Oleh :
Demianus alua - 215211007
Demianus Alua 215211007
Demianus aDemianus alua – 21521100 7Demianus alua - 21521lua - 215211007
Inaya Ainil Haq 215211015
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami diberikan kelancaran dalam pembuatan makalah yang
berjudul Perencanaan, Pengambilan Keputusan, Fondasi Perencanaan. Sholawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada jungjunan alam Nabi Muhammad SAW yang selalu
memberikan contoh untuk selalu bekerja sungguh – sungguh.
Penulisan laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Administrasi dan Manajemen. Dalam proses penyusunan laporan ini, didasarkan kepada hasil
diskusi kelompok. Dalam kesempatan ini kami, mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulisan dalam menyusun laporan ini,
terutama kepada:
1. Dr. Drs. Mamun Sutisna, S.Sos,. M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Aplikasi
Program Bisnis
2. Mohamad Rizal Gaffar, ST., M.M selaku dosen pengampu mata kuliah Aplikasi
Program Bisnis
3. Orang tua yang selalu memberi dukungan kepada kami baik berupa dukungan moril
maupun materil.
4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan yang tidak bisa penyusun sebutkan
satu-persatu.
Akhir kata, besar harapan penyusun akan adanya kritik dan saran dari pembaca
mengenai laporan ini, sebagai masukan bagi penyusun untuk penyusunan dan perbaikan dalam
pembuatan laporan di masa yang akan datang.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma
dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan
hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun
kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena
fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan
dalam perencanaan.
Keputusan merupakan kesimpulan terbaik yang diperoleh setelah mengevaluasi berbagai
alternatif. Di dalam arti tersebut, terkandung unsur situasi dasar, peluang munculnya situasi
dasar, dan aktifitas pencapaian keputusan.
1.3. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum, pengertian perencanaan adalah suatu proses menentukan hal-hal yang ingin
dicapai (tujuan) di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan (planning) dapat juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang terkoordinasi
untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu. Dengan begitu, di dalam
perencanaan akan terdapat aktivitas pengujian beberapa arah pencapaian, mengkaji
ketidakpastian, mengukur kapasitas, menentukan arah pencapaian, serta menentukan langkah
untuk mencapainya.
Agar lebih memahami apa arti perencanaan, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli
berikut ini:
1. Erly Suandy
Menurut Erly Suandy (2001:2), pengertian perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan
organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi, taktik-taktik, dan operasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.
2. Barbara Becker
Menurut Becker (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu cara rasional
untuk mempersiapkan masa depan.
3. Jaqueline Alder
Menurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu proses
menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-
tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
4. John Douglas
Menurut Douglas, definisi perencanaan adalah suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat
tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau mengontrolnya.
5. George Steiner
Menurut Steiner, pengertian perencanaan adalah suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran,
batasan strategi, kebijakan, dan rencana terperinci untuk mencapainya, mencapai organisasi
untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap
pengenalan siklus perencanaan baru.
4
2.2. Tahap Dasar Perencanaan
2. Merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan posisi atau keadaan organisasi sekarang
ini dari pada tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia
untuk pencapaian tujuan merupakan hal sangat penting, karena tujuan dan rencana
menyangkut waktu yang akan datang.
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, segala kekuatan dan kelemahan serta
kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan
organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor
lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau
yang mungkin menimbulkan masalah.
Selain yang telah disebutkan diatas, ada manfaat dari fungsi perencanaan yang lebih jelas
lagi, yaitu sebagai berikut:
5
2. Perencanaan meminimalkan ketidakpastian
• Bisnis penuh dengan ketidakpastian.
• Ada berbagai jenis risiko karena ketidakpastian.
• Perencanaan membantu dalam mengurangi ketidakpastian masa depan karena
melibatkan antisipasi peristiwa di masa depan.
• Meskipun masa depan tidak dapat diprediksi dengan akurasi persen, tetapi perencanaan
membantu manajemen untuk mengantisipasi masa depan dan mempersiapkan risiko
dengan ketentuan yang diperlukan untuk memenuhi pergantian peristiwa yang tidak
terduga.
• Oleh karena itu dengan bantuan perencanaan, ketidakpastian dapat diperkirakan yang
membantu dalam membuat persiapan sebagai hasilnya.
• Perencanaan yang efektif bisa mengamankan ekonomi karena mengarah pada alokasi
sumber daya yang teratur ke berbagai operasi.
• Memfasilitasi pemanfaatan sumber daya secara optimal yang membawa ekonomi dalam
operasi.
• Menghindari pemborosan sumber daya dengan memilih penggunaan yang paling tepat
yang akan berkontribusi pada tujuan perusahaan. Misalnya, bahan baku dapat dibeli
dalam jumlah besar dan biaya transportasi dapat diminimalkan. Pada saat yang sama
memastikan pasokan reguler untuk departemen produksi, yaitu efisiensi keseluruhan.
Merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan posisi atau keadaan organisasi sekarang ini
dari pada tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk
pencapaian tujuan merupakan hal sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu
yang akan datang. Hanya setelah keadaan organisasi saat ini dianalisa, rencana dapat
dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan
informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melalui komunikasi dalam
organisasi.
Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, segala kekuatan dan kelemahan serta
kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan
ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan
masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman
yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan, Tahap terakhir
dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk
pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling
memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.
6
2.5. Jenis Perencanaan
Jenis Perencanaan :
2. Perencanaan strategik.
4. Rencana berkesinambungan.
Selain itu, menurut Terry (1994) pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. Sementara Wang dan Ruhe (2007)
berpendapat bahwa pengambilan keputusan adalah proses yang memilih pilihan yang lebih
disukai atau suatu tindakan dari antara alternatif atas dasar kriteria atau strategi yang
diberikan.
7
2.8. Tipe dari Keputusan
Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang
dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di tingkat atas. Informasi untuk mengambil keputusan tidak
terstruktur tidak mudah didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur.
Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur yang
jarang terjadi.
Keputusan setengah terstruktur (semi structured decision) adalah keputusan yang sebagain dapat
diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin, serta sebagian tidak terstruktur. Komponen tipe ini sering
bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
Contoh dari keputusan tipe ini adalah keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih.
Contoh yang lainnya adalah keputusan alokasi dana promosi.
3. Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur (structured decision) adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin sehinggan
dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.
Contoh dari keputusan tipe ini adalah keputusan pemesanan barang atau keputusan penagihan piutang.
8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan serta sasaran yang ingin dicapai
dengan mengambil langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan tersebut. Ada 5 buah
langkah untuk menyusun suatu perecanaan, yang merupakan tahap dasar perencanaan.
Banyak faktor yang menyebabkan perencanaan menjadi langkah penting dalam organisasi.
3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyarankan untuk mengikuti langkah – langkah
dalam membuat sebuah perencanaan agar perencanaan tersebut dapat berjalan sesuai yang
diharapankan dan tidak menimbulkan ketidakpastian. Begitupun dalam pemecahan masalah
diharapkan dapat dilakukan dengan pengambilan keputusan yang benar tanpa ada hambatan,
seperti hambatan psikologis. Sehingga diperlukan kembali pemahaman lebih lanjut mengenai
perencanaan dan proses pengambilan keputusan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10