Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN AGAMA

•Kata agama merupakan terjemahan dari kata din (‫ )الدين‬dalam bahasa Arab yang berarti menguasai,
menundukkan dan religi dalam bahasa latin yang dalam satu pendapat dari kata relegere berarti
mengumpulkan, membaca
•Kata agama sendiri merupakan berasal dari bahasa sanskrit yang dalam satu pendapat sebagaimana
Harun Nasution katakan tersusun dari dua suku kata yakni a yang berarti tidak dan gam yang berarti
pergi. Dengan demikian agama secara bahasa berarti sesuatu yang tetap atau tetap ditempat. Oleh karena
itu, dari difinisi ini wajar jika agama memiliki sifat diwarisi turun temurun

•Pendapat lain menyatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci, dan memang setiap agama memiliki
kitab suci.
•Kata din (‫ )الدين‬dalam bahasa semit berarti undang-undang atau hukum. Dalam bahasa arab kata ini
memiliki makna menguasai, menundukkan, patuh , hutang, balasan, kebiasaan. Jika dilihat dari difinisi ini
maka memang dalam agama membawa peraturan yang merupakan hukum, dan agama sebagaimana
dalam b. Arab memang bersifat menguasai diri seseorang untuk tunduk dan patuh pada Tuhan dengan
menjalankan ajaran-ajaran agama.

•Dari beberapa istilah di atas maka agama secara istilah didifinisikan dengan mengikatkan diri pada suatu
bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan yang
mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. Difinisi lain menyatakan pengakuaan terhadap adanya
hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang harus dipatuhi.

Pengertian Islam :

Ada dua sisi yang dapat digunakan untuk memahami pengertian agama Islam, yaitu dari sisi kebahasaan
dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang Islam itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
Menurut ilmu bahasa (etimologi), Islam berasal dari bahasa Arab yaitu kata salima yang berarti selamat,
sentosa, dan damai. Dari asal kata itu dibentuk kata aslama, yuslimu, Islaman, yang berarti memelihara
dalam keadaan selamat sentosa, dan berarti juga menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Seseorang
yang bersikap sebagaimana maksud pengertian Islam tersebut dinamakan muslim, yaitu orang yang telah
menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada Allah SWT.1
Pengertian Islam yang demikian itu, sejalan dengan tujuan ajaran Islam, yaitu untuk mendorong manusia
agar patuh dan tunduk kepada Tuhan, sehingga terwujud keselamatan, kedamaian, aman, dan sentosa
serta sejalan pula dengan misi ajaran Islam yaitu menciptakan kedamaian di muka bumi dengan cara
mengajak manusia untuk patuh dan tunduk kepada Tuhan. Islam dengan misi yang demikian itu ialah
Islam yang dibawa oleh seluruh para Nabi, dari sejak Adam AS hingga Muhammad
SAW 2
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata Islam dari segi
kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada
Allah dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup baik di
dunia maupun di akhirat. Hal demikian dilakukan atas kesadaran dan
kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau berpura-pura, melainkan sebagai
panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan
sudah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah SWT.
Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama
yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang
Rasul. Atau lebih tegasnya lagi Islam adalah ajaran-ajaran yang
diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad
SAW sebagai Rasul.?
Sedangkan pengertian Islam menurut Syekh Mahmud Syaltut yaitu
agama Allah yang diperintahkan untuk mengajarkan pokok-pokok dan
peraturan-peraturannya kepada Nabi Muhammad SAW dan menugaskan
untuk menyampaikan agama itu kepada seluruh manusia, lalu mengajak
mereka untuk memeluknya.+
Sementara itu Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam
adalah agama perdamaian, dan du ajaran pokoknya yaitu ke-Esaan Allah
dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata, bahwa
agama Islam selaras benar dengan namanya. Islam bukan saja dikatakan
sebagai agama seluruh Nabi Allah, sebagaimana tersebut pada beberapa
ayat kitab suci Al-Qur'an, melankan pula pada segala sesuatu yang secara
tak sadar tunduk sepenuhnya kepada undang-undang Allah, yang kita saksikan pada alam semesta.
Dengan demikian, kata Islam secara istilah adalah mengacu kepada
agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah, bukan berasal
dari manusia. Posisi Nabi dalam agama Islam diakui sebagai utusan Allah
untuk menyebarkan ajaran Islam tersebut kepada umat manusia. Dalam
proses penyebaran agama Islam, Nabi terlihat dalam member keterangan,
penjelasan, uraian, dan contoh praktiknya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama Allah yang
diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya untuk diajarkan kepada manusia.
Dibawa secara berantai dari satu generasi ke generasi selanjutnya, dari satu
angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayah, dan
petunjuk bag manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan
rahim Allah SWT.
Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya lebih lengkap dan
sempurna dibandingkan agama yang dibawa ole para Nabi sebelumnya.
Firman Allah SWT:

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-
Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu." (OS. Al-Maidah: 3)6
Jadi, agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW alah
agama yang telah mencakup semua ajaran yang dibawa oleh para Nabi
terdahulu, dengan telah terlebih dahulu disesuaikan dengan kebutuhan
zaman. Dengan demikian jika orang yang ingin mengetahui ajaran Islam
yang yang dibawa ole para Nabi terdahulu, maka ia dapat mengetahui
melalui ajaran yang dibawa ole Nabi Muhammad SAW

Sumber Hukum Agama Islam


Di kalangan ulama terdapat kesepakatan bahwa sumber ajaran
Islam yang utama adalah Al-Qur'an dan Al-Sunnah. Sedangkan penalaran
atau akal pikiran sebagai alat untuk memahami Al-Qur'an dan Al-Sunnah.
Ketentuan in sesuai dengan agama Islam itu sendiri sebagai wahyu yang
berasal dari Allah SWT yang penjabarannya kemudian dilakukan oleh
Nabi Muhammad SAW. Hal demikian dinyatakan di dalam Al-Qur'an:

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri
(pemegang kekuasaan) di antara kamu....'
" (QS. An-Nisa': 59)
Menurut Musthafa al-Maraghi ayat tersebut memerintahkan kepada
orang-orang beriman agar mentaati Allah dengan mengamalkan kitab-Nya,
serta mentaati Sunna Rasulullah karena beliau yang menjelaskan
kandungan kitab suci tersebut kepada mat manusia. Selain itu, mentaati
ulil amri yang meliputi pemerintah, para hakim, para ulama, panglima
perang, tokoh-tokoh terkemuka dan lainnya, tempt dimana umat manusia
mengambil rujukan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan
memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya.'
Jadi pedoman dan sumber ajaran Islam adalah Al-Qur'an, Sunnah
Rasulullah, dan Ijtihad.
a. Al-Our'an
Secara etimologi Al-Qur'an adalah bacaan. Kata dasarnya
gara-a, yang artinya membaca. Al-Qur'an bukan hanya untuk dibaca,
akan tetapi isinya harus diamalkan. Ole karena itu, Al-Qur'an
dinamakan kitab, yang ditetapkan
atau diwajibkan untuk

dilaksanakan.® Al-Qur'an yang secara harfiah yang berarti bacaan, atau


rujukan, diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
Pertama kali turun di Mekkah, dan kemudian di Madinah. Proses ini
berlangsung selama lebih dari 22 tahun.

Sebagai sumber ajaran Islam yang utama, Al-Qur'an diyakini


dari Allah dan mutlak benar. Keberadaan Al-Qur' an sangat dibutuhkan
manusia. Mengenai fungi dan peran Al-Qur'an dalam kehidupan
manusia yang utama dan essensial, diantaranya yaitu:
a) Petunjuk kepada umat manusia ke jalan yang baik dan benar agar
manusia memperoleh kebahagiaan dalam menghadapi hidupnya.
b) Keterangan-keterangan, yaitu untuk memberikan keterangan,
dalil-dalil, penjelasan-penjelasan tentang segala sesuatu sehingga
manusia memiliki pedoman dan arahan yang jelas dalam
melaksanakan tugas hidupnya hidupnya sebagai makhluk Allah.
c) Sebagai kabar gembira dengan memberikan harapan-harapan
masa depan bag orang-orang yang berman kepada Allah.
d) Pengajaran dari Allah yaitu pengajaran yang dapat membimbing
manusia untuk mencari kebenaran.
e) Obat penyakit hati, yaitu penawar bagi hat yang gundah, dan
jiwa yang tidak tentram.
f) Rahmat, yaitu karunia untuk umat manusia yang akan memberikan kenikmatan hidup
jasmaniah dan ruhaniah.

b. As-Sunnah
Sunnah adalah sumber kedua ajaran Islam. Sunnah secara
harfiah berarti suatu sarana, suatu jalan, aturan, dan cara untuk berbuat
atau cara hidup. la juga berarti metode atau contoh. Dalam arti aslinya,
Sunnah menunjuk pada perkataan, perbuatan, dan persetujuan yang
berasal dari Nabi Muhammad SAW. 13
As-Sunnah dibagi atas tiga bagian. Pertama adalah Sunnah
gawliyah yang berisi ucapan, pernyataan Nabi Muhammad SAW.
Kedua, As-Sunnah fi'liyah yang berisi tindakan yang pernah dilakukan
oleh Nabi Muhammad SAW. Ketiga, adalah As-Sunnah tagririyah
yaitu persetujuan Nabi atas tindakan yang terjadi baik sebelum masa
Islam ataupun pada masa kehidupan beliau. '4
Selain kata Al-Sunnah yang pengertiannya sebagaimana
disebutkan diatas, kita juga menjumpai kata Al-Hadis, Al-Khabar, dan
Al-Atsar. Ole sebagian ulama lainnya kata-kata tersebut dibedakan
artinya. Menurut sebagian Al-Sunnah diartikan sebagai sesuatu yang
dibiasakan oleh Nabi Muhammad SAW sehingga sesuatu itu lebih
banyak dikerjakan ole Nabi Muhammad daripada ditinggalkan.

Sementara itu hadis adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi


Muhammad baik berupa capan, perbuatan, maupun ketetapan namun
jarang dikerjakan oleh Nabi Muhammad. Selanjutnya khabar adalah
ucapan, perbuatan, dan ketetapan yang berasal dari sahabat, dan atsar
adalah ucapan, perbuatan, dan ketetapan yang berasal dari para tabi' in.
Ulama' ushul mengartikan As-Sunnah sebagai sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad dalam
bentuk ucapan, perbuatan,
persetujuan beliau yang berkaitan dengan hukum. Pengertian ini
didasarkan pada pandangan mereka yang menempatkan Nabi
Muhammad SAW sebagai pembuat hukum. Sedangkan ulama fikih
mengartikan As-Sunnah sebagai salah satu dari bentuk hukum syara'
(hukum Islam) yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila
ditinggalkan tidak disiksa.!IS
Apabila Sunnah tidak berfungsi sebagai sumber ajaran Islam,
maka umat Islam akan mengalami kesulitan-kesulitan dalam hal
beribadah, seperti tata cara shalat, kadar dan ketentuan zakat, cara haji
dan lain sebagainya. Ayat-ayat Al-Qur'an hanya memuat ketentuan
yang sifatnya global dan umum. Penjelasan terperinci justru banyak
dijelaskan dalam Sunnah.

c. Ijtihad

Ijtihad secara bahasa sering diartikan sebagai pencurahan segenap kemampuan untuk
mendapatkan sesuatu, yaitu penggunaan akal sekuat mungkin untuk menemukan suatu keputusan
hukum
tertentu yang tidak ditetapkan secara eksplisit di dalam Al-Our'an dan
Sunnah. Dalam bidang fikih, ijihad berarti mengerahkan segala tenaga
dan pikiran untuk menyelidiki dan mengeluarkan (mengistinbatkan)
hukum-hukum yang terkandung dalam Al-Qur' an dengan syarat-syarat
tertentu. Dalam hal in Rasulullah pernah bersabda Abdullah bin
Mas'ud sebagai berikut:
"Berhukumlah engkau dengan Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, apabila suatu persoalan itu engkau
temukan dalam kedua sumber tersebut. Akan tetapi apabila engkau tidak menemukannya, maka
ütihadlah."16
Dengan demikian konsepsi itihad mempunyai pengertian
berusaha keras untuk mencapai sesuau. Dalam pengertian secara istilah
bahwa kata al-jahdu dan al-juhdu adalah usaha maksimal dalam
melahirkan hukum-hukum syariat dari dasar-dasarnya melalui
pemikiran dan penelitian yang serius.
Diantara banyak persyaratan yang harus dipenuhi ole orang
yang akan melakukan ijihad, sebagaimana disebutkan ole para
ulama, yang terpenting ialah:!7
1) Memiliki ilmu pengetahuan yang luas tentang ayat-ayat Al-
Qur'an yang berhubungan dengan masalah hukum.
2) Memiliki pengetahuan yang luas tentang hadis-hadis Nabi
Muhammad SAW yang berhubungan dengan masalah hukum.
3) Mengetahui bahasa Arab dengan berbagai ilmu kebahasaannya,
seperti nahwu, sharaf, ma'ani, bayan, badi', agar dapat
menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an atau Sunna dengan cara
yang benar.
4) Mengetahui kaidah-kaidah ilmu ushul figh yang seluas-
luasnya, karena ilmu ini menjadi dasar berijtihad.
5) Mengetahui ilmu logika, agar dapat menghasilkan kesimpulan
yang benar tentang hukum, dan sanggup mempertanggungjawabkannya.
6) Mengetahui soal-soal ijma', supaya tidak timbul pendapat yang
bertentangan dengan hasil ima'.
7) Mengetahui hadis yang dibatalkan karena sesuatu yang lebih
kuat dalam Al-Qur'an.
Agar ajaran Islam selalu selaras dengan perkembangan umat
manusia dan mampu menjawab tantangan zaman, maka hukum Islam
perlu dikembangkan. Selain itu, pemahaman terhadap Islam perlu
terus-menerus diperbaruhi dengan memberikan penafsiran-penafsiran
baru terhadap nash syara', menggali alternatif-alternatif lain yang bisa
diangkat sebagai solusi akan masalah-masalah kekinian. Jadi
pembaruan hukum Islam (dalam konteks ijtihad) ini dimaksudkan agar
syariat Islam mampu direalisasikan dalam kehidupan, menjadi hukum yang aplikatif dalam
menjawab semua permasalahan yang dihadapi
masyarakat.

Ruang lingkup Agama Islam

Ruang Lingkup adalah penjelasan tentang batasan suatu masalah. Dalam hal ini ruang lingkup ajaran
Islam adalah penjelasan tentang-tentang batasan dalam agama Islam.
Adapun ruang lingkul tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aqidah yaitu secara bahasa berasal dari kata akhada yakidu,aqidah artinya adalah sesuatu yang
tertancap dalam hati, mengakar kuat dan kokoh terhadap suatu dzat tanpa ada keraguan sedikitpun.
Aqidah ini pada prinsipnya mengakar pada Tauhid kepada Allah Subhanahu wataala. adapun prinsip
aqidah ini terbagi menjadi 3 yaitu:
Prinsip pertama: Berserah diri pada Allah dengan bertauhid.
Prinsip Kedua: Taat kepada Allah dengan cara berusaha sekuat mungkin menjalankan perintahNya dan
menjauhi LaranganNya
Prinsip ketiga: Berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik.
Dalilnya tentang aqidah adalah surat Al Ikhlas ayat 1 sampai dengan ayat 4.

2. Syariat yaitu hukum dan aturan yang mengatur segala aspek kehidupan baik itu untuk Muslim
maupun non-muslim (seluruh manusia). Secara garis besar syariah ini mencakup 2 hal yaitu:
Hubungan dengan Tuhan (Habluminallah) seperti tentang hukum ibadah
Hubungan dengan sesama Manusia (Habluminannas) seperti tentang hukum muamalah
Dalilnya tentang aqidah adalah surat Al Jasiyah ayat 18 yaitu:
‫ُثَّم َج َع ْلٰن َك َع ٰل ى َش ِر ْيَع ٍة ِّمَن اَاْلْم ِر َفاَّت ِبْع َه ا َو اَل َتَّت ِبْع َاْه َو ۤا َء اَّلِذْيَن اَل َيْع َلُمْو َن‬
"Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari agama itu, maka
ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui."
QS. Al-Jasiyah[45]:18

3. Akhlak yaitu tingkah laku sesorang yang didorong berdasarkan kesadaran untuk melakukan suatu
perbuatan. Contihnya akhlak terhadap orang tua, tetangga, teman, hewan dan lainnya.
Dalilnya tentang akhlak salah satunya dalam surat Al Qalam ayat 4 yaitu:
‫ٰل‬
‫َو ِاَّن َك َلَع ى ُخُلٍق َع ِظ ْي ٍم‬
"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur"

Karakteristik Agama Islam

Berikut ini diantara uraian karakteristik Agama Islam:

1. Rabbani
Islam adalah satu-satunya agama Rabbani atau agama wahyu. Rabbani adalah nisbat kepada Rabb
(Tuhan). Jadi makna Islam sebagai agama Rabbani artinya Islam merupakan agama satu-satunya yang
diturunkan oleh Allah Ta’ala Rabbul ‘alamin. Sebab Al-Qur’an dan Sunnah yang merupakan sumber
hukum Islam datang dari Allah Tuhan semesta alam. Sebagaimana diterangkan dalam surah Al-Haqqah
ayat 38-43 dan An-Najm ayat 3-4.

2. Agama Sempurna
Karakteristik islam selanjutnya adalah agama sempurna. Sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh
Allah, maka Islam menjadi agama yang sempurna. Sempurna artinya tidak lagi membutuhkan
penambahan dan pengurangan. Kesempurnaan Islam ditegaskan oleh Allah dalam al-Qur’an surah Al-
Maidah ayat 3.

“…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…”

(Terj. QS. al-Maaidah [5]: 3)


3. Agama yang Integral (Menyeluruh)
Sebagai agama wahyu dan kamil (sempurna), Islam telah mencakup seluruh aspek kehidupan
(integral/syamil). Artinya mencakup sisi dan aspek kehidupan manusia. Sebab Al-Qur’an dan hadits
sebagai pedoman hidup ummat Islam telah menjelaskan segala hal yang dibutuhkan manusia dalam
kehidupan mereka, sebagaimana Allah tegaskan dalam Surah an-Nahl [16] ayat 89;

“ . . . dan kami turunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (al-Qur’an) sebagai penjelasan segala sesuatu,
petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang Muslim (yang berserah diri)”.

(Terj. QS. An-Nahl [16]: 89)


4. Agama yang Lurus (Qayyim)
Konsekuensi dari Islam sebagai satu-satunya agama wahyu yang bersumber dari Allah, maka Islam
juga merupakan satu-satunya agama yang lurus. Artinya Islam adalah satu-satunya agama yang dapat
mengantarkan manusia kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman;

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan
Allah ciptakan manusia di atas (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang
lurus (dinul qayyim), tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

(Terjemahan QS. Ar-Rum [30]:30)


5. Agama Fitrah
Islam yang kita diperintahkan oleh Allah untuk tetap istiqamah di atasnya merupakanagama fitrah
dimana setiap manusia diciptakan di atas fitrah tersebut. Sebagaimana diterangkan dalam ayat 30
surah Ar-Rum di atas dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan Imam
Muslim;

“Tidak ada manusia yang lahir, melainkan ia terlahir di atas fitrah, lalu kedua orang tuanya-lah yang
menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi”.

(Terjemahan HR. Muslim)


6. Agama untuk Seluruh Alam
Islam diturunkan oleh Allah sebagai risalah kepada seluruh manusia bahkan kepada semesta alam.
Karena nabi Muhammad selaku pengemban risalah Islam yang terakhir diutus oleh Allah kepada
seluruh manusia bahkan seluruh alam, sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam surah Al-A’raf [7]
ayat 158, dan Saba’ ayat 28:

“Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua”

(Terjemahan QS. Al-A’raf [7]:158)

“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa
berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui”

(Terjemahan QS. Saba:28)


7. Agama yang Diridhai
Karakteristik Islam selanjutnya adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah. Sebab Islamlah satu-
satunya Agama yang diturunkan Allah sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia.
Sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam Surah Ali Imran ayat 19 dan al-Maidah ayat 3:
“Sesungguhnya agama yang diridhai oleh Allah adalah Islam”

(Terjemahan QS. Al-Maidah [5]:3


8. Agama Nikmat
Islam merupakan nikmat paling sempurna dan paling berharga yang Allah karuniakan kepada
manusia. Sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam surah Al-maidah ayat 3;

Ini merupakan ni’mat Allah yang paling besar kepada ummat ini, dimana Allah teleh
menyempurnakan agama mereka sehingga mereka tidak butuh kepada agama selain Islam, tidak
butuh kepada nabi lain selain nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karen Allah telah
menjadikan Islam sebagai penutup para Nabi dan mengutusnya kepada seluruh manusia dan jin.

9. Agama Pertengahan
Islam juga merupakan agama pertengahan (wasath). Pertengahan yang dimaksud adalah pertengahan
diantara dua kutub ekstrim yang semuanya buruk. Bukan pertengahan antara yang baik dan buruk.

Wasathiyah Islam diterangkan oleh Allah dalam surah Al-Baqarah [2] ayat 143: “Demikianlah kami
jadikan kalian (ummat Islam) sebagai ummat pertengahan (ummatn wasathan)”. Makna ummatan
wasathan dalam ayat ini adalah al-khiyar (pilihan), al-ajwad (terbaik), dan adil. umat yang adil dalam
artian tidak berlebihan dan tidak memudah-mudahkan.

Anda mungkin juga menyukai