Anda di halaman 1dari 6

BAB I

AGAMA ISLAM DAN SUMBER AJARAN ISLAM

Kemampuan Akhir Yang Di Rencanakan

1. Menganalisa problematika tentang Agama Islam dan Sumber Ajaran Islam


secara aktual, debateble, dan fenomenal yang muncul di kehidupan masyarakat
2. Merumuskan dan mempresentasikan topik kajian kelompok.

Materi

A. Pengertian dan ruang lingkup agama Islam


1. Pengertian agama Islam
Islam berakar dari kata “aslama”, “yuslimu”, “islaaman”yang berarti
tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara
total kepada Allah Swt. Orang yang beragama Islam berarti ia pasrah dan
tunduk terhadap ajaran-ajaran Islam. Seorang muslim berarti juga harus mampu
menyelamatkan diri sendri, juga menyelamatkan orang lain. Tidak cukup
selamat tetapi juga menyelamatkan. Secara istilah Islam adalah agama yang
diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw untuk mengatur
hubungan manusia dengan Allah Swt, dengan dirinya dan dengan sesamanya.
Inti ajarannya (rukun Islam) adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan
zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji bila mampu. Islam datang ke
bumi untuk membangun manusia dalam kedamaian dengan sikap kepasrahan
total kepada Allah SWT, sehingga seorang yang beragama Islam akan
mengutamakan kedamian pada diri sendiri maupun pada orang lain. Juga
keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain. Rasulullah Saw bersabda :
Artinya : Seorang muslim itu yang menyelamatkan muslim yang lain dari
perkataannya, dan dari perbuatan tangannya, dan orang yang berhijrah adalah
orang yang berhijrah dari sesuatu yang dilarang Allah. (HR. Nasa’i).

1
Batasan Islam sebagai “agama yang diturunkan oleh Allah Swt” telah
memproteksi agama yang tidak diturunkan olehNya, meliputi agama apapun
yang tidak diturunkan oleh Allah Swt, baik Hindu, Budha, Konghuncu,
Sintoisme. Sedangkan “batasan kepada nabi Muhammad Saw.” telah
memproteksi agama lain selain agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad
Saw, baik agama yang diturunkan kepada nabi Musa, Isa, maupun yang lain,
apakah Kristen, Yahudi atau agama-agama nabi dan rasul yang lain. Allah Swt
jelaskan dalam al-Qur’an :
Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya. (Qs. Ali Imran : 19).
Ayat ini menjelaskan kedudukan Islam sebagai agama samawi yang telah
diturunkan Allah Swt kepada manusia. Ketika Allah Swt menjelaskan
“sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam” berarti agama lain, yang
pernah diturunkan oleh Allah Swt tidak berlaku lagi setelah diturunkannya
Islam. Allah Swt berfirman dalam Qs. Al-Maidah:3: Artinya: Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku- ridhai Islam itu jadi agama bagimu
2. Sumber Ajaran Islam
Sumber ajaran Islam ada tiga yaitu
a. Al-Qur’an
Menurut Dr. Dawud al-Attar (1979:12), Alqur’an adalah wahyu Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw secara lafaz (lisan), makna
serta gaya bahasanya, yang termaktub dalam mushaf yang dinukilkan secara
mutawatir.
b. As-Sunnah
Ditinjau dari segi bahasa, sunnah berarti cara, jalan, kebiasaan dan tradisi.
Kata sunnah di dalam Al-Qur’an terulang 16 kali pada 11 surat. Penyebutan
kata sunnah dalam Al-Qur’an pada umumnya merujuk kepada pengertian
bahasa, yakni cara atau tradisi, misalnya: Artinya : “Sebagai suatu sunnatullah
2
yang Telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan
peubahan bagi sunnatullah itu”.
Makna sunnah secara terminologi menurut Muhammad “Ajaj Al-Khatib
(1975) identik dengan hadis, yaitu informasi yang disandarkan kepada
Rasulullah SAW baik berupa perkataan, perbuatan maupun takrir
(keizinan).
Menurui istilah (terminology) para ahli mendefinisikan hadis adalah
segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad saw. baik ucapan,
perbuatan, maupun ketetapan berhubungan dengan hukum Allah yang
disyariatkan kepada manusia.
c. Ijtihad
Ijtihad merupakan derivasi dari kata jahada artinya berusaha
sungguhsungguh. Dalam terminologi hukum ijtihad adalah menggunakan
seluruh kesanggupan berpikir untuk menetapkan hukum syara’ dengan cara
istimbath dari Al-Qur’an dan Sunnah. Lapangan ijtihad adalah pada
persoalan persoalan yang tidak dijelaskan secara tuntas oleh Al-Qur’an dan
Sunnah terutama menyangkut perkembangan ilmu dan peradaban umat
manusia. Disepakati para ulama bahwa ijtihad tidak boleh merambah pada
dimensi ibadah mahdhah seperti shalat, puasa dan lainnya.
3. Ruang Lingkup Ajaran Islam
Islam sebagai agama ataupun ideologi (mabda) berbeda dengan yang lain
dari segi ajarannya, Islam bukan saja agama yang mengatur masalah spiritual
(ruhiyah), akan tetapi juga mengatur masalah politik (siyasiyah). Dengan istilah
lain, Islam adalah akidah spiritual dan politik (al-aqidah ar-ruhiyyah wa as-
siyasiyah). Akidah spiritual (Aqidah ar-ruhiyah) adalah akidah atau ajaran yang
mengatur urusan keakhiratan, misalnya surga, neraka, pahala, siksa, dan dosa.
Termasuk masalah ibadah misalnya, shalat, zakat, haji, puasa, dan jihad.
Sedangkan akidah politik (Aqidah as-siyasiyah) adalah akidah atau ajaran yang
mengatur urusan keduniaan, seperti misalnya politik, ekonomi, sosail,
pemerintahan, pendidikan, sanksi, hukum dan sebagainya. Kedua akidah atau

3
ajaran tersebut, sama-sama dibangun berdasarkan akidah yang sama, yaitu
akidah Islam. Karena itulah, Islam bisa disebut sebagai agama dan ideologi
(mabda). (KH.Hafidz Abdurrahman : 2018)
Dengan demikian, bahwa syariat Islam adalah aturan yang sempurna, yang
mengatur seluruh urusan manusia, baik dibidang ibadah, ekonomi, sosial, politik,
pemerintahan, pendidikan, sanksi hukum dan sebagainya. Semua ini akan
nampak jelas bila diterapkan oleh negara yang berasaskan Islam yaitu sistem
pemerintahan Islam (kekhilafahan Islam).
Akidah Islam memerintahkan setiap individu menyembah Allah Swt
sebagaimana yang telah diperintahkan dan ditunjukkan oleh Rasulullah Saw.
Beribadah kepada Allah Swt tidak hanya termanisfestasikan dalam tingkah laku
pribadi. Karena, akidah Islam tidak hanya mendorong terbentuknya akhlak
Islam, tetapi juga memberikan solusi yang menyeluruh terhadap semua urusan
kemasyarakatan dan pemerintahan.
C. Hikmah Rukun Islam dan Rukun Iman
Pengertian Iman
Iman secara bahasa berasal dari kata amana – yu’minu – imanan yang
artinya percaya. Iman bukan hanya sekedar percaya, melainkan keyakinan yang
mendorong seorang muslim untuk berprilaku. Oleh karena itu iman
didefinisikan sebagai berikut: Artinya : “Iman adalah diucapkan oleh lidah,
dibenarkan oleh hati dan dilaksanakan oleh anggota badan (perbuatan).”
Wujud iman terlihat dalam definisi iman di atas, yang memuat tiga
unsur, yaitu hati, ucapan dan perbuatan. Isi hati seseorang terdapat dalam
pandangan hidup, sedangkan ucapan dan perbuatannya tercermin dalam sikap
hidup sehari-hari. Dengan demikian wujud iman yang akan terpancar sesuai
dengan isi hatinya. Sikap hidup seseorang dapat bernilai benar dan dapat pula
bernilai salah. Jika pandangan hidupnya benar, maka sikapnya akan benar
pula. Jika pandangan hidupnya salah, maka sikap hidup dan perbuatannya akan
terlahir prilaku yang salah pula.

4
Iman/aqidah adalah bagian yang sangat pokok (pondasi) bagi ajaran Islam.
Ia merupakan keyakinan yang menjadi dasar dari segala tindakan/amal. Aqidah
sebagai penentu bernilai atau tidaknya amal shaleh yang dilakukan. Perbuatan
baik yang dikerjakan tanpa dilandasi dengan aqidah Islam, maka amalnya tidak
bernilai (pahala). Rukun Islam ada 5 (lima) : 1. Mengucapakan dua kalimat
syahadat, 2. Mendirikan shalat Fardhu, 3. Berpuasa pada bulan Ramadhan, 4.
Mengeluarkan zakat, 5. Berhaji bagi yang mampu.
Sedangkan Rukun Iman ada 6 (enam) : 1. Iman kepada Allah, 2. Iman kepada
malaikat, 3. Iman kitab-kitab, 4. Iman kepada Rasul, 5. Iman kepada hari kiamat,
6. Iman kepada qhada dan qadar baik dan buruknya.
D. Peranan agama Islam dalam kehidupan
Agama Islam memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan
individu dan masyarakat. Peranan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari
spiritualitas, moralitas, hukum, sosial, hingga budaya. Berikut adalah penjelasan
dan beberapa dalil yang mendukung peranan agama Islam dalam kehidupan:
1. Panduan Moral dan Etika
Agama Islam memberikan panduan moral dan etika yang kuat untuk
mengarahkan perilaku individu dalam berinteraksi dengan sesama manusia,
hewan, dan alam. Ini melibatkan norma-norma kebaikan, kejujuran, keadilan,
dan kasih sayang, seperti yang terdapat dalam Qur'an, Surah Az-Zumar, 39:9.
2. Pedoman Hukum dan Keadilan
Agama Islam menyediakan kerangka kerja hukum yang mencakup berbagai
aspek kehidupan, termasuk hukum pidana, perdata, keluarga, dan bisnis.
Terdapat dalam Qur'an, Surah An-Nahl, 16:89.
3. Pengembangan Kepribadian dan Spiritualitas
Agama Islam memberikan landasan bagi perkembangan pribadi dan spiritual
seseorang melalui ibadah-ibadah seperti shalat, puasa, dan dzikir. Dalil:
"Ingatlah, hanya dalam mengingat Allah hati menjadi tentram." (Qur'an, Surah
Ar-Ra'd, 13:28)
4. Mengatasi Tantangan Kehidupan

5
Agama Islam memberikan dukungan dan ketenangan di saat kesulitan dan cobaan.
Iman dan keyakinan kepada Allah membantu individu menghadapi rintangan dan
kesedihan dengan sabar dan optimisme. Dalil: "Janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir." (Qur'an, Surah Yusuf, 12:87).
5. Pemberdayaan Sosial dan Kesejahteraan
Agama Islam mendorong umatnya untuk berbagi dan memberi kepada yang
membutuhkan melalui konsep zakat dan sedekah. Hal ini membantu mengurangi
kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan umum, dalam Qur'an, Surah
Al-Baqarah, 2:261.
Peranan agama Islam dalam kehidupan melibatkan berbagai aspek untuk
membentuk individu yang bertakwa, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif
dalam masyarakat. Ini hanyalah sebagian kecil dari konsep yang lebih luas dalam
Islam, dan pengamalan agama ini memiliki dampak yang mendalam dalam
membentuk pandangan dunia dan cara hidup umat Muslim.

Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Jelaskan pengertian Agama Islam secara bahasa dan istilah !

2. Tuliskan dan jelaskan sumber ajaran Islam !

3. Jelaskan apa makna Qs. An-Nahl : 89

4. Jelaskan apa yang anda pahami tentang Akidah Islam, Ibadah dan Akhlak !

5. Mengapa seseorang harus memiliki nilai-nilai agama dalam kehidupan ?

Anda mungkin juga menyukai