Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT DINUL ISLAM

Dosen Pengampu : Dr. Ali Sunarso, M. Pd.

Disusun Oleh

Wilda Selma Amalia (1401420003)

Dharma Fauzan Nabil Huwaidi (1401420013)

Raehannisa Rahmayanti (1401420023)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hakikat Dinul Islam, ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen pada Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Agama Islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ali Sunarso, M. pd selaku Dosen Mata
Kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 16 September 2020

2
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………. 1
KATA PENGATAR………………………………………………………………... 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....... 3
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………. 4
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………. 4
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………. 4
C. TUJUAN PEMBAHASAN……………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….. 5
A. PENGERTIAN DINUL ISLAM……………………………………… 5
B. TUJUAN DINUL ISLAM…………………………………………….. 6
C. KERANGKA DASAR AGAMA ISLAM……………………………. 7
BAB III PENUTUP………………………………………………………………. 11
A. KESIMPULAN……………………………………………………….. 11
B. SARAN………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Agama Samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari
langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim ada 3, yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam.
Ketiga agama ini mempunyai beberapa kesamaan dan perbedaan yang beberapa di antaranya
sangat mendasar. Yahudi adalah agama tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa
Yahudi. Agama ini tidak bisa disebarkan ke luar dari suku Yahudi. Oleh karena itu jumlahnya
tidak berkembang. Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia. Sementara agama
Nasrani dan Islam karena disebarkan ke seluruh manusia dipeluk oleh milyaran pengikutnya.

B.    Rumusan Masalah

1.    Apa Penjelasan Kerangka Dasar Ajaran Islam ?

2. Apa Tujuan Dinul Islam ?

3.    Bagaimana Fungsi dan Kedudukan Ajaran/Aqidah Islam ?

C.    Tujuan

1.    Menjelaskan Definisi Dasar Ajaran Islam

2. Menjelaskan Definisi dan Tujuan Dasaar Dinul Islam

3.    Mengetahui Fungsi dan Kedudukan Ajaran/Aqidah Islam

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Dinul Islam


Dinul berasal dari bahasa Arab “addin” yang berarti agama, sedangkan islam itu
sangat luas pengertiannya dan secara istilah disebutkan bahwa islam itu adalah keselamatan,
perdamaian yang meliputi :
 Islam itu keselamatan, yang artinya seseorang yang memeluk agama islam akan
selamat di dunia dan akhirat selama dia menjalankan apa yang terdapat dalam al-
Qur’an dan Hadist sebagai pedoman hidup agama Islam.
 Islam itu perdamaian, yang artinya bahwa islam itu adalah damai dan cinta
perdamaian dan sebaliknya benci terhadap permusuhan.

Secara keseluruhan bahwa Dinul Islam itu adalah agama pembawa keselamatan
kepada umat manusia sepanjang hamba Allah tersebut menjalankan syari’at dinul Islam itu
sendiri yang berlandaskan al-Qur’an dan Hadist.

Dalam al-Qur’an disebutkan dalam surah Ali ‘Imran: 19


“Sesungguhnya agama yang di ridhoi Allah di sisi-Nya ialah Islam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman dalam QS. Ali ‘Imran: 85


“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia
termasuk orang yang rugi.”

Orang yang akan memeluk agama Islam harus dan wajib hukumnya mengetahui dan
melaksanakan Rukun Islam yang terdiri dari lima Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah: 
1. Mengucap dua kalimat syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan
disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba
dan rasul Allah.
2. Mendirikan Shalat wajib lima kali sehari.
3. Membayar Zakat

5
4. Puasa pada bulan Ramadhan
5. Ibadah Haji bagi mereka yang mampu.
2. Tujuan Dinul Islam

Dinul Islam yang utama adalah bertauhid kepada Allah. asal makna tauhid adalah
berkeyakinan bahwa Allah itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah SWT mengutus Nabi
Muhammad SAW membawa risalah Dinul Islam dengan tujuan memurnikan tauhid, yaitu
mempercayai dan meyakini bahwa hanya terdapat satu Tuhan yang wajib disembah,
dimohonkan petunjuk dan pertologan-Nya.
Nabi Muhammad SAW, membawa dinul islam berupa wahyu Allah yaitu Al-Qur’an
yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup manusia yang pertama disamping Sunnah Nabi
Muhammad SAW yang kedua sebagai pedoman hidup manusia. Konsep islam sebagai agama
tauhid adalah ajaran sepanjang sejarah manusi dari tiap-tiap Rasul, Mulai Nabi Adam, Nuh,
Ibrahim, Daud, Musa dan Isa sampai Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi yang terakhir.

KARAKTERISTIK DINUL ISLAM


• Islam sebagai agama fitrah
• Islam penyempurna agama lain
• Islam sebagai pedoman hidup
• Islam sebagai pendorong kemajuan

RUANG LINGKUP DINUL ISLAM


• IMAN (ada 6 Rukun Iman), kajian tentang akidah/prinsip keimanan ini melahirkan
disiplin ilmu Tauhid, ilmu akidah, Ilmu Ushuluddin dan Ilmu Kalam.
• ISLAM (ada 5 Rukun Islam), kajian tentang keislaman ini, melahirkan disiplin ilmu
syari’ah atau ilmu feqih.
• IHSAN (akhlak/etika), kajian tentang ihsan ini melahirkan disiplin ilmu tasawuf.

Ditinjau dari ajarannya, Islam mengatur berbagai unsur kehidupan pada manusia yang
meliputi :
1.      Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah).
Sesuai firman yang berbunyi :
”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembahku”. (QS.51: 56)

6
2.      Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum minan-Naas).
Sesuai firman yang berbunyi :
”Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan
janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”. (QS.5:2).
3.      Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungan.
Sesuai firman yang berbunyi :
”Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmuran”.
(QS.11:61)

   3. KERANGKA DASAR  AJARAN ISLAM

Islam pada hakikatnya adalah aturan atau undang – undang Allah yang terdapat dalam
kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya yang meliputi perintah dan larangan serta petunjuk supaya
menjadi pedoman hidup dan kehidupan umat manusia guna kebahagiaannya di dunia dan
akhirat, Secara umum aturan itu dibagi menjadi 3 hal pokok, yaitu Aqidah, Syari’ah dan
Akhlaq.

1. Aqidah
            Aqidah adalah sistem keyakinan yang mendasari seluruh aktivitas muslim. Ajaran
Islam berisikan tentang apa saja yang mesti dipercayai, diyakini, dan diimani oleh setiap
muslim. Karena agama Islam bersumber kepada kepercayaan dan keimanan kepada Allah
swt, maka aqidah merupakan sistem kepercayaaan yang mengikat manusia kepada Islam.
Seorang manusia disebut muslim jika dengan penuh kesadaran dan ketulusan bersedia terikat
dengan sistem kepercayaan Islam. Karena itu, aqidah merupakan ikatan dan simpul dasar
dalam Islam yang pertama dan utama.
Aqidah dibangun atas 6 dasar keimanan yang lazim disebut Rukun Iman. Rukun
iman meliputi : iman kepada Allah swt, para malaikat, kitab – kitab, para Rasul, hari akhir,
dan Qodlo dan Qodar. Allah berfirman dalam QS.An-Nisa’, ayat 136 yang artinya  “ Wahai
orang yang beriman, tetaplah beriman kepaada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
diturunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar
kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, Rasul-Nya, hari Kemudian, maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh- jauhnya”.
            Berdasarkan 6 fondasi tersebut, maka keterikatan setiap muslim yang semestinya ada
pada jiwa setiap muslim adalah :

7
a. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang
menyempurnakan syariat – syariat yang diturunkan Allah sebelumnya.
b. Meyakini bahwa Islam adalah satu- satunya agama yang benar di sisi Allah. Islam
dating dengan membawa kebenarana yang bersifat absolute guna menjadi pedoman
hidup dan kehidupan manusia selaras dengan fitrahnya.
c. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal serta berlaku untuk semua
manusia dalam segala lapisan masyarakat dan sesuai dengasn tuntutan budaya
manusia.

2. Syari’ah
            Komponen Islam yang kedua adalah syari’ah yang berisi peraturan dan perundang-
undangan yang mengatur aktifitas yang seharusnya dikerjakan manusia. Syari’at adalah
sistem nilai yang merupakan inti ajaran Islam. Syari’ah aatau sistem nilai Islam yang
diciptakan oleh Allah sendiri. Dalam kaitan ini, Allah disebut Syaari atau pencipta hukum.
            Sistem nilai Islam secara umum meliputi 2 bidang :
a. Syari’at yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah (ibadah
mahdah / khusus). Disebut ibadah mahdah karena sifatnya yang khas dan sudah
ditentukan secara pasti oleh Allah dan dicontohkan secara rinci oleh Allah. Dalam
konteks ini, syari’at berisikan ketentuan tentang tata cara peribadatan manusia kepada
Allah, seperti kewajiban shalat, puasa, zakat, haji.
b. Syari’at yang mengatur hubungan manusia secara horizontal dengan sesama dan
makhluk lainnya ( mu’amalah ). Mu’amalah meliputi ketentuan perundang- undangan
yang mengatur segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan dengan sesamanya
dan alam sekitarnya.

Adanya sistem mu’amalah ini membuktikan bahwa Islam tidak meninggalkan urusan dunia,
bahkan tidak pula melakukan pemisahan terhadap persoalan dunia maupuu akhirat. Bagi
Islam, ibadah yang diwajibkan Allah atas hambanya bukan sekedar bersifat formal belaka,
melainkan disuruhnya agar semua aktivitas hidup dijalankan manusia hendaknya bernilai
ibadah. Ajaran ini sesuai dengan ajaran Islam tentang tujuan diciptakannya manusia supaya
beribadah. Allah berfirman dalam QS. Az-Zarariyat, ayat 56

“ Dan tiadalah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya beribadah kepada- Ku “

8
Hubungan horizontal ini disebut pula dengan ibadah gairu mahdah / umum karena sifatnya
umum, di mana Allah atau Rasul-Nya tidak memerinci macam dan jenis perilakunya, tetapi
hanya memberikan prinsip dasarnya saja.

3. Akhlaq
            Akhlaq merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang
perilaku atau sopan santun. Akhlaq maupun syari’ah pada dasarnya membahas perilaku
manusia, tetapi yang berbeda di antaranya adalah obyek material. Syari’ah melihat perbuatan
manusia darin segi hukum yaitu : wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Sedangkan aklaq
melihat perbuatan manusia dari segi nilai / etika, yaitu perbuatan baik ataupun buruk.
            Akhlaq merupakan sistematika Islam, sebagai sistem, akhlaq memiliki spektrum yang
luas, mulai sikap terhadap dirinya, orang lain, dan makhluk lain, serta terhadap Allah SWT.

4. Keterkaitan antara Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq


            Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran
Islam. ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan.
            Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan,
menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syari’ah sebagai sistem
nilai berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sdangkan akhlaq sebagai sistem
etika menggambarkan arah dan tujuan yuang hendak dicapai agama. Oleh karena itu, ketiga
komponen tersebut seyogyanya terintegrasi dalam diri seorang muslim. Integrasi ketiga
komponen tersebut dalam ajaran Islam ibarat sebuah pohon. Akarnya adalah aqidah,
sementara batang, dahan, dan daunnya adalah syari’ah, sedangkan buahnya adalah aqidah.
Muslim yang baik adalah orang yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat yang
mendorongnya untuk melaksanakan syari’ah yang hanya ditujukan kepada Allah
sehingga tergambar akhlaq yang terpuji.
Atas dasar hubungan itu, maka :
·         Seseorang yang melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah ,
maka orang itu termasuk dalam kategori kafir.
·         Seseorang yang mengaku beraqidah, tetapi tidak mau melaksanakan syari’ah, maka
orang itu disebut fasik.
·          Seseorang yang mengaku beraqidah dan melaksanakan syari’ah, tetapi dengan landasan
aqidah yang tidak lurus, maka orang itu disebut munafik.
Seseorang yang melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi aqidah, maka perbuatannya

9
hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik adalah perbuatan yang sesuai
dengan nilai- nilai kemanusiaan, tetapi belum tentu dipandang benar menurut Allah.
Perbuatan baik yang didorong oleh keimanan terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan
syari’ah disebut sebagai amal sholeh. Oleh karena itu, dala Al-Qur’an kata amal sholeh selalu
diawali dengan kata iman, antar lain dalam QS. An-Nur, ayat 55

BAB III

PENUTUP

 A. KESIMPULAN

 RANGKA AJARAN ISLAM 

Aqidah

Syariah

Akhlaq

 UNSUR-UNSUR AJARAN ISLAM

Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah).

Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum minan-Naas).

Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungan.

 KEDUDUKAN AQIDAH DALAM ISLAM

Merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan
rukun iman, yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-
rasul-Nya, hari akhir, serta taqdir baik dan buruk.

B.  KRITIK DAN SARAN

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi

10
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://gunawan2belas.blogspot.com/2016/07/dinul-islam.html#:~:text=Orang%20yang
%20patuh%20pada%20aturan%20Allah%20SWT%20disebut%20muslim.&text=Jadi
%20sesuai%20penjelasan%20diatas%20Dinul,pula%20di%20dunia%20dan
%20akhirat.
http://www.albayyinah.sch.id/hakikat-dinul-islam/
https://setitikmendunia.wordpress.com/seputar-islam/dinul-islam/

11

Anda mungkin juga menyukai