Anda di halaman 1dari 6

ISLAM SEBAGAI AGAMA TOLERANSI

Mata kuliah : Pendidikan Agama Islam


Dosen pengampu : Drs. Agus triyanta, M.A.,M.H.,Ph.D

NAMA : RAKAI SYAVENDRA REVITO


NIM : 19410627

Fakultas hukum
Universitas islam Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dibarat agama islam sering di sebut sebagai muhammadanisme, menurut agama
nabi yang memberinya bentuk yang jelas. Dari pandangan kaum muslimin, nama ini
tidak tepat. Karena bukan muhammad yang membentuk agama ini tetapi allah.
Muhammad hanya menyampaikan wahyu dari allah kepada masyarakat. Nama ini
menyinggung perasaan karena memberi kesan bahwa islam berpusat pada diri
muhammad pribadi, dan bukannya pada Tuhan. Memberi nama agama kristen
menurut nama kristus, kata meraka adalah tepat karena umat kristen percaya bahwa
kristus itu Tuhan. Tetapi menamakan islam muhammadanisme adalah ibarat
menamakan agama kristen st,paulisme, menurut nama orang yang menyebarkannya.
Kemudian nama yang tepat untuk agama ini adalah islam bersal dari kata aslama yang
berarti “damai” dan juga berarti “menyerahkan diri” maka keseluruhan pengertian
yang dikandung nama ini adalah “kedamaian sempurna yang terwujud jika hidup
seseorang mendekatkan diri kepada allah” kata sifat yang berkenaan dengan ini adalah
muslim.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang melatar belakangi seseorang bisa berpindah agama?
2. Mengapa kebanyakan orang memilih agama islam?
3. Bagaimana perbedaan pemahaman antara agama islam dan agama kristen?

C. Tujuan
Untuk Mengetahui apa yang melatar belakangi seseorang bisa berpindah agama
dan mengetahui mengapa kebanyakan orang memilih agama islam, serta mengetahui
perbedaan pemahaman antara agama islam dan agama kristen
BAB II
PEMBAHASAN

1. Menurut Weber dan Durkheim, ada tiga masalah yang melatar belakangi seseorang
dalam berpindah agama, yaitu: pertama, kecenderungan masyarakat pada doktrin
keagamaan tertentu sangat dipengaruhi oleh kedudukan dan kelas penganutnya.
Kedua, beberapa ide agama mencerminkan karakteristik kondisi agama yang
universal dan karenanya mempunyai daya tarik yang sangat luas yang
mentransendensikan pembagian stratifikasi sosial. Ketiga, perubahan sosial
khususnya disorganisasi sosial yang mengakibatkan hilangnya konsensus budaya
dan solidaritas kelompok membuat manusia berada dalam situasi “mencari
komunitas”, yaitu mencari nilai-nilai yang akan menjadi satu anutan mereka dan
kelompok-kelompok dimana mereka bergabung. Ini berarti bahwa konversi
penerimaan agama baru itu sendiri erat hubungannya dengan kebutuhan dan
aspirasi yang sangat dipengaruhi keadaan orang-orang yang terlihat di dalamnya.

2. Banyak orang yang memilih Islam karena merasa lebih rasional dan lebih cocok
dengan hati nuraninya, tetapi tidak sedikit pula yang memilih Islam karena
terpaksa, tidak ada pilihan lain, “ikut-ikutan” pada pilihan orangtua yang sudah
Islam lebih dulu.
Walaupun mengikuti tradisi (asal tradisi yang baik) akan berdampak yang baik
juga, namun karena Allah SWT sudah memberikan potensi akal dan nurani
kepada manusia, maka akan lebih baik jika kedua potensi tersebut disyukuri
dengan cara memaksimalkan penggunaanya sesuai keinginan Sang Maha
Pemberi dan Pengatur, yakni Allah SWT.
Tulisan ini mencoba memaparkan kenapa Islam harus dijadikan sebagai pilihan
hidup. Namun sebelum membahas persoalan kenapa Islam yang harus dipilih,
maka terlebih dahulu akan dijelaskan makna Islam.
Secara bahasa, ‫ اسالم‬berasal dari kata ‫ِس ْلم‬/ ‫ َس َلم‬yang berarti selamat (as-salām),
damai dan tentram, (al-shulhu wa al-amān), berserah diri (al-istislām), tunduk
(al-khudlū’/al-id’zān), patuh (al-thā’ah).
Jadi, Islam berarti keselamatan dan kedamaian karena berserah diri hanya
kepada Allah SWT yang tidak ada Tuhan selain Dia. Sedangkan Islam menurut
istilah adalah dīn atau agama yang bersumber dari Allah SWT yang di bawah
melalui para Rasul-Nya, sejak Nabi pertama: Adam as hingga Nabi terakhir:
Muhammad saw untuk kemaslahatan manusia di dunia dan di akihirat. Namun
karena agama – agama samawi (langit) sudah dirubah oleh manusia sehingga
tidak orisinil lagi maka istilah Islām hanya ditujukan kepada apa yang dibawah
oleh Nabi Muhammad saw yakni sesuatu yang ditrunkan Allah SWT di dalam
Al-Qur’an dan al-Sunnah yang sahih berupa aturan yang berisi perintah,
larangan dan petunjuk untuk kemasalahatan manusia di dunia maupun di
akhirat kelak. (Lihat himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, Kitab Masalah
Lima, hlm 278).

Bagi orang yang beriman dan berbekal(berilmu), tentu ada alasan kenapa Allah
SWT sampai menegaskan:

‫ِإَّن الِّد يَن ِع ْنَد ِهَّللا اِإْل ْساَل ُم‬

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah


Islam” (Q.S. Ali Imran/3: 119 )

3. Agama islam bersal dari kata aslama yang berarti “damai” dan juga berarti
“menyerahkan diri” maka keseluruhan pengertian yang dikandung nama ini adalah
“kedamaian sempurna yang terwujud jika hidup seseorang mendekatkan diri
kepada allah”. Wahyu Allah yang disampaikan kepada nabi Muhammad s.a.w.,
yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Sunnah, berupa undang-undang serta
aturan- aturan hidup sebagai petunjuk bagi seluruh manusia untuk mencapai
kesejahteraan dan kedamaian hidup, di dunia dan di akhirat. Islam adalah agama
yang mengandung ajaran universal, sesuai dengan zamannya serta ajarannya tidak
membedakan antara warna kulit, ras, bangsa, kedudukan dan sifat yang melekat
pada manusia. Meskipun begitu, Islam adalah satu-satunya agama yang mengakui
semua wahyu terdahulu seperti wahyu atas Yahudi dan Kristen. Wahyu agama
Yahudi berhenti tidak lama sebelum Kristen, dan ia membantah pewahyuan dalam
Kristen dan Islam. Wahyu Kristen berhenti tidak lama setelah Isa al-Masih, dan ia
pun membantah pewahyuan-pewahyuan dalam Islam. Islam tidak membantah
tahap pewahyuan sebelumnya. Allah s.w.t berfirman dalam Qur’an Surat al-
Maidah ayat 3.
 “Pada hari ini, telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama
bagimu.” (QS. Al-Maidah, 5: 3).

Sungguh suatu anugerah yang tak terhingga, ketika Allah s.w.t memberikan nikmat
terbesar dalam kehidupan manusia, yaitu nikmat iman dan Islam. Nikmat yang
menjadikan ada sebuah pembeda (furqan) antara seorang muslim dengan
musyrikin. Nikmat Islam merupakan kunci surga Allah, yang di dalamnya terdapat
banyak sekali kenikmatan abadi yang tiada habisnya, di mana setiap muslim
dijamin oleh Allah akan dimasukkan ke dalam jannah-Nya, apabila menerapkan
Islam secara kaffah dalam hidupnya. Firman Allah s.w.t:

 “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah
(keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah- langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah, 2 :
208).

 “Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-
orang yang rugi.” (QS. Ali imran 3: 85).

kita bisa mendapatkan hikmah yang luar biasa mendalam tentang bagaimana
proses keimanan muncul. Keimanan tentunya bukan hanya soal kepercayaan
melainkan bagaimana ditemukan, dibentuk, dipertahankan, dijalankan, dan
dikembangkan sebagai dasar kehidupan.
Daftar Pusaka
https://dalamislam.com/info-islami/kisah-mualaf
karen amstrong 1993
elza peldi taher. 2009
https://www.google.co.uk/search?
client=safari&channel=iphone_bm&sxsrf=ACYBGNSZB8Dnao-h0-
vfCtTg7_NJAloghA
%3A1574257957119&source=hp&ei=JUXVXYyRBcPpvATTrp2QCw&q=1.%09Ap
a+yang+melatar+belakangi+seseorang+bisa+berpindah+agama
%3F&oq=1.%09Apa+yang+melatar+belakangi+seseorang+bisa+berpindah+agama
%3F&gs_l=psy-ab.3...96247.175408..176508...2.0..0.225.413.2j0j1......0....2j1..gws-
wiz.....10..35i362i39.VaT-
XNW3JZ8&ved=0ahUKEwjMt8Ty9_jlAhXDNI8KHVNXB7IQ4dUDCAk&uact=5
https://www.isadanislam.org/pertanyaan-sulit/apa-pendapat-orang-islam-tentang-
agama-islam-dan-kristen/
buku agama islam airlangga sma

Anda mungkin juga menyukai