Islam
Kelompok 2 I AIK
Kelompok 2
011 Dyah Ayu Dwi Artanti
012 Asra Zahra Asdi
013 Ahmad Rafii’ Syahputra Manilarti
014 Yashifa Aura Adhibah
015 Firly Syahriza Anisabella
016 Eki Muhammad Iqbal
017 Andini Sahya Reswara
018 Sofyana Rajabi Wulan
019 Nabila Putri
020 Kanina Alma Dystanti
Al-Islam
Kata Islam berasal dari: salima yang artinya selamat. Dari kata itu
terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh.
Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat dikatakan islam adalah
agama wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir
dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan pun, yang
ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia
Dalil mengenai Al-Islam
1. Bidang agama
2. Bidang Ibadah
3. Bidang akidah
4. Bidang ilmu kebudayaan
5. Bidang pendidikan
6. Bidang sosial
7. Bidang kehidupan ekonomi
8. Bidang kesehatan
9. Bidang politik
10. Bidang pekerjaan
Karakter Ajaran Islam
Syariah
Syari’ah Islam adalah satu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan antara manusia dan Tuhan,
hubungan sesama manusia serta hubungan manusia dengan alam lainnya. Kidah syariah dibagi menjadi 2,
yaitu Kaidah Ubudiyah dan Kaidah Muamalah.
Akhlaq
Akhlak meliputi: (1) Akhlak kepada Allah; (2) Akhlak kepada makhluk. Sedang akhlaq kepada makhluk
meliputi: (a) akhlak kepada Rasul; (b) akhlak kepada manusia; (c)akhlak kepada alam. Akhlak terhadap
manusia termasuk akhlak pada diri sendiri, meliputi: keluarga, masyarakat. Akhlak terhadap alam, meliputi:
flora, fauna, dan benda.
Sumber Utama Ajaran
Islam
Sumber Utama
AJaran Islam
Al Qur`an merupakan dasar dan sumber utama ajaran dalam Islam selain al hadits/sunnah
Nabi Muhammad saw, juga memberikan barakah baik bagi mereka yang membaca maupun
bagi pihak yang mendengarkannya.
Sumber Utama Ajaran Islam
Al qur’an menempati posisi pertama. Kemudian disusul sunnah atau hadis. Jika melihat begitu luas
dan persuasifnya Alquran dalam menuntun manusia, menjadikannya sebagai kitab utama dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Maurice Bucaille, seorang dokter ahli bedah kebangsaan Prancis,
kagum dengan isi Alquran. Ia mengatakan bahwa Alquran merupakan kitab suci yang objektif dan
memuat petunjuk bagi pengembangan ilmu pengetahuan modern. Kandungan ajarannya sempurna
dan tidak bertentangan dengan hasil penemuan sains modern. Sebagai petunjuk dan pembimbing,
Alquran menempatkan dirinya sebagai pemberi penjelasan terhadap seluruh fenomena dan
cakrawala kehidupan serta juga mampu memberi jawaban terhadap seluruh problema kemanusiaan
dan kealaman.
I. Al-Qur’an sebagai sumber dasar ajaran
islam
➢ Unsur-unsur pokok yang mutlak terkandung dalam pengertian al-Qur‘an adalah:
1. Al-Qur‘an adalah kalamullah yang bersifat mu‘jiz.
2. Al-Qur‘an adalah kitab suci yang khusus diturunkan kepada nabi Muhammad.
3. Metode pewahyuan al-Qur‘an mesti melalui Jibril, meski tidak semua yang diwahyukan lewat Jibril
berwujud al-Qur‘an.
4. Al-Qur‘an berbahasa Arab, yang lafadz—dan tentu juga maknanya—berasal langsung dari Allah.
5. Al-Qur‘an adalah kalamullah yang eksistensinya sudah tertuliskan dalam mushaf.
6. Al-Qur‘an merupakan kalamullah yang membacanya saja sudah dinilai sebagai ibadah.
7. Al-Qur‘an merupakan kalamullah yang periwayatannya secara mutawatir
➢ Isi/Kandungan Al-Qur’an
ِArtinya: “...Hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agamamu”.
Dan dalam Q.S. An-Nahl : 89
Artinya: “(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi
atas mereka dari mereka sendiri. Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur‟an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri”.
Ayat-ayat Makiyah yang prosentasinya sekitar tiga perempat dari seluruh isi al-
Qur‘an, isinya secara umum berupa penjelasan mengenai keimanan, dan sedikit hal
terkait dengannya. Oleh karena itu logis kiranya sebagian besar penjelasannya adalah
mengenai Tuhan dan sifat-sifat-Nya, iman, kufr, islam, nifak, hidayah, syirk, khair dan
syarr, akhirat dan dunia, surga dan neraka, kitab-kitab sebelum alQur‘an, umat serta
para nabi dan rasul sebelum Muhammad.
Kata as-sunnah berarti al-thariqah (jalan), baik yang terpuji atau pun
yang tercela. Pemaknaan as-sunnah seperti ini didasarkan kepada sabda nabi
yang artinya :
“Barangsiapa mengadakan atau membuat sunah (jalan) yang terpuji
(baik) maka baginya pahala sunnah itu dan pahala orang lain yang
mengamalkannya hingga hari kiamat. Dan barangsiapa menciptakan sunah
yang buruk maka baginya dosa atas sunnah yang buruk itu dan menanggung
dosa orang yang mengikutinya hingga hari kiamat” (Muttafaq „alaih)
Al-hadits secara bahasa berarti al-jadid (baru), antonim dari kata al-qadim
(lama).
Para ahli hadith atau muhaddisun pada umumnya mengidentikkan pengertian hadith
dan sunnah. Mereka mendefinisikan sunnah dengan yang artinya :
“Segala sesuatu yang dinukil dari Nabi Muhammad saw baik berupa perkataan,
perbuatan, taqrir, sifat moral (khuluqiyah), sifat khalqiyah (jasmani) ataupun perjalanan
hidupnya sejak sebelum diangkat menjadi rasul maupun sesudah diangkat menjadi rasul”
Merujuk kepada definisi tersebut tampak bahwa sunah atau hadith mempunyai
pengertian yang sangat kompleks yakni mencakup segala riwayat yang berasal dari
Rasulullah berupa perkataan, perbuatan, taqrir, sifat-sifat dan tingkah laku beliau, baik
pada masa sebelum diangkatnya beliau sebagai rasul maupun sesudahnya (qabla
nubuwwat maupun ba‟da mubuwwat). Dengan demikian pengertian hadith lebih sempit
ketimbang pengertian sunah yang cakupannya meliputi segala apa yang diriwayatkan dari
nabi, baik sebelum bi‟tsah maupun sesudahnya
➢ Kedudukan Sunnah dan Hadits dalam Islam
Berkaitan dengan penempatan sunnah sebagai sumber kedua ajaran Islam, di bawah al-
Qur‘an, al-Syatibi memberikan argumen sebagai berikut:
1. Al-Qur‘an bersifat qath‟i al-wurud, sedangkan sunnah zhanni alwurud—selain hadith
mutawatir. Keyakinan kita terhadap hadith hanya secara global, bukan rinci, sedangkan al-
Qur‘an, baik secara global maupun detail, diterima secara meyakinkan.
2. Sunnah atau hadith ada kalanya menerangkan sesuatu yang masih global dalam al-Qur‘an,
kadangkala memberi komentar terhadap al-Qur‘an, dan kadangkala membicarakan sesuatu
yang belum dibicarakan oleh al-Qur‘an. Kalau sunah berfungsi sebagai penjelas atau
pemberi komentar terhadap al-Qur‘an, maka sudah tentu ia memiliki status di bawah al-
Qur‘an.
3. Di dalam hadith sendiri terdapat penegasan bahwa hadith atau sunnah
menduduki posisi kedua setelah al-Qur‘an. Di antaranya adalah riwayat al-
Bukhari dan Muslim, yang memuat dialog nabi dengan Mu‘adz saat diangkat
sebagai gubernur Yaman.
Terjemahnya:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami
menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
Ini (keesaan Tuhan)".
Dalam Muhammd Alim, Abu A’la al-Mahmudi menyebutkan akidah tauhid berpengaruh terhadap
kehidupan seorang muslim yakni sebagai berikut:
Terjemahnya:
Terjemahnya:
Dengan kata lain, tujuan ajaran Islam adalah uuntuk memberitahukan pedoman-pedoman hidup yang
berkaitan dengan kemaslahatan hidup manusia, baik ruhani maupun jasmani, individual maupun sosial.
Kelima tujuan hukum Islam tersebut di dalam kepustakaan disebut al-maqasid al-khamsah atau al-
maqasid al- shari’ah. Dengan 5 (lima) tujuan ini, maka kemaslahatan kehidupan manusia terpenuhi.
Terima Kasih