Disusun Oleh:
Kelompok 6
IAIN SURAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya penyusun
dapat menyelesaikan tugas ini, yang berjudul “DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM,
PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI SISTEM KEBENARAN UNIVERSAL, TUJUAN
SISTEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM”.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki penyusun, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya
saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, semoga Allah SWT, membalas amal
kebaikannya. Amin.
Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan, adalah alat atau sarana bagi manusia untuk mengembangkan keilmuan dan
pengetahua. Islam, telah datang dengan teori dengan konsep yang memiliki syarat, tertata,
dan dikurikulumkan. Adapun teori dan konsep yang baik dari Islam antara lain Al-Qur’an,
Al-Hadits atau As-Sunnah, dan ra’yu. Al-Quran dan Al-Hadits merupakan pondasi dan tiang
yang sangat kokoh dalam pendidikan, dan ra’yu sebagai pelengkap dan memperindah dunia
pendidikan Islam. Jadi, untuk menuju pendidikan yang baik kita harus memiliki pendidikan
yang memiliki dasar seperti Al-Quran, Hadits, dan ra’yu. Namun banyak orang yang belum
mengerti apa saja yang menjadi dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam. Kebenaran universal
artinya tidak mengenal situasi dan kondisi karena memiliki flesibelitas yang tinggi, tidak
mengenal kadaluarsa karena kebenarannya bukan semata-mata materiil, melainkan juga
substansial, bukan sebata tekstual, melainkan juga kontekstual, bukan sebatas fiskal,
melainkan juga metafisikal, natural dan supranatural, rasional dan suprarasional. Demikian
selanjutnya, sehingga sistem pendidikan islam dapada digunakan kapanpun, dimanapun, dan
oleh siapapun, mengingat sumber ontologisnya bersifat universal.
Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan ada pembahasan mengenai dasar-dasar
pendidikan dalam islam, yaitu menurut al-Quran, al-Hadits dan Ijtihad,pendikan sebagai
sistem kebenaran universal dan tujuan sistematika pendidikan islam.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dasar Ilmu Pendidikan Islam ?
2. Macam-macam Dasar-dasar Pendidikan Islam ?
3. Mengetahui Pendidikan Islam Sebagai Sistem Kebenaran Universal ?
4. Apa saja Tujuan Pendidikan Islam ?
C. Tujuan
1. Memberikan pengertian tentang dasar-dasar pendidikan Islam.
2. Menjelaskan tujuan pendidikan islam.
3. Menjelaskan dasar-dasar Pendidikan Islam menurut Al-Quran, As-Sunnah, Ijtihad
dan Ra’yu
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dasar (Arab: Asas; Inggris: Foudation; Perancis: Fondement; Laitn: Fundamentum)
secara bahasa berarti alas, fundamen, pokok atau pangkal segala sesuatu ( pendapat, ajaran,
aturan). Dasar menurut Ramayulis, adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Maka fungsi
1
Arifin, tanpa tahun, Filsafat Pendidkan Islam.
dasar ialah memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus sebagai landasan
untuk berdirinya sesuatu. Dasar mengandung pengertian sebagai berikut:
Pertama, sumber dan sebab adanya sesuatu. Umpamanya, alam rasional adalah dasar
alam inderawi. Artinya, alam rasional merupakan sumber dan sebab adanya alam inderawi.
Kedua, proposisi paling umum dan makna paling luas yang dijadikan sumber pengetahuan,
ajaran atau hukum. Umpamanya, dasar induksi adalah prinsip yang membolehkan pindah dari
hal-hal yang khusus kepada hal-hal yang umum. Dasar untuk pindah dari ragu kepada yaqin
adalah kepercayaan kepada Tuhan bahwa Dia tidak mungkin menyesatkan hamba-hambaNya.
Dasar ilmu pendidikan Islam tentu saja didasarkan pada falsafah hidup umat Islam
dan tidak didasarkan kepada falsafah hidup suatu negara, tanpa dibatasi oleh ruang dan
waktu. Ajaran itu bersumber dari al-Qur`an, sunnah Rasulullah saw, (selanjutnya disebut
Sunnah), dan ra`yu( hasil pikir manusia). Tiga sumber ini harus digunakan secara hirarkis.
Al-Qur`an harus didahulukan. Apabila suatu ajaran atau penjelasan tidak ditemukan di dalam
al-Qur`an, maka harus dicari di dalam sunnah, apabila tidak ditemukan juga dalam sunnah,
barulah digunakan ra`yu. Sunnah tidak bertentangan dengan al-Qur`an , dan ra`yu tidak boleh
bertentangan dengan al-Qur`an dan sunnah.
Pada dasarnya semua dasar agama Islam akan kembali kepada kedua sumber utama
yaitu al-Quran dan as-Sunnah. Hal ini sejalan dengan pesan Rasulullah agar umat Islam tidak
tersesat dalam menjalani hidupnya, sebagaimana Sabdanya sebagai berikut:
“Aku telah meninggalkan padamu dua perkara, jika kamu berpegang teguh padanya kamu
tidak akan sesat sesudahnya, yaitu kitabullah dan sunnah nabinya”.
2
Dasar-dasar pendidikan Islam, secara umum dibagi kepada dasar pokok, dasar
tambahan dan dasar oprerasional. Dasar pokok adalah al-Quran dan as-Sunnah, dasar
tambahan berupa perkataan dan perbuatan serta sikap para sahabat, ijtihad, mashlahah
mursalah,urf. Sedangkan dasar operasional meliputi dasar historis, sosial, ekonomi,
politik,psikologis dan fisikologis.
2
Abu Ahmadi dan Noor Salimi, 1991, Dasar-Dasar Pendidikan Agam Islam.
1) Dasar Pokok dan Tambahan
a) Al-Qur`an
3
Al-Qur`an menyatakan dirinya sebagai kitab petunjuk. Allah swt
menjelaskan hal ini didalam firman-Nya:
ْت أنسَن لنهسعم أنعجكراْ نكهبيكرا َإهسَن ههننذاْ اْعلقسعرآْنن ينعههديِ لهلسَهتي ههني أنعقنوسم نويسبنيشسر اْعلسمعؤهمهنينن اْلسَهذين ينععنمسلونن اْل س
صاَلهنحاَ ه
b) Sunnah
Al-Qur`an disampaikan oleh Rasulallah saw kepada manusia dengan
penuh amanat, tidak sedikitpun ditambah ataupun dikurangi. Selanjutnya,
manusialah hendaknya yang berusaha memahaminya, menerimanya dan
kemudian mengamalkannya. Sering kali manusia menemui kesulitan dalam
memahaminya,dan ini dialami oleh para sahabat sebagai generasi pertama
penerima al-Qur`an. Karenanya mereka meminta penjelasan kepada
Rasulallah saw, yang memang diberi otoritas untuk itu. Allah SWT
menyatakan otoritas dimaksud dalam firman Allah SWT di bawah ini yang
artinya :
c. Ra`yu
4
Dasar-dasar oprerasional pendidikan Islam yang terbentuk sebagai
aktualisasi dari dasar ideal, menurut Hasan Langgulung ada enam macam, yaitu
dasar historis, dasar sosial, dasar ekonomi, dasar politik, dasar psikologis dan dasar
fisiologis.
a. Dasar historis adalah pengalaman masa lalu berupa peraturan dan budaya masyarakat
sebagai mata rantai yang berkelanjutan dari cita-cita dan praktik pendidikan Islam.
Sedangkan dasar sosial adalah dasar yang memberikan kerangka budaya dimana
pendidikan berkembang.
4
Abu Ahmadi dan Noor Salimi, 1991, Dasar-Dasar Pendidikan Agam Islam
c. Dasar politik sebagai dasar yang memberikan bingkai dan ideologi dasar yang
digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan
rencana yang dibuat.
d. Dasar psikologis adalah dasar yang memberikan informasi tentang watak peserta
didik, guru dalam proses pendidikan.
Pendidikan Islam sebagai pendidikan universal sudah dijelaskan dalam AlQuran pada
5
QS. Al-Ma‟idah : 3 yang menerangkan kesempurnaan ajaran Islam. Kesempurnaan dari
ajaran Islam adalah karena dalam ajaran Islam tidak hanya membahas hubungan manusia
dengan penciptanya tetapi mengatur juga hubungan manusia dengan sesama manusia dan
lingkungannya. Konsep yang ada dalam pendidikan Islam adalah menciptakan manusia yang
taat kepada Tuhannya dan mampu mengembangkan dirinya di dunia sehingga dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya dan bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya. Konsep
pendidikan Islam ini dikenal dengan rahmatan lil‟alamin yang artinya memberikan rahmat
kepada semua yang ada alam.
5
Surat Al Maidah ayat 3
Pemisahan pendidikan agama dan pendidikan umum yang dilakukan bangsa barat,
mengakibatkan pemetaan ilmu. Pemetaan ilmu ini didasarkan pada sumbernya, yang terbagi
menjadi ilmu agama dan ilmu duniawi. Pemetaan ini akan mengakibatkan bahwa kedua ilmu
tersebut berbeda dan berada di jalannya masing-masing Sehingga tidak mengherankan jika
ditemukan banyak manusia yang pandai dan kaya namum nilai moralnya buruk dan dalam
kehidupannya tidak tenang. Itu terjadi karena manusia tersebut hanya mengejar ilmu duniawi
untuk memperoleh kebahagiaan di dunia.
Hal tersebut berbeda dengan pandangan Islam terhadap ilmu. Pada hakikatnya ilmu
yang ada bersumber pada Allah SWT, yang membedakannya hanyalah bagaimana cara
memperoleh ilmu tersebut. Ilmu agama adalah ilmu yang diperoleh manusia melalui petunjuk
langsung dari Tuhan melalui utusannya. Sedangkan ilmu duniawi adalah ilmu yang diperoleh
manusia melalui akal pikirannya dalam mengkaji berbagai kejadian yang ada di alam.
Ayat tersebut adalah wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Dari ayat tersebut menunjukkan bahwa ilmu berasal dari Allah, maka tidak ada satu
alasan pun untuk membedakan antara ilmu agama dan ilmu duniawi. Sesungguhnya ilmu
yang dijarkan oleh Allah adalah untuk kebaikan bagi manusia itu sendiri.
Pembagian ilmu agama dan ilmu duniawi yang terjadi sekarang menyebabkan
pudarnya tujuan dari pendidikan Islam yang sebenarnya. Dengan mulai memudarnya tujuan
tersebut maka esensi Islam dalam pendidikan pun mulai menurun. Saat ini pendidikan Islam
hanya dinilai sebagai pengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dan sebagai pembentuk
perilaku. Hal ini membuat pendidikan duniawi yang mendapat pengaruh dari peradaban barat
menjadi lepas kendali dan tanpa batas (borderless).
Untuk mencegah hal tersebut terjadi maka tujuan dari pendidikan Islam haruslah
dikembalikan seperti semula, dimana pendidikan Islam adalah pendidikan yang bersifat
universal, yang artinya bahwa pendidikan Islam tidak hanya mengajarkan tentang ketaatan
beribadah. Dengan mengembalikan pendidikan Islam pada konsep awalnya sebagai
pendidikan yang memegang misi rahmatan lil‟alamin.
Untuk mewujudkan misi rahmatan lil‟alamin dalam pendidikan Islam, maka pembagian
terhadap pendidikan agama dan pendidikan umum harus dihilangkan. Kedua pendidikan ini
haruslah berjalan saling beriringan dan menjadi satu kesatuan sehingga mampu
menghasilakan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah dan memiliki
kecerdasan dan kepandaian yang mampu memenuhi kebutuhannya dan menyelesaikan
tantangan kehidupan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi orang lain dan
lingkungannya.
6
Yang dimaksud pendidikan uiversal adalah adalah pendidikan yang mencakup
keseluruhan ilmu baik ilmu surgawi maupun ilmu duniawi. Satusatunya pendidikan yang
memilki sifat universal adalah pendidikan Islam. Bukti bahwa pendidikan Islam adalah
pendidikan universal dapat diteliti berdasarkan pada sumber utama dari pendidikan Islam
yaitu Al-Quran yang merupakan kitab suci bagi penganut agama Islam.
Di dalam Al-Quran terdapat banyak sekali ayat-ayat Tuhan yang dijadikan sebagai
sumber ilmu duniawi bagi manusia. Aspek ilmu yang dijelaskan antara lain : sosial, ekonomi,
psikologi, teknologi, astronomi, geologi, politik, kemasyarakatan, kenegaraan, pertanian, dan
berbagai ilmu lainnya yang dibutuhkan manusia untuk merengkuh dunia. Dan ilmu untuk
merengkuh akhirat berupa syariat, akhlak dan aqidah.
Adanya aspek duniawi dan surgawi ini yang menjadikan pendidikan Islam sebagai
pendidikan yang bersifat universal dan mampu memberikan kedamaian, keselamatan, dan
6
Arifin, 1993, Ilmu Pendidikan Islam ( Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner ), Jakarta : Bumi Aksara.
ketenangan bagi seluruh umat manusia.Dengan menerapkan pendidikan Islam seutuhnya ke
dalam semua jejang pendidikan, maka tujuan dari pendidikan nasional bukan hanya angan-
angan belaka, karena mampu melahirkan generasi yang cerdas jasmani dan rohaninya.
Jika kita berbicara tentang tujuan pendidikan islam, berarti berbicara tentang nilai-
nilai ideal yang bercorak islami. Hal ini mengandung makna bahwa tujuan pendidikan islam
tidak lain adalah tujuan yang merealisasiidealitas islami. Sedang idealitas islami itu sendiri
pada hakikatnya adalah mengandung nilai perilaku manusia yang didasari atau dijiwai oleh
iman dan taqwa kepada Allah sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati.
Dalam proses pendidiakan, tujuan akhir merupakan tujuan umum atau tujuan tertinggi
yang hendak dicapai. Oleh karena suatu tujuan akhir merupakan kristalisasi nilai-nilai yang
ingin diwujudkan dalam pribadi anak didi, maka tujuan akhir itu harus meliputi semua aspek.
7
Tujuan mengandung nilai-nilai islami dalam segala aspeknya, yaitu aspek normatif,
fungsional, dan operasional. Dapat diuraikan secara teoritis sebagai berikut :
a. Tujuan Normatif
Suatu tujuan yang harus dicapai berdasarkan kaidah-kaidah yang mampu
mengkristalisasikan nilai-nilai yang hendak diinteralisasikan, misalkan :
a) Tujuan formatif yang bersifat memberikan persiapan dasra yang korektif.
7
Arifin, tanpa tahun, Filsafat Pendidkan Islam.
b) Tujuan selektif yang bersifat memberiakn kemampuan untuk membedakan
hal-hal yang benar dan yang salah.
c) Tujuan determinatif yang bersifat memberikan kemampuan untuk
mengarahkan diri kedalam proses pendidikan.
d) Tujuan integratif yang bersifat memberiakn kemampuan untuk
menterpadukan fungsi psikis ke arah tujuan akhir.
e) Tujuan aplikatif yang bersifat memberikan kemempuan penerapan segal
pengetahuan yang telah diperoleh oleh pengalaman.
b. Tujuan Fungsional
Tujuan ini berdasarkan pada kemempuan anak didik untuk memfungsikan daya
kognitif, afektif, dan psikomotor dari hasil pendidikan, tujuan ini meliputi :
a) Tujuan individual yang berdasarkan pada pemberian kemampuan individu
untuk mengamalkan nilai-nilai yang telah diinteralisasikan kedal pribadi.
b) Tujuan sosial yang bersasaran pada pemberian kemampuan mengamalkan
nilai-nilai kedalam kehiduapan sosial, iinterpersonal, dan interaksional
dengan orang lain dalam masyarakat.
c) Tujuan moral yang bersasaran pada pemberian kemampuan untuk
berperilaku sesuai denagn tuntutan moralyang bersumber agama.
d) Tujuan profesional yang bersasaran pada pemberian kemampuan untuk
mengamalkan keahliannya sesuai dengan kompetensi.
c. Tujuan Operasional
Tujuan ini mempunyai sasaran teknis manajerial yang meliputi :
a) Tujuan umum yang bersasaran pada pencapaian kemampuan optimal yang
menyeluruh sesuai idealitas yang diinginkan.
b) Tujuan intermediair yang bersifat sementara untuk dijadikan sarana
mencapai tujuan.
c) Tujuan partial yang bersasaran pada suatu bagian dari keseluruhan aspek
dari tujuan umum untuk memudahkan tujuan umum.
d) Tujuan insidental yang bersasaran pada hal-hal yang tidak direncanaka,
yang berkaitan dengan pencapaian tujuan umum.
e) Tujuan khusus yang bersasaran pada faktor-faktor tertentu yaitu
memberikan dan mengembangkan kemampuan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dasar-dasar pendidikan islam adalah suatu landasan atau fondasi bagaimana suatu
pendidikan itu bisa berdiri baik dan kuat. Pendidikan Islam harus mengunakan Al Qur’an
sebagai sumber utama dalam merumuskan beberapa teori tentang pendidikan islam.
Melahirkan ilmu pendidikan Islam merupakan pekerjaan yang memerlukan penanganan
bersama oleh segenap anggota masyarakat, dan yang tidak kalah penting adalah dasar atau
pondasi. Dasar yang harus kita anut adalah dasar-dasar pendidikan Islam. Dasar-dasar ilmu
pendidikan Islam adalah dasar atau pondasi yang mengacu pada Islam. Dan dasar-dasar
tersebut adalah Al-Qur’an sebagai pondasi yang kuat dan kokoh, dan As-Sunnah atau Hadits
sebagai tiang yang menopang kekuatan pondasi, sedangkan ra’yu sebagai pelengkap yang
memperindah.
Aturan atau pokok yang digariskan, oleh Allah untuk diterapkan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan-Nya. Sesama muslim, sesama manusia, alam, dan kehidupan
(Al-Qur’an dan Hadits) adalah ayariat yang harus di laksanakan dalam kehidupan sehari-hari
dan pendidikan.
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu
untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat
mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat.
Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan
manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah.
B. Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran bagi
pembaca. Dan makalah ini bias bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Noor Salimi, 1991, Dasar-Dasar Pendidikan Agam Islam, Jakarta : Bumi
Aksara.
Arifin, 1993, Ilmu Pendidikan Islam ( Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner ), Jakarta : Bumi Aksara.
Arifin, tanpa tahun, Filsafat Pendidkan Islam, Cetaka kedua, Jakarta : Bumi Aksara.