Anda di halaman 1dari 6

Latar belakang

Pengambilan keputusan adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini
diambil setelah melalui beberapa perhitungan, dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan
dijatuhkan, pada bebrapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan
tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih
dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis-jenis keputusan manajemen ?


2. Apa itu keputusan dan jenjang manajemen ?
3. Bagaimana tahap-tahap pengambilan keputusan ?
4. Apa saja tipe-tipe pengambilan keputusan ?
5. Apa saja gaya pengambilan keputusan ?
6. Apa saja model pengambilan keputusan ?
7. Bagaimana perbedaan pengambilan keputusan individu dan kelompok ?

Tujuan
A. Jenis jenis pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan (decision making) meruakan salah satu proses manajemen yang
penting bagi setiap organisasi. Manajemen lainnya dilatar belakangi oleh adanya keputusan
yang di buat oleh manajer puncak, yang kemudian secara hierarkis dibuat oleh lini-lini
manajemen di tingkat staf-staf yang dibutuhkan.

Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan pemilihan dari
berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menempatkan
suatu pilihan ang dianggap paling menguntungkan.

Engidentifikasi masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis, dan


memilih berbagai alternatif tersebut dan mengambil keputusan yang di anggap paling baik.

Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis
keputusan terdiri atas :

a. Keputusan strategis, yakni keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam
sebuah perusahaan.
b. Keputusan taktis, yakni keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah.
c. Keputusan operasional, yakni keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang
paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.

B. Keputusan dan jenjang manajemen

Keputusan manajemen

Keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari beberapa alternatif yang
tersedia.

Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan


kesempatan kemudian memecahkannya.

Keputusan berdasarkan tipe persoalan, antara lain :

1. Keputusan internal jangka pendek.


Berkaitan dengan kegiatan rutin atau operasional
Contohnya : pembelian bahan baku, penentuan jadwal produksi yang dilakukan oleh
manajer operasional.
2. Keputusan internal jangka panjang.
Keputusan yang berkaitan dengan permasalahan organisasi.
Contohnya : perombakan struktur organisasi, perubahan departemen yang dilakukan
oleh manajer puncak dan manajer menengah.
3. Keputusan eksternal jangka pendek.
Keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan yang berdampak dengan
lingkungan dalam rentang waktu yang relatif pendek.
Contohnya : mencari sub kontrak untuk suatu permintaan khusus ang dilakukan oleh
manajer menengah.
4. Keputusan eksternal jangka panjang.
Keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan dengan lingkungan dalam rentang
waktu yang relatif panjang.
Contohnya : merger dengan perusahaan lain dan ini bersifat strategis yang dilakukan
oleh manajer puncak.

Jenjang manajemen

Secara klasik, hierarki atau tingkatan manajemen terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Manajer puncak (top manajer).


Disebut juga manajer senior, eksekutif kunci.
Manajer puncak bertugas untuk memutuskan hal-hal yang penting bagi kelangsungan
hidup perusahaan, menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-
keputusan penting tentang merger, produk baru dan pengeluaran saham ang berkaitan
dengan masalah perencanaan dan keputusan yang bersifat strategis (strategic
planning).
Jenjang ini meliputi :
 Dewan direktur (board of directors).

Jenjang BOD bertugas :

a. Bertanggung jawab terhadap kebijakan perusahan secara menyeluruh.


b. Bertanggung jawab kepada pemegang saham, hak dan kewajiban BOD dituangkan
dalam company’s Articles Of Association atau Written Pertnership Agreement.
c. Tanggung jawab hukum meliputi itikad baik dan jujur, bertindak hati-hati, teliti
dan didasarkan keahlian yang dimiliki.
d. Mengawasi pembuatan dan distribusi lapoan keuangan perusahaan.
e. Memastikan perusahaan mematuhi peraturan hukum yang berlaku.
f. Untuk keputusan yang tidak terprogram, biasanya lebih banyak diambil oleh
manajer tingkat tinggi (top manajer).
 Deirektur Utama ( CEO) manajer yang diduduki di Dewan Direksi atau Chief
Executive Officer (CE) dengan tugas menyusun rencana perusahaan maupun
pengelolaan harta kekayaan perusahaan.

Jenjang Direktur Utama bertugas :

a. Sebagai eksekuter kebijakan BOD dan pihak yang memiliki manajerial dan
memliki wewenang paling tinggi dalam operasional perusahaan.
b. Menentukan strategi dan kebijakan yang diambil, penguunaan sumber daya
perusahaan, berhubungan dengan karyawan, pemegang saham dan investor
potensial.
2. Manajer Madya (middle manajer)
Disebut juga sebagai manajer menengah, manajer administrasi yang meliputi
pimpinan pabrik atau manajer devisi. Mereka bertanggung jawab menyusun rencana
operasi dan melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak. Antara lain
menangani permasalahan kontrol atau pengawasan yang sifat pekerjaannya lebih
banyak pada masalah administrasi : keputusan administrasi/taktis, yang berkaitan
dengan pengelolaan sumberdaya.
3. Manajer operasional (manajer lini)
Merupakan jenjang manajemen terendah, yang tugas utamanya menyangkut
pelaksanaan utama yang dibuat oleh manajer madya, mengawasi pelaksanaan
kegiatan operasional yang telah dilakukan oleh karyawan sehari-hari, sebagai
supervisor garis pertama yang bertanggung jawab melakukan sipervisi kepada para
karyawan yang melakukan pekerjaan harianya, yaitu berkaitan dengan kegiatan
operasional (operasi harian) yang disebut keputusan operasional.

Langkah pengambilan keputusan

Langkah-langkah pengambilan keputusan (proses pembuatan keputusan), antara lain :

1. Pengakuan terhadap persyaratan keputusan.


Para manajer menghadapi persyaratan baik dalam masalah maupun kesempatan.
Suatu masalah terjadi ketika pencapaian organisasional kurang dari sasaran yang
ditetapkan. Kesadaran terhadap masalah/kesempatan adalah langkah utama dalam
mengambil keputusan dan membutuhkan pengamatan lingkungan internal dan
eksternal bagi isu-isu yang membutuhkan perhatian eksekutif.
2. Diagnosis dan analisis penyebab.
Ketika masalah dan kesempatan telah menarik perhatian manajer, pemahaman situasi
harus diperjelas. Diagnosis adalah salah satu labgkah dalam proses pengambilan
keputusan.
3. Pengembangan alternatif.
Pada saat masalah atau kesempatan telah dapat dikenali dan dianalisis, pembuat
keputusan mulai mempertimbangkan untuk melakukan tindakan yang diperlukan.
Langkah berikutnya adalah menghasilkan alternatif solusi yang mungkin dapat
menanggapi kebutuhan situasi dan memperbaiki sebab-sebab yang mendasari.
4. Pemilihan alternattif yang diharapkan. Ketika beberapa alternatif telah dikembangkan,
harus dipilih salah satunya. Keputusan pilihan adalah seleksi yang paling menjanjikan
dari beberapa alternatif tindakan. Alternatif terbaik menyediakan solusi terbaik sesuai
dengan sasaran meyeluruh dan nilai-nilai organisasi serta dapat mencapai hasil yang
diharapkan dengan penggunaan sumberdaya seminimal mungkin.
5. Implementasi alernatif yang dipilih.
Termasuk dalam tahap implementasi adalah penggunaan kemampuan manajerial,
administratif, dan peruasif untuk meyakinkan alternatif yang dipilih dapat dikerjakan.

Model model pengambilan keputusan


Terdapat beberapa model pengambilan keputusan, diantaranya:

1. Model perilaku pengambilan keputusan


2. Model ekonomi. Model ini dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan
orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan
biaya marginal atau untuk memperoleh keuntuntungan maksimum
3. Model manusia administrasi. Dikemukakan oleh herbert, model ini lebih berprinsip
bahwa orang tidak menginginkan pemaksimalan tetapi keuntungan yang memuaskan
4. Model manusia mobisentris. Dikemukakan oleh...., model ini mengemukakan bahwa
perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas
mengambil keputusan.
5. Model manusia organisasi. Dikemukakan oleh..., model ini lebih mengedepankan sifat
setia dan penuh kerja sama dalam pengambilan keputusan.
6. Model pengusaha baru. Dikemukakan oleh..., model ini menekankan pada sifat
kompetitif.
7. Model sosial. Dikemukakan oleh..., model ini mengemukakan bahwa orang sering
tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situasi
dibawah sadar.
8. Model prespektif dan deskriptif.
Fisher mengemukakan bahwa pada hakikatnya ada 2 model pengambilan keputusan,
yaitu:
1. Model preskriptif.
Dengan melakukan berbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok
seharusnya mengambil keputusan.
2. Model deskriptif.
Model ini menerangkan bahwa bagaimana kelompok mengambil keputusan
tertentu.

Model prespektif didasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif
berdasarkan pada realitis observasi.

Tipe-tipe pengambilan keputusan

 Keputusan terprogram
Keputusan yang dibuat untuk mengatasi situasi/masalah yang cukup sering terjadi. Sehingga
pembuat keputusan dapat membuat aturan aturan pembuatan keputusan untuk diterapkan
kedepannya.
 Keputusan tidak terprogram
Keputusan yang dibuat untuk menangani situasi yang unik, tidak familier, dan tidak
terstruktur serta menimbulkan konsekuensi konsekuensi penting bagi organisasi.
 Keputusan setengah terprogram
Keputusan yang sebagian terprogram dan sebagian tidak terstruktur

Gaya pengambilan keputusan


1. Gaya direktif
 Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memcahkan masalah.
 Berfokus pada fakta dan memecahkan masalah secara lebih cepat
 Cenderung berfokus jangka pendek
 Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, secara umum menggambarkan
kekuasaan yang otokratis.
2. Gaya analitis
 Hasil keputusan akhir atas hasil analisis
 Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi
 Pengambilan keputusan diambil dapam jangka waktu agak lama
 Menggambarkan pemimpin yang otokritas
3. Gaya konseptual
 Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas
 Suka mempertimbangkan banyak pilihan
 Melibatkan banyak orang untuk memperoleh banyak informasi
 Berani mengammbil resiko dan sering kali menemukan solusi yang kreatif
 Ketidakpastian dalam mengambil keputusan
4. Gaya perilaku
 Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat
 Cenderung menerima saran, sprotif dan bersahabat
 Suka informasi yang verbal, dan menghindari konflik serta peduli pada kebahagiaan
orang lain
 Terkadang keputusannya tidak tegas.

Anda mungkin juga menyukai