Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu

tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Karena, berkat  limpahan rahmat-Nya

penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata

kuliah Manajemen Strategik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu

tentang Pengambilan Keputusan Strategik  yang penyusun sajikan berdasarkan

pengamatan dari berbagai sumber informasi dan  referensi. Semoga makalah ini dapat

memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada

pembaca khususnya dan umumnya kepada para mahasiswa Universitas Nasional

Pasim Bandung.

Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna. Untuk itu, kepada Dosen pengampu penyusun meminta masukannya demi

perbaikan pembuatan  makalah  ini  agar bisa lebih baik lagi dan mengharapkan kritik

dan saran dari para pembaca.

Bandung, 16 Februari 2020


Ttd,

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................1

1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3

1.1 Latar Belakang............................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3

1.3 Tujuan..........................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................5

2.1 Pengertian Manajemen................................................................................5

2.2 Pengertian Manajemen Strategik................................................................6

2.3 Pengertian Pengambilan Keputusan............................................................7

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................9

3.1 Pengambilan Keputusan Strategik..............................................................9

3.2 Proses Pengambilan Keputusan Strategik.................................................10

BAB IV PENUTUP....................................................................................................17

4.1 Kesimpulan................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

2
1.1 Latar Belakang

Di dalam hidup kita, semua hal memerlukan sebuah proses. Semua hal itu

tidak bisa secara instan bisa kita dapatkan. Begitu pula dalam membuat suatu

keputusan. Keputusan tidak bisa secara tiba-tiba datang begitu saja. Keputusan

dalam hal pembuatan/pengambilannya memerlukan beberapa proses ataupun

tahapan.

Proses itu bisa terjadi secara singkat maupun terjadi dalam kurun waktu yang

relatif lama dan memerlukan analisis panjang. Suatu keputusan yang bersifat

stratejik adalah keputusan yang dibuat melalui suatu proses yang panjang, rumit,

dan melibatkan banyak pihak. Dengan demikian, suatu proses yang berisi

langkah-langkah potensial harus  selalu dipertimbangkan dalam membuat

keputusan keputusan strategik.

Dalam pembahasan kali ini akan dibahas sedikit mengenai proses

pengambilan keputusan stratejik. Di dalam proses tersebut terdiri dari beberapa

fase, mulai dari fase pengidentifikasian hingga fase yang terakhir yaitu fase

implementasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pengambilan keputusan?

2. Bagaimana proses dari pengambilan keputusan strategis?

3. Bagaimana cara perumusan strategis?

3
1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa arti dari pengambilan keputusan;

2. Mengetahui cara pengambilan keputusan strategik;

3. Mengetahui bagaimana cara perumusan strategik.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen

Terdapat berbagai pengertian manajemen dari berbagai sumber. Para ahli juga

mendefinisikan manajemen dengan pendapat yang berbeda-beda. Berikut

beberapa pengertian manajemen menurut para ahli:

1. Van Fleet Dan Peterson

Van Fleet dan Peterson mendefinisikan manajemen yaitu “serangkaian

kegiatan yang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya secara efisien dan

efektif dalam mengejar satu atau lebih tujuan”. 

2. Megginson, Mosley Dan Pietri

Menurut Megginson, Mosley dan Pietri manajemen memiliki arti “bekerja

dengan memanfaatkan sumber daya manusia, keuangan dan fisik untuk

mencapai tujuan organisasi dengan melakukan perencanaan,

pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan fungsi”.

3. Kreitner

Pengertian manajemen menurut Kreitner  “manajemen adalah proses

pemecahan masalah untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif melalui

penggunaan sumber daya secara efisien dalam lingkungan”.

5
4. FW Taylor

Menurut FW Taylor “Manajemen merupakan seni mengetahui apa yang harus

dilakukan, kapan harus dilakukan serta melihat bahwa itu dilakukan dengan

cara yang terbaik”.

5. Harold Koontz

Menurut Harold Koontz‘ Manajemen adalah seni menyelesaikan segala

sesuatu melalui dan dengan orang-orang dalam kelompok yang

diorganisasikan secara formal. Ini adalah seni menciptakan lingkungan di

mana orang dapat melakukan dan individu dapat bekerja sama menuju

pencapaian tujuan kelompok.

2.2 Pengertian Manajemen Strategik

Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional

yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan (David, 2011:6).

Manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi,

pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta

mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan

pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-

aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan

organisasi.

6
Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli:

 Menurut Thomas Wheelen dkk (2010:105), Manajemen strategi adalah

serangkaian dari pada keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang

menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan

tersebut terdiri dari perumusan/perencanaan strategi,

pelaksanaan/implementasi dan evaluasi. 

 Menurut Bambang Haryadi (2003:3), strategi manajemen adalah suatu proses

yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi,

menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan

nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi

organisasi. 

 Menurut Mulyadi (2001:40), Manajemen strategi adalah suatu proses yang

digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan

mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik

untuk mewujudkan visi organisasi.

2.3Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan atau Decision Making adalah suatu proses pemikiran

dalam pemilihan dari beberapa alternatif atau kemungkinan yang paling sesuai

dengan nilai atau tujuan individu untuk mendapatkan hasil atau solusi mengenai

prediksi kedepan.

7
Menurut Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Save, 2006:185), pengambilan

keputusan (Decision Making) merupakan pemilihan keputusan atau kebijakan

yang didasarkan atas kriteria tertentu. Proses ini meliputi dua alternatif atau lebih

karena seandainya hanya terdapat satu alternatif tidak akan ada satu keputusan

yang akan diambil.

Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses dinamis yang dipengaruhi

oleh banyak kekuatan termasuk lingkungan organisasi dan pengetahuan,

kecakapan dan motivasi. Pengambilan keputusan adalah ilmu dan seni pemilihan

alternatif solusi atau alternatif tindakan dari sejumlah alternatif solusi dan

tindakan yang tersedia guna menyelesaikan masalah (Dermawan, 2004).

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengambilan Keputusan Strategik

Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju mundurnya suatu

organisasi, terutama karena masa depan suatu organisasi banyak ditentukan oleh

pengambilan keputusan sekarang.  Pengambilan keputusan ialah proses memilih

suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi.

Jadi pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang memiliki proses.

Proses di sini adalah serangkaian tahap-tahap yang harus di tempuh oleh seorang

pengambil keputusan, dan dalam proses itu terdapat alternatif-alternatif yang

harus dipilih atau dipertimbangkan menggunakan metode/cara yang sesuai

dengan situasi dan kondisi suatu organisasi atau perusahaan.

Setelah melalui tahap dan proses pemilihan alternatif, akan dihasilkan sebuah

keputusan. Morgan dan Cerullo mendefinisikan keputusan sebagai sebuah

kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi sesudah

dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, semetara

yang lain dikesampingkan. 

Jadi keputusan adalah satu atau beberapa kesimpulan final yang terjadi setelah

adanya pemilihan alternatif dari banyak alternatif yang tersedia.

9
3.2 Proses Pengambilan Keputusan Strategik

Keputusan strategik adalah keputusan yang mengandung risiko yang

besar. Sekali keputusan itu dibuat akan mempunyai dampak luas bagi

organisasi.  Lahirnya suatu keputusan tidak serta merta berlangsung secara

sederhana begitu, sebab sebuah keputusan itu selalu saja lahir berdasarkan

dari proses yang memakan waktu, tenaga, dan pikiran hingga akhirnya

terjadinya suatu pengkristalan dan lahirlah keputusan tersebut. 

Di dalam buku yang berjudul “Pengambilan Keputusan Stratejik untuk

Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit” karangan J. Salusu,  dijelaskan

tentang empat fase yang perlu ditempuh dalam membuat keputusan stratejik.

Fase-fase tersebut meliputi fase identifikasi, pengembangan, penyelesaian,

dan fase implementasi dan evaluasi.

1. Fase identifikasi

Fase identifikasi terdiri dari satu langkah yaitu evaluasi

terhadap kinerja organisasi sekarang, evaluasi tujuan dan sasaran

organisasi, serta perumusan masalah. Pada prinsipnya dapat dikatakan

bahwa fase identifikasi adalah fase mengevaluasi tujuan dan sasaran,

sejauh mana program-program yang digambarkan dalam tujuan dan

sasaran itu dapat direalisasikan. Evaluasi semacam ini biasanya

dilakukan dalam sebuah rapat kerja, yang melibatkan para karyawan

dan terutama semua pimpinan unit kerja yang turut bertanggung jawab

atas suksesnya organisasi. Persoalannya ialah seberapa jauh suatu

10
rapat kerja mampu mengenali dan mendefinisikan masalah-masalah itu

serta mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya. Mengidentifikasi

suatu masalah biasanya tidak begitu mudah dilakukan oleh para

pembuat keputusan. Bahkan tidak jarang mereka gagal karena mereka

sebenarnya tidak melihat masalah itu atau tidak menyadari bahwa

itulah masalah. Bukan itu saja, mereka melihat masalah yang salah.

Kadang-kadang diperlukan survei untuk mengetahui penyebab

timbulnya suatu masalah.Sesudah penyebab masalah itu dideteksi,

barulah proses pengambilan keputusan diteruskan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fase

pengidentifikasian masalah merupakan kegiatan yang sangat penting

dalam proses pengambilann keputusan. Karena dalam fase ini, selain

harus mengalokasikan masalah juga harus mengisolasi isu-isu yang

benar, dengan memperhatikan kemampuan untuk menyelesaikannya

dalam jangka waktu dan sumber daya yang tersedia.

2. Fase pengembangan

Setelah masalah dirumuskan dengan baik dan diketahui faktor-

faktor penyebabnya, kita masuk pada fase pengembangan. Fase ini

merupakan fase yang paling banyak menguras sumber daya, baik

berupa tenaga, waktu, pikiran, dan  dana.  Dalam fase ini manajemen

eksekutif puncak melakukan peranan yang sangat penting, yaitu

11
menjelajah lingkungan (to scan the environment), baik lingkungan

internal maupun lingkungan eksternal.  

Kemahiran para pengambil keputusan dalam menganalisis dan

mendeteksi faktor-faktor stratejik dilingkungan organisasi akan

menentukan bobot dari suatu keputusan strategik.  

Ada tiga  kegiatan utama yang dilakukan para pembuat

keputusan selama fase pengembangan ini, yaitu mempelajari secara

seksama dan teliti akan kemampuan organisasi, kemudian

merumuskan kekuatan dan kelemahannya. Sesudah itu, mempelajari

secara seksama kecenderungan-kecenderungan dalam lingkungan

eksternal, lalu merumuskan peluang-peluang yang tersedia, dan

kemungkinan tantangan atau ancaman yang bisa berdampak luas

terhadap kegiatan organisasi. Langkah terakhir adalah

mengintegrasikan semua faktor stratejik yang sempat dideteksi dalam

lingkungan internal dan lingkugan eksternal. Hal ini disebut analisis

SWOT. 

Berikut ini adalah contoh tujuan analisis lingkugan dari

beberapa perusahaan: 

a. Untuk menyediakan kemampuan dalam menanggapi masalah-

masalah kritis dalam lingkungan bagi manajemen perusahaan

12
b. Untuk menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan

organisasi dan kemudia memasukkannya ke dalam pengambilan

keputusan-keputusan organisasi.

c. Untuk mengenali masalah-masalah mendesak pada saat ini yang

signifikan bagi perusahaan, dan memberikan prioritas terhadap

masalah tersebut, serta mengembangkan suatu rencana untuk

menanganinya.

Berdasarkan hasil analisis SWOT, koalisi manajemen atas dapat

meninjau kembali tujuan dan sasaran stratejik jika dianggap perlu.

Peninjauan itu diperlukan untuk mengetahui sejauh mana tujuan dan

sasaran organisasi masih sesuai dengan hasil analis SWOT. Jikalau

perlu dilakukan penyempurnaan, hal itu harus dilakukan. Jika tidak,

dikhawatirkan sasaran yang telah ditetapkan akan terganggu dengan

perubahan lingkungan yang tidak diramalkan sebelumnya. 

3. Fase penyelesaian

Fase penyelesaian meliputi peninjauan ulang tujuan dan

sasaran jika dianggap perlu, perumusan alternatif-alternatif stratejik,

penetapan alternatif terpilih berdasar prioritas, dan pengesahan atas

alternatif terpilih. Alternatif terpilih ini sesudah disahkan, menjadi

13
keputusan stratejik, dan itulah strateji organisasi untuk suatu aspek

kehidupan  atau aktivitas organisasi tertentu. 

4. Fase implementasi dan evaluasi

Fase implementasi dan evaluasi terdiri dari dua langkah, yaitu

implementasi keputusan stratejik dan evaluasi dan kontrol.  Fase

implementasi dan evaluasi adalah fase terakhir dalam proses

pengambilan keputusan stratejik. Fase ini merupakan bagian

terpenting dalam proses manajemen stratejik. Fase implementasi dan

evaluasi dilihat sebagai bagian integral dari proses pengambilan

keputusan stratejik dengan pertimbangan bahwa keputusan stratejik 

baru mempunyai arti bagi  organisasi apabila dilaksanakan dengan

baik. 

Dalam tahap ini manajemen sudah harus mempunyai gagasan

yang jelas mengenai tingkat perubahan yang diinginkan baik

menyangkut struktur organisasi, budaya perusahaan, maupun gaya

kepemimpinan. 

Professor Thomas V. Bonoma dari Harvad Business School

menyatakan bahwa untuk melakukan tahap ini dengan baik dan

berhasil, manajemen perusahaan perlu terbiasa dan membiasakan diri

dengan empat jenis keahlian dasar, yaitu: 

14
a. Kemampuan berinteraksi

Kemampuan ini diekspresikan dengan mampunya manajemen

perusahaan berinteraksi dan berempati dengan berbagai perilaku

dan sikap orang lain untuk mencapai tujuan.

b. Kemampuan mengalokasi

Kemapuan yang diperlukan untuk menunjang untuk menunjang

kemampuan manajemen untuk menjadwalkan tugas-tugas,

anggaran, waktu, serta sumber daya-sumber daya lain secara

efisien.

c. Kemampuann memonitor

Meliputi penggunaan informasi yang efisien untuk memperbaiki

atau menyelesaikan berbagai masalah yang timbul dalam proses

implementasi.

d. Kemampuan mengorganisasikan

Kemampuan untuk menciptakan jaringan atau organisasi

informal dalam rangka menyesuaikan diri dengan berbagai

masalah yang mungkin terjadi.

Setelah suatu strategi diimplementasikan, tahap berikutnya

dalam proses manajemen strategi adalah tahap pengendalian

strategi. Pengendalian merupakan fungsi terakhir dari proses

manajemen. Menurut Stoner dan Freeman, pengendalian adalah

15
proses utuk memastikan bahwa aktivitas keluarnya sesuai dengan

aktivitas yang direncanakan. 

Manajemen biasanya melakukan tindakan pengendalian

dengan mengikuti tiga langkah umum berikut ini: 

1) Mengukur kinerja perusahaan

2) Membandingkan hasil pengukuran kinerja perusahaan

terhadap standar yang ada.

3) Melakukan tindakan perbaikan yang  dianggap perlu untuk

memastikan bahwa kejadian yang direncanakan benar-benar

terwujud.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwasanya dalam hal

penentuan sebuah keputusan harus benar-benar tepat, agar sejalan dengan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan. Selain mempercepat sekaligus mempermudah proses

pengambilan keputusan, tepatnya penentuan sebuah keputusan juga dapat menghemat

sumber daya, baik itu  tenaga, pikiran, maupun waktu.

Untuk menjamin keberhasilan dalam mengimplementasikan sebuah keputusan

yang stratejik diperlukan pula skil kepemimpinan yang bermutu. Sestratejik apapun

keputusan yang dapat diciptakan/dihasilkan, apabila dalam pengimplementasiannya

adalah kurang, maka keputusan yang dikatakan stratejik tidak akan membawa

dampak yang signifikan atau yang sejalan dengan tujuan dan sasaran perusahaan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Manajemen. (n.d.). Dikutip pada Februari 16, 2020, dari

https://www.romadecade.org/pengertian-manajemen/#!

Pengertian Pengambilan Keputusan. (2018, April). Dikutip pada Februari 16, 2020,

pada https://www.kajianpustaka.com/2018/04/pengambilan-keputusan-

decision-making.html

Pengertian, Tujuan, dan Proses Manajemen Strategik. (2016, November). Dikutip

pada Februari 16, 2020, dari

https://www.kajianpustaka.com/2016/11/pengertian-tujuan-dan-proses-

manajemen-strategi.html

Proses Pengambilan Keputusan Strategik. (2017, November). Dikutip pada Februari

16, 2020, dari https://makalah-xyz.blogspot.com/2017/11/proses-

pengambilan-keputusan-stratejik.html

18
19

Anda mungkin juga menyukai