Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dinul Islam ialah agama yang dibawa dan diajarkan oleh semua Nabi/ Rasul Allah
swt. sejak Nabi Adam as. sampai kepada Nabi Muhammad saw.Agama Islam menekankan
arti ketauhidan, yakni hanya menyembah satu Tuhan yaitu Allah swt.
Dinul berasal dari bahasa Arab "addin"yang berarti agama, sedangkan islam itu sangat
luas pengertiannya dan secara istilah disebutkan bahwa islam itu adalah keselamatan,
perdamaian yang meliputi :
1. Islam itu keselamatan, yang artinya seseorang yang memeluk agama islam akan selamat di
dunia dan akhirat selama dia menjalankan apa yang terdapat dalam al-Qur'an dan Hadist
sebagai pedoman hidup agama Islam.
2. Islam itu perdamaian, yang artinya bahwa islam itu adalah damai dan cinta perdamaian
dan sebaliknya benci terhadap permusuhan.
Secara keseluruhan bahwa Dinul Islam itu adalah agama pembawa keselamatan
kepada umat manusia sepanjang hamba Allah tersebut menjalankan syari'at dinul Islam itu
sendiri yang berlandaskan al-Qur'an dan Hadist. Keyakinan bahwa Islam satu-satunya
Agama Yang Benar adalah termasuk perkara yang bersifat qath’I, tsawabit dan badihiy
/pasti, tetap dan jelas (minal umuridl-dloruriyah fid din) yakni termasuk di antara perkara-
perkara agama yang bersifat dhloruriyah (suatu keharusan) karena telah disepakati dan
didukung oleh seluruh ulama’ sepanjang masa lebih-lebih oleh salafus salih berdasarkan nas-
nas yang jelas dan tegas.
Namun demikian, sekarang perkara tersebut sering mendapat rongrongan dari
kalangan-kalangan tertentu terutama dari kalangan akademisi dan pejuang HAM dengan
mengatasnamakan toleransi agama mereka menyebarkan paham pluralisme agama dan
mengecam setiap orang yang meyakini dan menyatakan kebenaran agamanya dan kesesatan
agama lain.Dengan latar belakang itulah tulisan ini disajikan kepada para pembaca untuk
menegaskan ulang bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar.
BAB II
DINUL ISLAM

A. Pengertian Dinul Islam


Dinul berasal dari bahasa Arab "addin"yang berarti agama dan“al islam” berarti berserah
diri; dalam artian menyerahkan diri sepenuhnya kepada kekuasaan dankehendak Allah swt.,
sejahtera, selamat; yaitu sejahtera dan selamat hidupnya di dunia dan di akhirat.Damai; yaitu
ajaran Islam membawa konsep perdamaian di dunia lahir batin. Dalam bahasa Semit dienul
berarti undang-undang atau hukum. Intisari dari arti demikian memberikan faham bahwa
agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia.
Sedangkan islam itu sangat luas pengertiannya dan secara istilah disebutkan bahwa islam itu
adalah keselamatan, perdamaian yang meliputi :
1. Islam itu keselamatan, yang artinya seseorang yang memeluk agama islam akan selamat di
dunia dan akhirat selama dia menjalankan apa yang terdapat dalam al-Qur'an dan Hadist
sebagai pedoman hidup agama Islam.
2. Islam itu perdamaian, yang artinya bahwa islam itu adalah damai dan cinta perdamaian
dan sebaliknya benci terhadap permusuhan.
Pengertian Secara keseluruhan bahwa Dinul Islam itu adalah agama pembawa
keselamatan kepada umat manusia sepanjang hamba Allah tersebut menjalankan syari'at
dinul Islam itu sendiri yang berlandaskan al-Qur'an dan Hadist.
Dalam al-Qur'an disebutkan dalam surah Ali ‘Imran: 19

“Sesungguhnya agama yang di ridhoi Allah di sisi-Nya ialah Islam.

Allah swt juga berfirman dalam QS Ali ‘Imran:85

Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia
termasuk orang yang rugi.” .
Sejak Nabi Adam as. sampai kepada Nabi Muhammad saw. agama Islam memiliki
konsep ketuhanan yang sama yaitu hanya ada satu Tuhan, Dialah Allah swt Yang Maha Esa
dalam segalanya. Sedang cara bagaimana menyembahNya, disesuaikan dengan situasi dan
kondisi ketika Nabi/Rasul itu hidup. Pengertian ini sesuai dengan firman Allah swt:
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah
seorang yang lurus lagi seorang muslim dan sekali-kali dia bukanlah dari golongan orang -
orang musyrik”. QS. Ali Imran 67
Di dalam ayat lain disebutkan : Berkata Musa : hai kaumku, jika kamu beriman kepada
Allah swt maka bertawakkallah kepada-Nya jika kamu benar-benar orang yang beragama
Islam QS. Yunus:74
Sedangkan Islam yang menjadi bahasan di sini adalah Islam dalam pengertian khusus,
yaitu agama Islam yang dibawa dan dijarkan oleh Nabi Muhammad saw.

B. Tujuan Dinul Islam


Tujuan dari Dinul Islam adalah mentauhidkan Allah swt. tauhid adalah berkeyakinan
bahwa Allah itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad
SAW membawa risalah Dinul Islam dengan tujuan memurnikan tauhid, yaitu mempercayai
dan meyakini bahwa hanya terdapat satu Tuhan yang wajib disembah,dimohonkan petunjuk
dan pertologan-Nya.
Nabi Muhammad SAW, membawa dinul islam berupa wahyu Allah yaitu Al-Qur'an
yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup manusia yang pertama disamping Sunnah Nabi
Muhammad SAW yang kedua sebagai pedoman hidup manusia. Konsep islam sebagai agama
tauhid adalah ajaran sepanjang sejarah manusi dari tiap-tiap Rasul, Mulai Nabi Adam, Nuh,
Ibrahim, Daud, Musa dan Isa sampai Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi yang terakhir.
Terdapat dalam Firman Allah Q.S Al-Anbiya:25 yang artinya: :
"Dan kami tidak mengirim seorang Rasul pun sebelum kamu melainkan kami wahyukan
kepadanya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Aku (Allah), maka sembahlah olehmu
sekaliazAku(Allah)".
Secara tegasnya Tauhid itu urat nadi segala rupa ibadah dan muamalah. Syiar Tauhid
adalah kalimat Thayyiba "Laa Ilaaha Illallaah" dialah sendi utama Dinul Islam. Demi
tercapainya kebahagiaan hidup lahir batin dunia dan akhirat, sejalan dengan do’a yang
diajarkan dalam Al Qur’an :
“Wahai Tuhan kami, anugerahilah kami kebaikan/kebahagiaan ketika di dunia, dan
anugerahilah pula kami kebaikan/kebahagiaan di akhirat, serta jauhkanlah/ hindarkanlah kami
dari siksa api neraka”. QS. Al Baqarah : 201
Kebahagiaan di dunia dan akhirat merupakan tujuan yang harus diraih oleh setiap
muslim, untuk inilah maka dalam menjalankan syari’at Islam terdapat tahapan-tahapan yang
harus dilalui, yaitu :
a. Memiliki keyakinan yang benar.
b. Mengetahui syari’at yang benar (WARID)
c. Melaksanakan syari’at dengan tekun dan penuh keyakinan (mantap).
d. Mauhibah, yaitu sikap yang penuh dengan penerimaan dan syukur akan karunia Allah swt.
Apabila seorang muslim memperhatikan dan mempedomani keempat tahapan di atas,
maka ia akan dapat mengatur aktivitasnya untuk kepentingan dunia dan akhirat dengan benar
secara berimbang.
Dalam Al Qur’an difirmankan :“Dan carilah pada apa yang dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan nasibmu di dunia”.
QS. Al Qashas : 77

C. Ruang Lingkup Dinul Islam


Merujuk pada tujuan Dinul Islam yaitu tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat,
maka ruang lingkup Dinul Islam meliputi :
a) Hubungan antara manusia dengan Allah swt.
Firman Allah dalam Al Qur’an :
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka me-nyembah-Ku”.
QS. Adz Dzariyat : 56
Ayat di atas memberikan pengertian bahwa tujuan diciptakannya manusia yaitu berbakti
kepadaNya. Rasul saw. bertugas memberi penjelasan dan contoh kepada umatnya bagaimana
cara beribadah yang benar.
Untuk sampai kepada ibadah yang benar ini Rasul saw. menjelaskan 3 aspek penting,
yaitu :
b) Aspek Iman, yaitu mempercayai dengan benar enam unsur rukun iman.Agama islam
mempunyai Rukun Iman yang terdiri dari 6 yaitu :
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Nabi dan Rasul Allah
5. Iman kepada Hari Kiamat
6. kepada Qoda dan Qadar (Ketentuan yang baik dan ketentuan yang jelek.
c) Aspek Islam, Aspek ini merupakan realita dari iman.
Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:
1. Mengucap dua kalimat syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati
dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad
adalah hamba dan rasul Allah.
2. Mendirikan Shalat wajib lima kali sehari.
3. Membaya Zakat
4. Puada pada bulan Ramadhan
5. Ibadah Haji bagi mereka yang mampu.

d) Aspek ihsan, Tentang ihsan dalam hadits Nabi saw disebutkan :


Ihsan merupakan proyeksi hubungan dengan Allah swt yang betul-betul sempurna,
sehingga yang ingat dan dituju hanya Allah swt semata.
Ihsan merupakan beribadah kepada Allah swt seolah-olah kamu melihatnya, maka yakinlah
bahwa Allah melihat kita dalam beribadah.

e) Hubungan antara sesama manusia


Dalam syari’at Islam terdapat konsep dasar hubungan manusia secara individu dan
dalam hidup bersama baik dalam keluarga maupun masyarakat. Konsep dasar ini termaktub
dalam surat Al-Maidah 2 .Manusia diciptakan Allah swt sebagai makhluk sosial, antara satu
dengan lainnya saling membutuhkan dan memiliki kecenderungan besar untuk hidup
bermasyarakat. Islam mengajarkan agar terjadi hubungan timbal balik yang baik antara
sesamanya, antara laki-laki dan wanita, antara keluarga dengan keluarga lainnya, antara
bangsa yang satu dengan bangsa lainnya, dalam tatanan hubungan yang saling
menguntungkan dan tidak boleh saling merugikan, apalagi saling membanggakan dan
menyombongkan diri.
Islam mengajarkan kebersamaan, saling menghargai antara sesamanya, tidak
membedakan status dan warna kulit, yang dinilai oleh Allah swt adalah kepribadian atau
takwanya. Perhatikan firman Allah swt dalam surat Al Hujurat 13.

f) Hubungan antara manusia dengan alam sekitar


Allah swt. memerintahkan (QS. Al Qashas : 77) agar manusia selalu berbuat baik pada
dirinya dan memperlakukan dengan baik segala sesuatu yang ada di muka bumi. Bumi, langit
dan segala sesuatu yang ada pada hakekatnya diciptakan Allah swt untuk kepentingan
manusia agar semua potensi alam dapat dimanfaatkan dengan cara yang baik dengan
memperhatikan keseimbangan agar tidak terjadi dampak negatif setelah pemanfaatannya.
Alam harus dilestarikan, diolah, dijaga dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan sesuai
petunjukagama, banyak firman Allah swt. yang berkaitan dengan masalah ini, antara lain
termaktub dalam QS.Luqman 20 dan QS. Hud : 61

D. Ciri-Ciri Dinul Islam


a. Dinul Islam sebagai Agama Fitrah
Fitrah artinya watak hakiki dan asli dari tiap-tiap manusia. Agama Islam merupakan
agama yang tidak bertentangan dengan watak hakiki setiap manusia karena pada dasarnya
manusia itu diciptakan Allah swt. atas kodrat yang “hanif”, maksudnya senantiasa memihak
kepada kebenaran. ( Ar Rum ayat 30 )
Islam disebut sebagai Agama Fitrah dapat dibenarkan secara akal, hal ini minimal
berdasar dua alasan, sebagai berikut :
1. Fakta membuktikan bahwa ajaran Islam, sangat sejalan dengan fitrah dasar manusia.
2. Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah swt. sedangkan Islam diturunkan dengan
fungsi sebagai pedoman hidup manusia.

b. Dinul Islam sebagai Agama Tauhid


Ajaran Allah swt yang disebarkan Nabi Muhammad saw ini memberikan landasan yang
mendasar, yakni memperbenar keyakinan manusia tentang Tuhan yang sebenarnya. Dalam
sejarah agama kita tahu bahwa manusia telah banyak yang salah dala meyakini Tuhan yang
seharusnya. Di antara mereka ada yang menyembah api, ada yang menuhankan berhala, ada
yang menyembah berhala, ada yang menyembah alam dan bahkan ada pula yang manusia itu
sendiri mengakui dirinya sebagai Tuhan yang harus disembah. Dinul Is-lam meluruskan
manusia untuk meyakini bahwa Allahswt adalah Tuhan Yang Tunggal (tauhid), tidak ada
Tuhan kecuali Dia saja. Di dalam Al Qur’an ditegaskan :
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan kami wahyukan
kepadanya; bahwa tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian pada-
Ku. QS. Al Anbiya’: 25

c. Dinul Islam sebagai Rahmat bagi Alam


Nabi Muhammad saw sebagai pembawa Agama Islam merupakan utusan Allah swt.
yang terakhir. Tugas yang diemban Beliau adalah menyampaikan ajaran Islam kepada
seluruh umat manusia. Ajaran Dinul Islam membicarakan berbagai hal termasuk pula tentang
proses kejadian alam, berbagai keadaan alam dan berita tentang rahasia alam. Hal ini tidak
hanya sekedar untuk diketahui manusia tetapi juga untuk mendorong manusia bagaimana
menyikapi terhadap alam sehingga terjadilah keadaan yang harmonis, serasi dan seimbang.
Inilah ajaran yang mengajak seluruh umat manusia untuk menjaga, mengelola dan
mengambil manfaat dari alam semesta.Allah swt menegskan di dalam al Qur’an :
“Dan Kami tidaklah mengutus kamu melainkan untuk umat manusia seluruhnya, sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. QS. Saba’ : 28
Perhatikan pula QS. Al Ambiya’ 107.
Agama Islam ditujukan untuk seluruh penjuru dunia, dalam hal ini Nabi Muhammad
saw. bersabda :
“Nabi ( sebelumku ) diutus khusus untuk kaumnya, sedangkan aku diutus untuk seluruh
umat manusia.

d. Dinul Islam mendorong Manusia untuk Maju


Islam mendorong umatnya untuk pandai dan berilmu. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang
memotivasi manusia untuk menggunakan akal sehingga memperoleh pelajaran/ilmu untuk
mencapai kemajuan.Firman Allah swt di dalamAl Qur’an :
“Katakanlah : Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui ? Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
QS. Az Zumar : 9

e. Dinul Islam sebagai Pedoman Hidup


Yang dimaksud dengan pedoman hidup di sini adalah pandangan hidup muslim yang
setia kepada Islam tentang berbagai masalah asasi dalam kehidupan manusia, yang
disimpulkannya dari Al Qur’an dan As-Sunnah. Oleh karenanya segala aktivitas seorang
muslim haruslah selalu mengacu kepada Al Qur’an dan Hadis serta mencontoh prilaku Nabi
Muhammad saw.

E. Karakteristik Dinul Islam


Dinul Islam mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki agama lain dan sekaligus
merupakan kekuatannya. Antaranya :
1. Agama Islam adalah agama Allah (dinullah), yakni seluruh ajarannya bersumber dari
Allah SWT baik melalui wahyu langsung (Al-Qur'an) maupun tidak langsung (Hadits
Nabi). Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat 39:2.
2. Agama Islam mengandung ajaran-ajaran yang mencakup seluruh aspek kehidupan
manusia. (syumul).
3. Agama Islam berlaku untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman (al-'umum).
4. Agama Islam mengandung ajaran-ajaran yang sesuai dengan fitrah manusia,
sebagaimana firman Allah dalan Al-Qur'an surat 30:30.
5. Agama Islam menempatkan akal manusia pada tempat yang sebaik-baiknya, sebagimana
firman Allah dalam Al-Qur'an surat 7:179.
6. Agama Islam berfungsi sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, sebagaimana firman
Allah dala Al-Qur'an surat 21:107.
7. Agama Islam mengorientasikan umat manusia ke masa depan (akhirat) tanpa melupakan
masa kini (dunia), sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat 28:77.
8. Bagi orang yang beriman masa depan itu penuh harapan, karenanya ia harus selalu
optimis dan menghilangkan pesimisme.
9. Agama Islam menjanjikan balasan (aljaza') yakni syurga bagi orang-orang yang beriman
dan neraka bagi orang orang-orang yang kufur kepada Allah SWT sebagaimana firman
Allah dalam Al-Qur'an surat 98:6-8.

F. Sumber Hukum Dinul Islam


Islam sebagai agama samawi terakhir yang baik, benar dan sempurna mempunyai dua
sumber ajaran pokok, yaitu Al-Qur'an dan Hadits (As-Sunnah al-maqbulah)
1. Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (baik
isi maupun redaksi) melalui perantaraan Malaikat Jibril as. Al-Qur'an sebagai kitab suci
mempunyai beberapa nama, yaitu: Al-Qur'an, Alkitab, Al-Furqan, dan Az-Zikr, dan lain-
lain.
Al-Qur'an adalah satu-satunya kitab suci yang terjaga kemurniaannya sejak awal
diturunkan sampai sekarang dan sampai hari kiamat. Kemurnian itu tetap terjaga dan
dipelihara oleh penciptanya sendiri, yaitu Allah SWT seseuai dengan firman-Nya dalam
surat Al-Hijr:9 yang berbunyi:
‫ِإَّنا َنْح ُن َنَّز ْلَنا الِّذْك َر َو ِإَّنا َلُه َلَح اِفُظوَن‬
Artinya : “Sesungguhnya kami-lah yang menurunkan Al-Qurkan,dan sesungguhnya kami
benar-benar memeiharanya.”
Terbukti bahwa sampai saat ini Al-Qur'an tetap terjaga kemurniannya. Sejak awal
diturunkannya, Al-Qur'an ditulis dan dihafalkan oleh para sahabat atas petunjuk Nabi
Muhammad SAW. Kemudian kodifikasi Al-Qur'an telah dirintis pada zaman khalifah Abu
Bakar dan disempurnakan pada zaman khalifah Usman bin Affan.
Kedudukan dan fungsi Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
 Sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia. Hal ini antara lain dijelaskan
dalam surat Al-Baqarah:185.
 Sebagai sumber dari segala sumber hukum. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-
Ahzab:36
 Isi ajaran al-Qur’an,di samping sebagai pembenar juga sebagai koreksi terhadap ajaran
agama samawi terdahulu. Hal ini di jelaskan dalam surat An-Nahl:64.
Sumber hukum Islam yang paling utama adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits. Al-qur’an
tediri dari 30 juz, 114 surat dan 6.236 ayat. Isi kandungan Al-Qur’an adalah :
1. Aqidah adalah keyakinan kuat dalam hati dan tidak ada suatu keraguan apapun.
2. Ibadah adalah aturan-aturan tentang tata cara hubungan manusia dengan Allah atau segala
cara dan upacara pengabdian yang bersifat ritual yang telah diperintahkan dan diatur cara-
cara pelaksanaannya dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi. Seperti, shalat, puasa, haji, dan
lain-lain.
3. Mua’malah adalah berbagai amalan keduniawian yang mengatur hubungan manusia
dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan benda. Contohnya pernikahan,
perdagangan.
4. Janji dan Ancaman
5. Undang-undang dan peraturan
6. Riwayat dan kisah
7. Ahlak adalah sesuatu yang tumbuh alam hati yang tanpa memerlukan pertimbangan
terlebih dahulu.

KESIMPULAN
Dinul islam merupakan suatu perintah, petunjuk, nasehat yang terdapat dalam al-qur’an
dan al hadist yang harus kita ketahui dan melaksanakan perintahnya dan juga menjauhi
larangannya serta mengamalkan isi kandungannya supaya kita menjadi insan yang islami dan
bertaqwa.

Anda mungkin juga menyukai