Disusun Oleh:
1. Lailatuz Zakiya
2. Maisyarah
3. Maria Ulfa
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji hanyalah milik Allah SWT, Tuhan semesta alam. Semoga sholawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulis memanjatkan puja dan puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, kecerdasan, serta
ridhonya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pendekatan
Kebudayaan dalam Studi Islam” ini dengan baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan, dorongan, dan pengajaran dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Salam, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengantar Studi
Islam yang telah memberikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang baik serta menbangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan untuk memperbaiki makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT senantiasa mendengarkan dan
mengabulkan permohonan kita. Aamiin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Pembahasan.......................................................................................................4
B. Fokus Pembahasan.....................................................................................................................5
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................................6
A. Pengertian dan Definisi Pendekatan Kebudayaan dalam Studi Islam.........................................6
B. Objek Kajian dalam Studi Islam.................................................................................................8
C. Plus Minus dalam Pendekatan Kebudayaan dalam Studi Islam..................................................9
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
B. Fokus Pembahasan
1. Apakah maksud dari pendekatan kebudayaan dalam studi islam?
2. Apakah objek kajian dari pendekatan kebudayaan dalam studi islam?
3. Adakah plus minus dari pendekatan kebudayaan dalam studi islam?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui apa itu pendekatan kebudayaan dalam studi islam.
2. Untuk mengetahui objek kajian dari pendekatan kebudayaan dalam studi islam.
3. Untuk mengetahui plus minus dari pendekatan kebudayaan dalam studi islam.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Soyomukti,nurani. Pengantar sosiologi dasar analisis, teori, dan pendekatan menuju analisis masalah-masalah
sosial, perubahan sosial, dan kajian-kajian strategi. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media). Hal. 429
2
Ibid. hlm. 428
3
Ibid. hlm. 431
6
dengan indra yang dimiliki meskipun kadang juga tidak (tetapi jelas ia ada). Materi
secara substansi tidaklah bersifat tetap melainkan selalu bergerak, akibatnya
kebudayaan yang dasar pembentukannya alam yang dibentuk manusia tidaklah
stagnan melainkan tentatif (bergerak).
Studi Islam berasal dari dua kata, yaitu studi dan islam. Studi adalah kegiatan
yang sengaja dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi, mendapatkan
pemahaman yang lebih besar, atau meningkatkan keterampilan seseorang. Sedangkan
islam secara etimologi berasal dari bahasa Arab “salima” yang berarti damai, selamat
dan atau sejahtera. Kemudian dari kata itu dibentuklah istilah taslim, yang secara
bahasa berarti tunduk, patuh dan pasrah, maksudnya adalah tunduk dan patuh serta
pasrah kepada kehendak tuhan.4 Dengan demikian, studi islam adalah upaya untuk
mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan islam.
Pertanyaannya sekarang, bagaimana pengaruh kebudayaan dalam membangun
konstruksi studi islam? Pendekatan kebudayaan dalam studi agama islam sangat
diperlukan sebagai alat metodologi untuk memahami corak keagamaan yang dipunyai
oleh sebuah masyarakat dan para warganya. Dalam kaitan ini, Nurcholis Madjid
pernah menjelaskan tentang hubungan agama dengan budaya. Menurutnya, agama dan
budaya adalah dua bidang yang dapat di bedakan namun tidak dapat dipisahkan. 5
Agama bernilai mutlak, tidak berubah karena perubahan ada pada waktu dan tempat.
Sedangkan budaya, sekalipun berdasarkan agama, dapat berubah dari waktu ke waktu
dari tempat ke tempat. Sebagian besar budaya didasarkan pada agama, tidak pernah
terjadi sebaliknya. Oleh karena itu Agama adalah primer, sedangkan budaya adalah
sekunder.
Harun Nasution melihat, bahwa agama pada dasarnya mengandung dua
kolompok ajaran. Yaitu; kelompok pertama, ajaran dasar yang diwahyukan tuhan
melalui para rosul-Nya kepada manusia. Karena bersifat wahyu maka orientasinya
kebenaranya mengarah kepada absolutisme, mutlak benar, kekal, tidak berubah dan
tidak bisa dirubah. Kelompok kedua, uraian atau penjelasan agama yang di hasilkan
oleh pemikiran pemuka atau ahli agama, yang pada hakikatnya tidak absolut, tidak
mutlak, dan tidak kekal. Dalam arti bersifat relatif, nisbi, dan berubah.
Dari kelompok kedua ini memperlihatkan akan masuknya faktor kebudayaan
sebagai bagian kajian dari pemikiran tentang keislaman. Didalam Al-Qur’an pun
terdapat beberapa ayat yang mengatur tentang persoalan kemasyarakatan,
4
Muniron, dKK. Studi islam di perguruan tinggi. (Jember. STAIN Jember Press, 2010). Hal. 31
5
Ibid. hlm.165
7
sebagaimana di kutib Harun Nasution dalam bukunya, Islam Ditinjau dari Berbagai
Aspeknya, mengutip hasil penelitian yang dilakukan Abd Al-Wahab Khalaf, Guru
Besar Hukum Islam Universitas Kairo, mengatakan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an yang
mengatur hidup kemasyarakatan tidak lebih dari 5,8% dari seluruh ayat al-Qur’an. 6
Dengan demikian, jelas bahwa persoalan kemasyarakatan yang bertendensi pada
kebudayaan mejadi dasar dari pengajian studi islam.
Sebagai contoh dari pendekatan kebudayaan dalam studi islam, yaitu;
masuknya islam ke Indonesia tidak lepas dari akulturasi kebudayaan yang dilakukan
oleh penyebar islam di Indonesia yang paling terkenal, yaitu wali songo. Proses
penyebaran dan perluasan ajaran islam di Indonesia dapat kita baca dari upaya yang
dilakukan pendakwa yang datang ke Indonesia dengan konteks akulturasi kebudayaan,
dengan berbagai cara kebudayaan yang dilakukan, seperti yang dilakukan sunan
kalijogo dengan mediasi wayang. Dari wayang tersebut sunan kalijogo mampu
menyebarkan islam di Indonesia dengan cara damai tanpa ada pertumpahan darah.
9
Denan Amin Syukur. Makalah pendekatan Dalam Studi islam. https://denanuinsuska.wordpress.com. (diakses
pada 02 Maret 2022, pukul 12.18 WIB).
10
BAB III
PENUTUP
11
A. Kesimpulan
Studi Islam secara umum bertujuan untuk menggali kembali dasar-dasar dan
pokok-pokok ajaran islam sebagaimana yang ada dalam sumber dasarnya yang
bersifat hakiki, universal dan dinamis serta abadi (eternal) untuk dihadapkan atau
dipertemukan dengan budaya dan dunia modern, agar mampu memberikan alternatif
pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia pada umumnya dan umat
islam pada khususnya. Dengan tujuan tersebut, maka studi Islam akan menggunakan
cara pendekatan yang sekirannya relevan.
Objek kajian Islam adalah upaya yang dilakukan manusia untuk mendapatkan
suatu informasi, uraian, keterangan, penjelasan dan pengetahuan secara sistematis,
universal, objektif, emperis, rasional dan dapat dipertanggung jawabkan terkait dengan
hal yang berada dalam agama Islam. Dengan demikian, memerlukan sebuah
pendekatan untuk menggali atau mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan seputar
keislaman baik dari sisi historis, pokok ajaran atau interpretasi ajaran.
Adapun pendekatan yang dilakukan untuk menggali Islam terdiri dari
pendekatan teologi normatif, antropologis, sosiologis, historis, filosofis, dan
kebudayaan. Dari banyaknya pendekatan tersebut merupakan sebagai upaya
melengkapi dari banyaknya pendekatan yang dilakukan untuk menggali Islam.
Dengan demikian, jelas sudah bahwa pendekatan kebudayaan dalam studi Islam
tidaklah mampu menerangkan dan menjelaskan tentang islam secara universal,
akibatnnya masih memerlukan pendekatan lain untuk memaksimalkan kajian
keislaman tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
13