Anda di halaman 1dari 8

HAKIKAT AGAMA

KELOMPOK 2

A. Konsep Agama terbagi atas 3 bagian


 Pengertian
 Unsur
 Klasifikasi

Pengertian Agama : Agama secara istilah didefinisikan dengan mengikatkan diri


pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengaturan pada suatu sumber
yang berada diluar diri manusia dan mempengaruhi perbuatan-perbuatan
manusia.

Unsur-unsur agama : Dalam pengertian terdapat 3 unsur yaitu,


 Manusia
 Penghambaan
 Tuhan

Sedangkan menurut Leight, Keller, dan Galhoun : Agama terdiri atas 5 unsur
pokok,
 Kepercayaan Agama : Suatu prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan
lagi.
 Simbol Agama : Identitas agama yang dianutnya.
 Praktik Keagamaan : Hubungan vertikal antara manusia dan Tuhan-Nya.
 Pengalaman Keagmaaan : Berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang
dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
 Umat Beragama : Penganut masing-masing agama.

Klasifikasi Agama
a. Wahyu dan Non wahyu
 Agama Wahyu adalah agama yang mengedaki iman kepada Tuhan,
Kepada rasul-rasulnya, dan kepada kitab-kitabnya serta pesannya untuk
disebarkan kepada umat manusia.
 Non wahyu adalah tidak memandang esensial penyerahan manusia kepada
tata ilahi diatas.
b. Misionaris dan Non misionaris
 Agama misionaris : Ajaran yang mengharuskan penganutnya mengajarkan
kepada seluruh manusia.
 Agama non misionaris : Ajaran yang tidak memuat tuntunan seperti
misionaris tersebut.
c. Rasial dan Universal : Terbagi atas 3 golongan,
 Semantik: Meliputi ( Yahudi, Kristen dan Islam )
 Arya : Meliputi ( Hindu, Jainisme, Skhlisme dan Zoaterlanisme )
 Mongondia : Meliputi ( Confosionisme, Taoisme dan Shintoisme )
B. Konsep Agama Islam

Unsur Agama Islam : Terbagi atas 7 bagian,


 Unsur Akidah : Fundamen dan penentu arah.
 Unsur Ibadah : Ibadah khusus meliputi (Shalat,puasa,zakat,haji) dan Ibadah
Umum meliputi (aktifitas yang dilakukan dengan ikhlas dan hanya
mengharapkan ridho Allah SWT.
 Unsur Akhlak : Mencontoh nabi yang menjadi suri teladan akhlak mulia.
 Unsur Ukhuwah : Persaudaraan yang diikat oleh aqidah islamiah.
 Unsur Ekonomi : Sebagai kelengkapan dan pendukung dalam kehidupan.
 Unsur Jihad : Tidak hanya identik dengan perang tetapi juga menggunakan
potensi yang dimiliki baik diri, ilmu maupun harta untuk agama.
 Unsur Persatuan : Melahirkan kekuatan yang kokoh.

Prinsip Agama Islam

 Ilmu
Maksud dari ilmu di sini adalah mengenal Allah swt, mengenal Nabi Muhammad saw,
serta mendalami agama Islam. Secara definisi ilmu adalah pengetahuan atas segala
sesuatu yang sesuai dan bersifat yakin lagi pasti. Setiap Muslim ketika mencari ilmu,
maka harus dilakukan step by step. Tidak boleh ada perasaan ingin segera menguasai
ilmu. Dengan demikian, setiap Muslim jangan pernah merasa “puas” dalam mencari
ilmu, tetapi harus selalu haus akan ilmu.
Secara umum, ilmu terbagi menjadi dua; dharuriy dan zhaniy. Dharuriy adalah ilmu yang
bersifat umum dan tidak perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu, seperti api itu panas,
air itu dingin, dan selainnya. Ustaz Ali juga menegaskan bahwa, “Semakin seseorang
berilmu, maka ia akan semakin merasa bodoh.” Maka dari itu, amalkan ilmu padi;
semakin berisi semakin merunduk.
 Amal
Sesuatu yang telah diketahui (ilmu) memiliki konsekuensi untuk diamalkan. Cara
pengamalannya adalah dilakukan dengan iman –karena Allah swt— yaitu dengan
melakukan ketaatan pada-Nya, melaksanakan segala perintah-Nya, menjauhi larangan-
Nya. dengan demikian, amal merupakan buah dari pada ilmu.

 Dakwah
Dakwah berarti aktifitas untuk mengajak manusia kepada kebaikan
dengan bashirah (ilmu & dalil-dalil) sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah swt
dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat 108 dan dengan cara yang bijak (sesuai dengan objek
dan tempat dakwah) sebagaimana yang termaktub dalam al-Qur’an surat an-Nahl ayat
125.
 Kesabaran
Sabar adalah sikap menahan emosi dari keinginan, bertahan dalam situasi sulit, dan tidak
mengeluh. Ketika belajar mencari ilmu, beramal, dan berdakwah mesti diiringi dengan
kesabaran. Secara umum para ulama membagi kesabaran menjadi tiga jenis; sabar dalam
ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar dalam menerima semua
ketentuan Allah swt.

Karakteristik Agama Islam

1. Rabbani
Islam adalah satu-satunya agama Rabbani atau agama wahyu. Rabbani adalah nisbat
kepada Rabb (Tuhan). Jadi makna Islam sebagai agama Rabbani artinya Islam
merupakan agama satu-satunya yang diturunkan oleh Allah Ta’ala Rabbul ‘alamin.
Sebab Al-Qur’an dan Sunnah yang merupakan sumber hukum Islam datang dari Allah
Tuhan semesta alam. Sebagaimana diterangkan dalam surah Al-Haqqah ayat 38-43
dan An-Najm ayat 3-4.

2. Agama Sempurna
Karakteristik islam selanjutnya adalah agama sempurna. Sebagai agama wahyu yang
diturunkan oleh Allah, maka Islam menjadi agama yang sempurna. Sempurna artinya
tidak lagi membutuhkan penambahan dan pengurangan. Kesempurnaan Islam
ditegaskan oleh Allah dalam al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 3.
“…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…”
(Terj. QS. al-Maaidah [5]: 3)

3. Agama yang Integral (Menyeluruh)


Sebagai agama wahyu dan kamil (sempurna), Islam telah mencakup seluruh aspek
kehidupan (integral/syamil). Artinya mencakup sisi dan aspek kehidupan manusia.
Sebab Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman hidup ummat Islam telah menjelaskan
segala hal yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan mereka, sebagaimana Allah
tegaskan dalam Surah an-Nahl [16] ayat 89;
“ . . . dan kami turunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (al-Qur’an) sebagai
penjelasan segala sesuatu, petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
Muslim (yang berserah diri)”.
(Terj. QS. An-Nahl [16]: 89)
4. Agama yang Lurus (Qayyim)
Konsekuensi dari Islam sebagai satu-satunya agama wahyu yang bersumber dari
Allah, maka Islam juga merupakan satu-satunya agama yang lurus. Artinya Islam
adalah satu-satunya agama yang dapat mengantarkan manusia kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman;
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah
Allah disebabkan Allah ciptakan manusia di atas (fitrah) itu. Tidak ada perubahan
pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus (dinul qayyim), tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui”.
(Terjemahan QS. Ar-Rum [30]:30)
5. Agama Fitrah
Islam yang kita diperintahkan oleh Allah untuk tetap istiqamah di atasnya
merupakanagama fitrah dimana setiap manusia diciptakan di atas fitrah tersebut.
Sebagaimana diterangkan dalam ayat 30 surah Ar-Rum di atas dan hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan Imam Muslim;
“Tidak ada manusia yang lahir, melainkan ia terlahir di atas fitrah, lalu kedua orang
tuanya-lah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi”.
(Terjemahan HR. Muslim)
6. Agama untuk Seluruh Alam
Islam diturunkan oleh Allah sebagai risalah kepada seluruh manusia bahkan kepada
semesta alam. Karena nabi Muhammad selaku pengemban risalah Islam yang terakhir
diutus oleh Allah kepada seluruh manusia bahkan seluruh alam, sebagaimana
ditegaskan oleh Allah dalam surah Al-A’raf [7] ayat 158, dan Saba’ ayat 28:
“Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua”
(Terjemahan QS. Al-A’raf [7]:158)
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan
manusia tiada mengetahui”
(Terjemahan QS. Saba:28)
7. Agama yang Diridhai
Karakteristik Islam selanjutnya adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah. Sebab
Islamlah satu-satunya Agama yang diturunkan Allah sebagai petunjuk dan pedoman
hidup bagi manusia. Sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam Surah Ali Imran ayat
19 dan al-Maidah ayat 3:
“Sesungguhnya agama yang diridhai oleh Allah adalah Islam”
(Terjemahan QS. Al-Maidah [5]:3
8. Agama Nikmat
Islam merupakan nikmat paling sempurna dan paling berharga yang Allah karuniakan
kepada manusia. Sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam surah Al-maidah ayat 3;
Ini merupakan ni’mat Allah yang paling besar kepada ummat ini, dimana Allah teleh
menyempurnakan agama mereka sehingga mereka tidak butuh kepada agama selain
Islam, tidak butuh kepada nabi lain selain nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Oleh karen Allah telah menjadikan Islam sebagai penutup para Nabi dan
mengutusnya kepada seluruh manusia dan jin.

9. Agama Pertengahan
Islam juga merupakan agama pertengahan (wasath). Pertengahan yang dimaksud
adalah pertengahan diantara dua kutub ekstrim yang semuanya buruk. Bukan
pertengahan antara yang baik dan buruk.
Wasathiyah Islam diterangkan oleh Allah dalam surah Al-Baqarah [2] ayat 143:
“Demikianlah kami jadikan kalian (ummat Islam) sebagai ummat pertengahan
(ummatn wasathan)”. Makna ummatan wasathan dalam ayat ini adalah al-
khiyar (pilihan), al-ajwad (terbaik), dan adil. umat yang adil dalam artian tidak
berlebihan dan tidak memudah-mudahkan.

Nilai-Nilai dalam Agama Islam

1. Nilai Akidah
Nilai akidah memiliki peranan yang sangat penting dalam ajaran Islam, sehingga
penempatanya berada di posisi yang utama. Akidah secara etimologis berarti yang
terikat atau perjanjian yang teguh, dan kuat, tertanam dalam hati yang paling dalam.
Secara etimologis berarti credo, creed yaitu sebuah keyakinan hidup dalam arti khas,
yaitu pengingkaran yang bertolak dari hati. Dengan demikian, akidah adalah urusan
yang wajib diyakini kebenaranya oleh hati, menentramkan jiwa, dan menjadi
keyakinan yang tidak bercampur dengan keraguan.
2. Nilai Syari’ah
Syariah menurut bahasa berarti tempat jalannya air, atau secara maknawi syariah
artinya sebuah jalan hidup yang ditentukan oleh Allah sebagai panduan dalam
menjalankan kehidupan dunia dan Akhirat.
Kata syariah menurut pengertian hukum Islam adalah hukum-hukum atau aturan yang
diciptakan Allah untuk semua hamba-hambaNya agar diamalkan demi mendapat
kebahagiaan dunia dan akhirat. Syariah juga bisa diartikan sebagai satu sistem ilahi
yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan
alam sekitarnya. Menurut Mamoud Syaltout dalam Muhammad Alim, syariah sebagai
peraturan-peraturan atau pokok-pokoknya digariskan oleh Allah agar manusia
berpegang kepadanya, dalam mengatur hubungan manusia dengan Tuhanya, sesama
manusia, alam dan hubungan manusia dengan kehidupan.
3. Nilai Akhlak
Dalam agama Islam, akhlak atau perilaku seseorang muslim seseorang dapat
memberikan suatu gambaran akan pemahamanya terhadap agama Islam. nilai-nilai
akhlak sangatlah penting untuk diketahui dan diaktualisasikan oleh seseorang muslim
atau seseorang ketika dalam proses pembinaan dan membentuk karakter yang
tercermin sebagi muslim yang sejati. Secara etimologi, pengertian akhlak berasal dari
bahasa arab yang berarti budi pekerti, tabi‟at, perangai, tingkah laku buatan, ciptaan.
Ruang lingkup ajaran akhlak tidak jauh berbeda dengan ajaran Islam itu sendiri,
khususnya yang berhubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Akhlak dalam
ajaran Islam mencakup berbagai aspek, dimulai akhlak terhadap Allah hingga
terhadap sesama manusia. Akhlak terbagi atas 2 bagian, :
a. Akhlak Terhadap Allah
Berbagai cara yang dilakukan untuk berakhlak kepada Allah dan kegiatan-kegiatan
menanamkan nilai-nilai akhlak kepada Allah. Diantara nilai-nilai keTuhanan yang
mendasar adalah:
 Iman, sikap batin yang penuh keyakinan terhadap Allah bahwasanya selalu hadir
atau bersama manusia dimanapun manusia itu berada.
 Ihsan, kesadaran yang tinggi akan kehadiran Allah bersama manusia dan dimanapun
manusia itu berada.
 Taqwa, yaitu berusaha berbuat hanya sesuatu yang diridhoi Allah dengan menjauhi
atau menjaga diri dari sesuatu yang tidak diridhai Nya.
 Ikhlas, yatiu sikap murni dalam tingkah laku dan perbuatan semata-mata demi
memperoleh keridhaan Allah dan bebas dari pamrih.
 Tawakkal, yaitu sikap senantiasa bersandar kepada Allah denga penuh harapan dan
keyakinan bahwa dia yang akan menolong manusia dalam memberikan jalan terbaik.
 Syukur, yaitu sikap penuh rasa terima kasih dan penghargaan atas semua nikmat dan
karunia yang tak terhitung.
 Sabar, yaitu sikap tabah dalam menghadapi segala kepahitan hidup. Dengan kata
lain, sabar adalah sikap batin yang tumbuh karena kesadaran akan asal dan tujuan
hidup, yaitu Allah SWT.

b. Akhlak Terhadap Manusia


Nilai-nilai akhlak terhadap sesama manusia sangat banyak, dan berikut ini diantara
nilai-nilai tesebut yang patut dipertimbangkan:
 Silaturahmi, yaitu sikap menyambung rasa cinta kasih sesama manusia.
 Persaudaraan, (ukhuwwah), yaitu semangat persaudraan. Maksudnya manusia
itu harus saling menjaga dan tidak mudah menganggapnya dirinya yang paling
baik.
 Persamaan, (musawwah), yaitu pandangan bahwa semua manusia itu sama
harkat dan martabat.
 Adil, Yaitu wawasan seimbang dalam memandang, menilai, atau menyikapi
seseuatu atau seseorang.
 Baik sangka, yaitu sikap penuh baik sangka kepada orang lain.

C. Makna Islam Dalam Kehidupan

Secara istilah islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk
umat manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Agama ini juga
memberikan panduan dalam beribadah, Tetapi juga memberikan pedoman dalam
kehidupan sosial dan memilih perkerjaan yang bermanfaat.
Bentuk malena islam dalam kehidupan :
 Islam mengajarkan manusia terkhusus nya para pemeluk untuk mengisi hidup
dengan beribadah.
 Menjalin hubungan yang baik dengan Allah SWT.
 Menjalin hubungan yang baik sesama manusia.
 Senantiasa berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah.
 Mencari ridha Allah SWT.
 Berjihat dan berkoban dijalan Allah SWT.
 Tidak melakukan kesahalan atau maksiat.
 Memanfaatkan waktu untuk berbuat taat.
 Mencari kebahagiaan untuk kehidupan diakhirat.
Maka malena islam : Menundukan diri kepada Allah SWT dan taat kepadanya
dengan mentauhidkan, memurnikan amalan hanya untuknya, menaati perintahnya,
dan meninggalkan laranganya.
D. Agama Dan Pengembangan Berfikir

Pendidikan agama merupakan pembelajaran yang menyangkut pada sautu proses


masyarakat bisa mentranformasikan pengetahuan, nilai-nilai kebaikan, dan
keterampilan dari masa ke masa. Pendidikan agama islam merupakan upaya untuk
mempersiapkan generasi bangsa untuk dapat pemahaman, keyakinan (iman), dan
mengamalkan ajaran islam dari sumber utama yakni Al-Quran dan Al-Hadist.
Pendidikan di dalam islam sangat diperhatikan, sehingga di dalam Quran banyak
sekali ayat yang menerangkan tentang kemuliaan seseorang yang menuntut ilmu
( Berpendidikan ).

Ciri Berpikir Kritis


 Memiliki kemampuan berfikir rasional dalam menghadapi permasalahan.
 Memiliki kemampuan membuat keputusan yang tepat.
 Mampu melakukan analisis, mengkoordinasikan dan menggali informasi
sesuai fakta yang ditermukan.
 Memiliki kemampuan dalam mengambil kesimpulan terhadap permasalahan
yang ada dan mampu membuat argument yang logis.

Anda mungkin juga menyukai