KELOMPOK 10
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( FTIK )
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONTIANAK
2017
DISUSUN OLEH :
Nabil Muslimin
Andi vahlepi
Novi
Heppi
PENDAHULUAN
2. Aliran-Aliran Fiqih
Secara historis, hukum Islam telah menjadi 2 aliran pada zaman sahabat Nabi Muhammad
SAW. Dua aliran tersebut adalah Madrasat Al-Madinah dan Madrasat Al-Baghdad/Madrasat
Al-Hadits dan Madrasat Al-Ra’y. Aliran Madinah terbentuk karena sebagian sahabat tinggal
di Madinah, aliran Baghdad/kuffah juga terbentuk karena sebagian sahabat tinggal di kota
tersebut. Atas jasa sahabat Nabi Muhammad SAW yang tinggal di Madinah, terbentuklah
Fuqaha Sab’ah yang juga mengajarkan dan mengembangkan gagasan guru-gurunya dari
kalangan sahabat.
3. Aliran-Aliran Tasawuf
Para penulis ajaran tasawuf, termasuk Harun Nasution, memperkirakan adanya unsur-
unsur ajaran non-Islam yang mempengaruhi ajaran tasawuf. Unsur-unsur yang dianggap
berpengaruh pada ajaran tasawuf adalah kebiasaan rahib Kristen yang menjauhi dunia dan
kesenangan materi. Pada dasarnya tasawuf merupakan ajaran tentang Al-Zuhd (Zuhud),
kemudian ia berkembang dan namanya diubah menjadi tasawuf dan pelakunya disebut
shufi.
BAB3
PENUTUP
Kesimpulan
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw dan dia
adalah agama yang berintikkan keimanan dan perbuatan (amal). Iman yaitu iman
yang dimaksudkan oleh agama Islam ialah pengakuan kebenaran sesuatu dengan
hati dan “syara” ialah itikad (Ketetapan keyakinan) dengan hati dan ikrar
(pengakuan) dengan lidah, maka dinyatakanlah bahwa barang siapa yang
menyatakan pengakuan (syahadat) dan berbuat (menurut pengakuan itu). Ihsan
berarti berbuat baik, membaikkan. Berbuat sebaik-baiknya bermakna berbuat
sempurna. Di dalam Islam terdapat dalam pemikirannya yaitu aliran kalam, tang
terdiri dari beberapaaliran lagi yakni (Khawarij, Murji’ah, Qadariah, Jabariyah,
Mu’tazilah), lalu adapula aliran fiqih dan aliran tasawuf, dimana aliran-aliran
tersebut berbeda-beda dalam mengemukakan dalam hal pemikirannya tentang
Islam itu sendiri.