PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan
dengan cara menghambakan diri , yaitu :menerima segala kepastian yang
menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan menaati segenap
ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan .Agama itu
hubungan manusia Yang Maha Suci yang dinyatakan dalam bentuk suci pula dan
sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu (Drs. Sidi Gazalba).
Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut
dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut
B. Rumusan Masalah
1.
2.
C.
D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengkaji lebih jauh tentang Agama
Islam, Sumber Ajaran dalam Agama Islam, serta Pokok-pokok Ajaran dalam
Agama Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan ilmu bahasa (Etimologi) kata Islam berasal dari bahasa Arab,
yaitu kata salima yang berarti selamat, sentosa dan damai. Dari kata itu
terbentuk kata aslama, yuslimu, islaman, yang berarti juga menyerahkan diri,
tunduk, paruh, dan taat. Sedangkan muslim yaitu orang yang telah menyatakan
dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada Allah s.w.t
Akar kata yang membentuk kata Islam setidaknya ada empat yang berkaitan
satu sama lain.
d. Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan tercipta
jika pemeluk Islam melaksanakan asalama dan sallama.
Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang ajaranajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul. Ajaranajaran yang dibawa oleh Islam merupakan ajaran manusia mengenai berbagai
segi dari kehidupan manusia. Islam merupakan ajaran yang lengkap ,
menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan seorang muslim
baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan lingkungannya.
Agama menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sistem yg mengatur tata
keimanan (kepercayaan)dan peribadatan kepada Tuhan Yang maha kuasa serta
tata kaidah yg berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Makna dalam arti kata selamat, maka islam adalah jalan hidup (way of life) satusatunya yang paling selamat mengantarkan manusia sampai tujuan
akhirnya..yaitu kehidupan akhirat. Dalam konteks perjalanan, tujuan hanya
dapat dicapai melalui jalan yang ditempuh. Sedangkan sebuah jalan, ia memiliki
cara dan aturan.
Akhirat adalah tujuan akhir dari perjalanan manusia, cara yang terbaik adalah
cara Rasulullah, dan aturan yang digunakan adalah berdasarkan Al Quran dan
Sunnah, dan islam adalah bentuk dari gabungan antara aturan dan cara tersebut
(Al Quran & Sunnah + Cara Rasulullah) yang membetuk jalan yang paling
selamat untuk mencapai tujuan akhir dari perjalanan manusia.
Makna kedamaian, adalah dengan mengikuti jalan islam untuk mencapai tujuan,
seseorang pasti akan mendapatkan kedamaian dalam menjalani kehidupanya.
Damai dalam konteks internal (dari sisi dirinya sendiri) dan dalam konteks
eksternal (dalam hubungan bermasyarakat). Islam adalah agama yang menyukai
kedamaian, kecuali jika hak Allah, dan hak azai manusia dihina dan di dzholimi,
maka Islam dalam ajarannya menganjurkan untuk melakukan tindakan yang
proporsional dan sesuai dengan perlakuan tersebut.
Makna sentausa, hanya akan dicapai jika ada keselamatan dan kedamaian, ini
juga merupakan arti dalam islam yang berkaitan dengan 2 makna di atas. yang
berkaitan dengan pelaksanaan islam secara internal (diri sendiri) maupun
external (lingkungan, masyarakat, dll).
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul
yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi.
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571632 masehi). Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu
yang disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai
mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya. Pada tahun
622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini
disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar permulaan perhitungan
kalender Islam. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar
(kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah),
sehingga semakin kuatlah umat Islam. Timbulnya tempat-tempat pembelajaran
ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia
Islam telah mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung. Banyak
ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam,
terutamanya pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13
masehi.
Islam (Arab: al-islm, berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang
mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar
orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar
kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau
penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: , Allh). Pengikut ajaran
Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada
Tuhan" , atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi
perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada
manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguhsungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia
oleh Allah.Aspek kebahasaan
Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada
Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya,
menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan
beberapa maksud dari al-Quran. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai
kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan
memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk
(memeluk agama) Islam..." Ayat lain menghubungkan Islm dan dn (lazimnya
diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan
untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu." Namun masih ada yang lain yang
menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari
hanya penyataan pengesahan keimanan.
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahdatin ("dua
kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna
muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah".
Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian
Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua
kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam
status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan
lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir
setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai
bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad)
sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental. Mereka tidak
menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai
penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada
Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa
agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para nabinya telah
membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan
mengubah teks dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun
kedua-duanya.
Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada
Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada
keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Di dalam al-Qur'an Allah juga telah
berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman.
Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul
utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|
satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut
ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim.
Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam
rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an,
penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orangorang yang diberi kitab.
Agama islam adalah agama yang dibawa oleh nabi muhammad SAW, agama
yang menutup agama-agama sebelumnya. Agama yang telah disempurnakan
bagi hambanya serta satu-satunya agama yang diridhoi dan diterima oleh allah
1.
Al-Quran
a.
Pengertian Al-Quran
Al-Quran adalah sumber ajaran Islam yang utama dan pertama dalam Islam.
Sumber ajaran Islam (Hukum Islam, Syariat Islam, Risalah Islam) itu ada tiga,
yakni Al-Quran, As-Sunnah, dan Ijtihad.
a.
b.
kedua (Hadits) asalnya langsung dari Allah SWT dan Nabi Muhammad Saw.
Secara definitif dapat dikatakan, Al-Quran adalah kumpulan wahyu atau firman
Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw, berisi ajaran tentang
keimanan, peribadahan, dan budi pekerti.
Al-Quran merupakan salah satu Kitabullah atau Kitab-Kitab Allah, yakni wahyuwahyu yang diterima para Nabi/Rasul Allah. Al-Quran adalah mukjizat terbesar
Nabi Muhammad Saw, bahkan terbesar pula dibandingkan mukjizat para nabi
sebelumnya.
Mukjizat para nabi terdahulu lebih bersifat inderawi, yakni bisa diamati dan
dilihat langsung oleh indera penglihatan atau lainnya, untuk menampilkan rasa
takjub terhadap kaumnya. Kepada Nabi Muhammad Saw, Allah SWT memberikan
mukjizat Al-Quran yang kekal abadi sepanjang zaman sehingga dapat disaksikan
oleh semua umat manusia dari semua zaman dan tempat sampai akhir nanti.
Tidak mungkin Al-Quran ini dibuat oleh selain Allah. Akan tetapi ia
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum
yang ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya dari Tuhan semesta alam
(Q.S. 10:37).
Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al-Quran itulah yang
benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya... (Q.S. 35:31).
Ajaran islam berpedoman dan berasal dari Al-Qur an dan Sunnah (Hadis).
Sedangkan cara menggali atau mencari hukum islam itu sendiri terdiri dari 3
cara:
1. Ijtihad
Ijtihad dapat diartikan berupaya secara sungguh-sungguh untuk menggali atau
mencari hukum dari seumbernya.
2. Ijma`
Ijma ialah kesepakatan hukum tertentu yang digali dari sumbernya secara
bersama sama
3. Qias
Qias ialah upaya menggali hukum dengan menyamakan kasus tertentu dengan
kasus lain yang sudah ada hukumnya dalam sumber asli karena adanya
kesamaan alasan tertentu.
Al-Quran tersusun dalam 114 surat dengan 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan
325.345 huruf. Al-Quran diturunkan Allah dalam dua periode:
Ayat-ayat yang turun di Makkah disebut Ayat-Ayat Makiyah dengan ciri khas:
ayatnya pendek-pendek, ditujukan kepada umat manusia (diawali kalimat Ya
Ayuhan Naas, Wahai Manusia), dan berisi hal-hal yang berhubungan dengan
tauhid, keimanan, ancaman dan pahala, serta sejarah bangsa-bangsa terdahulu.
Itulah sebabnya Allah sendiri yang menjamin keaslian Al-Quran sejak pertamakali
diturunkan. Makanya, hingga kini apa yang ada dalam Al-Quran, itu pula yang
diterima dan dicatat para sahabat Nabi Saw. Hingga kini isinya masih dalam teks
asli, tanpa sedikit pun perubahan, baik dalam jumlah surat, ayat, bahkan huruf.
Tidak tercampur di dalamnya ucapan Nabi Muhammad Saw atau perkataan para
sahabat,
Salah satu indikasi keaslian al-Quran adalah tidak adanya Quran tandingan
karena manusia yang paling cerdas sekaligus paling membenci al-Quran pun
tidak akan sanggup membuatnya. Allah SWT sendiri menantangnya.
Jika kamu masih ragu-ragu tentang kebenaran apa yang Kami turunkan kepada
hamba Kami (Muhammad), silakan kamu membuat satu surat saja yang sama
dengannya (al-Quran). Panggilah saksi-saksi (pemuka dan para ahli) kamu (untuk
membantumu) selain Allah, sekiranya kamu benar (bisa melakukan hal itu). Jika
kamu tidak sanggup membuatnya dan sekali-kali kamu tidak akan sanggup,
takutilah api neraka yang kayu bakarnya manusia dan bantu yang disediakan
bagi orang-orang kafir (yang menentang kebenaran al-Quran) (Q.S. 2:23-24).
Dari ayat pertama itu saja, Al-Quran sudah menunjukkan bahwa ia rahmat dan
bimbingan bagi manusia. Membaca adalah jalan untuk memperoleh ilmu.
Dengan ilmu itu manusia bisa mengenal baik dan buruk menurut Allah SWT,
mengenal dirinya, juga mengenal Tuhannya. Rahasia alam akan tersingkap
denan membaca, juga pembentukan kebudayaan termasuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk menaklukkan alam.
Allah SWT mewahyukan Al-Quran tidak lain agar menjadi pedoman bagi hidup
umat manusia. Dengan pedoman itu, manusia akan menjalani kehidupan ini
dengan baik dan benar, sehingga tercipta ketentraman, keharmonisan, dan
kebahagiaan hidup.
Isi Al-Quran meliputi segala hal, mulai soal keimanan atau akidah hingga
fenomena alam. Al-Quran mengajari manusia bersikap ilmiah atau berdasarkan
ilmu (Q.S. 17:36), mendorong manusia melakukan penelitian untuk menyibak
tabir alam (Q.S. 10:101), menaklukkan angkasa luar (Q.S. 55:33), mengabarkan
prediksi ilmiah tentang rahim ibu (Q.S. Az-Zumar:6), gaya berat atau gravitasi
(Q.S. Ar-Rahman:7), pemuaian alam semesta atau expanding universe (Q.S. AdzDzariyat:47, Al-Anbiya: 104, Yasin:38), tentang ruang hampa di angkasa luar
(Q.S. Al-Anam:125), tentang geologi, gerak rotasi, dan revolusi planet bumi (Q.S.
An-Naml:88) dan sebagainya.
a.
b.
c.
Dapat dikatakan, golongan zhalimu linafsih adalah orang yang mengabaikan AlQuran sebagai pedoman dalam hidupnya. Disebut "menganiaya diri sendiri"
karena dengan mengabaikan ajaran Allah ia sesat dalam hidupnya, dunia dan
akhirat. Ia menolak untuk mengikuti aturan yang sudah jelas akan
menyelamatkannya dunia-akhirat.
Sedangkan golongan muqtashid dapat dikatakan parsial dalam pengamalan AlQuran. Mereka mencampuradukkan antara ibadah dan maksiat, hak dan batil,
ajaran Al-Quran dan ajaran di luar Al-Quran. Mereka tentu termasuk orang yang
merugi karena Allah memerintahkan agar kita berislam secara totalitas (kaffah).
Wallahu a'lam.
Al Qur an memiliki 30 juz, 114 surat dan 6236 ayat. Pembagian Ayat berdasarkan
turunnya ada 2 yaitu:
a.
Ayat Makkiyah.
b.
Ayat Madaniyyah
Perbedaan Antara ayat Makkiyah dan ayat Madaniyyah ada tiga, yaitu:
b. FUNGSI AL-QURAN
1)
2)
3)
c.
KANDUNGAN AL-QURAN
1) Prinsip-prinsip keimanan kepada Allah swt., malaikat, rasul, hari akhir, qadha
dan qadar, dan sebagainya.
4) Kisah para nabi dan Rasul Allah swt. serta umat-umat terdahulu ( sebagai
itibar / pelajaran ).
2.
AL-HADIST / AS-SUNNAH
Hadis ialah apa pun yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa
perkataan, perbuatan, persetujuan, maupun sifat.
a.
b.
Apabila as-Sunnah / Hadits tidak berfungsi sebagai sumber hukum, maka kaum
muslimin akan mengalami kesulitan-kesulitan seperti :
3) Mengikuti pola hidup Nabi, karena dijelaskan secara rinci dalam Sunnahnya,
sedangkan mengikuti pola hidup Nabi adalah perintah al-Quran.
c.
d.
PERBEDAAN AL-QURAN DAN AS-SUNNAH / HADITS SEBAGAI SUMBER
HUKUM
Matan
Rawi
Sanad
Hadis dha`if, yaitu hadis yang lemah dan kuran dapat dipercaya.
3.
IJTIHAD
a.
PENGERTIAN IJTIHAD
48. dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya
kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa
yang telah kamu perselisihkan itu,
b.
LAPANGAN IJTIHAD
a)
Perkara yang sama sekali tidak ada nashnya di dalam al-Quran dan asSunnah.
b)
Perkara yang ada nashnya, tetapi tidak Qathi ( mutlak ) wurud ( sampai /
muncul ) dan dhalala ( kesesatan ) nya.
c)
c.
KEDUDUKAN IJTIHAD
Berbeda dengan al-Quran dan as-Sunnah, Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
yang ketiga terikat dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Yang ditetapkan oleh Ijtihad tidak melahirkan keputusan yang absolut, sebab
Ijtihad merupakan aktivitas akal pikiran manusia yang relatif. Sebagai produk
pikiran manusia yang relatif, maka keputusan Ijtihad pun relatif.
e.
Ditinjau dari ajarannya, Islam mengatur berbagai aspek kehidupan pada manusia
yang meliputi :
Sesuai firman yang berbunyi : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembahku. (QS.51: 56)
Sesuai firman yang berbunyi : Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah)
dan menjadikan kamu pemakmuran. (QS.11:61)
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Pada dasarnya
sistematika dan pengelompokkan ajaran Islam secara garis besar adalah aqidah,
syariah dan akhlak. Ajaran Islam dituliskan di dalam Alquran dan hadis. Pokok
Ajaran Islam sebagaimana yang telah diketahui bahwa ajaran Islam ini adalah
ajaran yang paling sempurna, karena memang semuanya ada dalam Islam.
Meskipun begitu luasnya petunjuk Islam, pada dasarnya pokok ajarannya
hanyalah kembali pada tiga hal yaitu tauhid, taat dan baroah/berlepas diri. Inilah
inti ajaran para Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah kepada umat
manusiaPemaknaan konsep ajaran Islam dilakukan dengan tiga pokok yaitu :
berserah diri kepada Allah dengan merealisasikan tauhid, tunduk dan patuh
kepada Allah dengan sepenuh ketaatan, memusuhi dan membenci syirik dan
pelakunya. Untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, Islam harus
dihayati dan diamalkan secara kaffah (utuh), tidak sepotong-potong atau
Secara garis besar, ajaran Islam terdiri dari 3 pokok, yang meliputi :
Aqidah Islam
Syariah
a)
Al-Quran
Al-Qur'an adalah firman Allah SWT (QS 53:4), wahyu yang datang dari Allah Yang
Maha Mulia dan Maha Agung. Maka firman-Nya (al-Qur'an) pun menjadi mulia
dan agung juga, yang harus diperlakukan dengan layak, pantas, dimuliakan dan
dihormati.
Al-Qur'an adalah mujizat. Manusia tak akan sanggup membuat yang senilai
dengan al-Qur'an, baik satu mushaf maupun hanya satu ayat.
Al-Qur'an itu diturunkan ke dalam hati Nabi SAW melalui malaikat Jibril AS (QS
26:192). Hikmahnya kepada kita adalah hendaknya al-Qur'an masuk ke dalam
hati kita. Perubahan perilaku manusia sangat ditentukan oleh hatinya. Jika hati
Membaca al-Qur'an bernilai ibadah, berpahala besar di sisi Allah SWT. Nabi
bersabda: Aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf, tetapi Alif satu
huruf, laam satu huruf, miim satu huruf dan satu kebaikan nilainya 10 kali lipat
(al-Hadist).
b) As-Sunnah
As-Sunnah atau disebut juga Hadist adalah : segala perkataan, perbuatan, dan
apa-apa yang diperbolehkan oleh Nabi Muhammad SAW.
c)
Ijtihad
Yaitu penggunaan akal (dalil aqli) untuk menemukan suatu keputusan hukum
yang tidak diterapkan secara eksplisit dalam Al-quran dan As-sunnah.
2) Aqidah Islam
Aqidah membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan Allah dan sifat-sifatNya, yang berkaitan dengan rasul-rasul-Nya, dan juga yang berkaitan dengan
malaikat, kitab-kitab, hari akhir, dan takdir (qodho dan qodar)
Kepatuhan terhadap ajaran islam, atau keterikatan seorang muslim dengan Islam
meliputi:
3)
Syariah
Syariah adalah sistem hukum yang didasari Al-Quran, As-Sunnah, atau Ijtihad.
Seorang pemeluk Agama Islam, berkewajiban menjalankan ketentuan ini sebagai
konsekwensi dari ke-Islamannya. Menjalankan syariah berarti melaksanakan
ibadah. Dalam hal ini tidak hanya yang bersifat ritual, seperti yang termaktub
dalam Rukun Islam, seperti: bersyahadat, shollat, zakat, puasa, dan berhaji bagi
yang mampu. Akan tetapi juga meliputi seluruh aktifitas (perkataan maupun
perbuatan) yang dilandasi keiman terhadap Allah SWT.
Perkataan syariat (syariah) (dalam bahasa arab) berasal dari kata syari, secara
harfiah berarti jalan yang harus dilalui oleh setiap muslim.
Syariat adalah suatu jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah sebagai patokan
hidup setiap muslim.
Secara sederhana hukum syariat adalah semua ketentuan hukum yang disebut
langsung oleh Allah melalui firman-Nya dalam Al-Quran dan Hadits Nabi
Muhammad SAW.
1.
Yaitu kerendahan diri dan tunduk kepada Allah dengan tauhid, yakni mengesakan
Allah dalam setiap peribadahan kita. Tidak boleh menunjukan satu saja dari jenis
ibadah kita kepada selainNya. Karena memang hanya Dia yang berhak untuk
diibadahi. Dia lah yang telah menciptakan kita, memberi rezeki kita dan
mengatur alam semesta ini, pantaskah kita tujukan ibadah kita kepada
selainNya, yang tidak berkuasa dan berperan sedikitpun pada diri kita? Semua
yang disembah selain Allah tidak mampu memberikan pertolongan bahkan
terhadap diri mereka sendiri sekali pun. Allah berfirman:
Semua yang disembah selain Allah tidak memiliki sedikitpun kekuasaan di alam
semesta ini. Allah berfirman:
Dan orangorang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa apa
walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar
seruanmu? dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan
permintaanmu, dan pada hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu
dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang
diberikan oleh Yang Maha Mengetahui. (QS. Fathir: 13-14)
2.
Pokok Islam yang kedua adalah adanya ketundukan dan kepatuhan yang mutlak
kepada Allah. Dan inilah sebenarnya yang merupakan bukti kebenaran
pengakuan imannya. Penyerahan dan perendahan semata tidak cukup apabila
tidak disertai ketundukan terhadap perintahperintah Allah dan RasulNya dan
menjauhi apa apa yang dilarang, sematamata hanya karena taat kepada Allah
dan hanya mengharap wajahNya semata, berharap dengan balasan yang ada di
sisiNya serta takut akan azabNya. Kita tidak dibiarkan mengatakan sudah
beriman lantas tidak ada ujian yang membuktikan kebenaran pengakuan
tersebut. Allah berfirman:
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan: Kami telah
beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji
orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orangorang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orangorang yang
dusta. (QS. alAnkabut: 23).
Orang yang beriman tidak boleh memiliki pilihan lain apabila Allah dan RasulNya
telah menetapkan keputusan. Allah berfirman:
Dan tidaklah patut bagi lakilaki yang beriman dan tidak pula perempuan yang
beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai
Allah dan RasulNya maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang
nyata. (QS. alAhzab: 36).
Orang yang beriman tidak membantah ketetapan Allah dan RasulNya akan
tetapi mereka menaatinya lahir maupun batin. Allah berfirman,:
Sesungguhnya jawaban orang orang beriman, bila mereka diseru kepada Allah
dan RasulNya agar Rasul menghukum di antara mereka ialah ucapan. Kami
mendengar, dan kami patuh. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. An Nur: 51)
3.
Seorang muslim yang tunduk dan patuh terhadap perintah dan larangan Allah,
maka konsekuensi dari benarnya keimanannya maka ia juga harus berlepas diri
dan membenci perbuatan syirik dan pelakunya. Karena ia belum dikatakan
beriman dengan sebenarbenarnya sebelum ia mencintai apa yang dicintai Allah
dan membenci apa yang dibenci Allah. Padahal syirik adalah sesuatu yang paling
dibenci oleh Allah. Karena syirik adalah dosa yang paling besar, kezaliman yang
paling zalim dan sikap kurang ajar yang paling bejat terhadap Allah, padahal
Allahlah Rabb yang telah menciptakan, memelihara dan mencurahkan kasih
sayangNya kepada kita semua. Allah telah memberikan teladan kepada bagi kita
yakni pada diri Nabi Allah Ibrahim alaihis salam agar berlepas diri dan
memusuhi para pelaku syirik dan kesyirikan. Allah berfirman:
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan
orangorang yang bersama dengan dia? ketika mereka berkata kepada kaum
mereka: Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa
yang kamu sembah selain Alloh, kami mengingkari kamu dan telah nyata antara
kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selamalamanya sampai kamu
beriman kepada Allah saja. (QS. alMumtahanah: 4).
Jadi ajaran Nabi Ibrahim alaihis salam bukan mengajak kepada persatuan
agama-agama sebagaimana yang didakwakan oleh tokoh-tokoh Islam Liberal,
akan tetapi dakwah beliau ialah memerangi syirik dan para pemujanya. Inilah
millah Ibrahim yang lurus! Demikian pula Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa
sallam senantiasa mengobarkan peperangan terhadap segala bentuk kesyirikan
dan memusuhi para pemujanya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akar kata yang membentuk kata Islam setidaknya ada empat yang berkaitan
satu sama lain.
d. Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan tercipta
jika pemeluk Islam melaksanakan asalama dan sallama.
B. Saran
Dengan apa adanya dalam penulisan makalah ini Penulis sadar bahwa dalam
makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu, penulis
berharap dan siap menerima kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak, sehingga penulis dapat lebih baik dalam penulisan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.jualbeliforum.com/contoh-surat/234053-contoh-artikel-pendidikanagama
islam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Islam
http://yogiasswipper.blogspot.com/p/pokok-pokok-ajaran-agama-islam.html
http://abdulrais12415.blogspot.com/2013/02/tiga-pokok-ajaran-agama-islam.html
http://www.islamnyamuslim.com/2013/03/sumber-ajaran-islam.html
http://inilahrisalahislam.blogspot.com/2013/01/sumber-ajaran-islam-1-alquran.html
http://artikelislamiblog.blogspot.com/2013/02/pengertian-agama-islam.html
http://www.islamnyamuslim.com/2013/03/sumber-ajaranislam.html#sthash.JtnhAHqz.dpuf
http://kayyis11a8mansda.blogspot.com/2012/11/pengertian-agama-islam-danruang.html