Penyusun
Indistira (1652230025)
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. Tuhan semesta alam berkat rahmat Nya,
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini, untuk dapat memenuhi tugas
mata kuliah Studi KeIslaman. Selawat serta salam semoga tak lupa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw beserta pengikutnya sampai akhir
zaman, yang telah mengantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
Islamiyah saat ini.
Kami menyampaikan terima kasih kepada bapak Zulhijrah, M.pd yang telah
memberikan materi serta tugas yang secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Kepada semua pihak
yang baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu
menyelesaikan penulisan makalah ini kami ucapkan terima kasih.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran agar tercapainya perbaikan
kinerja kami pada masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan
tambahan ilmu dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
2
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
1
1.3 Tujuan
3
BAB II PEMBAHASAN
3
2.1 Pengertian Islam
3
2.2 Pengertian Studi Islam
4
2.3 Pendidikan Islam
5
2.4 Ilmu Ekonomi Islam
9
2.5 Ilmu Sosial Islam
12
4
17
3.1 Kesimpulan
17
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Islam
2. Mengetahui pengertian Studi Islam
3. Mengetahui kajian pendidikan dalam Studi Islam
4. Mengetahui kajian ekonomi dalam Studi Islam
5. Mengetahui kajian sosial dalam Studi Islam
7
BAB II
PEMBAHASAN
1
Akmal Hawi. Dasar-Dasar Studi Islam. ( IAIN Raden Fatah Press, 2006)., hlm.
3-4
8
Artinya damai dengan Allah tidak lain yaitu taat kepada Allah, tidak
bermusuhan atau tidak durhaka kepada Nya, dengan jalan menjalankan dan
mengajarkan segala bentuk perintah-perintah Nya serta menjauhi segala
larangan Nya. Damai dengan sesama manusia, artinya tidak saling
bermusuhan dengan sesama manusia, tidak berbuat jahat terhadap manusia
dan makhluk hidup lainnya, serta tidak membeda-bedakan agama, suku, dan
budaya.
9
Nabi/Rasul Allah yang pernah lahir diberbagai masa dan tempat sejak Nabi yang
2
pertama sampai Nabi yang terakhir.
2
Khurshid Ahmad, dkk. Sifat Prinsip Dasar dan Jalan Menuju Kebenaran.
(Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1995)., hlm. 3
3
Rosihon Anwar, dkk. Pengantar Studi Islam. (Bandung: Pustaka Setia, 2009).,
hlm. 4
10
yang berkaitan dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam,
maupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan.
4
Jusuf Amir Feisal. Reorientasi Pendidikan Islam. (Jakarta: Gema Insani Press.
1995)., hlm.94
11
dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu
Al-Quran dan As-Sunnah.
2. Pendidikan Islam adalah pendidikan ke-Islaman atau pendidikan agama
Islam, yakni upaya mendidikan agama Islam atau ajaran dan nilai-nilainya,
agar menjadi pandangan hidup dan sikap hidup seseorang.
3. Pendidikan Islam adalah pendidikan dalam Islam, atau proses dan praktik
penyelenggaraan pendidikan yang berlangsung dan berkembang dalam
5
realitas sejarah umat Islam.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hakikat pendidikan Islam tersebut
konsep dasarnya dapat dipahami dan dianalisis serta dikembangkan dari Al-Quran
dan As-Sunnah atau bertolak dari spirit Islam.
5
Muhaimin. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2004)., hlm 1-24
12
5. Pengembangan intelektual muslim yang mampu
mencari,mengembangkan, serta memelihara ilmu dan teknologi.
6. Pengembangan pendidikan yang berkelanjutan dalam bidang ekonomi,
fisika, kimia, arsitektur, seni musik, seni budaya, politik, olahraga,
kesehatan, dan sebagainya.
7. Pengembangan kualitas muslim dan warga negara sebagai anggota dan
6
pembina masyarakat yang berkualitas kompetitif.
6
Feisal, Op.Cit., hlm.95-96
7
Muhaimin, Op. Cit., hlm. 20
13
3. Membentuk warga negara yang bertanggungjawab kepada masyarakat
dan bangsanya dalam rangka bertanggungjawab kepada Allah
penciptanya.
4. Membentuk dan mengembangkan tenaga profesional yang siap dan
terampil atau tenaga setengah terampil untuk memungkinkanmemasuki
teknostruktur masyarakatnya.
5. Mengembangkan tenaga ahli di bidang ilmu (agama, dan ilmu-ilmu
8
Islami lainnya).
8
Feisal, Op.Cit., hlm.96
14
5. Sekolah-sekolah akan memberikan banyak kebebasankepada dan tidak
mampu memupuk apresiasi terhadap otoritas dan kontrol.
9
6. Sekolah akan menjadi sangat sekuler dan mengabaikan agama.
9
Muhaimin, Op. Cit., hlm. 28-29
10
Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam terj. M.Saiful
Anam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm 1
11
Http://Fahmyzone.blogspot.co.id/2013/pengertian ekonomi Islam. Diakses pada
tanggal 20 November 2016 Pukul. 17.00 WIB
15
1. M.A. Mannan, “Ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan
sosial yang memepelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang
memiliki nilai-nilai Islam”.
2. M.N. Siddiqi, “Ilmu ekonomi Islam adalah respon para pemikir
muslim terhadap tantangan-tantangan ekonomi zaman mereka. Dalam
upaya ini mereka dibantu oleh Al-Qur’an dan As sunnah maupun akal
dan pengalaman.
3. Khurssid Ahmad, “Ilmu ekonomi Islam adalah suatu upaya sistemais
unuk mencoba memahami permasalahan ekonomi dan perilaku
manusia dalam hubungannya dengan permasalahan tersebutdari sudut
pandang Islam”.
16
kegiatan ekonominya, Islam sanga mengharamkan kegiatan riba, yang dari
12
segi bahasa berarti “kelebihan”.
Prinsip-prinsip ekonomi Islam secara garis besar ekonomi Islam memiliki
beberapa prinsip dasar:
1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari
Allah swt kepada manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai
oleh segelintir orang saja.
5. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas
(nisab).
12
Naqvi, Op. Cit.,hlm 2
17
Dan kini, perkembangan keuangan Islam semakin pesat pada berbagai
belahan dunia timur dan barat, dan semakin diminati oleh banyak orang untuk
13
dipelajari secara lebih mendalam.
15
Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interprestasi Untuk Aksi,
(Bandung:Mizan.1991), cet 1.
19
Artinya:Kamu sekalian adalah sebaik-baiknya umat yang ditugaskan kepada
manusia menyuruh berbuat baik, mencegah berbuat munkar dan beriman
kepada Allah. (QS Al-Imran, 110)
2. Tujuan liberasi
Tujuan liberasi adalah pembebasan manusia dari lingkungan teknologi,
pemerasan kehidupan, menyatu dengan orang miskin yang tergusur oleh
kekuatan ekonomi raksasa dan berusaha membebaskan manusia dari belenggu
yang kita buat sendiri.
3. Tujuan transendensi
Tujuan transendensi adalah menumbuhkan transendental dalam
kebudayaan. Kita sudah banyak menyerah kepada arus hedonisme,
meterialisme, dan budaya dekaden lainnya. Kini yang harus dilakukan
adalahmembersihkan diri dengan mengikatkan kembali kehidupan pada
dimensi transendentalnya.
20
Sejak beberapa abad yang lalau Islam mewarisi tradisi sejarah dari seluruh
warisan peradaban manusia.Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
Islam bukanlah agama tertutup, Islam adalah sebuah paradigma terbuka, sebagai
mata rantai peradaban dunia. Islam mengembangkan matematika India, ilmu
16
kedokteran dari Cina, sistem pertahanan sasanid, logika Yunani, dan sebagainya.
Misalnya, untuk bidang-bidang pengkajian tertentu Islam menolak bagian
logika Yunani yang sangat rasional diganti dengan cara berfikir intuitif yang
menekankan rasa seperti yang di kenal dalam tasawuf. Alquran sebagai sumber
utama ajaran Islam diturunkan bukan dalam ruang hampa, melainkan dalam
setting sosial aktual.
Dalam bidang ekonomi pada saat ini mengalami kesenjangan sosial yang
diakibatkan oleh perbedaan tingkat ekonomi. Kesenjangan dalam bidang ekonomi
tersebut menunjukkan bahwa ilmu sosial yang ada sekarang perlu ditinjau
kembali, antara lain dengan menerapkan ilmu sosial profetik. Misalnya Islam
mengakui adanya perbedaan kelas sebagai fitrah, dimana tuhan melebihkan yang
satu atas yang lain. Namun, bersamaan dengan itu Islam menyuruh umatnya agar
menegakkan keadilan dan egaliter. Perbedaan kelas yang ada tidak boleh diartikan
bahwa Islam mentolerir terjadinya ketidaadilan sosial. Islam berupaya mengikis
kesenjangan tersebut dengan melalui berbagai upaya seperti melalui institusi
zakat, infaq, sadaqah dan sebagainya.
Dalam hubungan ini Islam mengakui adanya upaya suatu gerakan kelompok
yang membela kelas tertindas, tetapi gerakan ini tidak seperti gerakan komunis
dan sebagainya, dan bukan untuk menghancurkan kelas yang menguasai alat-alat
produksi. Dari sini terlihat dengan jelas tentang kepedulian Islam terhadap upaya
17
mengikis kesenjangan yang terjadi dimasyarakat.
16
Poeradisastra, Sumbangan Islam Terhadap Peradaban Modern, (Jakata:P3M.
1982), hlm. 123
17
Jalluddin Rahmat, Islam Alternatif, (Bandung: Mizan, 1991). Cet. IV. Hlm.
42-43
21
Bukti sejarah tersebut memperhatikan dengan jelas bahwa dari sejak
kelahiran lima belas abad yang lalu Islam telah tampil sebagai agama terbuka,
akomodatif serta berdampingan dengan agama, kebudayaan dan peradaban
lainnya, tetapi dalam waktu bersamaan Islam juga tampil memberikan kritik,
perbaikan, bahkan penolakan dengan cara-cara yang amat simpatik dan tidak
menibulkan gejolak sosial yang membawa korban yang tidak diharapkan. Dengan
sifat dan karakteristik ajaran Islam demikian itu, maka melalui ilmu sosial yang
berwawasan profetik sebagaiman disebutkan diatas, maka Islam siap untuk
memasuki era globalisasi. Era globalisasi yang ditandai dengan adanya perubahan
bidang ekonomi, teknologi, sosial, informasi, dan sebagainya.
1. Politik
Kuntowijoyo mengatakan:” banyak orang bahkan pemeluk Islam sendiri,
tidak sadar bahwa Islam bukan hanya agama, tetapi juga sebuah komunitas
(umat) tersendiri yang mempunyai pemahaman, kepentingan dan tujuan-tujuan
politik sendiri. Banyak orang beragama Islam, tetapi hanya menganggap Islam
adalah agama individual, dan lupa kalau Islam juga merupakan kolektivitas,
Islam memepunyai kesadaran, struktur, dan mampu melakukan aksi bersama.
Keterkaitan agama Islam dengan politik terdapat pada uraian yang diberikan
Harun Nasution dalam bukunya Islam ditinjau dari berbagai aspek jilid
II. Dalam buku itu dijelaskan bahwa persoalan yang pertama-tama timbul
dalam Islam menurut sejarah bukanlah persoalan tentang keyakinan melainkan
18
persoalan pilitik. Hubungna antara agama Islam dari masa Rosulullah saw
dengan politik terlihat pada sistem khulafarosidin.
18
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid II, (Jakarta: UI
Press, 1979), cet. I, hlm. 92
22
2. Sosiologi
Pada dasarnya berkaitan dengan agama, sosiologi adalah ilmu yang
membahas tentang masyarakat, dimana masyarakat itu memiliki agama,salah
satu contohnya masyarakat yang mempunyai agama Islam. Hal ini telah
menujukkan hubungan agama dengan sosiologi.
BAB III
23
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dijelaskan bahwa Islam memiliki perhatian dan
kepedulian yang tinggi terhadap masalah-masalah ekonomi, pendidikan, dan
sosial. Oleh sebab itu, kehadiran ilmu-ilmu tersebut banyak membicarakan
tentang manusia tersebut dapat diakui oleh Islam. Namun Islam memiliki
pandangan yang khas tentang ilmu-ilmu tersebut yang harus dikembangkan.
3.2. Saran
Semoga dengan pemaparan materi di atas agar pembaca dapat memahami
tentang hubungan agam dengan ilmu-ilmu pengetahuan sosial, ekonomi, dan
pendidikan Islam dan bisa memanfaatkannya untuk kedepannya.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Khurshid, dkk.1995. Sifat Prinsip Dasar dan Jalan Menuju Kebenaran.
(Jakarta: Raja Grafindo).
Anwar, Rosihon, dkk.2009. Pengantar Studi Islam. (Bandung: Pustaka Setia).
Feisal, Jusuf Amir.1995. Reorientasi Pendidikan Islam. (Jakarta: Gema Insani
Press), cet I.
Hawi, Akmal.2006. Dasar-Dasar Studi Islam. (IAIN Raden Fatah Press.), cet. I.
Http://Fahmyzone.blogspot.co.id/2013/pengertian ekonomi Islam. Diakses pada
tanggal 20 November 2016 Pukul. 17.00 WIB.
Kuntowijoyo.1991. Paradigma Islam Interprestasi Untuk Aksi. (Bandung:
Mizan), cet I.
Muhaimin.2004. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar), cet II.
Naqvi, Syed Nawab Haider.2003. Menggagas Ilmu Ekonomi Islam. Terj. M.
Saiful Anam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), cet I.
Nasution, Harun.1979. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. (Jakarta: UI
Press), Jilid II.
Poeradisastra.1982. Sumbangan Islam terhadap Peradaban Modern. (Jakarta:
P3M).
Rahmat, Jalaludin.1991. Islam Alternatif. (Bandung: Mizan), cet IV.
26