Dosen Pengampu :
Addin Arsyadana, M.Pd.I
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Organisasi Belajar ................................................................. 2
B. Karakterisktik Organisasi Belajar ....................................................... 4
C. Komponen Organisasi Belajar ............................................................ 5
D. Definisi Pengembangan Organisasi .................................................... 6
E. Karakteristik Pengembangan Organisasi ............................................. 7
F. Proses Pengembangan Organisasi ....................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi memiliki pengaruh penting terhadap lingkungan. Karena
organisasi merupakan suatu sistem yang didalamnya memiliki subsistem-
subsistem yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam organisasi
belajar, tidak semua organisasi dapat belajar secara cepat. Oleh sebab itu,
organisasi harus tanggap dan aktif menghadapi perubahan dunia yang terus
mengalami kemajuan. Kemampuan organisasi dapat dibangun dengan proses
pembelajaran. Dalam hal ini, pengembangan organisasi juga memiliki peran
penting dalam keefektifan perkembangan organisasi. Keduanya tidak lepas
dari perubahan yang dilakukan secara terus-menerus dan menyeluruh pada
setiap elemen-elemen organisasi. Dalam makalah ini dibahas menegnai
organisasi belajar dan juga pengembangan organisasi yang dimaksudkan
sebagai sistem perkembangan organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi belajar ?
2. Bagaimana karakterisktik pada organisasi belajar ?
3. Apa saja komponen yang terdapat dalam organisasi belajar ?
4. Apa yang dimaksud dengan pengembangan organisasi ?
5. Bagaiman karakteristik pada pengembangan organisasi ?
6. Bagaimana proses pelaksanaan pengembangan organisasi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi organisasi belajar.
2. Untuk mengetahui karakterisktik organisasi belajar.
3. Untuk mengatahui komponen dalam organisasi belajar.
4. Untuk mengetahui definisi pengembangan organisasi.
5. Untuk mengetahui karakteristik pengembangan organisasi.
6. Untuk mengetahui proses pengembangan organisasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Peter Senge, The Fifth Discipline Fieldbook, Terj. Hari Suminto (Batam : Interaksara, 2002), 3.
2
Ibid., 7.
2
Pola mental dimaksud sebagai cara pandang seseorang terhadap
dunia dan bereaksi terhadapnya. Tercapainya visi bersama yakni
didukung oleh perubahan pola mental yang bersifat konstruktif, seperti
disiplin, kerja keras, kebersamaan, kolaboratif, suasana menyenangkan,
dan mau belajar.
5. Belajar Beregu (Team Learning)
Organisasi tidak terlepas dari anggota. Oleh karena itu, organisasi
harus belajar sebagi suatu tim, menghadapi dan memecahkan
permasalahan secara bersama. Asumsi yang sering mendasari bahwa
belajar beregu lebih baik daripada jumlah hasil belajar individu.
3
Michael J. Marquardt, Building the Learning Organization, (New York: McGraw-Hill, 1996),
229.
4
Wahyu Setyaningsih dan Andre Dwijanto Witjaksono, “Pengaruh Learning Organization dan
Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan yang Berdampak pada Turnover Intention”,
Jurnal Manajemen, vol. 2, no. 1 (Januari, 2014), 221.
3
berbuat sehingga organisasi belajar dapat dibentuk dari individu-individu
yang terus belajar.
4
bersama-sama, tetapi juga mempercepat proses belajar itu sendiri untuk
meningkatkan kinerja organisasi. Belajar dan saling membelajarkan menjadi
kebutuhan individu dan kelompok, serta bukan menjadi beban karena mereka
merasakan kepuasan sendiri dalam keberhasilan kerja mereka. Perubahan
yang terjadi secara terus menerus sebagai hasil belajar membuat iklim
organisasi semakin mendukung dan menarik.
Peter Senge juga menekankan pentingnya komunikasi dalam
organisasi, khususnya dengan memperhatikan disiplin belajar tim (team
learning). Maka dialog merupakan salah satu ciri dari setiap pembicaraan
sesungguhnya dimana setiap orang membuka dirinya terhadap yang lain,
benar-benar menerima sudut pandangnya sebagai pertimbangan berharga.
Tujuannya bukan memenangkan argumen melainkan untuk pengertian lebih
lanjut. Belajar tim (team learning) memerlukan kapasitas anggota kelompok
untuk masuk ke dalam pola berfikir bersama yang sesungguhnya. 6
5
Organisasi belajar bertujuan menambah, memperbarui,
menyimpan, menggunakan, dan menyebarluaskan pengetahuan yang
relevan. Sekolah sudah seharusnya mencari, memperoleh, mengolah,
menyimpan dan mendistribusikan ilmu pengetahuan baru agar selaras
dengan perkembangan jaman.
3. Subsistem Manusia
Di sekolah subsistem manusia meliputi kepala sekolah, guru,
administrator, siswa, teknisi, laboran, dan komite. Mereka harus
senantiasa mengembangkan diri secara individu maupun dalam tim
untuk memajukan sekolah.
4. Subsistem Teknologi
Melalui teknologi informasi dan komunikasi (internet), siswa dan
guru dapat belajar berbagai hal. Adanya komputer lebih memudahkan
guru dan siswa sehingga dapat mengorganisasi, mengelola, dan
mendistribusikan pengetahuan yang dimilikinya.
5. Subsistem Organisasi
Di sekolah subsistem organisasi meliputi komponen penyusun,
struktur organisasi, pembagian wewenang, strategi pengembangan, dan
kemajuan atau perolehan organisasi. Sekolah sebagai organisasi
memiliki banyak komponen, seperti pimpinan, tenaga pendidik, tenaga
administrasi, laboran, teknisi, komite, dan sebagainya. Komponen
organisasi tersebut harus fungsional, solid, dan efektif.
6
(change agent), katalisator, dan pengguna teori dan teknologi ilmiah
keperilakuan terapan dan mencakup riset kegiatan.
Sedangkan menurut Bennis, pengembangan organisasi adalah suatu
tanggapan terhadap perubahan, yang berhubungan dengan segi edukatif yang
komplek yang dimaksudkan untuk mengubah berbagai pandangan, sikap,
nilai, dan struktur organisasi agar organisasi dapat menyesuaikan secara lebih
baik dengan teknologi, perubahan masyarakat yang dilayani, dan tantangan-
tantangan baru dalam tingkat kesulitan perubahan itu sendiri.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan
organisasi merupakan cara pendekatan terhadap perubahan yang berjangka
panjang dan lebih luas ruang lingkupnya yang bertujuan untuk menggerakkan
seluruh organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi. Sekaligus
meningkatkan prestasi dan menanamkan perasaan puas yang lebih besar di
kalangan para anggota organisasi.
7
dengan baik namun mengalami kegagalan karena lingkungan kerja
tidak mendukung secukupnya. Dalam kondisi semacam ini langkah
yang harus diakukan adalah berusaha mengubah organisasi secara
keseluruhan sehingga akan mendukung pelatihan. Inilah yang
sebenarnya diupayakan oleh pengembangan organisasi.
2. Laju perubahan yang begitu cepat mengharuskan organisasi untuk
benar-benar luwes dalam rangka melangsungkan hidupnya dan
memperoleh keuntungan. Pengembangan organisasi berupaya
mengembangkan organisasi secara keseluruhan agar dapat menanggapi
perubahan secara lebih seragam dan berkemampuan. Pengembangan
organisasi berusaha memperlancar arus komunikasi dengan
meningkatkan jumlah dan akurasi informasi melalui dinamika
kelompok yang lebih baik. Singkatnya, tujuan umum pengembangan
organisasi adalah mengubah semua bagian organisasi untuk
membuatnya lebih tanggap secara manusiawi, lebih efektif, dan lebih
mampu memperbarui diri sendiri. 8
8
Keith Davis dan John W. Newstrom, Perilaku Dalam Organisasi, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2004) 246.
9
Adam I. Indrawijaya, Perubahan dan Pengembangan Organisasi, (Bandung : Sinar Baru, 1989),
23.
8
Pengembangan organisasi merupakan proses canggih yang dapat
berlangsung selama satu tahun lebih dalam suatu organisasi dan dapat pula
berlangsung dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Langkah-langkah
pengembangan organisasi meliputi tujuh tahapan, yaitu :
1. Diagnosa awal
Konsultan mengadakan pertemuan dengan pimpinan untuk
menentukan sifat masalah yang dihadapi organisasi untuk
mengembangkan pendekatan pengembangan organisasi yang
kemungkinan berhasilnya lebih besar dan memastikan adanya
dukungan penuh pimpinan. Dalam langkah ini konsultan dapat mencari
masukan melalui wawancara dengan berbagai orang dalam organisasi.
2. Pengumpulan data
Dalam tahap ini, dapat dilakukan survei guna mengetahui iklim
organisasi dan masalah perilaku. Yakni konsultan mengadakan
pertemuan dengan berbagai kelompok di luar tempat kerja.
3. Umpan data dan pembahasan data
Kelompok-kelompok kerja ditugaskan untuk meninjau data yang
dikumpulkan, menengahi bidang-bidang ketidaksepakatan di kalangan
mereka sendiri dan menetapkan prioritas perubahan.
4. Perencanaan tindakan dan pemecahan masalah
Semua kelompok menggunakan data untuk menyusun rekomendasi
perubahan yang spesifik. Rencana disusun secara spesifik, termasuk
orang yang bertanggung jawab dan saat penyelesaian aktivitas.
5. Pembinaan tim
Dalam keseluruhan periode pertemuan kelompok, konsultan
mendorong kelompok untuk mengkaji cara mereka bekerja sama.
Konsultan membantu mereka mengetahui nilai komunikasi terbuka dan
kepercayaan sebagai prasyarat peningkatan berfungsinya kelompok.
6. Pengembangan antar kelompok
Setelah pengembangan tim dalam kelompok-kelompok kecil,
selanjutnya dapat dilakukan pengembangan kelompok-kelompok besar
yang terdiri atas beberapa tim.
9
7. Evaluasi dan tindak lanjut
Konsultan membantu organisasi untuk mengevaluasi hasil program
pengembangan organisasi yang diselenggarakan dan menyusun
program tambahan dalam bidang-bidang yang memerlukan hasil
tambahan. 10
10
Keith Davis dan John W. Newstrom, Perilaku Dalam Organisasi, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2004), 253.
10
d. Setiap atasan memimpin pertemuan dengan bawahannya untuk
membahas data. Kepada bawahan diminta menginterpretasikan
data itu, kemudian disusun rencana untuk mengadakan
perubahan yang konstruktif, disusun pula rencana untuk
memperkenalkan data tersebut kepada tingkat bawahan
berikutnya.
e. Kebanyakan pertemuan umpan balik mengikutsertakan
konsultan yang telah membantu mempersiapkan atasan untuk
pertemuan itu dan bertindak sebagai sumber.
3. Team Building. Teknik kegiatan pembentukan tim (team building) ini
bertujuan memperbaiki dan meningkatkan efektivitas berbagai macam
tim dalam organisasi. Program pembentukan tim yang banyak
digunakan dalam berbagai organisasi adalah sebagai berikut:
a. Lokakarya keterampilan tim.
b. Pengumpulan data.
c. Konfrontasi data.
d. Perencanaan kegiatan.
e. Pembentukan tim.
f. Pembentukan antar kelompok.11
11
Rois Arifin, Amirullah, Khalikussabir, Budaya dan Perilaku Organisasi, (Malang: Empat Dua,
2017) 222-225.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga pendidikan merupakan suatu wadah dan sarana
kepemimpinan. Dimana didalamnya terdapat kelompok orang-orang yang
bekerja secara tim. Oleh karena iu, untuk kemajuan organisasi itu sendiri,
maka organisasi menerapkan sistem organisasi belajar atau organization
learning.
Organization learning adalah organisasi yang bersifat membangun
dan meningkatkan pola pikir, prestasi, pandangan individu yang ada dalam
organisasi tersebut guna meningkatkan esensi organisasi. Organization
learning ini sendiri memeiliki beberapa karakteristik yang cukup dominan
terlihat, yakni belajar secara menyeluruh dan terus menerus.
Organisasi belajar sebagai organisasi yang mau belajar secara kuat
dan kolektif serta secara terus menerus meningkatkan dirinya untuk
memperoleh, mengatur, dan mempergunakan pengetahuan demi keberhasilan
bersama. Organisasi belajar terdiri dari subsisem-subsistem yang mendukung
oganisasi mencapai tujuannya.
Disisi lain, terdapat juga organization development atau yang biasa
disebut pengembangan organisasi. Organization development adalah cara
pendekatan terhadap perubahan berjangka panjang dan lebih luas ruang
lingkupnya dengan tujuan menggerakkan seluruh organisasi ke arah tingkat
fungsional yang lebih tinggi.
Dalam pelaksanaannya, pengembangan organisasi melalui beberapa
langkah demi terciptanya kondisi organisasi yang diinginkan. Dalam
penerapannya, pengembanga organisasi memiliki tiga teknik yang meliputin
grid training, survey feedback, team building.
B. Saran
Perlunya untuk setiap organisasi menerpakan hal yang seperti
dituliskan oleh penyusun untuk menciptakan organisasi yang lebih bisa
12
beradaptasi dengan perubahan zaman. Kemudian dalam hal ini, diharapkan
penyusun selajutnya bisa menjelaskan perihal dampak ataupun kendala apa
yang terjadi dalam suatu sistem organisasi jika menerapkan hal diatas.
13
DAFTAR PUSTAKA