A. Al-Quran.
Ketika kita berbicara mengenai Al Quran dan As Sunnah (Hadits), satu hal
yang mesti menjurus pada pembicaraan pada sesuatu hal yang berbau Agama Islam.
Islam itu sendiri datang ke dunia ini bukan tanpa membawa apapun, Islam datang
kedunia membawa Al Quran sebagai pedoman hidup bagi umat Islam kedepannya,
serta sebagai sumber dan dasarnya.
)(
Sebenarnya, selain ayat di atas. Didalam Al Quran masih banyak sekali ayat-
ayat yang memerintahkan, mendorong serta membimbing umat Islam untuk berfikir,
menggunakan akal pikirannya, bertafakur, dan didalamnya mengandung filsafat.
Dengan demikian menurut saya, bahwa ketika seorang muslim berusaha mencari
sesuatu kebenaran dari sesuatu hal, itu kemungkinan besar dapat di lakukan ketika
seseorang itu menggunakan akal pikirannya ataupun mengoptimalkan pikirannya
(berfilsafat). Sebab sesuai dengan apa yang dipelajari oleh mahasiswa Filsafat, bahwa
usaha mencari kebenaran, kebajikan dan kebijaksanaan dengan menggunakan akal
pikiran dan itu merupakan dasar dari filsafat.
B. As Sunnah (Hadits).
Harfiah filsafat, berasal dari falsafatun (Bahasa Arab) yang berakar dari kata-
kata Yunani, yaitu philo (cinta) Sophia (pengetahuan, hikmah). Yaitu maksudnya
ialah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Lalu pertanyaannya sekarang,
bagaimana Hadits dalam memandang filsafat?
Sebelumnya kita flashback pada pemikiran sang filosof Islam Al-Kindi, bahwa
filsafat merupakan pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu yang mengandung
teologi (al-rubbubiyah), ilmu tauhid, etika, dan seluruh ilmu pengetahuan yang
bermanfaat. Dalam corak pemikiran, filsafat berdasarkan ataupun berlandaskan
pikiran seseorang, sedang agama berdasarkan ataupun berlandaskan wahyu.
Kemudian dari pada itu, ayat-ayat di dalam Al Quran juga banyak
mengandung perintah agar manusia memperhatikan, merenungkan, dan memikirkan
tentang segala sesuatu, diantaranya penciptaan manusia, langit, dan sebagainya.
Dengan demikian dapat kita tarik kesimpulan bahwa Al Quran memerintahkan
manusia untuk mempelajari filsafat, karena manusia harus membuat spekulasi atas
alam raya ini dan merenungkan segala sesuatu yang ada.
Maka dari itu, Rasululloh SAW juga menganjurkan untuk berfikir dengan
logika, seperti yang ada dalam percakapan Rasulullah SAW dengan salah satu
sahabatnya:
Atas Al Quran
Atas As Sunnah
Filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philosopia, yang berarti philos adalah
cinta, suka dan sophia adalah pengetahuan, hikmah. Jadi philosophia adalah cinta pada
kebijaksanaan atau cinta pada pengetahuan.
Filsafat adalah Ilmu Istimewa yang mencoba menjawab masalah-masalah yang
tidak dapat di jawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah-masalah tersebut di luar
jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami
atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat yang ada yaitu:
1) Hakikat Tuhan
2) Hakikat alam semesta
3) Hakikat Manusia
Menurut Harun Nasution Filsafat itu berasal dari dua bahasa yaitu Fil di ambil
dari bahasa Inggris dan safah di ambil dari bahasa Arab. Berfilsafat artinya berfikir
menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat dengan tradisi,dogma serta
agama). Selain itu berfilsafat juga berarti berfikir sedalam-dalamnya sehingga sampai ke
dasar-dasar persoalannya
Kata shopia berkembang menjadi jenis pengetahuan yang lebih tinggi. Yakni jenis
pengetahuan yang dapat mengantarkan manusia untuk mengetahui kebenaran yang murni.
Shophia dalam arti ini setidaknya terlihat dari rumusan phytagoras yang menyatakan
bahwa hanya dzat yang maha tinggi (Allah) yang mampu memberikan kebenaran murni.
Menurut phitagoras manusia hanya mampu sampai pada sifat pecinta kebijaksaan.
Phitagoras menyatakan cukup seorang menjadi mulia ketika ia menginginkan hikmah
dan berusaha untuk mencapainya meski ia tidak pernah menjadi hikmah itu sendiri.
Karena luasnya lingkungsn pembahasan ilmu Filsafat, maka tidak mustahil jika
banyak di antara para ahli filsafat memberikan definisinya secara berbeda-beda. Yang di
antarannya adalah sebagai berikut:
1) Plato mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada ( Ilmu
pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli ).
2) Aristoteles mengatakan Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran,
yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, rethorika, etika, ekonomi,
politik dan estetika, ( Filsafat menyelidiki sifat dan asas benda).
3) Al-Farabi, Filsuf Islam terbesar sebelum Ibnu Siena, mengatakan: Filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya.