Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


“AGAMA ISLAM”

Disusun Oleh :
17. PRAMESTI WULANDARI (2330011021)
18. MEISYA LAILINA (2330011022)
19. SULHA FAHIIMAH TAQIYYAH (2330011023)
20. RIZKY NADHIROH.PS (2330011024)
21. MOCHAMMAD AKBAR EKA PRATAMA (2330011025)
23. HUMAM SULAIMAN (2330011028)
24. BUNAYYA TSABITA (2330011029)

Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : ABSP-A
Dosen : Dr. Muhtadin, M.A.

POLITEKNIK STIA LAN JAKARTA


2023

1
BAB 3

AGAMA ISLAM

A. Pengertian Islam

Sebagai nama agama, "Islam" adalah sebaik-baik nama, sehingga


tidak ada kata atau sebutan lain yang bisa menggantikannya. Kata
"Mohammedanism" misalnya, seperti yang sering dikemukakan oleh kaum
Orientalis untuk menyebut Islam sangat tidak memadai dan mempunyai
beberapa kelemahan, dan oleh karena itu tidak dapat dibenarkan. Maka nama
Islam adalah:

1. Berbeda dengan nama-nama agama lain, Islam adalah nama yang asli
diberikan oleh Allah SWT sendiri. Dalam Al Qur'an antara lain
disebutkan:
 "Sesungguhnya agama (yang benar) disisi Allah ialah Islam." (Ali
Imran: 19)
 "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, telah
Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam
menjadi agama bagimu." (Al-Maidah: 3)
2. Nama "Mohammedanism" tidak dikenal di kalangan kaum muslimin dan
tidak sepatah kata pun disebutkan dalam Al- Qur'an dan sunnah Nabi
Muhammad SAW.
3. Kalau Islam itu Muhammedanism, berarti Islam itu isme (faham/aliran)
ciptaan Nabi Muhammad seperti halnya Marxisme adalah isme ciptaan
Karl Marx. Ini jelas salah, sebab Islam adalah wahyu dari Allah, sedang
tugas Nabi Muhammad hanyalah menyampaikan atau mengajarkan
wahyu Allah itu kepada manusia.
4. Penamaan Islam dengan Mohammedanism mengacu kepada Muhammad
yang menurut kaum Orientalis adalah "pencipta agama Islam. Ini berbau
kultus, sesuatu yang justru sangat ditentang oleh Nabi Muhammad
sendiri. Nama "Islam" mengacu kepada makna, yaitu makna luhur yang
terkandung dalam kata Islam itu, yang mencerminkan kepribadian

1
khasnya sebagai suatu agama. Beberapa agama diluar Islam memang
mempunyai nama yang berorientasi kepada nama pendirinya, seperti
Agama Maschi, Agama Budha, dan Agama Zarathustra. Atau ada juga
agama yang namanya dikaitkan dengan lingkungan umat tempat agama
itu lahir dan berkembang, misalnya Agama Yahudi. Dinamakan Agama
Yahudi karena agama itu lahir dan berkembang di lingkungan suku
Yahuda, salah satu suku Bani Israil. Tetapi sistem penamaan yang
berorientasi kepada nama pendiri agama atau dikaitkan dengan umat ini
tidak berlaku dalam Islam.

Menurut hukum syara'yaitu menurut apa yang disabdakan oleh: Nabi


Muhammad sendiri, Islam ialah melaksanakan kelima Rukun Islam. Dalam
hadits riwayat Muslim beliau bersabda, bahwa yang disebut Islam ialah,
Engkau mengakui bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa
Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa
Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika Engkau mampu.

Menurut arti bahasa (etimologi), Islam mempunyai arti :

1. Islam dari asal kata aslama-yuslimu-islaaman


Artinya menyerah maksudnya ialah menyerah kepada kehendak Allah
SWT. Penyerahan kepada kehendak Allah disini bersifat mutlak, bulat,
total, dengan mematuhi perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-
laranganNyaatau mematuhi ketentuan apa pun yang ditetapkan olehNya.

‫َو ِهّٰلِل َيۡس ُج ُد َم ۡن ِفى الَّسٰم ٰو ِت َو اَاۡلۡر ِض َطۡو ًعا َّو َك ۡر ًها َّو ِظ ٰل ُلُهۡم ِباۡل ُغ ُد ِّو َو اٰاۡل َص ال‬

“Dan segala apa yang ada di langit dan bumi semuanya sujud, tunduk
kepada Allah, baik dengan sukarela maupun dengan terpaksa, demikian juga
bayang-bayang mereka diwaktu pagi dan petang" (QS Ar-Ra'd: 15)

2. Islam dari asal katasalima-yaslamu-silmun


Artinya damai, maksudnya damai dengan Allah dan damai dengan
makhluk. Makhluk disini, terutama sesama manusia.
Damai dengan Allah, artinya tidak lain ialah taat kepada Allah, tidak
bermusuhan atau tidak durhaka kepadaNya. Dan taat kepada Allah tentu

2
saja dengan mengerjakan perintah- perintahNya dan menjauhi larangan-
laranganNya. Kalau perintah Allah diabaikan dan laranganNya dilanggar,
maka ini namanya bermusuhan atau durhaka kepada Allah, tidak damai.
Kalau Allah didurhakai, maka yang rugi adalah manusia sendiri, sebab
Allah Maha Kuasa sedang manusia maha lemah. Dan kerugian tidak saja
diderita di dunia, tetapi mungkin juga diderita di akhirat.
Damai dengan sesama manusia, artinya hidup rukun dengan sesama
manusia, tidak berbuat jahat kepada mereka, bahkan berbuat baik kepada
mereka.

‫اْر َحُم وا َم ْن ِفي اَأْلْر ِض َيْر َحْم ُك ْم َم ْن ِفي الَّسَم اء‬

"Sayangilah orang yang ada di bumi, maka Engkau akan disayangi oleh
orang yang ada di langit." (HR Ath-Thabarani).\

Tetapi, kenapa dalam Islam juga ada ajaran perang, yaitu perang (jihad)
di jalan Allah? Dalam Islam memang betul ada ajaran perang, tetapi perang
yang diizinkan oleh Islam ialah perang untuk membela diri, untuk
mempertahankan diri, bukan perang yang sifatnya untuk menyerang. Jika
Islam dan umat Islam tidak mendapat gangguan apa pun dari pihak lain,
tidak dibenarkan umat Islam mengangkat senjata.

3. Islam dari asal kata salima-yaslamu-salaman wa salamatan


Artinya selamat. Maksudnya selamat dunia dan akhirat. Islam adalah
jalan keselamatan bagi manusia, dunia dan akhirat. Tetapi sudah barang
tentu, yang mendapat jaminan selamat dunia dan akhirat di sini ialah
mereka yang menganut Islam dengan sebaik-baiknya, dengan beriman akan
kebenaran ajaran-ajarannya, dan taat mengerjakan apa yang diperintahkan
dan menjauhi apa yang dilarang.

‫َو َأَّن َٰه َذ ا ِص َٰر ِط ى ُم ْسَتِقيًم ا َفٱَّتِبُعوُهۖ َو اَل َتَّتِبُعو۟ا ٱلُّسُبَل َفَتَفَّرَق ِبُك ْم َعن َس ِبيِلِهۦۚ َٰذ ِلُك ْم َو َّص ٰى ُك م ِبِهۦ َلَع َّلُك ْم َتَّتُقوَن‬

“Dan sesungguhnya inilah jalanku yang lurus, karena itu ikutilah jalanku
yang lurus itu, jangan engkau ikuti jalan-jalan yanglain, karena jalan-jalan
yang lain itu akan menyelewengkan kamu dari jalanku yanglurus itu.

3
Demikianlah wasiat Allah kepadamu supaya kamu bertakwa." (QS Al-
An'am: 153)”

Kemudian Islam menurut pengertian istilah (terminologi), Islam berarti


suatu nama bagi agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada
manusia melalui seorang Rasul. Atau lebih tegasnya lagi Islam adalah
ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui
Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.

B. Pokok-pokok Ajaran Islam

Ajaran pokok agama Islam terdiri dari segala aspek kehidupan manusia
dalam beragam posisinya. Mulai dari posisi manusia sebagai hamba Allah
SWT, individu, anggota bagian dari masyarakat hingga makhluk di dunia.
Menurut Apendi Arsyad dalam bukunya terbitan IPB Press, ruang lingkup
agama Islam menyangkut pada tiga aspek pokok pembahasan. Ruang lingkup
tersebut meliputi :
 Akidah (Aspek keyakinan)
 Syariah (Aspek norma/hukum)
 Akhlak (Aspek perilaku)

1. Akidah
Aqidah atau dalam bentuk jamak Aqa’id memiliki arti ‘ikatan atau
sangkutan’. Menurut istilah Aqidah berarti keyakinan hidup atau iman.
Akidah harus bersumber dari Al-Quran yang merupakan kalam Allah,
baru kemudian hadits Rasulullah. Dalam keimanan tak boleh bercampur
dengan ragu atau prasangka.
Disiplin ilmu yang secara khusus membahas Akidah Islam ialah Ilmu
Tauhid/Ilmu Ushulluddin/Ilmu Kalam.
2. Syariah
Syariah menurut bahasa memiliki arti ‘jalan’. Sedangkan menurut
istilahnya berarti ‘peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia
dengan tiga pihak : Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta.

4
Pokok Syariah/ibadah dirumuskan dalam rukun Islam yang berjumlah
lima, sebagaimana dalam hadist dari Abdullah bin Umar, ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda :

‫ َش َهاَد ِة َأْن َالِإَلَه ِإَّال ُهللا َو َأَّن ُمَحَّم ًدا َر ُسْو ُل ِهللا َو ِإَقاِم الَّص َالِة َو ِإْيَتاِء‬: ‫ُبِنَي اإلْس َالُم َع َلى َخ ْم ٍس‬
‫ َو َص ْو ِم َر َم َض اَن‬,‫ َو َح ِّج اْلَبْيِت‬,‫الَّز َك اِة‬
Artinya : Islam dibangun atas lima perkara, yaitu mengakui bahwa
sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai
utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan puasa
Ramadhan, dan menunaikan haji bagi yang mampu.” (HR Muslim).
3. Akhlak
Disebutkan bahwa aspek akhlak adalah bentuk merealisasikan akidah
dan syari’ah melalui amal kebaikan yang didasarkan karena Allah SWT
semata. Amal di sini menjadi cerminan atas budi pekerti, serta etika
seorang muslim atas ajaran Islam yang dipelajarinya.
Benar bahwa aspek akhlak ditujukan karena, tetapi akhlak berkaitan
pula dengan kehidupan bersosial dengan masyarakat ataupun makhluk
ciptaan Allah lainnya.
Untuk itu perlu memiliki akhlak yang menggambarkan ajaran Islam
yang berlandaskan Al-Qur'an dan sunah Rasulullah. Seperti beramal saleh
dengan bersedekah, berpuasa, membantu sesama dan lainnya.
4. Hubungan - Hubungan antara Aqidah, Syari’ah, Dan Akhlak
 Bagi agama Islam, aqidah adalah sistem kepercayaan yang bermuatan
elemen - elemen dasar keyakinan yang menggambarkan sumber dan
hakikat keberadaan agama Islam, syariah sebagai sistem nilai berisi
peraturan yang menggambarkan fungsi agama Islam dan akhlak
sebagai sistematika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak
dicapai agama Islam.

 Aqidah, syariah, dan akhlak bagaikan suatu pohon, di mana aqidah


merupakan akar, syariah merupakan batang dan akhlak adalah
dedaunan. Syariah dan akhlak akan tumbang tanpa adanya aqidah

5
yang mengakarinya. Aqidah mendasari syariah, dan syariah tanpa
akhlak akan menjadi kezaliman.

 Seseorang bisa dikatakan sebagai muslim yang baik ketika ia memiliki


aqidah yang lurus dan kuat sehingga mendorongnya untuk
melaksanakan syariah yang hanya ditujukan pada Allah dan tergambar
akhlak yang terpuji pada dirinya.

 Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al - Qur’an disebut iman dan amal
saleh. Iman menunjukkan makna aqidah, sedangkan amal saleh
menunjukkan pengertian syariah dan akhlak.

C. Karakteristik Agama Islam

Agama islam mempunyai beberapa karakteristik (ciri-ciri khas)


tertentu,yang dengan karakteristik-karakteristiknya itu islam menjadi agama
yang istimewa yang berbeda dengan agama-agama yang lain.
Di bawah ini adalah beberapa di antara karakteristik-karakteristik yang ada
pada agama Islam.
1. Islam adalah Agama Fitrah

Sayyid Sabiq mengartikan fithrah dengan gharizah bermakna insting


atau naluri, sedangkan Maulana Muhammad Ali mengartikan fithrah
dengan kodrat alam, pembawaan sejak lahir, sifat kodrat, atau sifat
manusia. Agama Islam tentunya diturunkan kepada manusia untuk
diamalkan sebagai petunjuk hidup. Dan kemanusiaan islam ini
merupakan bukti bahwa Islam adalah agama yang benar.

Kemanusiaan Islam, dinyatakan sendiri oleh Allah:

‫َفَأِقْم َو ْج َهَك ِللِّديِن َحِنيًفاۚ ِفْطَر َت ٱِهَّلل ٱَّلِتى َفَط َر ٱلَّن اَس َع َلْيَه اۚ اَل َتْب ِد يَل ِلَخ ْل ِق ٱِهَّللۚ َٰذ ِل َك ٱلِّديُن ٱْلَقِّيُم‬
‫َو َٰل ِكَّن َأْكَثَر ٱلَّناِس اَل َيْع َلُم وَن‬

"Maka tegakkanlah -wahai Rasul- wajahmu dan orang-orang yang


bersamamu, dan hadapkanlah kepada agama yang telah dihadapkan
oleh Allah kepadamu -dengan meninggalkan seluruh agama lainnya-

6
yaitu agama Islam yang mana Allah menciptakan manusia menurut
fitrah itu, tidak ada perubahan pada ciptaan Allah." [QS. Rum: 30]

Salah satu sifat kodrat manusia ialah, sangat terbatas kemampuannya


atau merupakan makhluk yang lemah. "Dan manusia dijadikan bersifat
lemah" [An-Nisa: 28]. Islam tidak memberi beban yang diluar
kemampuan manusia. "Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya." [Al-Baqarah: 286]

Adapun kodrat lain manusia adalah naluri, bahwa manusia memiliki


rasa emosional seperti rasa senang kepada lawan jenisnya. Sesuai dengan
naluri manusia, Islam tidak melarang dalam mencitai lawan jenis. Tetapi
Islam hanya menuntut ke jalan dimana melakukan hasrat tersebut secara
halal.

2. Islam adalah Agama yang Mudah/Ringan

Dalam hadist riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas, beliau pernah ditanya
orang "Manakah agama yang paling dicintai oleh Allah?" Beliau
menjawab, "Al-Haniifiyyatus Samhah" yaitu agama yang condong dan
berpegang kepada kebenaran.

Islam bukanlah agama yang berat atau kejam. Dalam hadist


diterangkan, bahwa setiap kali Rasulullah SAW disuruh memilih salah
satu diantara 2 perkara, maka tentulah beliau memilih perkara yang
mudah atau ringan. Selama yang paling mudah atau ringan itu tidak
mendatangkan dosa.

Di dalam agama Islam terdapat berbagai macam rukhsoh (kemurahan,


keringanan, atau dispensasi) yang dilakukan ketika mengalami kesulitan
dalam menjalankan ajaran Islam. Macam-macam rukhsoh :

a. Dibolehkannya Jamak (melakukan 2 sholat sekaligus) dan Qosor


(meringkas jumlah rakaat sholat) bagi orang yang bepergian.
b. Diperbolehkannya berbuka puasa bagi orang yang sakit atau
bepergian.

7
c. Diperbolehkannya Tayamum (bersuci menggunakam debu) sebagai
ganti dari wudhu atau mandi wajib.
d. Dibebaskannya dari kewajiban sholat, bagi wanita yang haid dan
bernifas.
e. Dan lain sebagainya.

Tetapi dengan dimudahkan nya ajaran Islam kepada kita, jangan


sampai kita keliru ataupun meremehkan dan mengabaikan perintah-
perintahnya. Sabda Rasulullah SAW memyebutkan:

‫َو ِإَّياُك ْم َو اْلُغ ُلَّو ِفي الِّديِن َفِإَّنَم ا َأْهَلَك َم ْن َك اَن َقْبَلُك ْم اْلُغ ُلُّو ِفي الِّديِن‬

“Jauhkan diri kalian dari berlebih-lebihan (ghuluw) dalam agama.


Sesungguhnya berlebih-lebihan dalam agama telah membinasakan
orang-orang sebelum kalian.”

3. Islam adalah Agama Moderat

Moderat, berasal dari kata inggris ”moderate”, artinya sedang, lunak


atau tengah-tengah, tidak ekstrem. Jadi islam agama moderat, artinya
islam adalah agama sedang, agama yang lunak atau tengah-tengah, yaitu
tengah-tengah diantara dua faham yang ekstrem, baik ekstrem terlalu
keras maupun ekstrem terlalu lunak.

Dan karena islam agama Tengah-tengah, umat islam juga disebut


sebagai “ummatan wasathan”, umat penengah. Sebutan ini juga diberikan
oleh allah sendiri dalam al-quran surat al-baqarah ayat 143

‫َو َك ٰذ ِل َك َج َع ۡل ٰن ُك ۡم ُا َّم ًة َّو َس ًط ا ِّل َت ُک ۡو ُن ۡو ا ُش َه َد ٓا َء َع َل ى ال َّن ا ِس َو َي ُك ۡو َن الَّر ُس ۡو ُل َع َلۡي ُك ۡم‬


‫ؕ َش ِه ۡي ًد ا‬

“dan demikian pula agar kami telah menjadikan kamu (umat islam) umat
pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
rasul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kamu…”

Betapa moderatnya islam, akan dapat diketahui dengan jelas melalui


beberapa contoh berikut ini :

a. Soal Nabi Isa Yang Lahir Tanpa Bapak

8
Orang orang yahudi sangat membenci nabi isa dengan
menganggap nabi isa yang lahir tanpa bapak sebagai anak haram,
anak tidak sah. Dengan demikian siti Maryam, si Wanita yang
terkenal sangat saleh yang melahirkan nabi isa dituduh menyeleweng.
Sebaliknya dari itu, orang orang Nasrani terlalu sangat mencintai nabi
isa dengan mempercayai nabi isa sebagai tuhan, yaitu tuhan anak.
Dalam perkara ini islam berdiri di Tengah Tengah, dengan menolak
kedua pandangan yang saling bertentangan dan yang sama sama
keras tersebut di atas.
b. Soal Perceraian Suami Isteri
Dalam islam diajarkan, bahwa cerai antara suami isteri adalah
“barang halal, tetapi dibenci oleh Allah.” Maksudnya, perkawinan
haruslah untuk selamanya, sebab asas perkawinan dalam islam ialah
asas Lestari. Selain moderat, ajaran ini juga flexible (lentur, sesuai
dengan situasi yang ada), tidak baku.
c. Soal Sikap Menghadapi Kezaliman
Adalah hak orang yang dizalimi untuk membalas kezaliman itu
dengan yang setimpal, tetapi juga hak orang yang dizalimi untuk
dengan lapang dada memaafkan saja kezaliman atas dirinya itu,
sekaligus sebagai perwujudan keluhuran budinya. Kalau tidak dibalas
kezaliman tidak dapat diatasi, silahkan dibalas, tetapi tetap dengan
Tindakan yang setimpal, jangan melampaui batas. Tetapi jika
pemaafan saja tampaknya kezaliman sudah dapat diatasi, maka
memberi maaf adalah Tindakan yang terpuji.

4. Islam adalah Agama Rasional

Rasional artinya masuk akal, sesuai dengan akal, sesuai dengan akala
tau dapat diterima oleh akal. Ali bin abi thalib pernah berkata, “addinu
‘aqlun la dina liman la ‘aqla lahu,” yang artinya, agama itu akal, tidak
ada agama bagi orang yang tidak berakal.

Tetapi ajaran islam ada dua macam. Pertama, ajaran yang memang
“ma’qul”, yaitu ajaran yang sepenuhnya rasional, seperti ajaran bahwa

9
tuhan itu satu, ajaran bahwa seseorang hanya memperoleh apa yang ia
kerjakan dan tidak menanggung dosa orang lain. Kedua, ajaran yang
“ghairu ma’qul”, yaitu ajaran yang diluar jangkauan kemampuan akal
karena masalahnya memang sudah di luar “wilayah” akal.

Dalam islam tidak terdapat dogma. Dogma ialah ajaran yang dianggap
dapat menyelamatkan manusia semata mata hanya dengan
percaya/beriman saja. Taqlid dicela oleh islam, karena arti taqlid ialah
mengekor saja pendapat orang lain tanpa megetahui alasan alasannya.

Dalam islam, bahkan ijtihad merupakan sumber norma dan hukum


islam nomor tiga, sesudah Al-quran dan sunnah nabi Muhammad. Ijtihad
ialah mencurahkan segenap kemampuan berfikir untuk menentukan
hukum islam tentang suatu perkara, berdasarkan al-quran dan sunnah
nabi. Sesungguhnya rasionalnya islam adalah konsekuensi dari islam
yang manusiawi atau islam yang sesuai dengan fitrah/kodrat manusia.
Sudah merupakan kodrat bagi manusia, bahwa manusia adalah makhluk
berfikir.

5. Islam adalah Agama Tauhid

Tauhid adalah mashdar dari kata dasar wahhada-yuwahhidu, yang


artinya mengesakan (Tuhan). Tauhid adalah karakteristiknya yang paling
utama dan paling menonjol dari semua karakteristiknya yang lain. Ini
disebabkan oleh :

a. Tauhid adalah titik sentral aqidah islam, padahal dalam islam aqidah
menempati posisi dasar, bagaikan batu fondasi bagi suatu bangunan.
b. Misi pokok semua Nabi/Rasul tidak lain untuk membawa umat
mereka masing-masing kepada kepercayaan tauhid ini, ajaran tauhid
inilah yang menjadi titik temu dari semua agama yang dibawa oleh
para Nabi/Rasul itu.

َ ‫َوَم ٓا َاْر َس ْلَنا ِم ْن َقْبِلَك ِم ْن َّرُسْو ٍل ِااَّل ُنْو ِح ْٓي ِاَلْيِه َاَّنٗه ٓاَل ِاٰل َه ِآاَّل َاَن۠ا َفاْعُبُد ْو ِن‬

10
"Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu,
melainkan Kami wahyukan kepadanya: bahwa tidak ada Tuhan
melainkan Aku, maka sembahlah Aku." (QS Al-Anbiya': 25)

c. Tauhid adalah unsur pertama dari dua kalimat syahadat, padahal


syahadat adalah “pintu gerbang” agama islam, Dalam Rukun Islam
yang lima, syahadat menempati urutan pertama. Pelanggaran
terhadap prinsip tauhid juga merupakan pelanggaran berat dalam
islam, sehingga dosa yang ditimbulkan pun merupakan dosa paling
besar,

‫ِإَّن َهَّللا اَل َيْغ ِفُر َأْن ُيْش َر َك ِبِه َو َيْغ ِفُر َم ا ُد وَن َذ ِلَك ِلَم ْن َيَش اُء‬

‫َو َم ْن ُيْش ِر ْك ِباِهَّلل َفَقْد َض َّل َض اَل اًل َبِع ْيًدا‬

"Sesungguhnya Allah tak memberi ampun jika la dipersekutukan


dengan sesuatu, dan la memberi ampun apa saja selain itu kepada
siapa yang la kehendaki. Dan barang siapa mempersekutukan Allah,
ia sungguh-sungguh tersesat jauh sekali." (QS An-Nisa': 116)

d. Tauhid sebagai karakteristik Islam, adalah tauhid yang mutlak atau


murni, bukan tauhid nisbi. Islam adalah agama monoteisme mutlak
dan sejat.Allah adalah Maha Esa. Bahkan dipertegas lagi, Bahwa
Allah yang Maha Esa itu tempat segala permohonan.

6. Islam adalah Agama Sempurna

Islam tidak hanya agama Allah yang dibawa/diajarkan oleh Nabi


Muhammad, tetapi juga agama Allah yang dibawa/diajarkan oleh semua
Nabi atau Rasul, sejak Nabi atau Rasul yang pertama (yaitu Adam)
sampai dengan Nabi atau Rasul yang terakhir (yaitu Nabi Muhammad
SAW). Karena itu agama Islam telah ada sejak manusia ada, dan
berkembang menuju kesempurnaannya.

11
Ibarat Islam itu sebuah gedung, maka semua Nabi adalah pekerja-
pekerja yang membangunnya. Tiap Nabi yang datang. mengambil bagian
dalam membangun gedung itu dengan bekerja sebaik-baiknya, tetapi
pembangunan baru dapat diselesaikan dengan tuntas dan sempurna
setelah datang nabi terakhir, yaitu Nabi Muhamad SAW.

Kesempurnaan islam, sekurang-kurangnya ditandai oleh adanya tiga


kenyataan :

a. Dihimpunnya semua kebenaran yang dibawa oleh semua Nabi yang


pernah lahir. Kitab suci Allah ialah Taurot, Zabur, Injil, dan Al-
Qur'an. Tiga kitab yang awal telah habis masa berlakunya dengan
adanya Al-Qur'an.

b. Islam tidak hanya agama ibadah, yang hanya mengatur hubungan


manusia dengan Tuhan, tetapi juga suatu way of life yang lengkap
sempurna bagi manusia, menuju hidup yang damai dan bahagia
dunia akhirat. Dalam "Political Theory of Islam", Abul A'la Al-
Maududi menulis, "Islam bukanlah hanya sekedar suatu agama,
melainkan juga suatu way of life yang bersumber dari Tuhan itu
sendiri, untuk seluruh umat Islam menghendaki adanya kepatuhan
mutlak kepada Tuhan, tidak saja di dalam kepercayaan dan dalam
beragam pemujaan, tetapi juga di dalam moral, di dalam
kebudayaan, politik, hukum, ekonomi, dan kegiatan-kegiatan sosial,
dan di dalam segala kegiatan yang serupa, baik yang bersifat
individual, bangsa maupun internasioanal."
c. Adanya pengakuan dari Allah sendiri yang menyatakan bahwa Islam
memang agama yang telah sempurna, dan Dia pulalah yang
berkenan menyempurnakannya.

‫اْلَيْو َم َأْك َم ْلُت َلُك ْم ِد ْيَنُك ْم َو َأْتَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتي َو َر ِض ْيُت َلُك ْم‬

‫اِإل ْسالَم ِد يًنا‬

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridlai Islam itu jadi

12
agama bagimu." (QS Al-Maidah: 3) Ayat ini turun pada tanggal 9
Zulhijjah tahun 10 Hijriyah merupakan wahyu terakhir yang diterima
oleh Nabi Muhammad SAW.

13

Anda mungkin juga menyukai