manusia,sehingga dia akan muncul
secara spontan bilamana diperlukan,tanpa memerlukan pemikiran atau
pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar.
9
Ikhlas, adalah berbuat tanpa pamrih, hanya semata mata
mengharapkan ridha Allah Swt
c) Akhlaq pribadi
10
f) Malu, adalah sikap menahan segala kecenderungan untuk
berbuat buruk , dzalim, keji, sewenang wenang, dan maksiat
lainnya
g) Sabar, secara etimologis berarti menahan dan mengekang.
h) Pemaaf, adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan
orang lain tanpa harus menunggu orang yang bersalah
meminta maaf kepadadirinya.
D.Aspek Ibadah
11
Pada dasarnya ibadah dapat di bagi dalam tiga kategori utama antara
lain:
“Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah
kepada-Ku” (QS. al-Dzariyat: 56).
12
Pembagian ibadah dalam ajaran agama Islam berdasarkan jenisnya
dapat
di bagi dalam dua hal antara lain adalah:
a) Ibadah Mahdah(Ibadah dengan ketentuan pasti)
Ibadah Mahdah adalah penghambaan yang murni hanya hubungan
hamba dengan Allah. Ibadah Mahdah memiliki 4 prinsip :
1) Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah
yang berdasarkan baik dari Al-Quran maupun Al-Sunnnah.
2) Bersifat supra rasional (diatas jangkauan akal) Yang berarti
ibadah bentuk ini bukan ukuran logika, karena bukan
wilayah akal, melainkan wilayah wahyu. Akal hanya
berfungsi memahami rahasia dibaliknya yang disebut
hikmah at-tasyri.
3) Azasnya “taat” yang dituntut dari hamba dalam
melaksanakan ibadah ini adalah kepatuhan atau ketaan.
4) Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan
Allah, semata untuk kebahagiaan hamba, bukan untuk
Allah, dan salag satu misi utama diutus Rasul adalah untuk
dipatuhi.
13
Oleh karena itu dalam ibadah ghairu mahdhah, jangan bertanya
mana dalil yang memerintahkannya.Tapi tanyakan dalil mana
yang melarangnya.
contoh ibadah ghairu mahdhah antara lain: Masalah-masalah furu,
seperti shalat subuh dengan qunut atau tidak, dzikir, dakwah,
tolong menolong dll.dalam ibadah ghairu mahdhah ini justru
terbuka lebar terhadap inovasi.
Dalam literatur dakwah Islamiyah, secara umum ditegaskan bahwa
tujuan keberadaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah
swt.
Prinsip-prinsip ibadah antara lain sebagai
berikut:
1. Hanya menyembah kepada Allah semata.
2. Ibadah dilaksanakan tanpa perantara
3. Ibadah harus dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah
4. Ibadah harus sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad
SAW
5. Ibadah yang dilaksanakan harus seimbang antara unsur
jasmani dan ruhani.
6. Ibadah mudah dan meringankan
14
Ibadah adalah sesuatu perkara yang wajib ditunaikan oleh seorang
hamba Allah di dunia baik yang wajib maupun sunnah. Sebab di
dalamnya terdapat hikmah-hikmah yang semestinya diketahui oleh
hamba-Nya. Hikmah-hikmah tersebut sebagai berikut:
15
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, Drs. Abu Zakki. 1996. 477 Tanya Jawab Agama Islam.
Jakarta: Penerbit Rica Grafika.
44 halaman
17