KORUPSI
TERHADAP
BANGSA DAN
NEGARA
INDONESIA
OLEH : I L H A M DW I A L FA H R I ( F G 1 )
1506673353
PENGERTIAN KORUPSI
Penyalahan
KORUPSI Secara Istilah kekuasaan untuk
keuntungan pribadi
• Menurut UU No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, korupsi
merupakan tindakan memperkaya diri sendiri, penyalahgunaan wewenang dan
kekuasaan, memberi dan menjanjikan sesuatu kepada pejabat atau hakim, berbuat
curang, melakukan penggelapan, dan menerima hadiah terkait tanggung jawab
yang dijalani.
PENGERTIAN KORUPSI
• “Penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan
publik yang dilakukan oleh seseorang untuk
kepentingan dan keuntungan diri sendiri maupun
orang-orang yang dekat dengannya.”
• Korupsi terjadi jika tiga hal terpenuhi:
1. Seseorang memiliki kekuasaan termasuk untuk
menentukan kebijakan publik dan melakukan
administrasi kebijakan tersebut
2. Adanya economic rents, yaitu manfaat ekonomi
yang ada sebagai sebab akibat kebijakan publik
tesebut
3. Sistem yang ada membuka peluang terjadinya
pelanggaran oleh pejabat publik yang
bersangkutan
PENGERTIAN KORUPSI
2. Zaman Penjajahan
– Budaya korupsi ini berkembang dikalangan tokoh-tokoh lokal yang sengaja dijadikan badut
politik oleh penjajah, untuk menjalankan daerah adiministratif tertentu:
– Misalnya demang (lurah), tumenggung (setingkat kabupaten atau provinsi), dan pejabat-
pejabat lainnya yang notabene merupakan orang-orang suruhan penjajah Belanda untuk
menjaga dan mengawasi daerah territorial tertentu.
– Mereka yang diangkat dan dipekerjakan oleh Belanda untuk memanen upeti atau pajak dari
rakyat, digunakan oleh penjajah Belanda untuk memperkaya diri dengan menghisap hak dan
kehidupan rakyat Indonesia.
LATAR BELAKANG PERILAKU KORUPSI
3. Zaman Modern
Budaya yang ditinggalkan oleh penjajah kolonial, tidak serta merta lenyap begitu saja. warisan yang
tertinggal adalah budaya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Hal tersebut tercermin dari prilaku pejabat-pejabat pemerintahan yang bahkan telah
dimulai di era Orde lama Soekarno, yang akhirnya semakin berkembang dan tumbuh subur
di pemerintahan Orde Baru Soeharto hingga saat ini.
Indonesia menjadi salah satu Negara terkorup di dunia, bahkan hingga saat ini.
Sumber : http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/01/160127_indonesia_indeks_korupsi
LATAR BELAKANG PERILAKU KORUPSI
3. Moralitas Individu Bangsa Indonesia
Moralitas seseorang sangat ditentukan oleh lingkungan dan pergaulan sosialnya.
Tinggi rendahnya moralitas yang terbangun dalam diri seseorang, tergantung seberapa
besar dia menyerap nilai (pervade value) yang diproduksi oleh lingkungannya.
Pada zaman Orde Baru berkuasa selama 32 tahun, moralitas masyarakat direduksi oleh
kepentingan politik dominan ketika itu. Negara melalui pemerintah telah secara sengaja
membangun stigma dan perilaku yang menyimpang (abuse of power), dengan melegalkan
praktek korupsi dikalangan pejabat-pejabat pemerintahan.
Budaya politik bisu (culture silent) yang dihegemonisasi oleh pemerintah, membuat
masyarakat terkesan diam dan acuh akibat ketakutan-ketakutan mereka yang oleh
pemerintah sengaja diproduksi secara sistematis ketika itu.
LATAR BELAKANG PERILAKU KORUPSI
• Akibatnya, budaya politik yang terbangun ditengah masyarakat cenderung prematur dan
pragmatis.
• Semisal, banyaknya masyarakat yang berlomba-lomba untuk menjadi DPR, DPRD, Gubernur,
Walikota, meski harus menghabiskan biaya yag tak sedikit dalam pemilihannya dengan satu
pemikiran:
“Bukankah biaya yang saya keluarkan ini tak seberapa jika dibandingkan dana yang akan
saya dapatkan di pemerintahan jika berkuasa nanti? Bahkan bisa berlipat-lipat jumlahnya”
Alhasil, semakin banyak pemimpin yang melakukan itu, semakin banyak tindak korupsi yang akan terjadi,
karena mereka akan berupaya mengembalikan modal mereka semasa pemilihan dan akan terus mengeruk
keuntungan dari jabatan yang mereka raih untuk kepentingan pribadi.
KORUPSI MERUPAKAN KEKERASAN
STRUKTURAL
• Korupsi dikatakan sebagai bentuk kekerasan struktural,
sebab korupsi yang dilakukan oleh para pejabat
merupakan bentuk penyelewengan terhadap kekuasaan
Negara, dimana korupsi lahir dari penggunaan otoritas
kekuasaan untuk menindas, merampok dan menghisap
uang rakyat demi kepentingan pribadi.
• Akibatnya, fungsi Negara untuk melayani kepentingan
rakyatnya, berubah menjadi mesin penghisap bagi
rakyatnya sendiri.
FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
• Secara umum, faktor-faktor penyebab korupsi adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya iman dan moral yang dimiliki seorang pemegang kekuasaan publik sehingga
mudah terpengaruh dan tergoda untuk melakukan praktik korupsi.
2. Kurang tegasnya peraturan perundang-undangan menekan atau memberantas korupsi,
kolusi, dan nepotisme serta sanksi yang kurang tegas bagi pelaku KKN
3. Lemahnya pengawasan dan kontrol terhadap kinerja aparat negara sehingga memberikan
peluang korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
4. Rendahnya pengetahuan dan parisipasi masyarakat dalam hal kontrol kinerja aparat
pemerintahan serta kebijakan-kebijakan yang diambil
5. Budaya korupsi yang sudah berkembang dimasyarakat.
6. Tidak adanya rasa nasionalisme dalam diri pejabat public
7. Gaji yang relatif rendah.
DAMPAK KORUPSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA
Korupsi tentu saja menimbulkan dampak yang
cukup besar bagi kelangsungan sebuah bangsa
dan negara. Dampak korupsi antara lain sebagai
berikut :
1. Bidang Demokrasi
Korupsi bisa melemahkan dan mengotorkan
sistem demokrasi yang dijalankan di Negara
Indonesia.
Contoh:
Sejumlah calon tertentu memberikan imbalan
uang bagi siapa saja yang memilihnya saat
pemilu, sehingga ia terpilih menduduki jabatan
tertentu.
DAMPAK KORUPSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA
2. Bidang Keselamatan dan Kesehatan
Manusia
• Bukan rahasia jika dana untuk membangun
insfrastruktur publik merupakan dana yang
sangat besar jika dilihat dalam catatan.
• Nyatanya, saat dana tersebut melewati para
pejabat-pejabat pemerintahan, dana tersebut
mengalami pangkas sana-sini sehingga dalam
pengerjaan insfrastruktur tersebut menjadi
minim keselamatan.
Ambruknya Jembatan Kutai Kertanegara
DAMPAK KORUPSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA
3. Bidang Ekonomi
Berbagai pendapatan negara yang sebagian
besar berasal dari uang rakyat dan seharusnya
juga digunakan untuk menyejahterakan rakyat.
Namun, pada kenyataannya uang rakyat banyak
yang digelapkan atau dikorupsi oleh pemegang
kekuasaan publik.
Bahkan pada beberapa kasus, sering ditemukan
perusahaan-perusahaan yang memiliki koneksi
dengan pejabat mampu bertahan dan dilindungi
dari segala macam persaingan.
Akibatnya, perusahaan-perusahaan yang tidak
efisien bertahan dan justru merugikan
perekonomian negara.
DAMPAK KORUPSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA