Anda di halaman 1dari 3

Nama : Agneta Egidia Rahma

Nim : 2303050081

Matkul : ILMU NEGARA

1. Jelaskan mengapa negara memiliki tujuan?


Negara memiliki tujuan untuk menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan
rakyatnya. Tujuan negara merupakan suatu pedoman dalam menyusun dan mengendalikan
alat perlengkapan negara serta mengatur kehidupan rakyatnya. Tujuan dari setiap negara
dipengaruhi oleh tempat, sejarah pembentukan, dan pengaruh dari penguasa negara yang
bersangkutan. Setelah mengetahui tujuan negara, maka juga harus dapat mengetahui sifat
organisasi negara dan legitimasi kekuasaan negara tersebut.
2. Mengapa negara memiliki fungsi? apa hubungannya dengan tujuan negara?
Setiap negara pasti memiliki tujuannya masing-masing. Tujuan merupakan hal yang penting
karena menjadi pedoman dalam membangun dan mengendalikan suatu negara. Selain itu,
negara juga memiliki fungsi-fungsinya,yaitu Seluruh fungsi negara ini diselenggarakan oleh
pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Fungsi-fungsi negara tersebut,
yakni: Melaksanakan penertiban: Fungsi ini menempatkan negara sebagai stabilisator. Negara
harus melaksanakan penertiban demi mencapai tujuan bersama dan mencegah kericuhan dalam
masyarakat. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya: Fungsi ini sangat penting,
terutama bagi negara baru. Negara harus mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyatnya dengan berbagai cara, termasuk mengelola sumber daya yang ada. Pertahanan: Fungsi
ini diperlukan untuk menjaga keutuhan negara dari serangan pihak luar. Untuk menjalankan fungsi
ini, negara harus dilengkapi dengan alat pertahanan. Menegakkan keadilan: Fungsi ini sangat
dibutuhkan suatu negara dan seluruh rakyatnya. Penegakan keadilan dijalankan oleh badan-badan
peradilan.

3. Jelaskan 3 sifat negara yaitu memiliki sifat memaksa, sifat memonopoli, sifat mencakup
semua sertai contohnya disebuah negara secara konkret
Negara mempunyai sifat khusus yang menjadi ciri khususnya. Sifat yang dimiliki negara tidak
terdapat pada organisasi lain.ada tiga sifat negara yakni:memaksa,memonopoli,dan menyeluruh.

A.) Sifat Memaksa


Negara bisa memaksa warganya. Pemaksaan dapat dilakukan secara fisik lewat polisi,
tentara, dan aparatur keamanan lainnya. Pemaksaan ini betujuan agar peraturan yang
dibuat negara ditaati dan tercipta ketertiban. Aturan yan dibuat negara lebih mengikat. Di
dalam masyarakat yang homogen, ada konsensus nasional yang kuat mengenai tujuan
bersama. Biasanya, paksaan ini tidak begitu menonjol. Namun di negara-negara baru yang
heterogen dan konsensus nasionalnya kurang kuat, sifat paksaan ini lebih terlihat,Ini
dikarenakan negara dengan karakteristik demikian, rakyatnya punya tujuan dan pandangan
yang berbeda yang kadang tak sesuai dengan peraturan. Di negara demokrasi, muncul
kesadaran bahwa paksaan digunakan seminimal mungkin. Sebisa mungkin, negara
menggunakan cara-cara persuasif untuk mengatur warganya. Pemaksaan negara yang
ketat membutuhkan organisasi yang ketat dengan biaya yang lebih tinggi. Contoh sifat
paksaan bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, warga wajib membayar pajak.
Yang tidak membayar bisa dikenakan denda hingga paling keras, dihukum penjara.

B.) Sifat Monopoli


Monopoli atau penguasaan oleh pihaknya sendiri, dilakukan oleh negara. Dalam bernegara,
tujuan negara dan peraturan ditetapkan oleh negara secara monopoli. Artinya, hanya ada
satu sistem yang digunakan, yang ketetapannya diatur oleh negara, tanpa campur tangan
organisasi lainnya. Contohnya, aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu yang
bertentangan dengan yang ditetapkan negara, dilarang

C.) Sifat Menyeluruh


Negara berhak dan wajib mengatur semua warganya tanpa terkecuali. Dalam hal
perundang-undangan, sifat ini dikenal sebagai equality before the law atau kesetaraan di
hadapan hukum. Hukum berlaku bagi semua tanpa memandang golongan atau latar
belakang. Contohnya kewajiban membayar pajak yang berlaku bagi semua tanpa terkecuali.
Sifat mencakup semua diperlukan sebab jika orang-orang dalam suatu negara dibiarkan
bebas, maka usaha untuk mencapai masyarakat yang dicita-citakan akan gagal. Menjadi
warga negara tententu pada dasarnya bukan atas kemauan kita sendiri. Kewarganegaraan
kita ditetapkan ketika lahir. Sifat ini membedakan negara dengan organisasi lain yang
keanggotaannya bersifat sukarela.

4. Jelaskan tentang Trias Politika Montesque? dan bagaimana pelaksanaannya di


Indonesia?
Konsep Trias Politika
Adapun inti dari konsep pemisahan Trias Politica atau pemisahan kekuasaan
adalah membagi suatu pemerintahan negara menjadi 3 jenis kekuasaan, yaitu eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Indonesia, sebagai negara demokrasi, termasuk salah satu
negara yang menganut konsep ini.

PENENRAPAN TRIAS POLITIKA DI INDONESIA


Terkait penerapannya di Indonesia, berikut ini penjelasan satu per satu penerapannya
berdasarkan setiap pembagian kekuasaan

1. Kekuasaan Legislatif

Kekuasaan legislatif adalah kekuasaan untuk membuat undang-undang. Terdapat 3 lembaga


yang diberi kewenangan legislatif di Indonesia, antara lain Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

2. Kekuasaan Eksekutif

Kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang dan roda


pemerintahan. Di Indonesia, kekuasaan ini dipegang oleh Presiden.
Akan tetapi, mengingat kegiatan menjalankan undang-undang tidak mungkin dijalankan
seorang diri, Presiden memiliki kewenangan untuk mendelegasikan tugas eksekutif kepada
pejabat pemerintah lainnya, yakni para menteri.

3. Kekuasaan Yudikatif

Kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan yang berkewajiban mempertahankan undang-undang


dan berhak memberikan peradilan kepada rakyatnya,atau sederhananya adalah kekuasaan
kehakiman.

Ketentuan Pasal 24 ayat (1) UUD 1945 menyatakan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

Fungsi yudikatif di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi
(MK). Mahkamah Agung merupakan pengadilan kasasi atau pengadilan negara terakhir dan
tertinggi, yang salah satu fungsinya adalah untuk membina keseragaman dalam penerapan
hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali. Sementara salah satu wewenang
Mahkamah Konstitusi adalah melakukan uji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar.

Perlu diketahui, selain ketiga pembagian kekuasaan tersebut di atas, di Indonesia juga terdapat
kekuasan eksaminatif sebagaimana diamanatkan Pasal 23E ayat (1) UUD 1945, yaitu sebagai
kekuasaan yang berfungsi untuk memeriksa keuangan negara yaitu Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK).

Anda mungkin juga menyukai