Disusun oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu akibat dari adanya permasalahan tersebut diatas adalah munculnya
konsep pemahaman kemajemukan agama, atau sering disebut sebagai konsep
pluralisme agama. Pluralisme adalah sifat kemajemukan yang keutamaan
(keunikan) dan kekhasan. Pluralisme sebagaimana halnya seluruh fenomena dan
mazhab pemikiran, memiliki sifat pertengahan atau adil. Hal tersebut juga
dipertegas dalam kitab suci umat Islam (Al-Quran), bahwa salah satu kekhasan
umat Islam dan salah satu karakteristik agama Islam adalah bahwa islam
merupakan agama yang moderat atau agama pertengahan.
“Dan, demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang
adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu” (al-Baqarah: 143).
Dalam kitab suci umat Islam (Al-Quran) juga dikatakan bahwa pluralitas atau
keberagaman merupakan keniscayaan dari kebesaran Yang Kuasa Allah SWT.
Dalam Firmannya yang tercantum dalam Al-Quran, menyebutkan bahwa:
Untuk itu, Islam sebagai agama terakhir, harus menentukan sikapnya terhadap
agama-agama yang datang mendahuluinya. Sesungguhnya Islam, dan agama lain
adalah agama-agama yang saling berhubungan, yang perbedaan-perbedaan di
antara ketiganya sangatlah kecil.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran agama Islam sebagai Rahmatan Lilalamin?
2. Apa itu Ukhuwah islamiyah, insaniyah da wataniyah?
3. Bagaimana kebersamaan dalam pluralitas beragama?
C. Tujuan
1. Mengetahui makna kerukunan dan toleransi umat beragama.
2. Mengetahui peran agama islam sebagai Rahmatan Lilalamin.
3. Mengetahui tujuan Ukhuwah islamiyah, insaniyah dan wataniyah.
4. Mengetahui apa itu pluralisme.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kerangka kesatuan ini, terjadi pluralitas perbedaan antara ras, warna
kulit, umat, bangsa, agama, dan lain sebagainya. Dalam Al-Quran yang
merupakan kitab suci umat Islam dijelaskan pada al-Baqoroh: 62, bahwa:
Dalam Islam, syari’ah telah menjamin bahwa tidak ada paksaan dalam
agama. Karena pemaksaan kehendak kepada orang lain untuk mengikuti agama
kita adalah sikap historis, yang tidak ada dasar dan contohnya di dalam sejarah
Islam awal. Justru dengan sikap toleran yang amat indah inilah, sejarah peradaban
Islam telah menghasilkan kegemilangan sehingga dicatat dalam tinta emas oleh
sejarah peradaban dunia hingga hari ini dan insyaallah di masa depan.
Agama islam adalah agama ALLAH swt, demikian firman ALLAH swt
dalam surat Ali Imron ayat 19:
Artinya:”Hari ini Aku (ALLAH) telah sempurnakan agamamu, dan Aku telah
lengkapkan nikmat-Ku atas kamu, dan aku ridho (puas,seang) islam menjadi
agamamu.”
Kitab yang disempurkan oleh nabi Muhammad saw adalah Al-quran,
Rosullah saw telah menyempurnakan Al-quran dan menghafalkan isi dari Al-
quran. Allah SWT telah berfirman dalam surat Al-baqoroh ayat 2 yang
menjelaskan bahwa Al-quran harus dijaga dan dirawat keasliannya yaitu:
Islam selalu mengedepankan sifat toleransi dan sifat kasih sayang kepada
seluruh ciptaan Allah SWT di dunia ini. Sebagai agama yang rahmatan lil alamin
islam juga tidak melupakan hak-hak setiap manusia. Kesewenangan, ketidak-
adilan, kekerasan yang tidak dibenarkan itu merupakan salah satu hal-hal yang
dilarang oleh Allah SWT, sebaliknya islam adalah agama yang menganjurkan
untuk saling menjaga dan salaing memelihara.
1. Pengertian Ukhuwah
Islamiyah
Kasih sayang yang ikhlas terlahir dari kesamaan iman itu merupakan dasar
utama pergaulan di kalangan umat islam. Kasih sayang tersebut akan memancar
dan membentuk pola hubungan antar kaum muslimin yang memandang orang lain
sebagaimana dirinya sendiri.
2. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)“Tidak ada dua orang
mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya
diampuni dosanya sebelum berpisah.” (H.R Abu Daud dari Barra’).
3. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara).
4. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu.
5. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya.
6. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya.
7. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan.
Banyak persaudaraan lain yang bukan karena islam dan persaudaraan itu
tidak akan kuat disebabkan mereka tidak memenuhi persyaratan ukhuwah, yaitu
kurangnya mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah yang bersungguh-
sungguh.Betapa indah ukhuwah islamiyah yang diajarkan Allah SWT. Bila umat
islam melakukannya, tentunya terasa lebih manis rasa iman di hati dan terasa
indah hidup dalam kebersamaan.
Ukhuwah Islamiyah merupakan hal yang pokok dan mendasar yang harus
ditegakkan demi kelangsungan kejayaan umat Islam, maka dari Umat Islam harus
selalu meningkatkan dakwah Islamiah dan Amar Makruf Nahi Mungkar, agar
persatuan dan kesatuan dikalangan umat dapat ditegakkan. Sekaligus umat Islam
harus senantiasa menyadari akan pentingnya Ukhuwah Islamiyah sebagai modal
menuju kemenangan cita-cita Islam. Kemenangan itu tidak akan tercapai tanpa
adanya kekuatan. Dan kekuatan tidak akan terwujud tanpa adanya persatuan.
Sedangkan persatuan tidak akan mungkin tercapai tanpa adanya Ukhuwah
Islamiyah.
Insaniyah
Semua umat manusia itu bersaudara. Allah SWT dalam Islam memang
telah menegaskan bahwa di bumi ini telah diciptakan banyak kepentingan,
perbedaaan warna kulit dan sebagainya. Kita simak firman Allah SWT berikut:
Pluralitas agama adalah fenomena nyata yang ada dalam kehidupan. Pluralitas
merupakan hukum alam (sunnatullah) yang mesti terjadi dan tidak mungkin
terelakkan. Pluralitas agama dapat kita jumpai, seperti di dalam masyarakat
tertentu, di kantor tempat bekerja, di pasar tempat belanja, di perguruan tinggi
tempat belajar. Seorang baru dikatakan memiliki sifat keterlibatan aktif dalam
pluralitas apabila dia dapat berinteraksi secara positif dalam lingkungan
kemajemukan. Dengan kata lain, pemahaman pluralitas agama menuntut sikap
pemeluk agama untuk tidak hanya mengakui keberadaan dan hak agama lain,
tetapi juga harus terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan guna
mencapai kerukunan dan kebersamaan.
4.1 Kesimpulan
4.2 saran
https://mindaudahedu.wordpress.com/2012/05/26/kerukunan-antar-umat-
beragama-2/