Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SUMBER-SUMBER KEBENARAN (AQIDAH,AKHLAK, dan SYARIAH)

Disusun untuk memenui tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Agama

Dosen Pengampu : Nurhayati, S.Ag. M.A

Oleh :

1. Novelia Rahman (20021056)


2. Noven Tiara (20021029)
3. Nur Arafah Islami (20021076)

KELAS I B

JURUSAN REKAM MEDIS dan INFORMASI KESEHATAN

STIKES HANG TUAH PEKANBARU

1
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah rahmat dan hidayah-NYA sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah tetang SUMBER-SUMBER KEBENARAN
(AQIDAH,AKHLAK, dan SYARIAH) ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Nurhayati, S.Ag. M.A pada mata kulia Pendidikan Agama. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang sumber sumber kebenaran bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurhayati, S.Ag. M.A , selaku dosen
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama anggota
kelompok yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Pekanbaru, 13 Oktober 2020

Noven Tiara

2
DAFTAR ISI

JUDUL...............................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................4


B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5

1. AQIDAH..........................................................................................................................5
A. Pengertian Aqidah...................................................................................................5
B. Ruang Lingkup Aqidah............................................................................................5
C. Macam –macam Aqidah........................................................................................5
D. Fungsi Aqidah..........................................................................................................6
E. Tujuan Aqidah.........................................................................................................6
2. AKHLAK..........................................................................................................................7
A. Pengertian Akhlak...................................................................................................7
B. Macam-macam Akhlak...........................................................................................7
C. Tujuan Ilmu Akhlak.................................................................................................8
D. Faktor yang Mempengaruhi Akhlak Seseoran....................................................8
3. SYARIAH.........................................................................................................................9
A. Pengertian Syariah..................................................................................................9
B. Keistimwaan Syariah Islam....................................................................................9
C. Karakteristik Syariah...............................................................................................9
D. Jenis Hukum Syariah............................................................................................11

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................13

Kesimpulan........................................................................................................................13

Daftar Pustaka...............................................................................................................................13

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran

islam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan.

Aqidah sebagai system kepercayaan yg bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan,

menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syariah sebagai

system nilai berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak

sebagai sistematika menggambarkan arah dan tujuan yg hendak dicapai agama.

Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yg melakukan suatu perbuatan baik,

tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau keimanan, maka orang itu termasuk ke

dalam kategori kafir. Seseorang yg mengaku beraqidah atau beriman, tetapi tidak

mau melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang yg

mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yg tidak

lurus disebut munafik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman penjelasan mengerni aqidah,akhlak,dan syariah?
2. Bagaimana Hubungan antara aqidah,akhlak, dan syariah?

C. Tujuan Pembahasan
Mendorong kita semua untuk melaksanakan syariah yg hanya ditujukan pada Allah
sehingga tergambar akhlak yg terpuji pada dirinya.

4
BAB II PEMBAHASAN

1. AQIDAH
A. Pengertian Aqidah

 Secara harfiah, (segi bahasa) berarti sesuatu yang mengikat, atau


terikat, tersimpul.
 Secara istilah (terminologi), berarti sistem kepercayaan/ keimanan
dalam Islam.
 Aqidah adalah bentuk jamak dari kata Aqaid, artinya beberapa perkara
yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, yang akan mendatangkan
ketentraman jiwa, dan menjadi keyakinan yang tidak tercampur
sedikitpun dengan keragu-raguan.
 Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah
oleh manusia berdasarkan akal, wahyu (yang didengar) dan fitrah.

B. Ruang Lingkup Aqidah

Ulama telah membagi ruang lingkup pembahasan akidah ke dalam 4 (empat)


pembahasan, yaitu:

1. Ilahiyyat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan masalah ketuhanan


utamanya pembahasan tentang Allah.
2. Nubuwwat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan utusan-utusan Allah, yaitu
para nabi dan para rasul Allah.
3. Ruhaniyyat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan makhluk gaib, seperti Jin,
Malaikat, dan Iblis.
4. Sam’iyyat, yaitu pembahasan yang bekenaan dengan alam ghaib, seperti alam
kubur, akhirat, surga, neraka, dan qadha qadar.

C. Macam – macam Aqidah


1.Aqidah tauhid rububiyah
Aqidah tauhid rububiyah adalah keyakinan bahwa satu -satunya pencipta
adalah Allah. swt.
2.Aqidah tauhid uluhiyah
Aqidah tauhid uluhiyah adalah keyakinan bahwa segala macam ibadah hanya
dilakukan untuk Allah. swt.
3.Aqidah tauhid as mawas sifat
Aqidah ini mencakup keyakinan terhadap sifat sifat Allah.swt. atau Asmaul
Husna

D. Fungsi Aqidah

5
Fungsi aqidah islam ,diantaranya yaitu :

1. Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam.


2. Merupakan awal dari akhlak yang mulia. Jika seseorang memiliki aqidahyang kuat
pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia, dan
bermu’amalat dengan baik.
3. Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah maka ibadah kita
tersebut tidak akan diterima

E. Tujuan Aqidah

Aqidah Islam mempunyai banyak tujuan yang baik yang harus dipegang, yaitu:

1. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah satu-satunya.


2. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari
kosongnya hati dari akidah
3. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang
dalam pikiran.
4.  Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah
kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain.
5. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki individu-
individu maupun kelompok-kelompok serta meraih pahala dan kemuliaan.

2. AKHLAK
A. Pengertian Akhlak

Indonesia dikenal sebagai sebuah negara yang menjunjung tinggi sopan santun dan etika
dalam
kehidupan.Hampirdisetiapdaerahselalumenekankanseseoranguntukmemilikiakhlakyangbaik
saat menjalani aktivitas sehari-hari. Maka tidak heran apabila pendidikan di Indonesia juga
senantiasamengajarkandanmenanamkannilai-nilaiakhlakdanetika.

Akhlak dalam bahasa Arab berasal dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, perangai,atau
tabiat. Secara terminologi, akhlak adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh sesuatu
keinginan secaramendasaruntukmelakukansuatuperbuatan.
Sementaraitu,menurutImamAlGhazali,akhlakmerupakantingkahlakuyangmelekatpada diri
seseorang yang dapat memicu perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih
dahulu.

6
Dilansir dari laman NUOnline, Rasulullah SAWdiutus oleh Allah SWT untuk
menyempurnakan akhlak manusia. Pasalnya akhlak merupakan salah satu pondasi penting
untuk orang-orang yang beragama. Sehingga akhlak dan budi pekerti sangat dibutuhkan bagi
setiap orang yang beragama dalammenjalanikehidupandimasyarakat. GolonganAkhlak

B. Macam macam Akhlak

Akhlak dalam Islam dapat dibedakan menjadi dua golongan,yaitu:

1. .AkhlakTerpujiAtauAkhlaqulKarimah

Bicara lemah lembut (alodokter) Akhlak terpuji sudah seharusnya dipunyai oleh seorang
muslim.
Contoh akhlak terpuji yang seharusnya dipunyai adalah kesopanan, jujur, dermawan,rendah
hati,tutur katanya lembut,santun, rela berkorban, sabar, adil, tawakal, bijaksana, dan lain
sebagainya. Seseorang yang mempunyai akhlak terpuji atau akhlaqul karimah biasanya akan
selalumenjaga sikap dan tutur katanya kepada orang lain karena selalu merasa dirinya diawasi
oleh Allah SWT .

2. Akhlak Tercela Atau Akhlaqul Mazmumah

Akhlak tercela atau akhlaqul mazmumah sudah seharusnya dijauhi oleh umat muslim karena
dapat mendatangkan mudharat bagi dirinya sendiri dan juga bagi orang lain. contoh akhlak
tercela diantaranya adalah dusta atau berbohong, iri, dengki ,sombong, ujub, fitnah, tamak,
takabur, hasad, aniaya, ghibah,danlainsebagainya.Akhlaktercelaatauakhlakmazmumahini
sangatdibenci oleh AllahSWt dantidak jarangbagi orangyangmempunyai akhlakini akan
dijauhi dan tidakdisukai oleh masyarakat sekitar. Seorang muslin yang mempunyai dan
memelihara akhlak tercela dalam dirinya akan menimbulkan penyakit hati dan dosa besar
bagi dirinya sendiri.

C. Tujuan Akhlak

Ilmu akhlak diadakan di dunia bukan tanpa tujuan. Adapun dua tujuan utama dari ilmu
akhlak adalah:

1.Menyempurnakan Perilaku Manusia

Dalam ilmu akhlak akan dipaparkan mengenai hal-hal yang baik dan buruk agar memberi
pemahaman bagi manusia dalam bertingkah laku agar tidak salah mengambil langkah yang
nantinyaakanmerugikandirisendirimaupunoranglaindalammasyarakat.

2.MencapaiTujuan Hidup Ideal

Setelah memahami mengenai konsep baik dan buruk, tentunya secara naluriah kita akan
berusaha untuk meninggalkan keburukan dan selalu berusaha menuju kebaikan. Melalui ilmu
akhlak, maka jalan yang seharusnya ditempuh dengan begitu rumit akan menjadi nyaman dan
terasa penuh kedamaian. FaktorYangMempengaruhiAkhlakSeseorang

D. Faktor yang Mempengaruhi Akhlak Seseorang

7
Terdapatduafaktoryangdapatmempengaruhiakhlakseseorang, yaitu

faktorketurunandanfaktor lingkungan atau pergaulan.

Lingkungan Pertemanan Sangat Mempengaruhi Pembentukan Akhlak (TheMoonDoggies)


Kedua faktor tersebut tentunya saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dari faktor
keturunan, jika seseorang dilahirkan dari orang yang mempunyai akhlak buruk,mau tidak
mau maka nantinya anak tersebut akan dididik dengan cara-cara dari orangtuanya yang
berakhlak buruk tersebut dan berdampak pada akhlak buruk yang dipunyai oleh anak yang
bersangkutan.Begitujugasebaliknya.

Sedangkan dalam faktor lingkungan atau pergaulan, jika orang terlalu banyak bergabung dan
bersosialisasi dengan orang-orang yang berakhlak buruk. Maka bukan tidak mungkin jika
orang tersebut juga akan terpengaruh dampak negatif dari akhlak buruk dari orang yang
bergaul dengannya apalagi jika orang tersebut masih berada dalam usia yang rawan seperti
halnya remaja atausedangberanjakdew

3. SYARIAH

A. Pengertian Syari’ah1

8
1. Pengertian syari’ah Secara Etimologi

Secara etimologis kata Syari’ah berakar kata syara’a (‫ )ش ر ع‬yang berarti “sesuatu yang
dibuka secara lebar kepadanya”. Dari sinilah terbentuk kata syari’ah yang berarti “sumber air
minum”. Kata ini kemudian dikonotasikan oleh bangsa Arab dengan jalan yang lurus yang
harus diikuti.

2. Penertian Syari’ah Secara Terminologi

Secara terminologis, Muhammad Ali al-Sayis mengartikan syari’ah dengan jalan “yang
lurus”. Kemudian pengertian ini dijabarkan menjadi: “Hukum Syara’ mengenai perbuatan
manusia yang dihasilkan dari dalil-dalil terperinci”.

B. Keistimewaan Syariat Islam

1. Bersumber dari Sang Pencipta, Tuhan semesta alam. Sehingga mutlak benar

2. Terjaga dari perubahan, karena Allah menjaga sumbernya

3. Mencakup semua aspek kehidupan

4. Menjadi keputusan adil untuk setiap kasus sengketa manusia

5. Layak diterapkan di setiap zaman dan tempat

C. Kharakteristik Syariah yaitu :

1. Tauhidiyyah
adalah konsep yang menjelaskan tentang adanya sesuatu penguasa alam raya yang
tunggal dan mengatur sesuatu yang berada diluar dan didalamnya. Allah lah yang
menciptakan segala yang ada di jagat ini, baik yang tersembunyi maupun yang
tampak. Melalui kekuasaanNya, semua mahluk harus tunduk dan beribadah
kepadaNya.

2. Rabbaniyyah
adalah konsep yang berasal dari wahyu Allah, tanpa mengambil sumber lain. Wahyu-
wahyu yang diberikan kepada rasul-rasulNya tetap terjaga dari kesucian. Seperti
dalam Surah ayat 9.

9
3. Istiqomah
adalah dimana konsep yang karena Islam bukan produk pemikiran manusia, bukan
produk lingkungan atau masa tertentu, juga bukan produk faktor-faktor dunia, maka
karakteristik Islam yang datang dari Allah adalah ”Gerak di dalam kerangka yang
tetap dan seputar poros yang tetap pula”. Seperti dalam Surah Ar-Ruum ayat 30.

4. Syumuliyyah
adalah konsep yang membicarakan tentang seluruh yang ada di dunia dan di luar
dunia ini secara rinci. Tentang hakekat alam, hakekat kehidupan, hakekat manusia
(tabiat, kejadian, sifat, dan ikhwal) serta hubungan dengan hakekat ilahi yang akbar.
Seperti dalam Surah Ali-’Imran ayat 4-5, dan ayat 27. Penerapan ataupun implikasi
dari syumuliyyah ini bisa dilihat dalam Islam sebagai jalan hidup/ tatanan hidup yang
lengkap.

5. Tawazuniyyah
adalah konsep keseimbangan dalam segala sendi dan dalam pengungkapan-
pengungkapannya. Keseimbangan konsep Islam juga tidak terombang-ambing
kesana-sini, dari berlebihan disana-sini, dan dari berbagai benturan. Konsep Islam
juga selamat dari kerusakan-kerusakan dan kekurangan. Seperti dalam Surah Al-Mulk
ayat 3.

6. Ta’amuliyyah
yaitu keaktivan dalam hubungan Allah SWT dengan alam dan manusia serta
keaktivan manusia itu sendiri dalam berbagai bidang kegiatannya. Sifat-sifat Allah
dalam konsep Islam bukanlah sifat-sifat yang pasif. Konsep manusia tentang
Tuhannya dan keterkaitan sifat-sifatNya dengan kehidupan manusia itulah yang
menentukan nilai Tuhan di dalam dirinya, disamping menentukan juga sikap
kepadaNya.

7. Waqi’iyyah
adalah konsep Islam yang berhubungan dengan realitas objektif yang memiliki wujud
nyata dan meyakinkan serta jejak bekas yang realitas pula. Ia tidak berupa konsep

10
rasional ataupun idealisme tanpa wujud nyata dalam realita. Seperti dalam Surah Al-
An’aam ayat 95-103.

D. Jenis hukum syariah

1.       Hukum taklifiy


Adalah sesuatu yang menghendaki adanya tuntunan untuk memilih berbuat atau
meningglakan perbuatan itu. Tuntunan/pilihan itu meliputi:

 Wajib : bersifat pasti


 Sunnah : dituntut tapi tidak pasti
 Haram : meningglakan, bentuk pasti
 Makruh : meninggalakn, tapi tidak pasti
 Mubah : memilih mgerjakan atau meninggalkan

2.       Hukum wad’i


Adalah titah Allah yang berhubungan dengan sesuatu yang berkaitan dengan hukum
taklifiy. Dengan kata lain yang mengatur proses pelaksanaan dari hukum taklifiy. Yang
menjadi bagian dari hukum wad’i adalah:

 Sebab : Sesuatu yang melatarbelakangi peruatan/pertandanya.


 Syarat : Berada diluar, tetapi menjadi bagian yang menentukan, yang harus dipenuh.
Sesuatu akan menjadi tidak sah tanpa adanya syarat . Tetapi syarat bukan
bagian dari perbuatan itu.
 Rukun : Perbuatan sah kalau rukun itu ada dan terpenuhi. Dan Rukun itu adalah
bagian dari perbuatan itu.

Contoh:
Salah satu perbuatan yang kita namai shalat. Syarat sah shalat adalah wudlu, (bukan
bagian dari perbuatan shalat). Rukun shalat salah satunya adalah takbiratur ikhram
(bagian dari gerakan dalam perbuatan shalat).

11
Dalam hukum wad’i, penghalang diartikan sebagai sesuatu yanga lazim dari ada nya, dan
tidak ada hukum. Sedangkan sah diartikan bahwa perbuatan itu mempunyai arti dalam
hukum.

12
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al-Qur'an disebut iman dan amal saleh. Iman
menunjukkan makna aqidah, sedangkan amal saleh menunjukkan pengertian syariah
dan akhlak.

Muslim yang baik adalah orang yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat yang
mendorongnya untuk melaksanakan syariah yang hanya melayani Allah sehingga
tergambar akhlak yang terpuji pada dirinya.

DAFTAR PUSTASA

https://kuliahaika.weebly.com/akidah/pengertian-urgensi-ruang-lingkup-dan-sumber-akidah

https://brainly.co.id/tugas/28676250

https://farislengkap.wordpress.com/2017/02/15/hubungan-aqidah-syariah-dan-akhlak/

https://www.kompasiana.com/canepen/54f93c40a333110a068b4903/pengertian-aqidah-syariah-dan-
akhlak-dalam-islam

https://atashiwabenkyoushimasu.wordpress.com/2015/01/04/aqidah-syariah-dan-akhlak/

13

Anda mungkin juga menyukai