Disusun Oleh :
17. PRAMESTI WULANDARI (2330011021)
18. MEISYA LAILINA (2330011022)
19. SULHA FAHIIMAH TAQIYYAH (2330011023)
20. RIZKY NADHIROH.PS (2330011024)
21. MOCHAMMAD AKBAR EKA PRATAMA (2330011025)
23. HUMAM SULAIMAN (2330011028)
24. BUNAYYA TSABITA (2330011029)
Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : ABSP-A
Dosen : Dr. Muhtadin, M.A.
1
BAB 3
AGAMA ISLAM
A. Pengertian Islam
1. Berbeda dengan nama-nama agama lain, Islam adalah nama yang asli
diberikan oleh Allah SWT sendiri. Dalam Al Qur'an antara lain
disebutkan:
"Sesungguhnya agama (yang benar) disisi Allah ialah Islam." (Ali
Imran: 19)
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, telah
Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam
menjadi agama bagimu." (Al-Maidah: 3)
2. Nama "Mohammedanism" tidak dikenal di kalangan kaum muslimin dan
tidak sepatah kata pun disebutkan dalam Al- Qur'an dan sunnah Nabi
Muhammad SAW.
3. Kalau Islam itu Muhammedanism, berarti Islam itu isme (faham/aliran)
ciptaan Nabi Muhammad seperti halnya Marxisme adalah isme ciptaan
Karl Marx. Ini jelas salah, sebab Islam adalah wahyu dari Allah, sedang
tugas Nabi Muhammad hanyalah menyampaikan atau mengajarkan
wahyu Allah itu kepada manusia.
4. Penamaan Islam dengan Mohammedanism mengacu kepada Muhammad
yang menurut kaum Orientalis adalah "pencipta agama Islam. Ini berbau
kultus, sesuatu yang justru sangat ditentang oleh Nabi Muhammad
sendiri. Nama "Islam" mengacu kepada makna, yaitu makna luhur yang
terkandung dalam kata Islam itu, yang mencerminkan kepribadian
1
khasnya sebagai suatu agama. Beberapa agama diluar Islam memang
mempunyai nama yang berorientasi kepada nama pendirinya, seperti
Agama Maschi, Agama Budha, dan Agama Zarathustra. Atau ada juga
agama yang namanya dikaitkan dengan lingkungan umat tempat agama
itu lahir dan berkembang, misalnya Agama Yahudi. Dinamakan Agama
Yahudi karena agama itu lahir dan berkembang di lingkungan suku
Yahuda, salah satu suku Bani Israil. Tetapi sistem penamaan yang
berorientasi kepada nama pendiri agama atau dikaitkan dengan umat ini
tidak berlaku dalam Islam.
َو ِهّٰلِل َيۡس ُج ُد َم ۡن ِفى الَّسٰم ٰو ِت َو اَاۡلۡر ِض َطۡو ًعا َّو َك ۡر ًها َّو ِظ ٰل ُلُهۡم ِباۡل ُغ ُد ِّو َو اٰاۡل َص ال
“Dan segala apa yang ada di langit dan bumi semuanya sujud, tunduk
kepada Allah, baik dengan sukarela maupun dengan terpaksa, demikian juga
bayang-bayang mereka diwaktu pagi dan petang" (QS Ar-Ra'd: 15)
2
saja dengan mengerjakan perintah- perintahNya dan menjauhi larangan-
laranganNya. Kalau perintah Allah diabaikan dan laranganNya dilanggar,
maka ini namanya bermusuhan atau durhaka kepada Allah, tidak damai.
Kalau Allah didurhakai, maka yang rugi adalah manusia sendiri, sebab
Allah Maha Kuasa sedang manusia maha lemah. Dan kerugian tidak saja
diderita di dunia, tetapi mungkin juga diderita di akhirat.
Damai dengan sesama manusia, artinya hidup rukun dengan sesama
manusia, tidak berbuat jahat kepada mereka, bahkan berbuat baik kepada
mereka.
"Sayangilah orang yang ada di bumi, maka Engkau akan disayangi oleh
orang yang ada di langit." (HR Ath-Thabarani).\
Tetapi, kenapa dalam Islam juga ada ajaran perang, yaitu perang (jihad)
di jalan Allah? Dalam Islam memang betul ada ajaran perang, tetapi perang
yang diizinkan oleh Islam ialah perang untuk membela diri, untuk
mempertahankan diri, bukan perang yang sifatnya untuk menyerang. Jika
Islam dan umat Islam tidak mendapat gangguan apa pun dari pihak lain,
tidak dibenarkan umat Islam mengangkat senjata.
َو َأَّن َٰه َذ ا ِص َٰر ِط ى ُم ْسَتِقيًم ا َفٱَّتِبُعوُهۖ َو اَل َتَّتِبُعو۟ا ٱلُّسُبَل َفَتَفَّرَق ِبُك ْم َعن َس ِبيِلِهۦۚ َٰذ ِلُك ْم َو َّص ٰى ُك م ِبِهۦ َلَع َّلُك ْم َتَّتُقوَن
“Dan sesungguhnya inilah jalanku yang lurus, karena itu ikutilah jalanku
yang lurus itu, jangan engkau ikuti jalan-jalan yanglain, karena jalan-jalan
yang lain itu akan menyelewengkan kamu dari jalanku yanglurus itu.
3
Demikianlah wasiat Allah kepadamu supaya kamu bertakwa." (QS Al-
An'am: 153)”
Ajaran pokok agama Islam terdiri dari segala aspek kehidupan manusia
dalam beragam posisinya. Mulai dari posisi manusia sebagai hamba Allah
SWT, individu, anggota bagian dari masyarakat hingga makhluk di dunia.
Menurut Apendi Arsyad dalam bukunya terbitan IPB Press, ruang lingkup
agama Islam menyangkut pada tiga aspek pokok pembahasan. Ruang lingkup
tersebut meliputi :
Akidah (Aspek keyakinan)
Syariah (Aspek norma/hukum)
Akhlak (Aspek perilaku)
1. Akidah
Aqidah atau dalam bentuk jamak Aqa’id memiliki arti ‘ikatan atau
sangkutan’. Menurut istilah Aqidah berarti keyakinan hidup atau iman.
Akidah harus bersumber dari Al-Quran yang merupakan kalam Allah,
baru kemudian hadits Rasulullah. Dalam keimanan tak boleh bercampur
dengan ragu atau prasangka.
Disiplin ilmu yang secara khusus membahas Akidah Islam ialah Ilmu
Tauhid/Ilmu Ushulluddin/Ilmu Kalam.
2. Syariah
Syariah menurut bahasa memiliki arti ‘jalan’. Sedangkan menurut
istilahnya berarti ‘peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia
dengan tiga pihak : Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta.
4
Pokok Syariah/ibadah dirumuskan dalam rukun Islam yang berjumlah
lima, sebagaimana dalam hadist dari Abdullah bin Umar, ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda :
َش َهاَد ِة َأْن َالِإَلَه ِإَّال ُهللا َو َأَّن ُمَحَّم ًدا َر ُسْو ُل ِهللا َو ِإَقاِم الَّص َالِة َو ِإْيَتاِء: ُبِنَي اإلْس َالُم َع َلى َخ ْم ٍس
َو َص ْو ِم َر َم َض اَن, َو َح ِّج اْلَبْيِت,الَّز َك اِة
Artinya : Islam dibangun atas lima perkara, yaitu mengakui bahwa
sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai
utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan puasa
Ramadhan, dan menunaikan haji bagi yang mampu.” (HR Muslim).
3. Akhlak
Disebutkan bahwa aspek akhlak adalah bentuk merealisasikan akidah
dan syari’ah melalui amal kebaikan yang didasarkan karena Allah SWT
semata. Amal di sini menjadi cerminan atas budi pekerti, serta etika
seorang muslim atas ajaran Islam yang dipelajarinya.
Benar bahwa aspek akhlak ditujukan karena, tetapi akhlak berkaitan
pula dengan kehidupan bersosial dengan masyarakat ataupun makhluk
ciptaan Allah lainnya.
Untuk itu perlu memiliki akhlak yang menggambarkan ajaran Islam
yang berlandaskan Al-Qur'an dan sunah Rasulullah. Seperti beramal saleh
dengan bersedekah, berpuasa, membantu sesama dan lainnya.
4. Hubungan - Hubungan antara Aqidah, Syari’ah, Dan Akhlak
Bagi agama Islam, aqidah adalah sistem kepercayaan yang bermuatan
elemen - elemen dasar keyakinan yang menggambarkan sumber dan
hakikat keberadaan agama Islam, syariah sebagai sistem nilai berisi
peraturan yang menggambarkan fungsi agama Islam dan akhlak
sebagai sistematika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak
dicapai agama Islam.
5
yang mengakarinya. Aqidah mendasari syariah, dan syariah tanpa
akhlak akan menjadi kezaliman.
Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al - Qur’an disebut iman dan amal
saleh. Iman menunjukkan makna aqidah, sedangkan amal saleh
menunjukkan pengertian syariah dan akhlak.
َفَأِقْم َو ْج َهَك ِللِّديِن َحِنيًفاۚ ِفْطَر َت ٱِهَّلل ٱَّلِتى َفَط َر ٱلَّن اَس َع َلْيَه اۚ اَل َتْب ِد يَل ِلَخ ْل ِق ٱِهَّللۚ َٰذ ِل َك ٱلِّديُن ٱْلَقِّيُم
َو َٰل ِكَّن َأْكَثَر ٱلَّناِس اَل َيْع َلُم وَن
6
yaitu agama Islam yang mana Allah menciptakan manusia menurut
fitrah itu, tidak ada perubahan pada ciptaan Allah." [QS. Rum: 30]
Dalam hadist riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas, beliau pernah ditanya
orang "Manakah agama yang paling dicintai oleh Allah?" Beliau
menjawab, "Al-Haniifiyyatus Samhah" yaitu agama yang condong dan
berpegang kepada kebenaran.
7
c. Diperbolehkannya Tayamum (bersuci menggunakam debu) sebagai
ganti dari wudhu atau mandi wajib.
d. Dibebaskannya dari kewajiban sholat, bagi wanita yang haid dan
bernifas.
e. Dan lain sebagainya.
َو ِإَّياُك ْم َو اْلُغ ُلَّو ِفي الِّديِن َفِإَّنَم ا َأْهَلَك َم ْن َك اَن َقْبَلُك ْم اْلُغ ُلُّو ِفي الِّديِن
“dan demikian pula agar kami telah menjadikan kamu (umat islam) umat
pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
rasul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kamu…”
8
Orang orang yahudi sangat membenci nabi isa dengan
menganggap nabi isa yang lahir tanpa bapak sebagai anak haram,
anak tidak sah. Dengan demikian siti Maryam, si Wanita yang
terkenal sangat saleh yang melahirkan nabi isa dituduh menyeleweng.
Sebaliknya dari itu, orang orang Nasrani terlalu sangat mencintai nabi
isa dengan mempercayai nabi isa sebagai tuhan, yaitu tuhan anak.
Dalam perkara ini islam berdiri di Tengah Tengah, dengan menolak
kedua pandangan yang saling bertentangan dan yang sama sama
keras tersebut di atas.
b. Soal Perceraian Suami Isteri
Dalam islam diajarkan, bahwa cerai antara suami isteri adalah
“barang halal, tetapi dibenci oleh Allah.” Maksudnya, perkawinan
haruslah untuk selamanya, sebab asas perkawinan dalam islam ialah
asas Lestari. Selain moderat, ajaran ini juga flexible (lentur, sesuai
dengan situasi yang ada), tidak baku.
c. Soal Sikap Menghadapi Kezaliman
Adalah hak orang yang dizalimi untuk membalas kezaliman itu
dengan yang setimpal, tetapi juga hak orang yang dizalimi untuk
dengan lapang dada memaafkan saja kezaliman atas dirinya itu,
sekaligus sebagai perwujudan keluhuran budinya. Kalau tidak dibalas
kezaliman tidak dapat diatasi, silahkan dibalas, tetapi tetap dengan
Tindakan yang setimpal, jangan melampaui batas. Tetapi jika
pemaafan saja tampaknya kezaliman sudah dapat diatasi, maka
memberi maaf adalah Tindakan yang terpuji.
Rasional artinya masuk akal, sesuai dengan akal, sesuai dengan akala
tau dapat diterima oleh akal. Ali bin abi thalib pernah berkata, “addinu
‘aqlun la dina liman la ‘aqla lahu,” yang artinya, agama itu akal, tidak
ada agama bagi orang yang tidak berakal.
Tetapi ajaran islam ada dua macam. Pertama, ajaran yang memang
“ma’qul”, yaitu ajaran yang sepenuhnya rasional, seperti ajaran bahwa
9
tuhan itu satu, ajaran bahwa seseorang hanya memperoleh apa yang ia
kerjakan dan tidak menanggung dosa orang lain. Kedua, ajaran yang
“ghairu ma’qul”, yaitu ajaran yang diluar jangkauan kemampuan akal
karena masalahnya memang sudah di luar “wilayah” akal.
Dalam islam tidak terdapat dogma. Dogma ialah ajaran yang dianggap
dapat menyelamatkan manusia semata mata hanya dengan
percaya/beriman saja. Taqlid dicela oleh islam, karena arti taqlid ialah
mengekor saja pendapat orang lain tanpa megetahui alasan alasannya.
a. Tauhid adalah titik sentral aqidah islam, padahal dalam islam aqidah
menempati posisi dasar, bagaikan batu fondasi bagi suatu bangunan.
b. Misi pokok semua Nabi/Rasul tidak lain untuk membawa umat
mereka masing-masing kepada kepercayaan tauhid ini, ajaran tauhid
inilah yang menjadi titik temu dari semua agama yang dibawa oleh
para Nabi/Rasul itu.
َ َوَم ٓا َاْر َس ْلَنا ِم ْن َقْبِلَك ِم ْن َّرُسْو ٍل ِااَّل ُنْو ِح ْٓي ِاَلْيِه َاَّنٗه ٓاَل ِاٰل َه ِآاَّل َاَن۠ا َفاْعُبُد ْو ِن
10
"Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu,
melainkan Kami wahyukan kepadanya: bahwa tidak ada Tuhan
melainkan Aku, maka sembahlah Aku." (QS Al-Anbiya': 25)
ِإَّن َهَّللا اَل َيْغ ِفُر َأْن ُيْش َر َك ِبِه َو َيْغ ِفُر َم ا ُد وَن َذ ِلَك ِلَم ْن َيَش اُء
11
Ibarat Islam itu sebuah gedung, maka semua Nabi adalah pekerja-
pekerja yang membangunnya. Tiap Nabi yang datang. mengambil bagian
dalam membangun gedung itu dengan bekerja sebaik-baiknya, tetapi
pembangunan baru dapat diselesaikan dengan tuntas dan sempurna
setelah datang nabi terakhir, yaitu Nabi Muhamad SAW.
اْلَيْو َم َأْك َم ْلُت َلُك ْم ِد ْيَنُك ْم َو َأْتَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتي َو َر ِض ْيُت َلُك ْم
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridlai Islam itu jadi
12
agama bagimu." (QS Al-Maidah: 3) Ayat ini turun pada tanggal 9
Zulhijjah tahun 10 Hijriyah merupakan wahyu terakhir yang diterima
oleh Nabi Muhammad SAW.
13