Setiap negara dibentuk tentu bukan tanpa tujuan. Seperti halnya ketika kalian membentuk
kelompok belajar Kalian tentu mempunyai tujuan tertentu, misalnya agar mudah dalam
belajar atau agar hobi dapat tersalurkan dan makin terarah. Bagaimana dengan tujuan
negara? Tujuan negara adalah suatu sasaran yang hendak dicapai oleh suatu negara,
merupakan ide harapan yang dicita-citakan. Tujuan utama berdirinya negara pada
hakikatnya sama, yaitu menciptakan kebahagian rakyatnya (bonum publicum/common-
wealth).
e) Kebebasan (freedom)
Fungsi Negara
Setiap negara selain mempunyai tujuan juga memiliki fungsi yang harus dipahami oleh
setiap warga negaranya. Apakah yang menjadi fungsi dari suatu negara? Untuk mengetahui
tentang fungsi suatu negara, perlu kiranya mengetahui pengertian fungsi negara terlebih
dahulu. Fungsi negara adalah pelaksanaan dari tujuan yang hendak dicapai, menunjukkan
gerak dalam dunia nyata. Negara yang baik adalah negara yang dapat menggerakan roda
pemerintahan secara efektif. Jika demikian maka berfungsi atau tidaknya sebuah negara
dapat dilihat dari berjalan atau tidaknya roda pemerintahan.
Sedangkan menurut Charles E. Merriam, negara mempunyai lima macam fungsi yaitu;
keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan, kesejahteraan, dan kebe-basan Pendapat lain
dikemukakan oleh Miriam Budiardjo (1986:45), tiap negara pada umumnya
menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
b. Mengusahakan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat. Fungsi ini merupakan fungsi
hakiki bahwa negara berusaha untuk mewujudkan ke-sejahteraan rakyat.
a. Melaksanakan ketertiban umum (law and order) dalam mencapai tujuan bersama dan
mencegah konflik dalam masyarakat (negara bertindak sebagai stabilisator).
b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang ada pada saat ini fungsinya
dianggap sangat penting, terutama bagi negara-negara baru.
1. Konstitusi mengatur tentang perlindungan hak asasi manusia serta warga negara.
2. Konstitusi mengatur mengenai bentuk ketatanegaraan yang mendasar bagi sebuah
negara.
3. Konstitusi menjadi pembatas serta pembagian tugas-tugas mendasar dalam
ketatanegaraan.
Unsur konsitusi menurut CF. Strong adalah berikut ini:
1. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif menurut pem-
batasan-pembatasan tertentu.
3. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh sejumlah negara bagian. Ini berlaku di negara
serikat.
4. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh suatu lembaga negara khusus yang dibentuk
hanya untuk keperluan perubahan (konstituante).
Pasal 37 ayat (1) yang berbunyi, “Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan
dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya
1/3 dari jumlah anggota MPR.”
1. Pasal 37 ayat (2) yang berbunyi, “Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang- Undang
Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk
diubah beserta alasannya.”
2. Pasal 37 ayat (3) yang berbunyi, “Untuk mengubah pasal-pasal Undang- Undang Dasar,
sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR.”
3. Pasal 37 ayat (4) yang berbunyi, “Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan
dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari
seluruh anggota MPR.”
4. Pasal 37 ayat (5) yang berbunyi, “Khusus tentang bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.