Anda di halaman 1dari 20

AL-ISLAM : KEIMANAN DAN KEMANUSIAAN

“ KONSEP AQIDAH DALAM ISLAM ”

DOSEN PENGAMPU :

Dhofir Catur Bashori, S.H.I., M.H.I

DISUSUN OLEH :

Inayatul Rima Izzati : 2210111110

Leni Rahma : 2210111122

Regina Nanda Oktafia : 2210111125

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, kami tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih
kepada saudara, teman dan pihak-pihak yang telah mendukung penyelesaian makalah ini.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, sehingga makalah “ KONSEP AQIDAH DALAM ISLAM ” dapat
diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-Islam I : Keimanan dan
Kemanusiaan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik
pada teknik penulisan maupun materi isi makalah ini. Saya mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari Para Pembaca. Dan saya mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi yang membaca, baik dalam hal pengetahuan maupun yang lainnya. Terima kasih

Jember, 31 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................. 3

BAB II Pembahasan........................................................................................ 4
2.1 Pengertian Aqidah................................................................................... 4
2.2.Ruang Lingkup Aqidah ........................................................................ 5
2.3 Sumber dan Fungsi Aqidah....................................................................... 7
2.4 Prinsip Aqidah .................................................................................... 8
2.5 Hal Hal Yang Merusak Aqidah………………………………………10

BAB III Penutup ........................................................................................... 15


3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 15
3.2 Saran ................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bahasa Arab, pengertian aqidah adalah kata yang berasal dari al-'aqdu yang berarti
ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya
mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah yang berarti mengikat dengan kuat.
Sederhananya, pengertian aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Aqidah merupakan
perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenaran terhadap sesuatu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian aqidah adalah kepercayaan dasar atau
keyakinan pokok. Sementara itu, menurut istilah atau terminologi, pengertian aqidah
adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang
meyakininya. Jadi, secara bahasa pengertian aqidah adalah keyakinan yang kokoh atas sesuatu
sehingga tidak ada keraguan yang mengiringinya. Keyakinan ini tentu saja harus sesuai dengan
realita agar aqidah yang dimiliki menjadi benar.

Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan kita sebagai
manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang beriman
(mu’min).Namun bukan berarti bahwa keimanan itu ditanamkan dalam diri seseorang secara
dogmatis, sebab proses keimanan harus disertai dalil-dalil aqli. Akan tetapi, karena akal manusia
terbatas maka tidak semua hal yang harus diimani dapat diindra dan dijangkau oleh akal manusia

Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat menghasilkan keyakinan dan
keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil naqli yang dapat memberikan keimanan yang
diharapkan hanyalah dalil-dalil yang qath’i. Makalah kecil ini menampilkan beberapa bahasan
yang bisa membantu siapa saja yang ingin memahami aqidah

iv
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan aqidah?


b. Apa Saja Ruanglingkup aqidah?
c. Apa Sumber Dan FungsiAaqidah?
d. Apa Prinsip Aqidah?
e. Apa Saja Hal Hal Yang Merusak Aqidah?

1.3. Tujuan

a. Menjelaskan Pengertian Aqidah


b. Menerangkan tentang ruang lingkup aqidah
c. Menyampaikan Sumber dan fungsi aqidah
d. Menyampaikan Prinsip aqidah
e. Mengetahui Hal Hal Yang Merusak Aqidah

v
1.4. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari penulis dalam pembuatan makalah, sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Aqidah, ruang lingkup aqidah,
sumber aqidah, fungsi aqidah dan prinsip aqidah.
2. Bagi pembaca
Menambah wawasan mengenai Aqidah, ruang lingkup aqidah, sumber aqidah, fungsi
aqidah dan prinsip aqidah.

vi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Aqidah

Akidah secara etimologis berarti yang terikat. Setelah terbentuk menjadi kata, akidah berarti
perjanjian yang teguh dan kuat, terpatri dan tertanam di dalam lubuk hati yang paling dalam.
Secara terminologis berarti credo, creed, keyakinan hidup iman dalam arti khas, yakni
pengikraran yang bertolak dari hati. Dengan demikian akidah adalah urusan yang wajib diyakini
kebenarannya oleh hati, menentramkan jiwa, dan menjadi keyakinan yang tidak bercampur
dengan keraguan.

Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah SWT dengan
segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadaNya, beriman kepada para malaikatNya,
rasul-rasulNya, kitab-kitabNya, hari Akhir, takdir baik dan buruk. Semua hal tersebut memiliki
sumber Al-Qur'an dan hadis.Pengertian aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Setiap
agama memiliki aqidah sendiri yang dipercayai. Dalam Islam, aqidah yang dimiliki umat Islam
berasal dari Allah SWT, Dzat yang Maha Mengetahui.Salah satu buktinya adalah dengan
merunut kisah para nabi dan apa yang diajarkannya. Allah mengutus nabi dan rasul dengan jarak
yang bervariasi antara satu dengan lainnya. Bahkan bisa berjarak ratusan tahun. Selain itu, lokasi
para nabi tersebut berdakwah juga berbeda-beda. Namun, jika melihat dari ajaran yang
disampaikan, maka aqidah yang diajarkan oleh para nabi tersebut merupakan aqidah yang
sama.Aqidah yang salah adalah segala bentuk aqidah yang bertentangan dengan wahyu dan
firman Allah SWT. Termasuk aqidah yang bersumber dari akal manusia, wahyu yang
diselewengkan, dan lain sebagainya. Jadi, pengertian aqidah adalah yang bersumber dari wahyu
dan firman Allah SWT dari Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW

vii
2.2. Ruang Lingkup Aqidah

Hasan Al-Banna pernah membuat sistematika ruang lingkup aqidah, yaitu sebagai berikut.

a. Ilahiyat
Ilahiyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah (Allah), nama-
nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan-perbuatan (Af’al) Allah dan lain-lain.

b. Nubuwat
Nubuwat adalah perbuatan tentang segala sesuatu yang berhubugan dengan Nabi dan Rasul,
termasuk pembicaraan mengenai Kitab-Kitab Allah, Mu’jizat, Keramat dan sebaginya.

c. Rukhaniyat
Rukhaniyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Alam
metafisik, seperti setan, jin, iblis, malaikat, roh dan sebagainya.

d. Sam’iyat
Sam’iyat adalah pembahasan tentang sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i yakni dalil
naqli berupa Al-Qur’an dan Al-Sunnah, seperti alam barzakh, azab kubur, tanda-tanda kiamat,
neraka, surga dan sebagainya.

Di samping sistematika di atas, pembahasan aqidah bisa juga mengikuti sistematika arkanul
iman, yaitu :

 Iman kepada Allah SWT.


 Iman kepada malaikat
 Iman kepada nabi dan rasul Allah
 Iman kepada hari Akhir
 Iman kepada qadha dan qadar Allah

viii
2.3. Sumber dan Fungsi Aqidah

a. Sumber Aqidah :

Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Artinya apa saja yang disampaikan oleh
Allah dalam Al-Qur’an dan oleh Rasulullah dalam Sunnahnya wajib diimani (diyakini dan
diamalkan). Akal pikiran tidak menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-
nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan membuktikan secara ilmiah kebenaran yang
disampaikan Al-Qur’an dan Sunnah. Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa
kemampuan akal sangat terbatas. Sesuatu yang terbatas / akal tidak akan mampu menggapa
isesuatu yang tidak terbatas. Misalkan, saat ditanya kekal (sesuatu yang tidak terbatas) itu sampai
kapan? Maka akal tidak akan mampu menjawabnya karena akal itu terbatas.

Aqidah mempunyai sifat keyakinan dan kepastian sehingga tidak mungkin ada peluang bagi
seseorang untuk meragukannya. Dan untuk mencapai tingkat keyakinan ini, aqidah Islam wajib
bersumber pada dua warisan tersebut (Al-Qur’an Hadits) yang tidak ada keraguan sedikit pun
padanya. Dan akal bukanlah bagian dari sumber yang tidak ada keraguan padanya.

Dengan kata lain, untuk menjadi sumber aqidah, maka asal dan indikasinya harus pasti dan
meyakinkan, tidak mengandung sedikit keraguan. Jika kita memandang Al-Qur’an dari
segi wurud, maka ia adalah meyakinkan karena telah ditulis selagi Rasulullah masih hidup dan
juga dihafal dengan sejumlah besar sahabat yang mustahil mereka sepakat berdusta untuk
memalsukannya. Dan juga karenaitu, tidak pernah timbul perselisihan tentang kesahihan Al-
Qur’an di kalangan umat Islam sejak dahulu hingga sekarang.

Pada hakikatnya, iman dalam hati itu atau aqidah ibarat nur atau cahaya yang menerangi hati
dan sangat diperlukan oleh manusia dalam kehidupannya di dunia. Tanpa cahaya hati sangat
gelap, sehingga akan sangat mudah orang tergelincir dalam lembah maksiat. Ibarat orang yang
berjalan pada waktu malam tanpa lampu atau cahaya, ia akan sangat mudah terperosok kedalam
lobang atau jurang. Demikian peranan iman yang merupakan bangunan bawah / fondasi utama
dari kepribadian yang kukuh dan selalu mengawal serta membuat hati agar selalu baik dan
bersih, sehingga dapat memberi bimbingan bagi manusia kearah kehidupan yang tenteram dan
bahagia.

ix
b. Fungsi Aqidah :

Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan. Semakin tinggi bangunan yang
akan didirikan harus semaikn kokoh pula fondasi yang dibuat. Kalau fondasi lemah bangunan itu
akan cepat ambruk. Tidak ada bangunan tanpa fondasi.

Dalam ajaran islam sistematika Aqidah,Ibadah,Akhlak dan Mu’amalat, atau Aqidah Syari’ah
dan Akhlak, atau Iman Islam dan Ihsan, maka ketiga/keempat aspek tersebut tidak bisa
dipisahkan sama sekali. Satu sama lain saling terkait. Seseorang yang memiliki aqidah yang kuat,
pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermu’amalat
dengan baik. Ibadah seseorang tidak akan diterima oleh Allah swt. Kalau tidak dilandasi dengan
aqidah. Misalnya orang nonmuslim memberi beras kepada seorang yang miskin, amal ibadah
orang itu nilainya NOL di hadapan Allah, Allah tidak menerima ibadahnya karena orang itu
tidak punya landasan aqidah.

Bisa saja merekayasa untuk terhindar dari kewajiban formal, misalnya zakat, tapi dia tidak
akan bisa menghindar dari aqidah. Misalnya, aqidah mewajibkan orang percaya bahwa Tuhan itu
Cuma satu yaitu Allah, orang yang menuhankan Allah dan sesuatu yang lain (uang) maka akan
kelihatan nanti, tidak dapat ditutup-tutupi, tidak bisa direkayasa. Entah dari bicaranya yang
seolah-olah uang telah membantu, tanpa uang dia tidak akan bisa hidup, atau dari perilakunya
yang satu minggu sekali datang ke pohon besar dan berdoa disitu.

Itulah mengapa Rasulullah SAW selam periode 13 tahun Mekah memusatkan dakwahnya
untuk membangun aqidah yang benar dan kokoh. Jika bangunan islam dengan mudah di periode
Madinah. Dalam dunia nyatapun ternyata modal untuk membangun sebuah bangunan itu lebih
besar di pondasi.Jadi aqidah bekerja sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah maka
syari’at/ jasad kita tidak ada kegunaannya apa-apa.

Berdasarkan buku Metodologi Studi Islam, Abuddin Nata, 2008, berikut adalah fungsi dari
aqidah,
1. Aqidah Islam adalah landasan bagi seluruh ajaran Islam.
2. Aqidah Islam berfungsi untuk membentuk kesalehan seseorang di dunia, sebagai modal awal
mencapai kebahagiaan di akhirat.
3. Aqidah Islam berfungsi menyelamatkan seseorang dari keyakinan-keyakinan yang
menyimpang, seperti bid’ah, khurafat, dan lain sebagainya.
x
4. Aqidah islam berfungsi untuk memastikan seseorang sebagai muslim atau non muslim.

2.4. Prinsip Aqidah


a. Iman Kepada Allah
beriman kepada Allah adalah meyakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah adalah dzat
yang paling berhak disembah, karena Dia menciptakan, membina, mendidik dan menyediakan
segala kebutuhan manusia.

b. Iman Kepada Malaikat


beriman kepada malaikat adalah meyakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah manciptakan
makhluk dari cahaya. Sifat-sifat malaikat diantaranya :

1. selalu patuh dan taat

2. sebagai penyampai wahyu

3. diciptakan dari cahaya

4. mempunyai kemampuan yang luar biasa.

c. Iman Kepada Kitab Suci (Al-Quran)


kitab-kitab yang berasal darifirman Allah seluruhnya ada empat :

1. Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As

2. Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As

3. injil diturunkan kepada Nabi Isa As

4. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

xi
d. Iman Kepada Nabi dan Rasul
Allah mengutus para Nabi dan Rasul untuk membawa kabar gembira kepada umat
manusia, memberi teladan akhlak mulia dan berpegang teguh terhadap ajaran Allah.
Sifat-sifat yang ada pada diri Nabi dan Rasul Allah adalah :

1. Shiddiq artinya benar. Apa yang disabdakan Nabi adalah benar karena Nabi tidak
berkata-kata kecuali apa yang diwahyukan Allah SWT.

2. Amanah aartinya dapat dipercaya. Segala urusan akan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya.

3. Fathanah artinya bijaksana dan cerda. Nabi mampumemahami peintah-perintah Allah


dan menghadapi penentangnya dengan bijaksana.

4. Tabligh artinya menyampaikan. Nabi menyampaikan kepada umatnya apa yang


diwahyukan Allah kepadanya

e. Iman Kepada Hari Akhir


beriman kepada hari akhir adalah meyakini bahwa manusia akan mengalami
kesudahan dan meminta pertanggungjawaban dikemudian hari. Al-Quran selalu
menggugah hati dan pikiran manusia dengan menggambarkan peristiwa-peristiwa hari
kiamat, dengan nama-nama yang unik, misalnya al-zalzalah, al-qariah, an-naba’ dan al-
qiyamah. Istilah-istilah tersebut mencerminkan peristiwa dan keadaan yang bakal
dihadapi manusia pada saat itu.

f. Iman Kepada Qada dan Qadar


menurut bahasa, ada memiliki beberapa pengertian yaitu : hukum, kehendak,
ketetapan, perintah, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah adalah ketetapan Allah
sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan
dengan makhluk. Sedangkan qadar adalah kejadian suatuciptaan yang sesuai dengan
penetapan. Iman kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati
bahwa Allah telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya.

Para ulama kalam membagi takdir menjadi dua macam yaitu :

xii
1. takdir mualaq adalah takdir yang berkaitan dengan ikhtiar (usaha) manusia misalnya :
orang miskin menjadi kaya karena kerja kerasnya.

2. takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diubah-
ubah, misalnya : kematian, kelahiran, dan jenis kelamin.

2.5. Hal Hal Yang Merusak Aqidah

1. Syirik

Syirik adalah perilaku yang menyekutukan Allah SWT. Bertindak dan bertingkah ada yang harus
dipuji dan dipuja selain Allah. Syirik adalah dosa terbesar seorang manusia yang mendurhakai
Allah SWT. Syirik Sendiri terbagi menjad 1 yaitu Syirik Akbar dan Syirik Asghar.

- Syirik Akbar : Syirik Akbar Disebut syirik akbar atau syirk jali jika (1) melakukan perbuatan
yang jelas-jelas menganggap ada tuhantuhan lain selain Allah Swt. dan tuhan-tuhan itu
dijadikannya sebagai tandingan di samping Allah Swt. (2) menganggap ada sesembahan selain
Allah Swt. (3) menganggap Tuhan mempunyai anak atau segala perbuatan yang mengingkari
kemahakuasaan Allah Swt.

- Syirik Asghar : Syirik asghar ialah perbuatan yang secara tersirat mengandung pengakuan ada
yang kuasa di samping Allah Swt. Misalnya, pernyataan seseorang: “Jika seandainya saya tidak
ditolong oleh dokter itu, saya pasti akan mati.” Pernyataan seperti ini menyiratkan seakan-akan
ada pengakuan bahwa ada sesuatu yang berkuasa selain Allah Swt. Seorang mukmin yang baik
dalam peristiwa seperti tersebut di atas akan berkata: “seandainya tidak ada pertolongan Allah
melalui dokter itu, saya pasti akan mati.”

Bahaya Perbuatan Syirik terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al-Bayyinah Ayat 6, yang artinya

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan
masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk.”

2. Nifaq

Secara Bahasa, Nifaq berarti lubang tempat keluarnya yarbu (hewan sejenis tikus) dari
sarangnya. Dikatakan pula, kata Nifaq berarti lubang bawah tanah tempat tersembunyi. Menurut

xiii
Ibnu Rajab, Nifaq secara Bahasa bersinonim dengan kata mencela, berbuat makar dan
menampakkan kebaikan serta menyembunyikan kejahatan.2 Nifaq sendiri terdiri dari 2 bagian
yakni Nifaq Akbar dan Nifaq Asghar.

- Nifaq Akbar : ketika seseorang menampakkan keimanannya kepada Allah, Rasul, Malaikat, Al-
Qur’an dan Kitab suci, tetapi sebenarnya tidak percaya dan menolak semua hal tersebut.

- Nifaq Asghar : Ketika seseorang menampakkan secara jelas segala amal- amal diatas, hanya
saja sesungguhnya ia tidak seperti itu.

3. Kufur

Kufur adalah perbuatan yang mengingkari Allah SWT. dan Rasul-Nya, termasuk di dalamnya
mengingkari nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Hal tersebut diterangkan pula dalam
Surah Ibrahim ayat 7 yang artinya :

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti
kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih

Macam- macam kufur terbagi menjadi 6 diantaranya :

a. Kufr Inkar : Pengingkaran terhadap eksistensi Tuhan, Rasul dan ajarannya. Ciri-ciri orang
seperti itu adalah, orang yang hanya fokus terhadap dunia saja

b. Kufr Juhud : Pengingkaran terhadap ajaran-ajaran Tuhan dalam keadaan tahu bahwa yang
diingkari adalah kebenaran atau meyakini di dalam hati mengingkari dengan lidah.

c. Kufr Nifaq : Orangnya disebut munafik, yakni pengakuan akan keyakinan kepada Allah SWT.
Dengan lidah tetapi mengingkari dalam hati.

d. Kufr Syiriq : Pelakunya disebut musyrik, yakni mempersekutukan Allah SWT. Dengan
sesuatu yang lain

e. Kufr Nikmat : Penyalahgunaan atas nikmat yang diperoleh.

f. Kufr Riddat : Artinya kembali ke kekafiran setelah beriman. Pada masa

Nabi terjadi 3 Riddat ; Bani Mudlaj, Bani Hanifah dan Bani Asad.

4. Murtad

xiv
Istilah murtad berarti keluar dari agama Islam dalam bentuk niat, perkataan, atau perbuatan yang
menyebabkan seseorang menjadi kafir atau tidak beragama sama sekali. Murtad sendiri terbagi
menjadi tiga bagian yakni:

Murtad dengan Perkataan, Murtad dengan Perbuatan dan Murtad dengan Iqtiyad atau
Keyakinan.

Murtad sendiri terbagi menjadi 3 bagian, diantaranya adalah :

1. Murtad Akidah (Murtad I’tiqadiyah)

Murtad Akidah diperuntukkan oleh orang-orang yang tidak lagi meyakini Agama Islam, dan
tidak lagi meyakini konsep keimanan yang dianut oleh Agama Islam. Misal saja, orang itu sudah
meragukan salah satu rukun iman yakni misalnya iman kepada Allah SWT. dimana Allah adalah
raja dan penguasa dari segalanya. Di masa silam, Khalifah Abu Bakar Ash- Shiddiq memerangi
golongan orang-orang yang menolak untuk menunaikan zakat, menurut Abu Bakar, mereka
sudah dianggap murtad dan keluar dari agama Islam.

Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim :

"Demi Allah, seandainya mereka enggan memberikan 'anaq-dalam riwayat lain: 'iqal- [zakat],
niscaya aku akan memerangi mereka karena keengganan itu. Sesungguhnya zakat adalah hak
harta. Demi Allah, aku akan memerangi mereka yang memisahkan antara salat dan zakat ... "
(H.R. Bukhari dan Muslim)

2. Murtad Perbuatan (Murtad Fi’liyah)

Diperuntukkan untuk orang yang secara terang-terangan memperlihatkan bahwa dirinya telah
keluar dari Agama Islam seperti, menyembah berhala, menyembah matahari, menyekutukan
Allah dan hal-hal lainnya yang bukan bagian dari ajaran Agama Islam.

3. Murtad Ucapan (Murtad Qauliyah)

Diperuntukkan untuk orang dengan sengaja mengejek atau menghina agama Islam, Al-Qur’an,
menuduh bahwa semua muslim adalah seorang kafir dan ucapan lainnya yang merendahkan
Agama Islam.

5. Khurafat

Khurafat atau percaya dengan hal-hal yang tidak logis biasanya berkembang dari nenek moyang
secara turun menurun dan akhirnya diyakini hingga sekarang. Misalnya, duduk di pintu akan
menghalangi jodoh. Seperti yang terdapat dalam surah Yunus ayat 107 :

“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat
menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada

xv
yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia mem- berikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-
Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.3”

Pada umumnya, Khurafat adalah cerita-cerita yang dicampurkan dengan perkara dusta, atau bisa
saja hanya berdasarkan khayalan atau rekaan manusia semata. Seperti misalnya ramalan tentang
masa depan, hal-hal itu tentu saja menyimpang dari Akidah Islam dan sangat bertentangan
dengan ajaran Islam.

6. Tahayul

Kata tahayul berasal dari bahasa Arab yang artinya: berangan-angan tinggi, melamun,
membayangkan atau menghayal (Kamus Munawwir). Mengkait-

kaitkan kejadian-kejadian yang dianggap aneh dengan sesuatu, yang mana tidak ada dasarnya di
dalam ajaran Islam. Sebagai contoh tahayul adalah : mempercayai akan mendapatkan rejeki
ketika orang tertimpa kotoran cicak. Atau suara burung yang dianggap aka nada tamu yang
dating, dan lain sebagainya.

Dari istilah tersebut, Tahayul terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Kekuatan ingatan yang yang terbentuk berdasarkan gambar indrawi dengan segala jenisnya,
(seperti: pandangan, pendengaran, pancaroba, penciuman) setelah hilangnya sesuatu yang dapat
diindera tersebut dari panca indra kita.

b. Kekuatan ingatan lainnya yang disandarkan pada gambar idrawi, kemudian satu dari unsurnya
menjadi sebuah gambar yang baru. Gambar baru tersebut bisa jadi satu hal yang benar-benar
terjadi, atau hal yang diluar kebiasaan (kemustahilan). Seperti kisah seribu satu malam, Nyai
Roro Kidul dan cerita- cerita khurafat lainnya.

7. Munafik

Munafik merupakan apabila berjanji ia mengingkari, apabila berkata ia berdusta, dan apabila
dipercaya ia berkhianat.

Nabi saw bersabda :

“Buatkanlah jaminan enam hal kepadaku tentang dirimu, maka aku akan menjamin kamu masuk
surga, (yaitu) : Jujurlah bila kamu berkata, tepatilah bila kamu berjanji, tunaikanlah bila kamu
dipercaya, peliharalah kemaluanmu, pejamkanlah matamu, dan jagalah kedua tanganmu4”

Dari dalil diatas terlihat bahwa orang yang bisa melakukan enam hal diatas akan dijamin masuk
surga. Sedangkan orang munafik adalah orang yang mengabaikan tiga dari enam hal diatas
sehingga orang yang munafik jaminannya adalah kebalikan dari surga yaitu neraka.

xvi
8. Bid’ah

Jika di tinjau dari sudut pandang bahasa, bid’ah diambil dari kata bida’ yaitu al ikhtira‘
mengadakan sesuatu tanpa adanya contoh sebelumnya. Bid’ah pada dasarnya berarti sesuatu
yang baru. Bid’ah merupakan amalan baru dalam ibadah yang belum pernah ada di masa
Rasulullah SAW. Bid’ah dalam ibadah sebuah kesesatan dan sesuatu sesat akan masuk neraka.

xvii
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai fondasi. Di mana
seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah merupakan beberapa prinsip keyakinan.
Dengan keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban
agamanya. Karena sifatnya keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah informasi yang
disampaikan oleh Allah Swt. Melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad Saw.

Pada hakikatnya filsafat dalam bahasa aqidah tetap bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah.
Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir kepada manusia untuk mengenal
adanya Allah dengan memperhatikan alam sebagai bukti hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa.

Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran tidak menjadi sumber aqidah,
tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan
mencoba kalau diperlukan membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an
dan Sunnah. Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal sangat terbatas.
Sesuatu yang terbatas / akal tidak akan mampu menggapai sesuatu yang tidak terbatas.
Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh / aqidah maka syari’at / jasad
kita tidak ada gunanya .

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini masih sangat membutuhkan berbagai media referensi
seperti media artikel, media website, dan buku untuk menopang dan memberikan berbagai sudut
pandang agar informasi yang terdapat pada makalah ini menjadi jelas dan lengkap. Kami tim
penulis sangat menyadari atas kekurangan makalah kami adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

xviii
DAFTAR PUSTAKA

danfile:///C:/Users/L755/Downloads/Kelompok%201_Makalah%20(1).pdf-penjelasannya/

https://www.scribd.com/document/343871556/Makalah-Tauhid-Dan-Urgensinya-2

http://eprints.ums.ac.id/27670/2/BAB_I.pdf

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/6203/BAB%201-%205.pdf?
sequence=2&isAllowed=y

http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6900/2/BAB%20I.pdf

https://www.google.com/search?
q=latar+belakang+tentang+keimanan+dan+kemanusiaan+tauhid+dan+urgensinya+bagi+
kehidupan+muslim&sxsrf=ALiCzsYPo8BGsROajEtk_V6BJa-KuEeMqw
%3A1667188992507&ei=AElfY5DUHsSTseMP9Y-
98AU&oq=&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQARgGMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgc
IIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAh
AnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnOgoIABBHENYEELADSgQITRgBSgQIQRgASgQIR
hgAUABYAGDvGmgCcAB4AIABAIgBAJIBAJgBAKABAbABCsgBCMABAQ&sclient=g
ws-wiz-serp

https://www.academia.edu/17266456/MAKALAH_KEIMANAN_DAN_KETAKWAAN

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/675/2/BAB%20I-V.pdf

https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-aqidah-
1vtec1EpWTC/full

https://www.google.com/search?
q=penjelasan+tentang+jaminan+allah+tentang+orang+yang+bertauhid+mutlak&sxsrf=A
LiCzsbbZSm9OyL6dMb7zdUi41BfzIbqng%3A1667189241451&ei=-
UlfY8uIG_ScseMPu5208Ao&oq=&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQARgHMgcIIxDqAhA
nMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIx
DqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnOgoIABBHENYEELADSgQIT
RgBSgQIQRgASgQIRhgAUABYAGCsEmgCcAB4AIABAIgBAJIBAJgBAKABAbABCsg
BBcABAQ&sclient=gws-wiz-serp

xix
https://kumparan.com/berita-hari-ini/5-jaminan-allah-bagi-orang-yang-bertauhid-
berdasarkan-alquran-dan-hadits-1x3d0QsV4pS

xx

Anda mungkin juga menyukai