Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum islam datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang
dianut oleh umat manusia. Para ahli ilmu perbandingan agama (The
Comparative Study of Religion) bias membagi agama sebagai garis besar ke
dalam dua bagian. Pertama, kelompok agama yang diturunkan oleh tuhan
melalui wahyu-Nya sebagaimana termaktud dalam kitab suci alquran. Agama
yang demikian disebut dengan agama samawi (agama langit) karena berasal
dari atas. Yang termasuk dalam agama kelompok pertama ini yaitu, Yahudhi,
Nasrani, dan Islam. Kedua,kelompok agama yang didasarkan pada hasil
renungan yang mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimana
terdokumentasikan ke dalam kitab suci yang disusunya. Agam yang demikian
ini biasanya disebut dengan agama ardli (agama bumi) karena berasal dari
bumi. Yang termasuk kedalam agama yang seperti ini antara lain agama Hindu,
Budha, Majusi, Kong Hucu, dan lain sebagainya.
Agama-agama tersebut hingga sekarang masih dianut oleh umat
manusiadi dunia, dan disampaikan scara turun temurun oleh penganutnya. Di
dalam mengkaji agama islam biasa sering dihadapkan dengan agama-agama
tersebut. Sebagian dari mereka ada yang bersifat inklusif pluralis, yakni
mengakui keberadaan agama-agama tersebut, menghormati dan membiarkanya
hidup berdampingan. Dan sebagian yang lain adapula yang bersifat eksklusif,
yakni tertutup, tidak mengakui agama-agama lain itu, bahkan menganggapnya
sebagai yang keliru dan mesti dijauhi.
Berkenaan dengan itu, kajian terhadap posisi islam di antara agama-agama
tersebut perlu dilakukan, sambil melihat persamaan dan perbedaan diantara
agama-agama tersebut serta sikap yang seharusnya diambil oleh para penganut
agama.
1
B. Rumusan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Dilihat Dari Ajaran Yang Menyeluruh?
2. Bagaimana Islam dilihat Ciri Khas Agama Islam?
3. Bagaimana Islam dilihat dari Peran Penting Yang Dimainkan Oleh Islam?
4. Bagaimana Islam dilihat dari Unsur Pembaharuan Di Dalam Islam?
5. Bagaimana Islam dilihat dari Sifat Penting Yang Dimiliki Islam?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Dilihat Dari Ajaran Yang Menyeluruh
2. Mengetahui Islam dilihat Ciri Khas Agama Islam
3. Mengetahui Islam dilihat dari Peran Penting Yang Dimainkan Oleh Islam?
4. Mengetahui Islam dilihat dari Unsur Pembaharuan Di Dalam Islam
5. Mengetahui Islam dilihat dari Sifat Penting Yang Dimiliki Islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Islam merupakan satu-satunya agama yang bersandar kepada wahyu Allah
secara murni. Artinya, seluruh sumber nilai dari nilai agama ini adalah
wahyu yang Allah turunkan kepada para Rasul-Nya terdahulu. Setiap Nabi
adalah Muslim dan mengajak kepada ajaran Islam. Adapun agama-agama
yang lain, seperti Yahudi dan Nasrani, adalah penyimpangan dari ajaran
wahyu Tauhid yang dibawa oleh para Nabi tersebut.
3. Islam adalah Agama Para Nabi dan Rasul
Perhatikan kesaksian Alquran berikut ini bahwa Nabi Ibrahim adalah
muslim, bukan Yahudi atau pun Nasrani.
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya,
demikian pula Yaqub. Ibrahim berkata : Wahai anak-anakku!
Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah
kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam (QS Al Baqarah : 132).
Nabi lain pun mendakwahkan ajaran Islam kepada manusia. Mereka
mengajarkan agama sebagaimana yang dibawa Nabi Muhamad SAW.
Hanya saja dari segi syariat belum selengkap yang diajarkan Nabi
Muhammad SAW. Tetapi ajaran prinsip-prinsip keimanan dan akhlaknya
sama. Nabi Muhammad SAW datang menyempurnakan ajaran para Rasul,
menghapus syariat yang tidak sesuai dan menggantinya dengan syariat
yang baru.
Katakanlah : Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang
diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Yaqub dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa,
Isa dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan
seorangpun diantara mereka dan hanya kepada-Nya lah kami
menyerahkan diri (QS Ali Imran : 84).
4
Taurat telah dicampur aduk dengan pemikiran para pendeta Yahudi dan
ajaran Tauhid telah ditinggalkan.
4. Islam adalah Hukum Allah di dalam Alquran dan Sunnah
Jika ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan islam hendaknya
melihat Kitabullah AL Quran dan Sunnah Rasulullah. Keduanya menjadi
sumber nilai dan sumber hukum ajaran Islam. Islam tidak dapat dilihat
pada perilaku penganut-penganutnya, kecuali pada pribadi Rasulullah
Muhammad SAW dan para sahabat beliau. Nabi Muhammad SAW
bersifat mashum, terpelihara dari kesalahan, dalam mengamalkan Islam.
Beliau membangun masyarakat Islam yang terdiri dari para sahabat yang
langsung terkontrol perilakunya oleh Allah dan Rasul-Nya. Jadi walaupun
para sahabat Nabi tidaklah mashum sebagaimana Nabi, tetapi mereka
istimewa karena merupakan pribadi yang dididik langsung oleh
Rasulullah. Islam adalah akidah dan ibadah, tanah air dan penduduk,
rohani dan amal, Al Quran dan pedang. Pemahaman seperti ini yang telah
dibuktikan dalam hidup Rasulullah, para sahabat dan oengikut mereka
yang setia sepanjang zaman.
5. Islam adalah Jalan Allah yang Lurus
Islam merupakan satu-satunya pedoman hidup bagi seorang muslim.
Baginya tidak ada agama lain yang benar selain Islam. Karena agama ini
meruapakan jalan Allah yang lurus yang diberikan kepada orang-orang
yang diberi nikmat oleh Allah.
Dan bahwa iini adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, Karena jalan-jalan itu
mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan
Allah agar kamu bertakwa (QS Al Anam : 153)
Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)
dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu
ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui (QS Al Jaatsiyah :
18)
5
Sebagaimana sifatnya yang bermakna selamat sejahtera, Islam
menyelamatkan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Keselamatan dunia
adalah kebersihan hati dari noda syirik dan kerusakan jiwa. Sedangkan
keselamatan akhirat adalah masuk surga yang disebut sebagai
Darussalam.
Allah menyeru manusia ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang
dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (QS Yunus : 25)
Setelah melihat definisi mengenai apakah yang dimaksud dengan Islam,
kemudian muncul pertanyaan, apakah Islam menjadi sebuah sistem
komprehensif yang mengatur seluruh aspek dalam kehidupan manusia? Di
atas telah disebutkan bahwa Islam adalah sebuah Ad-Dien, sebuah aturan
hidup untuk manusia yang meliputi seluruh bidang kehidupan baik dalam
aspek politik, hukum, sosial, budaya dan sebagainya. Dalam konteks ke-
Indonesiaan, membahas seberapa jauh Islam dapat mengatur kehidupan
manusia kemudian menjadi penting dikarenakan 85 persen dari 240 juta
orang penduduk Indonesia beragama Islam. Sehingga membahas Islam
bagi Indonesia sama dengan membahas keberlangsungan hidup mayoritas
penduduknya.
6
Artinya : Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu[1],
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat[2].(QS Al-Baqarah, 2:4)
7
Artinya : Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan
mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka
berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali." (QS Al-Baqarah, 2:285)
8
1. Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan
diantara sekalian agama di dunia. Hal ini dijelaskan dalam Alquran bahwa
banyak dijumpai ayat-ayat dalam yang menganjurkan kepada umat islam
agar hidup saling berdampingan dan saling menghormati dengan penganut
agama yang lainnya, misalnya: untukmu agamamu, dan untukkulah
agamaku (QS AL-Kafirun, 109:6).
2. Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang telah ada
sebelumnya. Hal ini diibaratkan dengan sebuah rumah, agama-agama
sebelumnya dapat diibaratkan sebagai yang membawa genteng, dinding,
pintu, jendela dan yang lainnya. Islam dating membawa semua yang
menghimpunya dalam sebuah system bangunan yang kokoh, utuh dan
konperhensif.
3. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh para
penganut agama sebelumnya yang kemudian dimasukkan ke dalam
agamanya itu. Hal ini dijelaskan di dalam Alquran banyak dijumpai ayat-
ayat yang menjelaskan adanya penyimpangan yang dilakukan sebagain
penganut agama tertentu yang kemudian dimasukkan ke dalam agama
tersebut. Islam dengan Alquran datang mengoreksinya.dalam hubungan ini
Alquran datang sebagai al-muhaimin, yaitu yang menguji dan menyeleksi
serta sekaligus membersihkan agama dari pengaruh paham-paham yang
salah.
4. Mengajarkan kebenaran yang abadi yang sebelumnya blum pernah
diajarkan, berhubungan dengan bangsa atau umat pada waktu itumasih
dalam tarap permulaan dari tingkat perkembangan mereka dan yang
terakhir ialah memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat
manusia yang selalu bergerak manju, karena agama-agama yang datang
sebelumnya hanya berlaku hanya utuk zaman tertentu saja, tetapi islam
datang untuk zaman yang tidak terbatas. Islam berlaku sepanjang zaman,
segala bangsa dan segala keadaan ajarannya tetap berlaku.
9
Posisi islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya
unsur pembaruan di dalamnya. Dengan datangnya islam, agama memperoleh
arti yang baru. Dalam hal ini paling kurang ada dua hal, yaitu:
1. Agama tidak boleh dianggap sebagai digma yang orang harus menerimanya,
jika ia ingin selamat dari siksaan yang kekal. Dalam islam, agama harus
diperlakukan sebagai ilmu yang didasarkan atas pengalaman universal umat
manusia. Bukan hanya bangsa ini atau bangsa itu saja yang menjadi pilihan
Allah yang menerima wahyu ilahi. Sebaliknya wahyu diakui sebagai factor
penting untuk evolusi manusia. Selanjutnya mengenai pengertian agama
sebagai ilmu, ini dimantapkan dengan menyajikan ajaran agama sebagai
landasan bagi perbuatan. Tak ada satupun ajaran agama yang tak dijadikan
landasan perbuatan bagi perkembangan manusia menuju tingkat kehidupan
yang lebih tinggi lagi.
2. Ruang lingkup agama itu tidak terbatas pada kehidupan akhirat saja
melainkan juga mencakup kehidupan dunia. Dengan kehidupan dunia yang
baik, manusia dapatmencapai kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih
tinggi.
10
manusia. Syariat tentang kurban ini diabadikan dalam Alquran pada ayat yang
berbunyi:
Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. (QS Al-
Kautsar, 108:1-2)
Hal lain yang merupakan masa lalu yang diteruskan oleh islam pada masa
berikutnya dengan melakukan perubahan adalah kebiasaan melakukan pesta
paling kurang dua kali selama setahun yang diadakan disekitar kabah. pada
pesta tersebut mereka memperlombakan pembacaan pusi, nyayian-nyayian,
hingga mabuk-mabukan dan perbuatan-perbuatan foya-foya lainnya. Islam
melanjutkan kebiasaan tersebut dengan perayaan Idul Adha dan Idul Fitri, yang
diisi dengan memanjatkan puji syukur, ibadat salat, berkurban dan melakukan
sedekah dengan serangkaian perbuatan kebaikan yang lainnya.
Selanjutnya ciri islam terhadap agama lainnya adalah persuasive, yaitu
dari satu segi islam melihat adanya hal-hal yang tidak disetujui dan harus
dihilangkan, namun dari segi yang lain islam mengupayakan agar
menghilangkan proses yang demikian tidak menimbulakan gejolak social yang
merugikan. Upaya tersebut dilakukan secara persuasive. Proses tersebut
dilakukan secara bertahap (tadrij) sambil menjelaskan makna larangan tersebut
yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan intelektual mereka, hingga
akhirnya perbuatan tersebut benar-benar ditinggalkan. Sebagai contoh adalah
terlihat pada larangan islam terhadap riba, judi, minuman keras, dan memuja
berhala. Islam menjelaskan bahwa riba dan judi akan menimbulakan
kesengsaraan dan merugikan ekonomi sosial masyarakat. Sedangkan minuman
keras dapat merusak pikiran dan kesehatan yang dapat merugikan kehidupan
manusia.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, terlihat dengan jelas bahwa posisi islam di
antara agama-agama lain tampak bersifat adil, objektif, proporsional. Dengan
sifatnya yang adil ajaran islam mengakui eksistensi dan peran yang
dimainkan agama-agama yang pernah ada di dunia. Sebagai agama yang
bersifat objektif, ajaran islam memberikan penilaian apa adanya terhadap
agama-agama lain. Terhadap agama lain yang benar dibenarkan oleh islam,
danterhadap agama yang tesesat disalahkan dan diperbaiki oleh ajaran islam.
Dan terhadap agama yang tidak seimbang dalam memberikan perhatian,
diberikan perhatian yang proporsional. Dengan pandangan yang demikian itu
maka islam bukanlah agama yang eksklusif, yakni tidak mau berkompromi
dan berdialog dengan agama lain, melainkan agama yang terbuka, rasional,
objektif, dan demokratis. Islam adalah untuk orang-orang yang menggunakan
pemikirannya. Dengan sifatnya yang demikian itu, maka islam telah tampil
sebagai penyempurna, korektor, pembenar, dan sekaligus sebagai pembaru.
Posisi islam yang demikian itu membawa penganut islam sebagai umat
yang ideal, menjadi pemersatu dan perekat diantara agama-agama yang yang
ada di dunia.
Namun demikian, diketahui bahwa di antara agama-agama tersebut
terdapat segi-segi perbedaan yang secara spesifik dimiliki oleh masing-
masing. Segi-segi perbedaan yang spesifik tersebut terdapat pada ajran yang
bersifat teologis normative. Yaitu ajaran yang diyakini sebagai yang benar,
tanpa memerlukam dalil-dalil yang harus memperkuatnya. Ajaran tersebut
dianggap sebagai yang ideal dan harus dilaksanakan. Ajaran-ajaran yang
demikian itu berkaitan dengan keyakinan (teologis) dan ritualistic, yakni
12
peribadatan. Terhadap ajaran-ajaran yang demikian itu masing-masing agama
dianjurkan harus menghargai dan menghormati.
Dengan melihat posisi islam yang demikian itu, maka tidak ada alasan
bagi siapapun untuk mencurigai atau takut pada islam. Islam agama
perdamaian, jauh dari sikap bermusuhan, peperangan dan sebagainya. Oleh
karena itu, upaya-upaya kaum barat yang menghubungkan islam sebagi
agama kaum teroris adalah sama sekali jauh dari sifat ajaran islam yang
demikian. Demikian pula terjadinya pertentangan antara satu agama dengan
agama yang lain sebagai mana terlihat dalam sejarah, sma sekali bukan
Karena disebabkan fakor agama, melainkan karena factor-faktor yang
mengatas namakan agama. Agama yang demikian itu terkadang dijauhkan
dari watak aslinya sebagai pembawa rahmat, diganti dengan sifat dan
wataknya yang menakutkan. Hal yang demikian juga boleh jadi dari sikap
dan pandangan para penganut agam masing-masing yang mencoba memaksa
agama untuk membenarkan tindakan penyimpangannya. Upaya ini harus
segera dicegah dan dikembalikan ke dalam situasi yang memperlihatkan
keharmonisan antara agam-agama yang ada di dunia.
B. Saran
Adapun saran yang dapat qpenulis sampaikan adalah semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi penullis sendiri khususnya.
Mohon maaf atas segala kekurangan, karena kesempurnaan adalah milik
Allah Swt semata.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
DAFTAR ISI
15
KATA PENGANTAR
ii
Bismillahirahmanirahim, Wb
Alhamdulillah, Puji beserta syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan Posisi Islam Diantara Agama-Agama
Di Dunia
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .
16
POSISI ISLAM DIANTARA AGAMA-AGAMA DI DUNIA
i
MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Metodologi Studi Islam
Disusun Oleh:
Kelompok 8
1. Reksi Irfandi
2. Wendi Sandrayanto
Dosen Pembimbing:
Dr. FAIZIN, M.Ag
17
(IAIN) KERINCI
T.A.2017/2018
18