MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Resiko
Disusun oleh :
Heppy Darnita Waruwu ( 201010550 )
Nisa Pertiwi ( 201010550228 )
Rosalina Peni ( 201010)
UNIVERSITAS PAMULANG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “MANAJEMEN SHAREHOLDER DAN
STAKEHOLDER”. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok
dalam mata kuliah Manajemen Resiko.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.
Ucapan terima kasih kami berikan untuk :
1. Bapak Noto Susanto selaku dosen pengampu.
2. Para penerbit, penulis buku, penulis jurnal maupun situs-situs internet
yang memperkenankan mengalihkan hak karyanya untuk dipelajari.
3. Teman-teman yang ikut serta membantu menyusun makalah ini.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran, dan
masukan yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan pengembangan
lebih lanjut. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam
bidang ilmu manajemen khususnya perilaku organisasi dan bermanfaat bagi
pembaca yang membutuhkan. Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR.............................................................................................
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
LANDASAN TEORI..............................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
ii
BAB IV...................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
4.1 Kesimpulan..........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
hubungan kedua pihak tidak akan terputus. Perjalanan perusahaan akan melewati
masa suka dan duka, hubungan keduanya semakin serasi atau serasi. Oleh karena
hubungan yang ada dengan tepat agar risiko yang ditimbulkan relatif rendah dan
perusahaan.
1
1.3 Tujuan Makalah
2
BAB II
LANDASAN TEORI
mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Menurut (Robbins dan Coulter) dalam
penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang
suatu proses pemanfaatan sumber daya dan sumber lainnya secara efektif dan
efisien”. Dari penjelasan menurut para ahli diatas, maka dapat disimpulkan
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3
Mengelompokkan kegiatan orang serta menetapkan wewenang dan
3. Pengarahan
4. Pengawasan
Sesungguhnya, dalam kehidupan tidak ada yang pasti. Tetapi kita mesti
"berani" untuk memastikan apa yang kita mahu capai, walaupun kita menghadapi
risiko. Oleh itu, dalam kehidupan apa pun, strategi penting untuk menangani
risiko. Tetapi keberanian untuk mengambil risiko juga sangat penting. Ingatlah,
satu strategi tanpa keberanian untuk mengambil risiko tidak akan membawa kita
Risiko adalah suatu ketidak pasti anak anter jadinya suatu peristiwa yang dapat
4
metodologi dalam menguruskan ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman;
pengurusan sumber. Insurans adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada
kewangan) untuk nyawa, harta benda, kesihatan, dan sebagainya dibayar balik
untuk kejadian yang tidak dijangka yang boleh berlaku seperti kematian.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Seseorang agar bisa menjadi pemilik perusahaan, maka dia harus memiliki
saham (stock). Jadi stock diterima oleh investor sebagai bukti kepemilikan dari
suatu bisnis tertentu. Dan Investors yang membeli saham disebut shareholders
transaksi yang melibatkan orang (manusia). Dan orang-orang ini terpengaruh dan
mereka ini disebut memiliki kepentingan (stake) dalam sukses dan gagalnya
bisnis, yaitu :
b. Karyawan (employees)
c. Pelanggan (customers)
d. Pemasok (suppliers)
dengan baik para stakeholder yang terlibat, karna stakeholder akan mampu
6
perusahaan. Oleh karena kebersamaan dan kerja sama yang diharapkan dari
stakeholder, maka mereka itu perlu diberikan informasi risiko penting yang
pemasok, pengurus perusahaan yang independen, dan pemegang saham, semua ini
jawab dewan pengurus perusahaan yang paling penting dan sensitif. Komunikasi
ini harus dikelola dengan baik agar timbul saling percaya dan ikatan emosional
keuntungan dari ide itu, dan sekarang masyarakat menikmati ide tersebut.
berinovasi dan memberikan manfaat bagi para pihak yang memiliki kepentingan
yang baik dengan stakeholders, diharapkan risiko perusahaan akan relatif kecil
dan terkendali dengan baik., sehingga perusahaan dapat bekerja dengan maksimal
7
Misalnya : Berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan
yang dibutuhkan, baik via situs perusahaan di internet ataupun melalui pejabat
transparansi tata kelola perusahaan, yang akan berdampak positif bagi kedua
baik akan bertumbuh dan risiko kedua pihak akan relatif minimal dan Melakukan
merupakan salah satu upaya perusahaan untuk merangkul pihak yang memiliki
masyarakat. Dengan program CSR yang baik, perusahaan telah menjaga dan
Karyawan (Employees)
Perusahaan merekrut karyawan untuk membantu melaksanakan tugas-tugas
operasional perusahaan. Oleh karenanya, karyawan hendaknya dipandang sebagai
aset penting perusahaan (bukan sebagai liabilities = beban), terutama bagi
perusahaan yang sangat bergantung pada aset/modal intelektual dan modal
manusia. Perusahaan berupaya menarik nilai maksimum dari karyawannya, maka
harus berhati-hati dan cerdas dalam mengelola risiko positif maupun risiko negatif
selama masa kerja karyawan di perusahaan, mulai dari perekrutan hingga
berakhirnya hubungan kerja baik karena pensiun, pengunduran diri, atau
pemutusan hubungan kerja.
Serikat pekerja harus menghadapi risiko-risiko tertentu yang terkait dengan
serikat: pemogokan, kontrak kerja, dan permasalahan moral. Pemogokan bukan
hanya menggangu operasional perusahaan, tetapi juga cenderung merusak
semangat karyawan dan citra perusahaan.
” Orang adalah aset terbesar perusahaan,namun tidak banyak yang
melakukan apa yang mereka katakan ” - Peter
Drucker –
8
Oleh karenanya penting untuk diketahui bahwa antara kebutuhan karyawan
dan keinginan majikan tidak selalu bertemu. Dan karena karyawan memiliki
dampak yang besar terhadap profitabilitas bisnis, maka penting untuk mengelola
mereka secara efektif, sehingga tidak menimbulkan dampak risiko yang tidak
karyawan agar perusahaan selain tetap exist juga profitabilitas baik. Dibawah ini
tanpa pekerja kerja itu tidak dapat diselesaikan dan tentu saja syarikat itu tidak
dapat beroperasi. Itulah sebabnya setiap syarikat memerlukan pekerja untuk setiap
operasi. Kemudian untuk menjadikannya lebih jelas, pada kesempatan ini kami
Secara umum, apa yang dimaksudkan dengan pekerja adalah orang yang
bekerja di syarikat atau institusi dan dibayar secara tunai. Atau pekerja juga boleh
ditafsirkan sebagai orang yang bekerja sebagai pekerja di sebuah syarikat atau
institusi untuk menjalankan operasi tempat kerja sebagai balasan untuk wang
tunai.
9
tugas yang telah diarahkan, atau kadangkala mereka juga dapat menyatakan
pemimpin. Yang sering menjadi kebimbangan adalah ketepatan masa atau disiplin
dalam kerja, banyak syarikat sangat prihatin mengenainya dalam menilai pekerja.
Ia agak sukar untuk menjadi pekerja, jika anda sudah biasa dengan kerja,
maka anda tidak perlu berfikir terlalu banyak untuk mencari cara untuk
rutin harian atau kerja yang dilakukan hanya itu. Tetapi terdapat beberapa bidang
tidak terlalu rumit, kerana masalah yang lebih kompleks akan ditangani oleh
pastinya boleh menilai dan membezakan pekerja tersebut dan tentu saja
mempunyai nilai lebih di matanya. Biasanya jika ada pekerja yang mempunyai
diri mereka sendiri, contohnya, seperti diberi yuran untuk belajar lagi supaya
10
3.3.4 Ciri-Ciri Karyawan Yang Baik Dan Berkualitas
Pekerja pastinya tidak akan dipisahkan dari prestasi, jadi setiap pemimpin
a. Jujur
kedudukan sikap yang paling penting mesti jujur dengan kerja. Kerana
orang jujur pasti disukai oleh banyak orang lain dan sentiasa mendapat
karyawan yang tepat di tempat yang tepat (the right man on the right place).
Keahlian, pengalaman, sikap, dan potensi mereka akan menentukan kinerja dan
besar. Dan selanjutnya kegagalan ini akan membawa dampak risiko yang relatif
pintu masuk pertama kedalam perusahaan, akhirnya menjadi sangat penting untuk
memahami sekali dampak risiko yang mungkin dapat ditimbulkan dari kesalahan
Jika perekrutan karyawan yang tepat adalah hal yang penting, maka
11
masuknya karyawan (employee turn-over) adalah hal yang mahal. Bukan hanya
kita akan kehilangan orang, keahlian dan informasi berharga, tetapi juga
beralihnya semua itu kepada pesaing kita. Selanjutnya adalah tentu saja biaya
perekrutan dan pelatihan karyawan baru. Disini terlihat unsur risiko yang besar
harus ada dana tersendiri untuk ini dari perusahaan. Perusahaan harus memandang
kebijakan ini sebagai bentuk investasi (pada karyawan) dan bukan pengeluaran.
Program pengembangan karis juga penting, dimana melalui program ini akan
memberikan arah bagi karyawan dan sasaran yang akan memotivasi mereka. Bila
diterapkan dengan baik dan benar, program ini dapat meningkatkan retensi,
eksekutif yang berbakat / berprestasi dan promosi adalah salah satu upaya
lebih tinggi dengan beban tugas dan tanggung jawab yang semakin tinggi pula.
salah satunya memberikan reward terhadap karyawan yang berprestasi. Hal ini
jangan dilihat hanya sekedar dari kaca-mata culture, namun juga coba dilihat dari
promosi adalah baik, karena perusahaan sadar akan prestasi seseorang dan
dampak risiko apabila yang berprestasi disamakan dengan yang tidak berprestasi
12
(gagal). Sebaliknya yang gagal diberikan punishment yang sesuai. Perusahaan
kerja yang dikelola dengan baik, dapat meningkatkan motivasi karyawan dan
tidak mendatangkan hasil seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, perusahaan
Dengan melakukan ini, maka perusahaan paling tidak sudah sadar risiko
dan berupaya untuk meminimalisasi dampak risiko yang mungkin dapat
ditimbulkan, yaitu dengan mencoba mengelola risiko pemutusan hubungan kerja
dan pengunduran diri ini dengan baik.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan dari makalah
Shareholder adalah pemegang saham yang memiliki hak atas sebagian aset
14
jawab untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan oleh perusahaan.
pekerja tetap, pekerja kontrak, atau pekerja lepas. Pekerja harus memiliki
DAFTAR PUSTAKA
Hayat, A., Noch, M. Y., Hamdani, Rumasuku, M. R., Rasyid, A., & Nasution,
Press Group.
Persada
15
16