Anda di halaman 1dari 14

BAB II

ISLAM
MAKNA,RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI MEMAHAMINYA

A. MAKNA ISLAM
Islam merupakan agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
saw.beserta umatnya untuk kemaslahatan kehidupan manusia. Kemaslahatan ini
diperoleh dengan menjalankan seperangkat aturan yang ada di dalam ajaran agama
Islam itu sendiri. Islam yang bersumber dari wahyu Allah sehingga disebut dengan
agama samawi merupakan agama yang seluruhnya diarahkan untuk mengatur dan
mengelola kehidupan manusia di dunia.
Secara subjektif pandangan terhadap Islam,khususnya oleh orang-orang Barat
dipandang sebagai agama yang eksklusif dan pengikutnya dicap sebagai teroris. Hal
ini dikuatkan oleh realita dilapangan yang melakukan tindakan terorisme ada
sebagian dari kalangan muslim dengan motif agama selain politik. Hal ini tentunya
bisa didiskusikan dan memerlukan penjelasan yang panjang lebar dalam
menyikapinya.Namun pada intinya secara sadar atau tidak Islam seringkali
dikonotasikan hal yang negatif dimata dunia.
Menyikapi hal ini diperlukan upaya kembali bagi setiap muslim bagaimana
memahami Islam,dan mengimplementasikan keyakinannya serta ajarannya sesuai
dengan kehendak Allah sebagai Rabb (Tuhan)yang menciptakannya supaya tujuan
dalam beragama yang sejatinya mendamaikan,menyejukan dan membahagiakan
bisa terwujud. Untuk memahami Islam secara komprehensif harus dikaji dari
berbagai aspek,paling tidak dari segi etimologi (bahasa) dan terminologi.
1. Etimologi
Secara bahasa kata "Al-Islam(‫" )االالسالم‬diambil dari huruf dasar ‫ي‬،‫ل‬،‫م‬yang
membentuk derivasi kata dan makna yang banyak. Setidaknya ada 25 kata
bentukan dari ketiga huruf tersebut (Alma'any, 2019).Di dalam Alquran,kata
bermakna Islam yang terambil dari akar kata tersebut disebut sebanyak 73 kali, baik
dalam bentuk fi'il (kata kerja), mashdar (kata dasar/asal), maupun isim fa'il (kata
sifat/pelaku perbuatan)(Jamal,2011,hal.285).
Namun para ulama mayoritas memilihi tiga kata dalam menjelaskan makna kata
Islam yaitu; aslama (), salam() dan Salamah (). Ketiga kata tersebut mengandung
arti yang sangat mendasar dan mengandung makna yang sangat mendalam, yaitu
sebagai berikut
a. Aslama (artinya menyerahkan diri,menaati,mematuhi kepada semua aturan
Allah Swt.Maknanya adalah inti agama Islam yaitu penyerahan diri secara total
3
hanya kepada Allah Swt. Orang yang beragama Islam harus selau taat, patuh
dan tunduk terhadap semua aturan Allah Swt.Yang
ditunjukan dengan senantiasa menjalankan segala perintah dan menjauhi
larangan Allah dan Rasul-Nya.
b. Salām ()Artinya damai dan tentram,aman,dan sejahtera.maknanya adalah
orang yang taat dan menyerahkan diri secara total hanya kepada Allah,akan
merasakan kedamaian dan ketentraman di dalam menjalankan kehidupannya.
Dalam kondisi apapun dan dimanapun dia berada akan senantiasa merasa
tenang dengan rasa sabar dan syukur yang dimilikinya. Dengan menjalankan
Islam, manusia akan mendapatkan ketenangan dan kebahagian karena
mendapatkan keridaan Allah Swt. Disamping itu manusia yang Islam (Muslim)
akan mendapatkan ketenangan dan ketentraman, karena seluruh syariat
(perintah dan larangan) Allah sesuai dengan fitrah manusia di dunia.
c. Salāmah artinya keselamatan atau kebahagiaan. Maknanya adalah orang
yang taat dan menyerahkan diri secara total hanya kepada Allah (Muslim) akan
merasakan keselamatan dan kebahagiaan di dalam hidupnya di dunia dan kelak
di akhirat. Karena Allah menurunkan rida-Nya kepada haambanya yang taat. Dan
janji Allah akan menurunkan keselamatan dan kebahagiaan bagi hambanya yang
taat kepada-Nya.
Sebagian ahli menjelaskan makna Islam dengan mengambil dari salah satu dari
akar kata di atas. Namun sebenarnya, ketiga akar kata tersebut memiliki keterkaitan
satu sama lain yang membangun kesatuan makna dalam membangun makna Islam.
Seseorang yang menyerahkan diri secara total kepada Allah dengan penuh
ketundukan dan ketaatan dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya,akan mendapatkan ketentraman, ketenangan dan kedamaian dalam
menjalani kehidupannya baik secara lahir maupun batin. Jika seseorang sudah
merasa tentram, tenang dan damai, maka dia akan mendapat keselamatan dunia
dan akhirat.
Orang yang memeluk agama Islam dan menjalankannya disebut Muslim.
Maksudnya orang yang menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah dengan tunduk
dan patuh dalam seluruh aspek kehidupannya kepada ketentuan (qada dan qadar)
Allah, menjalankan perintah-Nya, bersabar ketika mendapatkan ujian dan bersyukur
ketika mendapatkan karunia rezeki. Karena kepasrahan dan ketundukan ini ia akan
mendapatkan ketenangan lahir dan batin karena hidup atas rida Allah dan sesuai
fitah penciptaanya sebagai hamba Allah. Secara sederhana, muslim bisa diartikan
sebagai predikat atau sebutan bagi seseorang yang menjalankan syariat Islam.
Dengan penjelasan ini, kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa Islam
merupakan sebuah ajaran yang mengajarkan manusia agar tunduk, patuh dan
pasrah kepada Allah dengan segala perintah-Nya, untuk mendapatkan kedamaian
lahir dan batin, demi meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
2. Terminologi

3
agama samawi yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad saw. Maksudnya Allah
kepada Nabi Muhammad saw. bukan agama yang dihasilkan dari pemikiran Nabi
Muhammad dan budaya Arab abad ke-7.
Ulama salaf (ulama generasi awal) mendefinisikan lslam sebagai wahyu yang
Allah turunkan untuk manusia yang berakal sehat agar mereka mendapat
kebahagiaan di dua tempat yaitu dunia dan akhirat (Tim Dosen PAI UPI, 2012, hal.
2). Maksudnya adalah Islam merupakan ajaran wahyu yang Allah turunkan kepada
manusia dengan potensi akal dia bisa menjalankan tuntunan Allah demi meraih
kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan hal ini kita bisa memahami bahwa Islam
agama yang rasional,yakni agama yang bisa diterima oleh akal dan tujuannya
adalah kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
Maka dari itu, pengertian Islam secara terminologi atau Istilah adalah Agama
yang bersumber dari wahyu Allah turunkan kepada Nabi Muhammad saw. bersama
umatnya, berisi pokok-pokok ajarannya berupa akidah, syariah dan akhlak, untuk
membimbing manusia mendapakan kedamaian, keselamatan dan kebahagiaan di
dunia dan akhirat.
Islam secara umum dipandang sebagai agama yang bersumber dari wahyu
Allah yang diturunkan kepada para Nabi sejak Adam hingga Muhammad saw.
berupa ajaran yang berisi perintah, larangan, dan petunjuk untuk kebahagiaan hidup
manusia di dunia dan akhirat. Islam sebagai agama penutup merupakan agama
yang sempurna dan menyeluruh yang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia dan
memberikan pedoman hidup bagi manusia dalam berbagai aspek kehidupan
manusia baik sifatnya jasmaniah dan ruhaniah, duniawi dan ukhrawi, perorangan
dan masyarakat,yang terdiri atas ajaran tentang akidah (keyakinan kepada Allah
Yang Maha Esa atau tauhid),ibadah (peribadatan secara ritual), akhlak (tata
perilaku) dan muamalah (sosial kemasyarakatan).
Menurut Syaltut dalam Irawan(2014,hal.160), menjelaskan bahwa lslam adalah
agama Allah, ajaran-ajaran-Nya berupa pokok-pokok akidah (kepercayaan) dan
pokok-pokok dan syari'at (peraturan) yang telah disampaikan kepada Nabi
Muhammad untuk umat manusia agar memeluknya dan menjalankannya secara
semestinya.
Abdullah (2006, hal. 5) menjelaskan bahwa pada hakikatnya Islam adalah
agama sepanjang sejarah manusia sejak Nabi Adam a.s.hingga Muhammad saw.
atau masa sekarang. Islam adalah agama dari seluruh nabi dan rasul yang pernah
Nabi Ya"qub,Nabi Musa,Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Isa a.s., dan Rasul
terakhir,yaitu Nabi Muhammad saw. Hal demikian ditegaskan dari ayat-ayat
yang terdapat di dalam Alquran.

3
Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka
bertawakkallah kepada-Nya saja,jika kamu benar-benar orang yang berserah diri"
(Q.S. Yūnus [10]:84)
Ayat di atas menjelaskan tentang kisah Nabi Musa yang menyeru kepada
kaumnya supaya beriman dan bertakwa kepada Allah,dengan menjalankan seluruh
perintah-Nya dan mengikuti seruan Nabi dalam menjalankan syariat Allah.Jika
melaksanakannya,maka mereka termasuk golongan "muslim" yaitu orang yang
berserah diri kepada Allah.
Senada dengan hal ini,dijelaskan dalam Alquran bahwa para pengikut setia Nabi
Isa yang disebut hawwariyyin menyatakan diri mereka semua sebagai muslimin yaitu
orang yang beriman kepada Allah dan mereka bersaksi atas keimanannya tersebut.

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israil) berkatalah dia:
"Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama)
Allah?"Para hawariyyin(sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-
penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. (Q.S.Ali-'Imran [3]:52)
Dari penjelasan dua ayat di atas, secara makna bahwa Islam sebenarnya adalah
sebuah inti ajaran dan risalah Allah yang diturunkan kepada seluruh Nabi dan Rasul,
yang pada hakikatnya mengajarkan beriman dan meng-Esa-kan Allah Swt.,yang
menjadi berbeda adalah pada penerapan syariatnya yang menyesuaikan kondisi
dimana dan kepada siapa ajaran Islam itu diturunkan. Hal yang menjadi
keistimewaan untuk Nabi Muhammad saw.dan umatnya adalah nama ajaran dan
nama agama sekaligus.Disamping keutamaan lain ajaran Nabi Muhammad yaitu
sebagai penyempurna ajaran Nabi-Nabi sebelumnya sekaligus penutup syariat yang
Allah turunkan ke muka bumi.
Selain itu, nama Agama Islam berbeda dengan nama agama dan ajaran yang
lainnya,yang memiliki keterkaiatan dengan nama pembawanya, nama daerah agama
itu dturunkan dan lain sebagainya. Seperti nama agama Hindu yang memiliki
keterkaiatan dengan nama daerah dimana agama itu muncul dan berkembang yaitu
daerah India-Hindustan. Kristen dikaitkan oleh pemeluknya dari nama pembawanya
yaitu Yesus Kristus, nama agama Zoroaster diberikan karena nama pencetusnya
adalah Zarathustra atau Zoroaster. Hal ini
menunjukan bahwa agama Islam merupakan agama yang diturunkan yaitu
agama wahyu dari Allah Swt.
Dari berbagai penjelasan di atas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Islam
merupakan ajaran berdasarkan wahyu Allah kepada Nabi Muhammad untuk di
sampaikan dan dijalankan oleh umatnya yang berisi segenap aturan hidup bagi
manusia untuk meraih kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.

3
Islam diturunkan oleh Allah ke bumi tentu tidak hampa akan makna, visi dan
tujuan.Tujuan agama Islam ini dihimpun ke dalam lima tujuan pokok ajaran
Islamatau dalam istilah lain adalahlima tujuan pokok syari'at Islam).
a. Menjaga Agama (l bi);ajaran Islam diturunkan untuk menjaga fitrah keagamaan
manusia, menjaga dari perbuatan syirik dan hanya bertauhid kepada Allah Swt.
b. Menjaga jiwa (ll );setiap syari'at atau ajaran dalam Islam memiliki tujuan menjaga
diri/jiwa manusia, seperti syariat menikah bagi muslim bertujuan untuk menjaga fitrah
manusia dalam berkeluarga, syar'iat qisas dan hukum dalam jinayat (pidana Islam)
bermaksud agar tidak terjadi perilaku pidana demikian seperti mencuri, membunuh
dsb.
c. Menjaga akal (l bis);aturan dalam ajaran Islam, mengandun kemanfaatan menjaga
akal pikiran manusia,seperti perintah menuntut ilm agar akal pikiran manusia
senantiasa terjaga dan terpelihara, laranga meminum khamar (minuman keras) agar
supaya akal manusia tidak rusa oleh benda tersebut.
d. Menjaga harta (J);Islam mengatur pola interaksi ekonomi manusi agar terpelihara
dan digunakan secara baik, seperti kewajiban zakat aga harta manusia senantiasa
suci dari hak-hak yang orang lain, Islar mengharamkan riba, karena dengan riba
akan terjadi ketidakadilan da keseimbangan dalam pengelolaan harta.
e. Menjaga keturunan/kehormatan(ib);Islam menganjurkan menika agar kebutuhan
biologis manusia tersalurkan secara terhormat, memilil anak dan mendidiknya
merupakan fitrah kemanusiaan yang hakiki, da keberlangsungan kehidupan manusia
akan terus terjaga dengan adany keturunan.
B. RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM
Islam sebagai ajaran agama dan kajian ilmiah memiliki dimensi cakupan yan
sangat luas, yang mengatur segala kehidupan manusia baik yang sifatnya individ
maupun komunal. Karena Islam sebagai ajaran agama memiliki sifat tuntuna menuju
kemaslahatan hidup dan kebahagiaan manusia, maka Islam memberika
pondasi,bangunan dan praktik dalam mewujudkannya.
Allah sebagai Rabb (Tuhan)yang Maha Menciptakan seluruh alam semesta yang
di dalamnya terdapat makhluk yang namanya manusia,maka sudah pasti Allah yang
paling mengetahui segala hal yang terbaik bagi manusia dan bagaimana cara
menggapainya.Dengan rahmat(kasih sayang)-Nya,maka Allah menurunkan ajaran
Islam,supaya manusia bisa menemukan jalan untuk mendapatkan keselamatan dan
kebahagiaannya.
Islam sebagai ajaran agama,tidak hanya mengurus soal individu manusia
semata dengan Tuhannya,yang sebagaimana kebanyakan ajaran agama yang lain.
Tetapi Islam juga membimbing dan mengatur pola interaksi manusia dengan
Tuhannya,hubungan dengan sesama manusia, dan bahkan dengan sesama
makhluk atau seluruh alam semesta. Hal ini yang dipesankan oleh Nabi Muhammad
melalui hadisnya yang berbunyi maksudnya agama adalah interaksi. Sebagaimana
yang ditegaskan oleh Qurais Shihab (2006,hal.3) Nabi Muhammad saw.menjelaskan
tentang agama/keberagamaan dalam satu kalimat yang singkat, namun padat dan
3
syarat makna,yaitu al-Din al-Mu'āmalah atau agama adalah interaksi. Interaksi yang
dimaksud di sini adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan
Tuhan,dengan sesama manusia, dan dengan lingkungan baik hidup maupun tidak,
serta dengan diri sendiri.
Sebagai ajaran agama,Islam memiliki dua sumber ajaran pokok/primer yaitu
Alquran dan Al-Sunnah,tidak ada ulama yang berselisih mengenai hal ini. Bahkan
jika ada seseorang yang menyalahi kedua sumber pokok syari'at Islam ini dikatakan
keluar dari Islam. Hal ini berlandasan pada ungkapan Rasulullah "Aku tinggalkan
dua pusaka pada kalian, jika kalian berpegang pada keduanya,niscaya tidak akan
tersesat,yaitu kitab Allah (Alquran) dan sunnah Rasul-Nya.
Dari kedua sumber pokok ajaran Islam ini, bangunan Islam di bangun. Dari
Alquran dan al-Sunnah diambil semua tuntunan agama,berupa perintah, larangan,
anjuran,dan pembolehan mengenai seluruh aktivitas manusia.Disamping dua
sumber pokok ini, ajaran Islam dibangun melalui ijtihad. Maksudnya upaya sungguh-
sungguh dalam pencarian hukum tentang perbuatan manusia berdasarkan Alquran
dan al-Sunnah melalui metode penetapan hukum dalam Islam,seperti qiyas, ijma',
istihsan, maşalih al-mursalah dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengkajian yang panjang dan mendalam oleh para ulama
berdasarkan sumber ajaran Islam, dibentuklah ruang lingkup agama Islam yang
meliputi aqidah (aspek keyakinan), syari'ah (ritual dan praktik ibadah), dan akhlak
(tata laku dan aturan bersikap). Dalam istilah lain ketiga hal pokok ini senilai dengan
Iman,Islam dan Ihsan dalam khazanah keilmuan Islam. Hal ini diambil dari
keterangan hadis yang diterima oleh Abu Hurairah berikut ini:
Musaddad telah menceritakan kepada kami,ia berkata bahwa Isma'il ibn Ibrahim
telah menceritakan kepada kami,Abu Hayyan al-Taimiy dari Abi Zur'ah telah
menyampaikan kepada kami dari Abu Hurairah r.a. berkata: Pada suatu hari ketika
bertanya,"apakah iman itu?".Jawab Nabi saw.:"iman adalah percaya Allah Swt,para
percaya pada hari berbangkit dari kubur. Lalu laki-laki itu bertanya lagi,"apakah
menyekutukan-Nya dengan suatu apapun,mendirikan salat,menunaikan zakat yang
difardhukan dan berpuasa di bulan Ramadhan."Lalu laki-laki itu bertanya lagi:
"apakah Ihsan itu?"Jawab Nabi saw., "Ihsan ialah bahwa engkau menyembah
kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya,kalau engkau tidak mampu melihat-
Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu. Lalu laki-laki itu bertanya lagi:"apakah hari
kiamat itu? "Nabi saw. menjawab:"orang yang ditanya tidak lebih mengetahui
daripada yang bertanya,tetapi saya memberitahukan kepadamu beberapa syarat
(tanda-tanda) akan tibanya hari kiamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan
majikannya,dan jika penggembala onta dan ternak lainnya telah berlomba-lomba
membangun gedung-gedung megah,Termasuk lima perkara yang tidak dapat
diketahui kecuali oleh Allah, selanjutnya Nabi saw, membaca ayat:"Sesungguhnya
Allah hanya pada sisi-Nya sajalah yang mengetahui hari kiamat...(ayat).Kemudian

3
orang itu pergi. Lalu Nabi saw.bersabda kepada para sahabat: "antarkanlah orang
itu.Akan tetapi para sahabat tidak melihat sedikitpun bekas orang itu. Lalu Nabi
saw.bersabda:"Itu adalah Malaikat Jibril a.s.yang datang untuk mengajarkan agama
kepada manusia."(H.R. Bukhari,Muslim,Abu Dawud,at-Turmudzi,lbnu Majah dan
Ahmad bin Hambal).
Dari hadis di atas para ulama merumuskan konsepsi bangunan Islam yang
merupakan bangunan agama yaitu Iman, Islam,dan Ihsan.Iman merupakan aspek
keyakinan dalam diri seseorang yang menjadi landasan beragama. Islam adalah
bagian implementasi dari keyakinan tersebut yang diwujudkan dalam bentuk ritual
ibadah langsung kepada Allah maupun sesama manusia dan alam.Sedangkan ihsan
merupakan inti dari moralitas Islam, dimana moral atau akhlak menjadi manifestasi
dari keimanan dan keislaman seseorang yang terwujud dalam perilaku kepada diri,
sesama manusia dan alam. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing ketiga
istilah ini:
1. Aqidah(Iman)
Sebuah konsep agama,aspek keyakinan menjadi hal mendasardan inti.
Keyakinan ini yang menjadi ruh dalam beragama, yang menentukan arah dan
membedakan antara agama satu dengan yang lainnya.
aqidah.Secara bahasa, kata aqidah mengandung beberapa arti diantaranya adalah:
makna dasar bahwa manusia sejak azali telah terikat dengan satu perjanjian yang
kuat untuk menerima dan mengakui adanya Sang Pencipta yang mengatur dan
menguasai dirinya,yaitu Allah Swt. Dalam nada yang bersifat dialogis,Alquran
menggambarkan adanya ikatan serah terima pengakuan antara Allah dan manusia
(Mahfud,2011,hal.10)hal ini bersumber dari ayat Alquran:

Dan(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari


sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan
kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat
kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"(Q.S.Al-A'Raf[7]:172)
Inti dari konsep aqidah adalah Tauhid yaitu Meng-Esa-kan Allah.
Mempercayai,meyakini,membenarkan bahwa tidak ada Dzat yang pantas dianggap
sebagai Tuhan (4)yang disembah dan Rabb()yang menciptakan,mengatur dan
memberi rezeki kepada seluruh makhluk kecuali Allah. Dengan memurnikan
keyakinan hanya kepada-Nya,melepaskan diri dari segala bentuk perbuatan Syirik
(menyekutukan Allah).Risalah ini adalah risalah yang diturunkan kepada para Nabi

3
dan Rasul dari semenjak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw.Ketauhidan ini
pula yang menjadi inti risalah para Nabi tersebut.
Objek ruang lingkup akidah meliputi beberapa inti kajian, yaitu pembahasan
yang berhubungan dengan beberapa aspek,seperti aspek llahiyyah (ketuhanan),
Nubuwwah (kenabian), dan berbagai aspek ruhaniyyah dalam Arkanul Iman (rukun
Iman).Pertama,pembahasan yang berkaitan dengan aspek ilahiyyah meliputi segala
yang berkitan dengan ketuhanan, seperti eksistensi Allah,sifat-sifat Allah, perbuatan-
perbuatan,dan nama-nama-Nya.Kedua,pembahasan tentang kenabian
(nubuwwah 〕 yang berkaitan dengan Nabi dan Rasul, risalah kenabian,kitab-kitab
Allah yang diturunkan melalui Nabi dan Rasul Allah serta kemukjizatanya.Ketiga,
aspek ruhaniyah membicarakan tentang segala sesuatu yang bersifat transendental
dan metafisik seperti ruh,Malaikat, Jin, dan lblis.Selain tiga aspek tersebut,aspek
keempat yang menjadi lingkup kajian dalam aqidah adalah sam"iyah yang
membahas tentang sesuatu yang dalil-dalil naqli berupa Alquran dan Sunnah,alam
barzakh,akhirat,azab, dan kubur (Mahfud,2011,hal.11)
Terkait konsep aqidah ini,secara sederhana para ulama menghimpun sebuah
asas, konstruksi, dan prinsip keimanan yang dihimpun dalam rukun Iman yang
berjumlah enam (6): 1) Iman kepada Allah, 2) Iman kepada Malaikat, 3) Iman
kepada Nabi dan Rasul, 4) Iman kepada Kitab-kitab Allah, 5) Iman kepada Hari
Akhir,6)Iman kepada ketentuan Allah (Qada dan Qadar).
2. Syari'ah(Islam)
Setelah dibahas konsep keyakinan sebagai aspek inti dalam ajaran lslam,
selanjutnya bagaimana keyakinan ini diwujudkan dalam bentuk lahir maupun itu
dibahas dalam aspek Syari'ah. Istilah syari'ah dikenl dengan istilah "Islam" ini Ibn
Majah,dan Ahmad Ibn Hambal).Istilah syari'ah mempunyai arti luas, lebih luas dari
istilah fiqih dan hukum,bahkan istilah syari'ah secara luas mencakup pula aqidah dan
akhlak. Dengan kata lain istilah syari'ah merupakan ajaran (din) Islam itu sendiri.
Syari'ah mengandung arti bertauhid kepada Allah, menaati-Nya,beriman kepada
para rasul-Nya,semua kitab-Nya dan haripembalasan.Pendeknya,syari'ah mencakup
segala sesuatu yang membawa seseorang menjadi berserah diri kepada
Tuhan(Haq,2009,hal.41).Syari'ah secara bahasa berarti jalan besar untuk menuju
suatu tempat, dan sebagian lain mengartikan syari'at sebagai sumber mata air yang
digunakan untuk minum. Syari'ah juga berarti jalan lurus, tidak berkelok-kelok, jalan
raya.Penggunaan kata syari'ah bermakna peraturan, adat kebiasaan, undang-
undang, dan hukum(Al-Munawir,1997,hal.762).Dari beberapa definisi etimologi ini
bisa disimpulan bahwa syar'iah mengandung arti sebuah jalan yang digunakan untuk
menuju suatu tempat yang dituju.
Dalam kajian konsepsi Islam, istilah syari 'ah secara garis besar meliputi dua
hal,yaitu:aspek ibadah dan aspek muamalah. Aspek ibadah ialah kumpulan norma

3
atau ketentuan-ketentuan hukum yang berkaitan dengan penghambaan seorang
mukalaf kepada Allah sebagai Tuhannya yang diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari.Sedangkan pengertian muamalah, mencakup pembahasan tentang
ketentuan-ketentuan hukum Allah mengenai kegiatan manusia dengan
kehidupannya meliputi perekonomian, sosial, politik, pendidikan dan lain
sebagainnya. Dalam terminologi hukum Islam (Fiqh) muamalah lebih khusus
menunjukan makna pada konsepsi tentang ekonomi Islam seperti;jual beli,pinjam
meminjam,hukum waris dan lain sebagainya. Namun ulama lain menjelaskan lebih
luas tentang syari'ah bisa dijelaskan dalam beberapa aspek berikut ini:
a. lbadah yaitu beberapa peraturan yang mengatur hubungan vertikal (hablum
minAllah), terdiri dari: syahadat, salat, puasa, zakat, haji bagi yang mampu.
Thaharah (mandi,wudu,tayammum),qurban,sadakah dan lain-lain.
dalam hal transaksi dan interaksi manusia dalam pemenuhan kebutuhan manusia,
diantaranya: perdagangan, simpan pinjam,sewa-menyewa, penemuan,warisan,
wasiat,nafkah, dan lain-lain.
c.Munakahat yaitu peraturan masalah hubungan berkeluarga,seperti: meminang
pernikahan,mas kawin, pemeliharaan anak, perceraian, dan lain-lain.
d. Jinayah yaitu peraturan yang menyangkut masalah pidana,seperti: qishâsh,
diyat,kafarat,pembunuhan,perzinaan, narkoba, murtad, khianat dalam
berjuang,kesaksian,dan lain-lain.
e. Siyasah yaitu masalah politik yang intinya adalah amar ma'ruf nahi munkar.
Misalnya: persaudaraan (ukhuwah), keadilan ('adalah), tolong-menolong (ta'awun),
toleransi (tasamuh), persamaan (musyawarah), kepemimpinan (zi'amah), dan lain-
lain.
Dari penjelasan ini bisa disimpulkan bahwa konsepsi tentang syari'ah dalam
Islam sangat luas, meliputi seluruh aspek kehidupan manusia,yang bertujuan untuk
membimbing manusia ke jalan keselamatan dan kebahagian.
3. Akhlak(Ihsan)
Ruang lingkup Islam yang ketiga adalah akhlak. Akhlak merupakan kondisi
mental atau batin yang diwujudkan dalam tingkah laku lahiiyah manusia. Akhlak
berasal dari kata khalaqa (menjadikan, membuat). Dari kata dasar itu dijumpai kata
khuluqun (bentuk jamak), yang artinya perangai,tabiat, adat atau sistem perilaku
yang dibuat(Kalany,2000,hal. 56) Sedangkan secara terminologis akhlak adalah
ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terbaik dan
tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
Ibnu Maskawaih seperti yang dikutip oleh Sodikin (2003, hal. 13) dalam
bukunya Tahdzibul-akhlak wa thathirul a'raq mengemukakan bahwa Khuluk (jama
kata akhlak), adalah keadan gerak jiwa yang mendorong kearah melakukan
perbuatan dengan tidak menghajatkan pikirannya. Al-Ghazali sejalan dengan Ibnu
Maskawaih di atas,dalam bukunya Ihya 'Ulumuddin, mengemukakan bahwa

3
Khuluk, perangai ialah suatu sifat yang tetap pada jiwa, yang daripadanya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak membutuhkan kepada pikiran.
Ada istilah lain yang serupa dengan akhlak, yaitu etika, moral dan adab. Semua
istilah memiliki kesamaan arti yaitu menunjukan kepada perihal baik dan buruk
dalam konteks perilaku seseorang. Namun memiliki perbedaan dalam hal sumber
kebenarannya,akhlak konsep tentang baik buruk yang bersumber dari ajaran Islam
(Alquran dan Sunnah), etika berbicara baik-buruk yang bersumber dari kebenaran
yang bersumber dari budaya (cipta, karya dan karsa) masyarakat tertentu, dan
moral merupakan konsepsi tentang perilaku manusia yang bersumber pada nilai
dan norma kemanusiaan yang tertanam dalam jiwa manusia.
Menurut Sodikin (2003,hal. 12) Etika berasal dari bahasa Latin,etas yang
berarti kebiasaan. Moral berasal dari bahasa Latin mores, juga berarti kebiasaan.
Dalam masyarakat Indonesia,istilahyang sering digunakan ialah budi pekerti.
Akhlak merupakan aturan Allah tentang perilaku manusia terhadap dirinya,
orang lain, masyarakat, alam semesta,Nabi dan Rasul, malaikat dan Allah. Akhlak
merupakan manifestasi dan akumulasi dari keimanan dan ibadah seseorang dalam
kehidupannya. Akhlak merupakan fungsi ditrunkannya risalah
sebagaiamana yang di sabdakan oleh Rasulullah bahwa:

"Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak" (H.R Bayhaqi)


seluruh
komponenn
kehidupan manusia baik lahir maupun batin. Para ulama menyusunnya ke dalan
abar, kepada Allah wujudnya adalah tauhid, tawakal, berdoa kepadanya dll, akblak
kepada orang lain (keluarga dan masyarakat) wujud akhlaknya berupa kasih
sayang,toleransi,gotong royong,adil,menepati janji,dll.Akhlak kepada Alam
terwujud dalam perilaku memelihara alam, menjaga,memanfaatkan dan
merawatnya.
C. METODOLOGI MEMAHAMI ISLAM
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos,yang terdiri dari metha dan
hodos. Metha berari melampui, menempuh,melalui, dan hados artinya cara atau
jalan. Dengan demikian metode dapat diartikan suatu cara atau jalan yang
ditempuh.Sedangkan metode secara terminologi adalah ajaran yang memberikan
uraian,penjelasan dan penentuan nilai.(Nurhasanah,Hayatuddin, & Hidayat, 2018,
hal.1)
Metodologi menjadi suatu hal yang sangat penting bagi setiap orang untuk
memahami Islam,karena bagaimana seorang muslim mengamalkan ajaran Islam
sangat tergantung terhadap apa yang dipahaminya dan pemahaman keislaman im
tergantung bagaimana cara/metode seseorang tersebut memahami Islam.Jika
metode yang dilakukannya salah, maka akan salah juga pemahaman Islam yang

3
dimilikinya.Begitu juga pemahaman Islam seseorang akan benar jika cara atau
metode yang dilakukannya tepat dan benar.
Islam sebagai ajaran hidup (way oflife) dibekali dengan sekumpulan perangkat
nilai yang melandasinya.Allah sebagai sumber ajaran Islam dan menjadikannya
sebagai pusat seluruh ktivitas kehidupan manusia menurunkan sumber ajaran Islam
berupa Alquran dan Al-Sunnah sebagai sumber pokok ajaran Islam. Kajian terhadap
dua sumber pokok ajaran Islam ini menjadi sebuah keharusan bagi setiap generasi
muslim untuk bisa menjawan segala tantangan dan problematika kehidupan yang
dihadapinya.
pengkajian terhadap Alquran dan al-Sunnah untuk mencari solusi nilai dan
kemampuan dan motodologi menentukan hukum Islam maka lahirlah aturan-atau
meninggalkan dalam perspektif Islam. Proses ini melahirkan kekayaan dan
fleksibilitas ajaran Islam karena seorang ulama berijtihad dengan masing-asing
sederhana dalam hal ini sebagai contoh lahirnya empat madzhab fqih dalam Islam,
dengan alat dan dasar keilmuan yang telah ada.
Pada saat sekarang kompleksitas problematika kehidupan manusia semakin
luas, yang memerlukan Islam menyikapinya karena terkait perbuatan manusia di
dunia. Oleh karena itu upaya pemahaman Islam ini terus berkembang. Namun tidak
jarang sebagian diantara kita, melakukan kesalahan metode dalam menempuh
pemahaman dalam Islam sehingga terjadi kerancuan dan kesalahan dalam
memahami syari'ah Islam. Sebagai contoh adalah beberapa kalangan contohnya
mahasiswa yang ingin memahami Islam dengan membaca Alquran dan terjemahnya
ayat 193 surat Al-Baqarah yang berbunyi:

"dan perangilah mereka itu,sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu
hanya semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka
tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim".
Dengan berdiskusi dan hasil membaca terjemah ayat di atas, lantas mahasiswa
tersebut memahami bahwa mereka tidak boleh tinggal diam melihat orang kafir yang
ada sampai tidak ada orang kafir di muka bumi.Berangkat dari pemahaman ini
mahasiswa tersebut tumbuh kebencian dalam dirinya terhadap orang kafir dan ingin
memeranginya karena sesuai perintah Allah dalam ayat tersebut. Apakah makna
ayat surat Al-Baqarah ayat 193 demikian? Kita diperintahkan Allah memerangi orang
kafir dimana saja kita berada? Tentu jawabannya tidak,karena ada kesalahan dalam
metode dalam memahami ayat tersebut. Kesalahannya adalah mereka membaca
ayat hanya melalui terjemah tidak menggunakan alat atau instrumen penafsiran
yang harus ada, dan hanya melihat ayat itu saja tidak membaca ayat sebelumnya,
sesudahnya atau ayat dari surat lain yang membahas hal yang sama. Ternyata pada
ayat sebelumnya Allah menjelaskan bahwa yang boleh kita perangi adalah orang-
orang yang dengan nyata telah memerangi umat Islam,maka kita dibolehkan
melawan mereka.

3
Ini hanya sekelumit kisah sebagai contoh sederhana urgensi metode memahami
Islam melalui cara dan tahapan yang benar dan tepat agar terhindar dari kesalahan
pemahaman dan reduksi makna ayat Alquran atau hadis.
Dalam memahami Islam banyak cara yang bisa dilakukan, secara umum bisa
dibagi ke dalam dua pendekatan,yaitu:
1.Kajian teoretis terhadap sumber ajaran Islam
Mengenai kajian teoretis sumber ajaran Islam berupa Alquran dan Hadis ada
dua teknik,yaitu:
a. Melalui terjemah Alquran dan Tafsir
Umat Islam dituntut memahami Islam melalui sumber pokok Alquran dan

keterbatasan ilmu penunjang untulk memahaminya. Maka tidak sedikit diantara

terhadap Alquran dan hadis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan

dilakukan jika bermaksud memahami Islam melalui terjemah.


Memastikan hati untuk niat memahami Islam dengan ikhlas,menyerahkan
diri kepada Allah dan menyadari semua pengetahuan berasal dari hidayah Allah.
1) Mengosongkan pikiran dari kecenderungan penafsiran yang berpihak pada
hawa nafsu, kepentingan pribadi dan membiarkan ayat berbicara sendir sesuai
yang dikehendaki. Hal ini penting karena banyak terjadi pemahaman ayat
dipakasakan dan disesuaikan dengan kepentingan pribadi individu tertentu.
2) Pahami ayat melalui kata-perkata dengan menggunakan referensi yang ada
dari Alquran terjemah, kemudian membaca maksudnya melalui tafsir terjemah
yang ada. Harus diingat ayat Alquran terkadang tidak berdir sendiri dalam
menyampaikan pesannya. Satu ayat kadang berhubungan dengan ayat lain dan
hadis Rasululullah. Maka harus diupayakan untuk menemukan kaitan ayat yang
dituju dengan ayat lain. Untuk lebih luas dalam pemahaman bisa menggunakan
teknik muqaran (perbandingan)dan maudu'ï (tematik) dalam upaya pemahaman
makna ayat melalui tafsir Alquran terjemah.
3) Setelah memiliki kesimpulan terhadap ayat melalui terjemah, hendaknya Anda
mengkonfirmasi pemahaman Anda kepada guru yang kompeten di dalam bidang
Alquran dan tafsirnya. Hal ini sangat penting sebagai kontrol pemahaman Anda.
4) Setelah mendapatkan pemahaman ayat Anda, hendaknya mengupayakan diri
untuk mengamalkannya dengan berharap kepada pertolongan Allah.
b. Melalui bahasa asli Alquran
Memahami Islam melalui bahasa aslinya, maksudnya adalah upaya pemahaman
Alquran dan atau Hadis melalui bahasa Arab, dan secara mandiri Anda ingin
mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Secara umum teknik yang harus
diperhatikan dalam teknik pemahaman ayat melalui bahasa asli Alquran ini,yaitu
sebagai berikut:

3
masalah yang berkaitan dengan nahwu,Saraf (sistematika dan gramtatika),
uslub dan gaya bahasa Alquran (balagah-nya).
2) Menguasai ulum Alquran (ilmu tentang Alquran) yang berhubungan
langsung dengan ayat Alquran seperti asbab al-nuzul,nasah mansukh dan lain
sebagainya.
ilmu seperti sosial, fisika,biologi dan lain sebagainya yang berhubungan
membantu pemahaman yang komprehensif terkait ilmu tertentu.
4)Menggunakan tafsir yang sudah ada,terutama tafsir yang memiliki orientasi
kajian yang sama.Anda harus memahami "wajh al-Istidlal"(jalan pemikiran)
mufasir (penafsir) bagaiamana menurunkan makna ayat dari ayat yang
dimaksud.Setelah memahami "wajh al-Istidlal"-nya maka Anda bisa mekomparasi
dengan tafsir lain sehingga Anda memiliki kesimpulan yang lebih komperhensif
dan bisa menemukan alternatif penafsiran yang baru.
2. Kajian melalui pendekatan sosial, historis dan filosofis.
Dalam pengakajian Islam melalui pendekatan sosial, historis dan filosofis di
tempuh dengan menempatkan ajaran Islam sebagai objek teoretis bersama kajian
keilmuan lain yang menunjang. Untuk lebih teknis teknik pemahamannya Ali
Syariati mengemukakan metode tipologi Agama. Metode ini mengupayakan
komparasi ajaran inti dari berbagai agama yang ada. Ada lima aspek yang perlu
dikaji dalam metode ini yaitu:
a. Ketuhanan.
Dalam aspek ini masing-masing agama, misalnya Agama Islam, Kristen,
Katolik,Hindu, Budha dijelaskan dalam tabel tertentu, diberikan penjelasan
terkait, konsep ketuhanan, keistimewaan, sifat atau ciri dari Tuhan dalam
agama tersebut.
b. Kenabian/kerasulan
Dalam aspek kenabian/atau kerasulan dijelaskan siapa, pembawa agama
tersebut, misi diutusnya Nabi/Rasul, pola hidup, karakteristik figur Nabi,
kebasaan dan lain sebagainya.
c. Kitab Suci
Dalam aspek kitab suci dibahas sumber ajaran agama, dari mana ajaran
agama tersebut muncul, isi-isi pokok ajaran agama, kelebihan-kekurangan dari
kitab suci masing masing; Alquran, Injil, Weda dll.
d. Situasi kemunculan Nabi
Latar belakang kemunculan Nabi sebagai pembawa ajaran agama penting
dikaji untuk melihat faktor-faktor kemunculan ajaran agama,kecenderungan
ajaran agama dan arah dan prinsip agama.
e. Individu-individu pilhan yang dilahirkan setiap agama
Individu atau figur pilihan yang lahir dari agama tersebut, merupakan salah
melahirkan individu atau manusia yang unggul, dari berbagaiaspek,

14
mulai pemikiran,tingkah laku/akhlak dan lain sebagainya.
Semua aspek ini bisa disusun melalui pembahsan deskriptif atau pointer terlihat
keunggulan dan kekurangan masing-masing agama.

3. Mempelajari Islam melalui Media Informasi digital


Di era informasi dan teknologi sekarang ini,berita,informasi dan ilmu pengetahuan
sangat cepat menyebar dan mudah diakses. Termasuk dalam mempelajari agama
Islam sendiri bisa melalui media informasi tersebut. Baik berupa tulisan melalui
Website atau tulisan seseorang di media sosial, berupa audio berupa rekaman
ceramah atau berupa aplikasi layanan audio seperti podcast.Berupa video yang bisa
diakses melalui aplikasi youtube dan lain sebagainya yang sejenis.
Perkembangan informasi teknologi ini mengandung hal positif yaitu akses ilmu
agama bisa mudah diterima bagi siapapun dan dimanapun. Namun hal ini juga
menyimpan potensi negatif,seperti informasi salah/palsu bisa memberikan
pemahaman yang salah tentang Islam. Oleh karena itu, instrumen kunci terkait hal
ini adalah kembali pada subjek manusia itu sendiri yang harus secara bijak
menerima dan mempraktikan informasi ajaran Islam yang dieterimanya.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari Islam melalui
media Informasi teknologi,yaitu diantaranya:
a. Luruskan niat untuk mencari llmu karena Allah
b.Mencari sumber primer.Sumber informasi yang diterima harus dari sumber yang
utama atau media-media yang memiliki kredibilitas dalam menyampaikan sebuah
fakta informasi.
c. Membersihkan hati.Membersihkan hati dari kecenderungan suka dan tidak suka
atau dari segala prasangka buruk kepada sumber informasi yang diterima,dengan
tetap meyakini bahwa kebenaran yang mutlak hanya datang dari Allah.
d. Sumber infromasi dari ahli bidang Agama Islam. Mengakses informasi dari
media,penulis,atau penceramah yang kredibel atau ahli dibidang ilmu agama
Islam.Narasumbernya jelas identitas keilmuannya.
e.Analisis Informasi. Menggunakan data atau sumber lain sebagai pembanding
supaya lebih utuh dalam menerima ilmu yang dipelajari,tidak boleh fanatik buta
hanya pada satu sumber.
f. Bertekad dan Mengupayakan diri untuk mengamalkan Ilmu yang diperoleh dan
memohon doa kepada Allah untuk memberikan bimbingan, hidayah dan keberkahan.
Hal ini adalah metode dan teknik dalam mempelajari Islam yang bisa dilakukan
oleh setiap mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai