PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat
penting
bagi
individu
maupun
organisasi.
Pengambilan
mengambil
alternatif
yang
keputusan
tersedia.
tergantung
Semakin
banyak
pada
banyaknya
alternatif
yang
keputusan
organisasi,
yang
tetapi ada
tidak
terlalu
berpengaruh
terhadap
Pengambilan Keputusan?
5. Apa saja Fungsi Dan Tujuan Pengambilan Keputusan
Kebijakan ?
6. Apa saja Tipe Pengambilan Keputusan Kebijakan?
7. Apa saja Jenis-jenis Keputusan
8. Bagaimana Proses Pengambilan Keputusan Kebijakan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Tujuan umum
Agar mengetahui
dan
memahami
tentang
teori-teori
Teori
Pengambilan
Dasar-dasar
Keputusan
Pengambilan
Keputusan.
d. Untuk mengetahui Faktor faktor yang Mempengaruhi
dalam Pengambilan Keputusan
e. Untuk mengetahui Fungsi Dan Tujuan Pengambilan
Keputusan Kebijakan
f. Untuk mengetahui
Tipe
Pengambilan
Keputusan
Kebijakan
g. Untuk mengetahui Jenis-jenis Keputusan
h. Untuk mengetahui Proses Pengambilan
Keputusan
Kebijakan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengambilan Keputusan Kebijakan
Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada
tujuan tertentu yang dilakukan oleh seorang aktor atau beberapa
aktor berkenaan dengan suatu masalah. Tindakan para aktor
kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan yang biasanya
bukan merupakan keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil
dengan cara mengambil beberapa keputusan yang saling terkait
dengan masalah yang ada. Pengambilan keputusan dapat
diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari beberapa
pilihan alternatif yang tersedia
Pengambilan
keputusan
(desicion
making)
adalah
saja
meliputi
identifikasi
masalah
utama,
menyusun
persoalan
yang
sama
sehingga
mudah
dilakukan
yang
pernah
dialami,
tetapi
ada
ciri
khusus
dari
membantu
klien
dalam
mengambil
keputusan :
1. Membantu klien meninjau kemungkinan pilihannya.beri
kesempatan klien untuk melihat lagi beberapa alternative
pilihannya, agar tidak menyesal atau kecewa terhadap
pilihannya.
2. Membantu klien dalam mempertimbangkan keputusan
pilihan,
dengan
melihat
kembali
keuntungan
atau
klien
mengevaluasi
pilihan.
Setelah
klien
pengambilan
keputusan/kebijakan
menekankan
ungkapan
yang
mengatakan
bahwa
suatu
sudah
separo
terpecahkan.
Ungkapan
ini
ketidakseimbangan
harus
digali
sedalam-
dalamnya.
c. Mengambil keputusan tidak boleh puas hanya dengan
diagnosis gejala-gejala yang segera tampak. Jika hanya
gejala yang diidentifikasikan, sangat mungkin terapinya
pun hanya mampu menghilangkan gejala tersebut. Padahal
yang harus dihilangkan adalah sumber penyakitnya.
2. Pengumpulan data
Berangkat dari pandangan bahwa pengambilan keputusan
memerlukan dukungan informasi yang lengkap, mutakhir, dapat
dipercaya, dan diolah dengan baik. Berarti bahwa dalam
pengumpulan
data
ada
tiga
hal
yang
mutlak
mendapat
perhatian, yaitu:
a. Pentingnya menggali data dari semua sumber yang layak
digali, baik secara internal maupun secara eksternal. Dari
segi inilah harus dilihat pentingnya akses bagi para
pengolah data terhadap semua sumber data.
b. Pentingnya untuk menjamin bahwa data yang dikumpulkan
relevan dengan permasalahan yang hendak diatasi.
c. Bahwa mutu data yang dikumpulkan haruslah setinggi
mungkin sehingga informasi yang dihasilkan akan bermutu
tinggi pula.
3. Analisis data
Analisis
data
harus
mampu
menunjukkan
berbagai
menghilangkan
situasi
permasalahan
dan
apakah
dan
berdasarkan
tolok
ukur
yang
baku.
Seperti
keputusan
yang
berdasarkan
intuisi
dalam
menyelesaikan
masalah.
Keputusan
yang
sangat
membantu
dalam
memudahkan
pemecaha masalah.
3. Fakta
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau
informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang
baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup
itu sangat sulit.
4. Wewenang
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata
maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan
praktik
dictatorial.
kadangkala
oleh
Keputusan
pembuat
berdasarkan
keputusan
wewenang
sering
melewati
faktor
yang
Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan
1. Fisik
dalam
laku
yg
menimbulkan
ketidaksenangan
dan
Orang
mendapat
informasi,
memahami
individu
dan
manusia
apabila
keputusan
yang
dihasilkan
hanya
apabila
keputusan
yang
dihasilkan
itu
keputusan
yang
diambil
itu
sekaligus
10
pembimbingan
Semester,
pelaksanaan
KRS,
penyelenggaraan
wisuda,
dan
lain
Ujian
Akhir
sebagainya
(Gitosudarmo, 1997).
2. Keputusan yang tidak diprogram
Keputusan yang tidak diprogram adalah keputusan baru,
tidak terstrutur dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tidak
dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu
masalah, apakah karena permasalahannya belum pernah terjadi
atau karena permasalahannya sangat kompleks dan penting.
Keputusan yang tidak diprogram dan tidak terstruktur dengan
baik, apakah karena kondisi saat itu tidak jelas,metode untuk
mencapai hasil yang diingankan tidak diketahui,atau adanya
ketidaksamaan tentang hasil yang diinginkan (Wijono,1999).
Keputusan yang tidak diprogram memerlukan penanganan
yang khusus dan proses pemecahan masalah dengan intuisi dan
kreatifitas. Tehnik pengambilan keputusan kelompok biasanya
dilakukan untuk keputusan yang tidak diprogram. Hal ini
disebabkan
oleh
karena
keputusan
yang
tidak
diprogram
11
dimana
strategi/
prosedur
yang
ditetapkan
belum
dikembangkan.
H. Proses Pengambilan Keputusan Kebijakan
Model yang bermanfaat dan terkenal yang diajukan oleh
Herbert
A.
Simon
akan
digunakan
sebagai
dasar
untuk
diuji
untuk
dijadikan
mengidentifikasi persoalan.
2. Perancangan:
Mendaftar,
petunjuk
yang
dapat
mengembangkan,
dan
Tetapi
pada
setiap
tahap
hasilnya
mungkin
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengambilan
keputusan
adalah
suatu
tindakan
yang
informasi,
dibutuhkan
perumusan
dalam
penyelesaian
masalah
13
dengan
masalah
baik.
pun
Kemudian
semua
pasti tidak
mahasiswa
yang
masih
memerlukan
ilmu
dan
DAFTAR PUSTAKA
14
15