Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH AGAMA ISLAM

KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM

Disusun oleh :

Nisa Pertiwi (201010550228)

TANGERANG SELATAN
PRODI S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2021
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Terima kasih juga kepada
dosen Agama Islam yang telah membimbing dan memfasilitasi kami untuk memahami materi
makalah yang akan kami paparkan.

Makalah ini mengambil topik mengenai karakteristik Agama Islam. Dalam makalah ini
saya menjelaskan secara lebih mendalam mengenai pengertian Agama Islam. Saya juga
memaparkan karakteristik dan ruang lingkup agama Islam.

Seperti pepatah mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, makalah ini pun masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua Pihak sangat
saya harapkan agar dapat menghasilkan makalah yang lebih baik di kemudian hari. Akhir kata,
saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan memberi inspirasi bagi siapapun yang
membacanya.

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………2

Daftar Isi……………………………………………………………………….3

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................4

1.3 Tujuan.....................................................................................................4

1.4 Manfaat...................................................................................................5

II. Isi

2.1 Pengertian Islam

2.1.1 Pengertian Agama Islam dalam Al – Quran……………………6

2.1.2 Pengertian Agama Islam dalam Hadits………………………...6

2.1.3 Pengertian Agama Islam menurut Ulama dan Tokoh Muslim....7

2.2 Islam Agama yang benar……………………………………………….8


2.3 Kedudukan Agama Islam diantara Agama yang Lain…………………10
2.4 Karakteristik Agama Islam……………………………………………12
2.5 Tujuan Islam Bagi Kehidupan Manusia ………………………………17

III. Penutup

3.1 Kesimpulan..............................................................................................19

3.2 Saran.........................................................................................................20

Daftar Pustaka

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama


lainnya. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelamatkan
dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai aspek.
Dalam Islam, tujuan manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah
SWT. Sedangkan peranannya adalah mengembangkan ilmu pengetahuan agar lebih
bermanfaat. Agama Islam menjadikan Al-quran dan hadits sebagai pedoman suci yang
mengarahkan manusia agar menjadi makhluk yang paling sempurna yang dapat memegang
amanat sebagai khalifah yang mengelola alam semesta bagi kesejahteraan bersama.

Selain itu, dalam Islam Al-quran diturunkan untuk menyempurnakan jiwa manusia,
baik sebagai individu, sebagai makhluk sosial maupun sebagai bagian dari masyarakat dan
bangsa. Oleh karena pentingnya agama dalam kehidupan, terutama agama Islam, perlu kita
pahami lebih dalam mengenai agama Islam, karakteristik agama Islam, ruang lingkup dan
sejarahnya untuk bisa memaknai agama lebih dalam lalu mengamalkan ajaran – ajaran Islam
agar mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian agama Islam?

2. Apakah Islam merupakan agama yang benar?

3. Bagaimana kedudukan Islam di antara agama yang lain?

4. Bagaimana karakteristik agama Islam?

5. Apa saja tujuan Islam bagi kehidupan manusia?

a. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini agar setiap umat Islam mengetahui makna agama Islam,
karakteristik, dan tujuan agama Islam karena penting untuk dipelajari. Mahasiswa dapat
menyadari bahwa pengetahuan tentang agama Islam bisa menuntunnya ke arah hidup yang
lebih baik.

4
b. Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah mahasiswa dapat mengerti dan memahami
agama Islam secara umum dan terstruktur. Mahasiswa juga dapat mengambil contoh - contoh
keteladanan para Nabi dan Rasul serta pahlawan Indonesia dalam menyebarkan agama Islam
dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari – hari.

5
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Agama Islam


Agama merupakan penghubung antara manusia dengan Tuhan. Pengertian agama
sendiri menurut bahasa arab adalah sakima-yaslamu-salamatun yang artinya selamat, damai
dan patuh. Dalam Al-quran istilah agama dikenal sebanyak 94 kali. Secara etimologi agama
berarti menguasai, ketaatan dan balasan. Menurut DR. KH Zakky Mubarak, MA., pengertian
Islam secara terminologis atau istilah agama, khususnya agama Islam adalah peraturan –
peraturan Allah yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul-Nya sebagai petunjuk bagi umat
manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Agama islam disyariaatkan Allah
SWT kepada para Nabi dan Rasul-Nya berdasarkan pada satu ajaran dasar, yaitu monoteisme
4
murni (Tauhid), dan satu tujuan, yaitu memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat
(hasanah fi al-dunya wal karimah).

2.1.1 Pengertian Agama Islam dalam Al – Quran


Kata Islam sebagai agama disebut dalam Al-quran dalam surah Al Maidah ayat 3, yang
artinya: "Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan
kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu." Kemudian dalam
surah Ali Imran ayat 9 yang artinya: "Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam."Lalu
disebutkan pula dalam surah Ali Imran ayat 85 yang artinya: "Dan siapa saja yang mencari
agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang
yang merugi."

2.1.2 Pengertian Agama Islam dalam Hadits


Dalam Hadits, Rasulullah pernah menjelaskan arti Islam. Hadits tersebut terkenal
sebagai hadits Jibril. Karena saat itu, malaikat Jibril dengan wujud laki-laki datang dan
menemui Rasulullah. Malaikat Jibril yang bertanya tentang Islam dan meminta penjelasan pada
Rasulullah, sebagai berikut:

Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata,

"Ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul seorang
laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada dirinya tidak terlihat
tanda-tanda seorang musafir, namun tidak ada satu pun di antara kami yang mengenalnya.

6
Hingga ia duduk di dekat Nabi SAW. Dia menempelkan lututnya ke lutut Nabi SAW dan
meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi.

Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam? Rasulullah SAW menjawab:
Islam adalah engkau bersyahadat bahwasannya tiada sesembahan yang berhak disembah
kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat,
berpuasa Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Bitullah jika engkau mampu
melaksanakannya." (HR. Muslim).

2.1.3 Pengertian Agama Islam menurut Ulama dan Tokoh Muslim


Para ulama dan tokoh muslim juga memberikan berbagai pengertian tentang Islam
menurut pandangan dan ijtihad mereka, diantaranya sebagai berikut:

- Umar bin Khattab:

Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad, agama islam meliputi
akidah, syariat, dan akhlak.

- Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at Tawaijiri:

Islam adalah sebuah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dengan cara mengesakan-
Nya dan melaksanakan syariat-syariat Nya dengan penuh ketaatan dan keikhlasan.

- Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab:

Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mengesakan-Nya, tunduk serta patuh kepada
Nya dengan melakukan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan yang syirik serta para
pelakunya.

- Hasan Al Basri:

Islam adalah kepasrahan hati kepada Allah, lalu setiap muslim merasa selamat dari gangguan.

- Mustafa Abdur Raziq:

Islam adalah agama (ad din) peraturan-peraturan yang terdiri dari kepercayaan-kepercayaan
dan pekerjaan-pekerjaan yang bertaat dengan keadaan suci, artinya bisa membedakan mana
yang halal dan haram, yang dapat membawa dan mendorong umat untuk menganutnya untuk
menjadi satu umat yang mempunyai rohani yang kuat.

- Gaffar Ismail:

7
Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Berisi kelengkapan dari
pelajaran-pelajaran meliputi kepercayaan, seremoni peribadatan, tata tertib penghidupan abadi,
tata tertib pergaulan hidup, peraturan-peraturan Tuhan, bangunan budi pekerti yang utama dan
menjelaskan rahasia kehidupan yang kedua (akhirat).

-Syaikh Mahmud Syaltut:

Islam itu agama Allah yang diperintahkannya untuk mengajarkannya tentang pokok-pokok
serta peraturan-peraturan kepada Nabi Muhammad dan menugaskannya untuk menyampaikan
agama tersebut kepada seluruh umat manusia dan mengajak mereka untuk memeluknya.

2.2 Islam Agama yang benar


Satu-satunya agama yang benar, diridhai dan diterima oleh Allah Azza wa Jalla adalah
Islam. Adapun agama-agama lain, selain Islam, tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla.
Agama selain Islam, yaitu Nasrani, Yahudi, Kong Hu Chu, Hindu, Budha, Sinto dan yang
selainnya, tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla, karena agama-agama tersebut telah
mengalami penyimpangan yang fatal dan telah dicampuri dengan tangan-tangan kotor
manusia. Setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka orang
Yahudi, Nasrani dan yang lainnya wajib masuk ke dalam agama Islam, mengikuti Rasulullah
Shallallahu‘alaihiwasallam.
Allah Azza wa Jalla berfirman: ‫َاب إِ َّل مِ ن بَ ْع ِد َما َجا َءهم ْالع ِْلم‬ َ ‫ف الَذِينَ أوتوا ْال ِكت‬ ِ ْ ‫ّللا‬
َ َ‫اْلس ََْلم ۗ َو َما ا ْختَل‬ ِ َ َ‫إِ َن ال ِدِّينَ عِند‬
‫ب‬ َ ِ‫س ِريع ْالح‬
ِ ‫سا‬ َ َ ‫ّللا فَإِ َن‬
َ ‫ّللا‬ َِ ‫ت‬ ِ ‫“ بَ ْغيًا بَ ْينَه ْم ۗ َو َمن يَ ْكف ْر ِبآيَا‬Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam.
Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, kecuali setelah mereka
memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang ingkar terhadap
ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” [Ali ‘Imran: 19]

Allah Azza wa Jalla berfirman: ‫ط ْوعًا َوك َْرهًا َوإِ َل ْي ِه‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬
َ ‫ض‬ َ ‫ّللا يَبْغونَ َولَه أَ ْسلَ َم َمن فِي ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ِ ‫أَفَغَي َْر د‬
ِ َ ‫ِين‬
َ‫“ ي ْر َجعون‬Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang
ada dilangit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa dan
hanya kepada-Nya-lah mereka dikembalikan ?” [Ali ‘Imran: 83]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman: َ‫اْلس ََْل ِم دِينًا فَلَن ي ْقبَ َل مِ ْنه َوه َو فِي ْاْلخِ َرةِ مِ نَ ْالخَاس ِِرين‬
ِ ْ ‫غي َْر‬
َ ‫َو َمن يَ ْبت َِغ‬
“Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat
dia termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]

8
Allah Azza wa Jalla berfirman: ‫ع َلى َما تَ ْع َملونَ ق ْل َيا أ َ ْه َل‬ َ ‫ش ِهيد‬ َ ‫ّللا َو‬
َ ‫ّللا‬ َِ ‫ت‬ ِ ‫ق ْل َيا أَ ْه َل ْال ِكتَا‬
ِ ‫ب ل َِم ت َ ْكفرونَ ِبآ َيا‬
‫ع َما ت َ ْع َملونَ َيا أَيُّ َها ا َلذِينَ آ َمنوا ِإن‬ َ ‫ّللا َم ْن آ َمنَ تَبْغونَ َها ع َِو ًجا َوأَنت ْم ش َهدَاء ۗ َو َما‬
َ ‫ّللا ِبغَافِل‬ ِ َ ‫س ِبي ِل‬
َ ‫عن‬ َ َ‫ب ل َِم ت َصدُّون‬ ِ ‫ْال ِكتَا‬
‫ّللا َوفِيك ْم َرسوله‬ِ َ ‫علَيْك ْم آيَات‬ َ ‫ْف تَ ْكفرونَ َوأَنت ْم تتْلَى‬ َ ‫ۗتطِ يعوا فَ ِريقًا ِ ِّمنَ الَذِينَ أوتوا ْال ِكت‬
َ ‫َاب يَردُّوكم بَ ْعدَ إِي َمانِك ْم كَاف ِِرين ََو َكي‬
ِ ‫ِي إِلَى‬
‫ص َراط ُّم ْستَقِيم‬ َ ‫اّلل فَقَدْ هد‬
ِ َ ِ‫َصم ب‬
ِ ‫“ َو َمن يَ ْعت‬Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai ahli Kitab! Mengapa
kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu
kerjakan?’ Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai ahli Kitab! Mengapa kamu menghalang-halangi
orang-orang yang beriman dari jalan Allah, kamu menghendakinya (jalan Allah) bengkok,
padahal kamu menyaksikan?’ Dan Allah tidak lengah terhadap yang kamu kerjakan. Wahai
orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi al-
Kitab, niscaya mereka akan mengembalikanmu menjadi orang kafir setelah beriman. Dan
bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepadamu, dan
Rasul-Nya (Mu-hammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang
teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.’” [Ali
‘Imran: 98-101]

Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Islam satu-satunya agama yang benar, adapun
selain Islam tidak benar dan tidak diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Oleh karena itu, agama
selain Islam, yaitu Nasrani, Yahudi, Kong Hu Cu, Hindu, Budha, Shinto dan yang lainnya,
tidak akan diterima oleh Allah, karena agama-agama tersebut telah mengalami penyim-pangan
yang fatal dan telah dicampuri dengan tangan-tangan kotor manusia. Setelah diutus Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka orang Yahudi, Nasrani dan yang lainnya wajib
masuk ke dalam Islam, mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian ayat-
ayat di atas juga menjelaskan bahwa orang Yahudi dan Nasrani tidak senang kepada Islam serta
mereka tidak ridha sampai umat Islam mengikuti mereka. Mereka berusaha untuk menyesatkan
umat Islam dan me-murtadkan umat Islam dengan berbagai cara. Saat ini gencar sekali
dihembuskan propaganda penyatuan agama, yang menyatakan konsep satu Tuhan tiga agama.
Hal ini tidak bisa diterima, baik secara nash (dalil Al-Qur-an dan As-Sunnah) maupun akal. Ini
hanyalah angan-angan semu belaka. Kesesatan ini telah dibantah oleh Allah dalam Al-Qur-an:
Baca Juga Islam Adalah Satu-Satunya Agama Yang Benar (2) ‫َوقَالوا لَن يَدْخ َل ْال َجنَةَ ِإ َّل َمن َكانَ هودًا‬
‫ّلل َوه َو م ْحسِن فَلَه أَجْ ره عِندَ َر ِِّب ِه َو َّل‬ َ ‫ارى ۗ ت ِْلكَ أَ َمانِيُّه ْم ۗ ق ْل هَاتوا ب ْرهَانَك ْم ِإن كنت ْم‬
ِ َ ِ ‫صا ِدقِينَ َبلَى َم ْن أ َ ْسلَ َم َو ْج َهه‬ َ ‫ص‬َ َ‫أ َ ْو ن‬
َ‫علَ ْي ِه ْم َو َّل ه ْم يَحْ زَ نون‬
َ ‫“ خ َْوف‬Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, ‘Tidak akan masuk Surga
kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani.’ Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah,
‘Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang-orang yang benar. Tidak! Barangsiapa
menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan ia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi
9
Rabb-nya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.’” [Al-Baqarah:
111-112] Allah kemudian menjelaskan bahwa orang yang ikhlas dan ittiba’, tidak ada
kekhawatiran atas mereka, dan mereka akan mendapat balasan yang menggembirakan di
akhirat. Sedangkan propaganda tersebut merupakan tipuan mereka (orang Yahudi dan Nasrani)
agar kaum Muslimin keluar dari ke-Islamannya dan memeluk agama Yahudi atau Nasrani.
Bahkan mereka memberikan iming-iming bahwa dengan mengikuti agama mereka, orang
Islam akan mendapat petunjuk. Sedangkan Allah Azza wa Jalla memerintahkan kita untuk
mengikuti agama Ibrahim Alaihissallam yang lurus, agama tauhid yang terpelihara. Allah Azza
wa Jalla berfirman: َ‫ِيم َحنِيفًا ۖ َو َما َكانَ مِ نَ ْالم ْش ِركِين‬
َ ‫ارى ت َ ْهت َدوا ۗ ق ْل بَ ْل مِ لَةَ إِب َْراه‬
َ ‫ص‬َ َ‫“ َوقَالوا كونوا هودًا أ َ ْو ن‬Dan
mereka berkata, ‘Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat
petunjuk.’ Katakanlah, ‘(Tidak!) tetapi (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan dia
tidak termasuk orang yang mempersekutukan Allah.” [Al-Baqarah: 135]

Allah Azza wa Jalla berfirman: َ‫“ َو َّل ت َْلبِسوا ْال َح َق بِ ْالبَاطِ ِل َوت َ ْكتموا ْال َح َق َوأَنت ْم ت َ ْعلَمون‬Dan janganlah kamu
campuradukkan kebenaran dengan kebathilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran,
sedangkan kamu mengetahuinya.” [Al-Baqarah: 42]

Dalam tafsir Ibnu Jarir berkenaan dengan ini: “Dan janganlah kalian campuradukkan
yang haq dengan yang bathil,” beliau membawakan pernyataan Imam Mujahid rahimahullah
yang mengatakan, “Janganlah kalian mencampuradukkan antara agama Yahudi dan Nasrani
dengan agama Islam.”

2.3 Kedudukan Agama Islam diantara Agama yang Lain


Kedudukan Islam dan agama lainnya memiliki hubungan yang sangat erat dimana
terdapat beberapa kesamaan selain mengajarkan kebaikan kepada umatnya. Tidak hanya
itu,Islam dan agama lain juga mengajarkan umatnya untuk bertoleransi Antar umat agama
lainnya dan saling menghormati.

Posisi islam diantara agama-agama yang lainnya dapat dilihat dari peran yang dimainkanya.
Dalam hubungan ini agama islam memiliki tugas besar, yaitu:

1) Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan diantara sekalian agama


di dunia. Hal ini telah dijelaskan dalam al-qur'an bahwa banyak dijumpai ayat-ayat dalam yang

10
menganjurkan kepada umat islam agar hidup saling berdampingan dan saling menghormati
dengan penganut agama yang lainnya.

2) Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang telah ada sebelumnya. Hal
ini diibaratkan dengan sebuah rumah, agama-agama sebelumnya dapat diibaratkan sebagai
yang membawa genteng, dinding, pintu, jendela dan yang lainnya. Islam datang dengan
membawa semua yang menghimpunya dalam sebuah sistem bangunan yang kokoh dan utuh.

3) Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh para penganut agama


sebelumnya yang kemudian dimasukkan ke dalam agamanya itu. Hal ini dijelaskan di dalam
al- qur'an banyak dijumpai ayat-ayat yang menjelaskan adanya penyimpangan yang dilakukan
sebagain penganut agama tertentu yang kemudian dimasukkan ke dalam agama tersebut. Islam
dengan al- qur'an datang mengoreksinya. Dalam hubungan ini al- qur'an datang sebagai al-
muhaimin,yaitu yang menguji dan menyeleksi serta sekaligus membersihkan agama dari
pengaruh paham-paham yang salah. Contoh kesalahan orang-orang yang beragama Kristen
dijelaskan dalam al-qur'an .

Artinya : Lalu Kami utus kepada mereka, seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri (yang
berkata): "Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-
Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya). (QS Al-Mu'minun: 32).

Dalam kaitan ini kita jumpai adanya paham bahwa Tuhan terdiri dari tiga unsur (unsur anak,roh
kudus dan bapak) yang dikenal dengan nama trinitas. Al- qur'an menyatakan bahwa trinitas itu
bukan berasal dari ajaran Isa,bahwa dianggap sebagai penyimpangan dari ajaran Isa. Hal ini
pun telah Allah nyatakan dalam al-qur'an .

Artinya : Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah


seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. Jika
mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara
mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.(QS Al-Maidah: 73).

4) Mengajarkan kebenaran yang abadi yang sebelumnya belum pernah diajarkan, berhubungan
dengan bangsa atau umat pada waktu itu masih dalam taraf permulaan dari tingkat
perkembangan mereka dan yang terakhir ialah memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani
11
bagi umat manusia yang selalu bergerak maju, karena agama-agama yang datang sebelumnya
hanya berlaku hanya utuk zaman tertentu saja, tetapi islam datang untuk zaman yang tidak
terbatas. Islam berlaku sepanjang zaman, segala bangsa dan segala keadaan ajarannya tetap
berlaku.

Posisi islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya unsur pembaruan di
dalamnya. Dengan datangnya islam, agama memperoleh arti yang baru. Dalam hal ini paling
kurang ada dua hal, yaitu:

1) Agama tidak boleh dianggap sebagai digma atau aturan yang orang harus menerimanya, jika
ia ingin selamat dari siksaan yang kekal. Dalam islam, agama harus diperlakukan sebagai ilmu
yang didasarkan atas pengalaman universal umat manusia. Bukan hanya bangsa ini atau bangsa
itu saja yang menjadi pilihan Allah yang menerima wahyu ilahi. Sebaliknya wahyu diakui
sebagai factor penting untuk evolusi manusia. Selanjutnya mengenai pengertian agama sebagai
ilmu, ini dimantapkan dengan menyajikan ajaran agama sebagai landasan bagi perbuatan. Tak
ada satupun ajaran agama yang tak dijadikan landasan perbuatan bagi perkembangan manusia
menuju tingkat kehidupan yang lebih tinggi dan baik lagi.

2) Ruang lingkup agama itu tidak terbatas pada kehidupan akhirat saja melainkan juga
mencakup kehidupan dunia. Karena islam tidak hanya mengajarkan kehidupan akhirat
saja,tetapi agama islam membawa dan mengajarkan kedua-duanya baik itu kehidupan dunia
maupun kehidupan di akhirat. Dengan kehidupan dunia yang baik, manusia dapat mencapai
kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih tinggi dan kehidupan yang abadi.

Posisi Islam diantara agama-agama lain tampak bersifat adil, obyektif dan proporsional.
Dengan sifatnya yang adil, ajaran Islam mengakui peran yang dimainkan agama-agama yang
pernah ada di dunia. Dengan sifatnya yang obyektif, Islam memperbaiki dan meluruskan
ajaran-ajaran agama yang salah dan tersesat. Dengan bersifat proporsional, Islam memberikan
perhatian terhadap ajaran agama yang tidak seimbang. Islam adalah agama yang terbuka, mau
berkompromi dan berdialog dengan agama lain. Dengan sifatnya yang demikian ini, Islam telah
tampil sebagai penyempurna, korektor, pembenar dan sekaligus sebagai pembaru.
2.4 Karakteristik Agama Islam
Islam memiliki karakteristik yang khas yang dapat dikenali melalui konsepsinya dalm
berbagai bidang, seperti bidang agama, ibadah, muamalah (kemanusiaan) yang di
12
dalamnya termasuk masalah pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, sosial, ekonomi,
politik, kehidupan, lingkungan hidup, kesehatan pekerjaan, serta Islam sebagai sebuah
disiplin ilmu. Konsepsi Islam dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristiknya itu
dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Dalam Bidang Agama
Melalui karyanya berjudul Islam Doktrin dan Peradaban, Nurcholis Madjid
banyak berbicara tentang karakteristik ajaran Islam dalam bidang agama.
Menurutnya, bahwa dalam bidang agama Islam mengakui adanya pluralisme.
Pluralisme menurut Nurcholis adalah sebuah aturan Tuhan (Sunnah Allah) yang tidak
akan berubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan atau diingkari. Dan Islam adalah
agama yang kitab sucinya dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali yang
berdasarkan paganism dan syirik, untuk hidup dan menjalankan ajaran masing-
masing dengan penuh kesungguhan. Kemudian pengakuan akan hak agama-agama
lain dengan sendirinya merupakan dasar paham kemajemukan sosial budaya dan
agama, sebagai ketetapan Tuhan yang tidak berubah-ubah. (Q.S Al-Maidah, 5:44-
50).
Karakteristik ajaran Islam dalam bidang agama tersebut di samping mengakui
adanya pluralisme sebagai suatu kenyataan, juga mengakui adanya universalisme,
yakni mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir, menyuruh berbuat
baik, dan mengajak pada keselamatan. Inilah yang selanjutnya dapat dijadikan
landasan untuk membangun konsep toleransi dalam beragama.
Dengan demikian, karakteristik ajaran agama Islam dalam visi keagamaannya
bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksakan, dan saling menghargai karena dalam
pluralitas agama tersebut terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian pada Tuhan.
2. Dalam Bidang Ibadah
Karakteristik ajaran Islam selanjutnya dapat dikenal melalui konsepsinya dalam
bidang ibadah. Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah Swt, karena
didorong dan dibangkitkan oleh akidah tauhid. Ibadah ada yang umum dan yang
khusus. Yang umum ialah segala amalan yang diizinkan Allah, sedangkan yang
khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian-perinciannya, tingkat,
dan cara-caranya yang tertentu.
Dalam yurisprudensi Islam telah ditetapkan bahwa dalam urusan ibadah tidak
boleh ada “kreativitas”, sebab yang mengcreate atau yang membentuk suatu ibadah
dalam Islam dinilai sebagai bid’ab yang dikutuk nabi sebagai kesesatan.
13
Dengan demikian, visi Islam tentang ibadah adalah merupakan sifat, jiwa, dan
misi ajaran Islam itu sendiri yang sejalan dengan tugas penciptaan manusia, sebagai
makhluk yang hanya diperintahkan agar beribadah kepadanya.
3. Bidang Akidah
Ajaran Islam sebagaimana dikemukakan Maulana Muhammad Ali, dapat dibagi
kepada dua bagian, yaitu bagian teori atau yang lazim disebut rukun iman, dan bagian
praktik yang mencakup segala yang harus dikerjakan oleh orang Islam, yakni amalan-
amalan yang harus dijadikan pedoman hidup.
Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui bidang akidah ini adalah
bahwa akidah Islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Yang
diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah. Keyakinan
tersebut sedikitpun tidak boleh diberikan kepada yang lain, karena akan berakibat
musyrik yang berdampak pada motivasi kerja yang tidak sepenuhnya didasarkan atas
panggilan Allah.
Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai Tuhan
yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimah syahadat, yaitu
menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa nabi Muhammad sebagai
utusan-Nya, perbuatan dengan amal saleh. Akidah dalam Islam selanjutnya harus
berpengaruh ke dalam segala aktivitas yang dilakukan manusia, sehingga berbagai
aktivitas tersebut bernilai ibadah.
Dengan demikian akidah Islam bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan
pada tahap selanjutnya harus menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah laku, serta
berbuat yang pada akhirnya menimbulkan amal saleh.
4. Bidang Ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka,
akomodatif, tetapi juga selektif. Dari satu segi Islam terbuka dan akomodatif untuk
menerima berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan dengan itu Islam juga
selektif, yakni tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan,
melainkan ilmu dan kebudayaan yang sejalan dengan Islam. Dengan meletakkan
agama sebagai sasaran penelitian budaya tidaklah berarti agam ayng diteliti itu adalah
hasil kreasi budaya manusia.
Demikian pentingnya ilmu ini hingga Islam memandang bahwa orang menuntut
ilmu sama nilainya dengan jihad di jalan Allah. Islam menempuh cara demikian,

14
karena dengan ilmu pengetahuan tersebut seseorang dapat meningkatkan kualitas
dirinya untuk meraih berbagai kesempatan dan peluang.
5. Bidang Pendidikan
Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang (education
for all), laki-laki atau perempuan, dan berlangsung sepanjang hayat (long life
education). Dalam bidang pendidikan Islam memiliki rumusan yang jelas dalam
bidang tujuan, kurikulum, guru, metode, sarana, dan lain sebagainya. Di dalam Al-
Qur’an dapat dijumpai berbagai metode pendidikan seperti metode ceramah, tanya
jawab, diskusi, demonstrasi, penugasan, teladan, pembiasaan, karya wisata, cerita,
hukuman, nasihat, dan sebagainya.
6. Bidang Sosial
Ajaran Islam di bidang sosial ini termasuk yang paling menonjol karena seluruh
bidang ajaran Islam sebagaimana telah disebutkan di atas pada akhirnya ditujukan
untuk kesejahteraan manusia. Namun, khusus dalam bidang sosial ini Islam
menjunjung tinggi tolong-menolong, saling menasehati tentang hak dan kesabaran,
kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa, dan kebersamaan.
7. Bidang Kehidupan Ekonomi
Islam memandang bahwa kehidupan yang harus dilakukan manusia adalah
hidup yang seimbang dan tidak terpisahkan antara urusan dunia dan akhirat.
8. Bidang Kesehatan
Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan lebih
diutamakan daripada penyembuhan.
Untuk menuju pada upaya pencegahan tersebut, Islam menekankan segi
kebersihan lahir dan batin. Kebersihan lahir dapat mengambil bentuk kebersihan
tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan, pakaian, makanan, minuman, dan lain
sebagainya. Dalam hubungan ini kita membaca ayat Al-Qur’an yang artinya:
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan senang kepada
orang-orang yang membersihkan diri. (QS. Al-Baqarah, 2:222).
Bertaubat sebagaimana dikemukakan pada ayat tersebut akan menghasilkan
kesehatan mental, sedangkan kebersihan lahiriah menghasilkan kesehatan fisik.

15
9. Bidang Politik
Dalam Al-Qur’an surat Al-Nisa ayat 156 terdapat perintah menaati ulil amri
yang terjemahannya termasuk penguasa di bidang politik, pemerintahan dan Negara.
Masalah politik ini selanjutnya berhubungan dengan bentuk pemerintahan.
Dalam sejarah kita mengenal berbagai bentuk pemerintahan seperti republik yang
dipimpin presiden, kerajaan yang dipimpin raja, dan sebagainya. Islam tidak
menetapkan bentuk pemerintahan tertentu. Oleh karenanya setiap bangsa boleh saja
menentukan bentuk negaranya masing-masing sesuai seleranya. Namun, yang
terpenting bentuk pemerintahan tersebut harus digunakan sebagai alat untuk
menegakkan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, keamanan, kedamaian, dan
ketentraman masyarakat.
Ciri umum pemikiran politik ketatanegaraan pada masa klasik dan pertengahan
ditandai oleh pandangan yang bersifat khalifah sentris. Kepala negara atau khalifah
memegang peranan penting dan memiliki kekuasaan yang sangat luas. Rakyat
dituntut untuk mematuhi kepala negara dengan cara yang sangat berlebihan.
Legitimasi keistimewaan kepala negara atas rakyatnya diklaim ada pada al-Qur’an
dan Hadis. Alasan menekankan ketaatan rakyat yang ketat terhadap kepala negara
adalah untuk stabilitas politik, sehingga keadaan negara benar-benar aman dan
penegakan syariat islam terlaksana dengan baik.
10. Bidang Pekerjaan
Karakteristik ajaran Islam lebih lanjut dapat dilihat dari ajarannya mengenai
kerja. Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah Swt. Atas dasar
ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu, terarah pada
pengabdian terhadap Allah Swt dan kerja yang bermanfaat bagi orang lain.
Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang bermutu, Islam memandang kerja
yang dilakukan adalah kerja professional, yaitu kerja yang didukung ilmu
pengetahuan, keahlian, pengalaman, kesungguhan, dan seterusnya. Suatu pekerjaan
yang diserahkan bukan pada ahlinya tunggulah kehancurannya. Demikian peringatan
Nabi Muhammad Saw.
11. Islam sebagai Displin Ilmu
Selain sebagai ajaran yang berkenaan dengan berbagai bidang kehidupan
dengan ciri-cirinya yang khas tersebut, Islam juga telah tampil sebagai sebuah
disiplin ilmu, yaitu ilmu keislaman.

16
2.5 Tujuan Agama Islam Bagi Kehidupan Manusia
Tujuan diturunkannya agama Islam adalah untuk menunjukkan manusia agar dapat
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam membawa ajaran yang akan mengantarkan
pemeluknya kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
bukan hanya dalam bentuk nilai-nilai yang abstrak, namun juga dituangkan dalam aturan-
aturan yang disebut dengan Syariat Islam. Syariat Islam adalah tata aturan (hukum-hukum)
Allah SWT yang magatur tata hubungan manusia dengan Allah SWT dan manusia dengan
manusia.

Tujuan diturunkannya syariat Islam adalah untuk kebaikan seluruh umat manusia baik di dunia
maupun di akhirat. Di dalam Al-Quran Allah menyebutkan beberapa katan syari’ah, di
antaranya adalah:
َ َ‫ث َم َجعَ ْلنَك‬
‫علَى ش َِريعَة ِ ِّمنَ ْٱْل َ ْم ِر فَٱتَبِ ْع َها َو َّل تَتَبِ ْع أ َ ْه َوآ َء ٱلَذِينَ َّل يَ ْعلَمون‬
Artinya:

Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama
itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui.(QS: Al-Jatsiyah: 18).

‫سى أ َ ْن أَقِيموا ٱل ِدِّينَ َو َّل‬


َ ‫سى َوعِي‬
َ ‫ِيم َومو‬ َ ‫صى ِبِۦه نو ًحا َوٱلَذِى أ َ ْو َح ْينَآ ِإلَيْكَ َو َما َو‬
َ ‫ص ْينَا ِب ِهۦ ِإب َْره‬ ِ ‫ع لَكم ِ ِّمنَ ٱل ِد‬
َ ‫ِّين َما َو‬ َ ‫ش ََر‬
‫تَتَف ََرقوا فِيه‬
Artinya:

Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada
Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya.(QS: Asy-Syuura: 13).

Dua ayat di atas dapat dijelaskan bahwa “syariat” sama dengan “agama”. Syaikh
Muhammad Syaltout mengatakan bahwa Syari’at adalah aturan-aturan yang diciptakan oleh
Allah SWT. untuk dipedomani oleh manusia dalam mengatur hubungan dengan Tuhan, dengan
manusia, baik sesama muslim maupun non muslim, alam dan seluruh kehidupan.

Dengan kata lain, tujuan diturunkannya Islam adalah untuk kemaslahatan hidup manusia, baik
ruhani maupun jasmani, individual maupun sosial.

17
Abu Ishaq al-Shatibi merumuskan lima tujuan (hukum) Islam, yakni:

1. Memelihara Agama (Hifdz Ad-Din)


2. Memelihara Jiwa (Hifdz An-Nafs)
3. Memelihara Akal (Hifdz Al’Aql)
4. Memelihara Keturunan (Hifdz An-Nasb)
5. Memelihara Harta (Hifdz Al-Maal) Kelima tujuan hukum Islam tersebut di dalam
kepustakaan disebut al-maqasid al-khamsah atau al-maqasid al- shari’ah. Dengan 5 (lima)
tujuan ini, maka kemaslahatan kehidupan manusia terpenuhi.

18
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agama dibutuhkan untuk memberikan petunjuk dan pedoman agar manusia bisa
menjalani kehidupan yang lebih sistematis dan agama merupakan penghubung antara manusia
dengan Tuhan. Pengertian agama dalam bahasa arab adalah sakima-yaslamu-salamatun yang
artinya selamat, damai dan patuh. Sedangkan menurut istilah agama Islam merupakan
peraturan – peraturan Allah yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul-Nya sebagai petunjuk
bagi umat manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebagai agama, Islam
memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan agama – agama lain yaitu Islam agama
fitrah, Islam agama tauhid, Islam agama kebenaran, Islam agama universal, Islam agama
fleksibel, Islam agama sempurna, seimbang, konsepnya jelas, dan menjunjung kebebasan.
Ajaran agama Islam bersumber dari Al-quran, hadits, dan ijtihad. Ruang lingkup agama
Islam adalah aqidah yaitu kekuatan iman seorang mukmin kepada sang pencipta Allah SWT;
syari’ah yaitu hukum – hukum yang mengatur manusia dengan Tuhan, manusia dengan
manusia dan manusia dengan alam; dan akhlak yaitu perilaku yang dilandaskan oleh hati
nurani.
Tujuan diturunkannya agama Islam adalah untuk menunjukkan manusia agar dapat
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam membawa ajaran yang akan mengantarkan
pemeluknya kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

3.2 Saran
Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah dan berperan dalam mengelola
bumi. Melalui agama, manusia dapat berhubungan dengan Allah karena dalam Islam terdapat
syari’ah yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan
manusia dan manusia dengan alam. Oleh karena itu, sebagai umat Islam kita harus memahami
dan memperdalam ajaran Islam dengan berpedoman kepada Al-quran dan hadits agar mencapai
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

19
Daftar Pustaka

Fahrudin. Dinamika Pemikiran Politik Umat Islam Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Orde
Reformasi. Website Universitas Pendidikan Indonesia, file.upi.edu/Direktori/FPIPS.
Diakses pada Rabu 27 Februari 2013 pukul 20.33 WIB.

Malik, M. Abduh, dkk. 2009. Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Departemen Agama.

Kaelani, HD. 2009. Islam Agama Universal. Jakarta: Midada Rahma.

Arfa, Faisar Ananda. Metodologi Studi Islam : Jalan Tengah Memahami Islam. (Jakarta :
RajaGrafindo Persada, 2015)

Hidayatullah, Zaki. “Karakteristik Islam di Bidang Ilmu dan Budaya” Jurnal Studi Islam dan
Muamalah : At-Tahdzib. Vol. 2 No. 2, 2014.

https://almanhaj.or.id/1328-islam-adalah-satu-satunya-agama-yang-benar-1.html

https://www.kompasiana.com/khairunnisaghadi1464/602cdd548ede4817b81119a2/posisi-
dan-hubungan-islam-dengan-agama-lain?page=all#sectionall

https://mui.or.id/tanya-jawab-keislaman/28360/apakah-tujuan-diturunkannnya-islam/

20

Anda mungkin juga menyukai